cover
Contact Name
Heffry Veibert Dien
Contact Email
heffryvdien@unsrat.ac.id
Phone
+62811432676
Journal Mail Official
jurnal.itpt@unsrat.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Kampus Unsrat, Manado 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap
rancang bangun dan hidrodinamika alat tangkap ikan, rancang bangun dan hidrodinamika kapal perikanan, operasi penangkapan ikan, meteo-oseanografi perikanan tangkap, daerah penangkapan ikan, biologi perikanan tangkap, pengelolaan perikanan tangkap.
Articles 193 Documents
Kajian ukuran utama perahu katir (pumpboat) pada perikanan tuna hand line di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara Alsen Siadadi; Revols D.Ch. Pamikiran; Fransisco P.T. Pangalila
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 1: Juni 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.1.2012.699

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui deskripsi secara umum perahu katir (pumpboat) pada perikanan tuna hand line di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara; dan mengetahui hubungan antar ukuran utama perahu katir, ukuran utama panjang (L) dengan sistem katir, dan ukuran utama panjang dengan daya penggerak (HP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran utama panjang dan lebar (B) mengikuti hubungan regresi linear dengan model persamaan matematis: B = 0,3584 + 0,0860(L) dan r = 0,56; hubungan antara ukuran panjang dan dalam (D) mengikuti hubungan regresi linear dengan persamaan matematis: D = 0,1491 + 0,0775(L) dan r = 0,64; hubungan antara panjang dengan sistem katir: antara panjang dan panjang outrigger boom (Lob) mengikuti persamaan matematis: Lob = 2,4187 + 0,4609(L) dan r = 0,63; dan hubungan panjang dengan panjang outrigger float (Lof) mengikuti persamaan metematis: Lof = 0,9161 + 0,6402(L) dan r = 0,88; dan hubungan antara panjang dengan tinggi tiang (Hpo) mengikuti persamaan matematis: Hpo = 0,4520 + 0,3254(L) dan r = 0,78. Penggunaan besar tenaga pendorong perahu katir belum memiliki hubungan dengan ukuran utama perahu katir.
Kajian musim penangkapan ikan tuna dengan alat tangkap hand line di Laut Maluku Christian J. Lintang; Ivor L. Labaro; Aglius T.R. Telleng
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 1: Juni 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.1.2012.700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola musim penangkapan ikan tuna di perairan Laut Maluku, berdasarkanhasil tangkapan tuna hand line. Lokasi pengambilan data yaitu di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung, KotaBitung, Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan deskriptif. Datayang dikumpulkan adalah data hasil tangkapan tuna hand line, melalui wawancara dengan nelayan dan petugassetempat, serta data yang tercatat di PPS Bitung. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan MetodePresentasi Rata-rata (the Average Percentage Methodes). Perubahan hasil tangkapan pada bulan tertentu karenapengaruh keberadaan ikan dan tingkat keberhasilan operasi penangkapan, menyebabkan nilai CPUE berfluktuasi.Dari data CPUE dapat diketahui indeks pola musim penangkapan ikan tuna. Puncak musim penangkapan terjadipada bulan Maret, sedangkan musim paceklik terjadi pada bulan Juni-Oktober. Usaha penangkapan ikan tunadengan alat tangkap tuna hand line di Laut Maluku dilakukan sepanjang tahun. Berdasarkan hasil analisis musimpenangkapan, diketahui bahwa musim ikan tuna terjadi pada bulan Januari sampai Mei serta bulan November danDesember. Sedangkan bulan Juni sampai Oktober bukan musim ikan tuna.
Pendugaan stok dan musim penangkapan ikan julung-julung dengan soma roa di perairan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Elyezer Kawimbang; Isrojaty J. Paransa; Mariana E. Kayadoe
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 1: Juni 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.1.2012.701

Abstract

Ikan julung-julung (Hemirhamphus far) atau ikan roa yang oleh masyarakat diolah secara tradisional dengan cara pengasapan, yang dikenal dengan nama galafea. Gerombolan ikan roa mengadakan migrasi ke perairan Tagulandang untuk melakukan pemijahan karena ikan yang tertangkap hampir seluruhnya dalam kondisi hampir bertelur. Dalam kondisi matang gonad ini tubuh ikan menjadi berat dan gerakan renang ikan menjadi lambat, pada saat inilah ikan ditangkap dengan soma roa. Bila penangkapan ikan ini dilakukan terus-menerus dikuatirkan populasinya cenderung berkurang karena siklus hidupnya dapat terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menduga potensi lestari sumberdaya ikan julung-julung di perairan Tagulandang dan (2) menganalisa musim penangkapan ikan julung-julung dengan soma roa di perairan Tagulandang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap nelayan setempat, melakukan pencatatan data tentang trip operasi dan hasil tangkapan,  pengamatan langsung dan partisipasi aktif. Pendugaan stok menggunakan model Schaefer (1954) dimana CatchMSY = -0.25 × a2/b dan Fopt (EMSY) = -0.5 × a/b, dan untuk menduga musim ikan dapat diketahui dengan membandingkan Yi dengan rata-rata hasil tangkapan total (), dimana jika Yi >  berarti musim ikan atau Yi <  berarti tidak musim ikan. Potensi lestari ikan julung-julung di perairan Tagulandang 11,716 ton pertahun dengan upaya optimum 144,643 trip. Tingkat pemanfaatan mencapai 98,55 %, sehingga penambahan alat tangkap akan mengganggu kelestarian ikan julung-julung. Musim penangkapan di perairan Tagulandang terjadi dalam dua fase yaitu fase pertama terjadi pada bulan Februari sampai April dan fase kedua terjadi pada bulan Agustus sampai Oktober.
Pengaruh perbedaan pancing jigs beradium dan berlampu terhadap hasil tangkapan sotong di perairan pantai Sario Tumpaan Kota Manado Sitti Maryam; Elof M. Katiandagho; Isrojaty J. Paransa
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 1: Juni 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.1.2012.702

Abstract

Banyak cara yang telah digunakan untuk meningkatkan fishing power dari pancing jigs, seperti bentuk dan corak warna yang menyerupai makanan alami, penggunaan radium pada beberapa bagian tubuh pancing dan lampu berkedip. Tetapi informasi ilmiah tentang aplikasinya belum tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan pancing jigs beradium dan berlampu terhadap hasil tangkapan sotong dan juga untuk mengidentifikasi hasil tangkapan dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pengoperasian pancing jigs.Data tangkapan dianalisis dengan uji-t, yaitu perbandingan nilai tengah. Hasil tangkapan yang diperoleh selama pengoperasian pancing jigs adalah berjumlah 50, dimana 33 ekor tertangkap dengan pancing jigs beradium dan 17 ekor lainnya tertangkap dengan pancing jigs berlampu, dan semuanya dari jenis Sepioteuthis lessoniana. Faktor lingkungan utama yang mempengaruhi pengoperasian pancing jigs antara lain adalah arus, gelombang dan angin.
Aplikasi remotely operated vehicle (ROV) dalam penelitian kelautan dan perikanan di sekitar perairan Sulawesi Utara dan Biak Papua Tirza H. Samosir; Kawilarang W.A. Masengi; Patrice N.I. Kalangi; Masamitsu Iwata; Ixchel F. Mandagi
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 1: Juni 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.1.2012.703

Abstract

Kondisi perairan laut pada kedalaman tertentu sangatlah tidak mudah dipahami secara menyeluruh jika hanya mengandalkan kemampuan manusia tanpa didukung oleh fasilitas pendukung seperti ketersediaan peralatan dan teknologi yang memadai, seperti Remotely Operated Vehicle (ROV). ROV merupakan robot bawah air yang dikontrol oleh orang yang telah professional untuk mengendalikan alat tersebut. Dalam bidang kelautan dan perikanan penelitian dengan menggunakan ROV dapat mempermudah proses penelitian organisme-organisme laut dalam. ROV diklasifikasikan berdasarkan ukuran, berat dan kekuatannya yang dikategorikan sebagai berikut: Micro ROV, Mini ROV, General ROV, Light Workclass, Heavy Workclass dan Trenching/Burial. Penelitian ini menggunakan General ROV dengan panjang 1076 mm, lebar 640 mm dan tinggi 515 mm. Penelitian dilaksanakan di dua tempat yakni di perairan Sulawesi Utara dan Biak Provinsi Papua.
Kajian pola arus di daerah penangkapan bagan apung di Desa Tateli Weru Donny Tulengen; Patrice N.I. Kalangi; Wilhelmina Patty
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 2: Desember 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.2.2012.1102

Abstract

Salah satu faktor yang harus diketahui dalam pemanfaatan sumber daya ikan, adalah parameter oseanografi, dan arus merupakan parameter yang banyak mendapat perhatian. Akan tetapi data mengenai arus permukaan perairan Desa Tateli Weru khususnya di daerah pengoperasian bagan apung belum tersedia, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melihat pergerakan arus permukaan saat pasang dan surut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan arah dan kecepatan arus pasut, serta  memetakan pola arus pasut sekitar daerah penangkapan bagan apung di perairan desa Tateli Weru. Secara spesifik pengukuran arus dilakukan dengan menggunakan cara Eularian, sedangkan untuk mengukur pasut menggunakan cara pengamatan langsung pada palem pasut.
Daerah penangkapan tuna hand liners yang mendaratkan tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung Khoirul Da'i; Ivor L. Labaro; Aglius T.R. Telleng
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 2: Desember 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.2.2012.1103

Abstract

Informasi keberadaan hasil tangkapan tuna yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung belum banyak diketahui, terutama posisi daerah penangkapannya. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa hasil tangkapan tuna yang didaratkan tersebut adalah hasil tangkapan dari Laut Sulawesi dan Maluku yang kaya akan sumberdaya tuna dan cakalang. Untuk memastikan keberadaannya perlu dilakukan suatu kajian tentang daerah penangkapan tuna yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji posisi daerah penangkapan dan hasil tangkapan tuna pada alat tangkap hand line dan memetakan posisi penangkapan tuna berdasarkan alat tangkap hand line yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penangkapan tuna yang didaratkan pada Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung terdiri dari Laut Maluku, Laut Halmahera dan Laut Papua. Bobot rata-rata terbesar per ekor tertangkap di Laut Halmahera (46 kg) dan terkecil di Laut Papua (36,74 kg).
Pola meloloskan diri ikan kuwe dari alat tangkap jala buang di perairan Kelurahan Papusungan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Aglius T.R. Telleng; Ivor L. Labaro; Eldrik D. Takahelo
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 2: Desember 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.2.2012.1125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola meloloskan diri dan laju renang ikan kuwe. Penelitian dilaksanakan di perairan pantai Desa Papusungan Kecamatan Lembeh Selatan, Bitung yang berlangsung dari bulan September hingga Oktober 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerak meloloskan diri dari alat tangkap jala buang secara horisontal mempunyai kecepatan awal dari ikan pertama sebesar 94,8 cm/s, ikan kedua sebesar 103,2 cm/s, ikan ketiga sebesar 55,6 cm/s dan ikan keempat sebesar 53,3 cm/s. Ikan kedua mempunyai kecepatan yang paling besar karena berada pada posisi yang berdekatan dengan sisi alat tangkap yang memungkinkan ikan bergerak dengan cepat. Secara vertikal, ikan bergerak searah dengan gerak jatuh alat dalam upaya untuk meloloskan diri. Laju renang ikan yang bergerak secara vertikal adalah ikan pertama sebesar 57,70 cm/s, ikan kedua sebesar 486,74 cm/s, ikan ketiga sebesar 224,97 cm/s dan ikan keempat sebesar 666,81 cm/s. Ikan keempat bergerak dengan sangat cepat karena posisinya berdekatan dengan jaring jala buang yang dilemparkan. Dari hasil ini diketahui bahwa laju renang meloloskan diri secara horisontal terjadi dengan burst speed yaitu sebesar 103,2 cm/s dan pola meloloskan diri secara vertikal terjadi dengan mengikuti gerak jatuh jala buang dengan besaran burst speed 666,81 cm/s.
Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara Deysy M. Puansalaing; Johny Wenno; Henry J. Kumajas
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 2: Desember 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.2.2012.1275

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya perikanan yang paling dominan dan memberikan pengaruh paling besar bagi peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat adalah dengan alat tangkap pukat cincin, sekalipun demikian pukat cincin dapat menjadi ancaman bagi sumberdaya. Itulah sebabnya analisis strategi untuk pengembangan perikanan pukat cincin sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menganalisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala proritas tertinggi adalah peningkatan produksi dengan skor 1,8773 dan skala prioritas terendah adalah tingkatkan fungsi TPI untuk menjaga stabilitas harga dengan skor 0,4254.
Pengaruh penambahan bentangan horizontal pada pancing dasar terhadap hasil tangkapan ikan-ikan karang Roland P. Katimpali; Isrojaty J. Paransa; Mariana E. Kayadoe
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 2: Desember 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.2.2012.1283

Abstract

Disain pancing dasar atau “ba lot” buatan nelayan yang digunakan untuk menangkap ikan karang, pada saat pelaksanaan pengoperasian, ternyata terdapat masalah pada tali cabang yaitu: tali cabang terlalu dekat dengan tali utama yang mengakibatkan tali cabang mudah terbelit pada tali utama saat pancing diulurkan maupun dinaikkan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas alat tangkap, maka harus dilakukan penelitian demi pengembangannya dengan perbaikan desain atau modifikasi pancing dasar buatan nelayan tersebut. Tetapi informasi ilmiah tentang aplikasinya belum tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan bentangan horizontal pada pancing dasar terhadap hasil tangkapan ikan-ikan karang dan mengidentifikasi jenis-jenis ikan karang yang tertangkap. Penelitian ini dilakukan di perairan pantai Teluk Manado, Kecamatan Maasing; dengan mengikuti metode eksperimental. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengoperasikan 6 unit alat tangkap pancing dasar (3 unit pancing dasar buatan nelayan dan 3 unit pancing dasar modifikasi dengan memberi bentangan horizontal) secara bersamaan selama 10 trip. Data tangkapan dianalisis dengan uji-t berpasangan. Hasil tangkapan yang diperoleh selama pengoperasian pancing dasar adalah berjumlah 80, dimana 30 ekor tertangkap dengan pancing dasar buatan nelayan dan 50 ekor lainnya tertangkap dengan pancing dasar modifikasi yang teridentifikasi yaitu kurisi (Etelis radiosus), kurisi bali (Pristipomoides filamentosus), kuwe (Caranx ignobilis), kerapu (Epinephelus sp.) dan cucut (Carcharhinus falciformis)

Page 1 of 20 | Total Record : 193