cover
Contact Name
Safni Elivia
Contact Email
safni@iphorr.com
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
mail@iphorr.com
Editorial Address
Jl. Karet, Sumber Rejo, Kec. Kemiling, Kota Bandar Lampung, Lampung 35155
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports
ISSN : 28079094     EISSN : 28078489     DOI : 10.56922
Core Subject : Health,
Jurnal penelitian kualitatif di bidang kesehatan berkaitan dengan penjelasan narasi atau cerita di balik suatu fakta atau kejadian. Disamping itu memuat laporan kegiatan penerapan asuhan keperawatan dibidang kesehatan meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada semua tingkat usia. Terbit 2 kali dalam satu tahun bulan Juli dan Desember
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2022): Perawatan Pasien Yang Mengalami Depresi" : 5 Documents clear
Pengaruh Cognitive Behavior Therapy Untuk Menurunkan Depresi Pada Pensiunan yang Mengalami Penipuan di PT X Ermilda Ermilda
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 2 No 1 (2022): Perawatan Pasien Yang Mengalami Depresi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v2i1.230

Abstract

Pendahuluan: Sebanyak 30 pensiunan dari 1512 pensiunan menjadi korban penipuan pada perusahaan minyak dan gas PT X. Munculnya pikiran pesimis dalam memandang masa depan setelah tertipu merupakan bentuk ketidakberdayaannya memberikan jaminan masa depan keluarga. Mereka berpikir bahwa semua orang berlaku baik karena ada maksud tertentu, kemudian berkhianat mengakibatkan korban penipuan menilai dirinya orang yang bodoh. Akibatnya mereka mengalami penurunan kondisi fisik, kesulitan tidur, menarik diri, sedih, putus asa, dan terlintas ingin mengakhiri hidupnya. Salah satu terapi untuk mengurangi gejala depresi dengan membantah pikiran otomatis yang menyimpang yaitu dengan Cognitive Behavior Therapy (CBT). Tujuan: Menurunkan Gejala Depresi Pada Pensiunan PT X Yang Mengalami Korban Penipuan. Metode: Pre eksperimen dengan desain pretest dan posttest satu kelompok atau one-group pretest-posttest design yaitu desain penelitian pra eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh bahwa terapi CBT berperan dalam menurunkan gejala depresi. Objek penelitian dapat mengenali gejala-gejala depresi sehingga mampu membantah pemikiran irasional dengan pemikiran rasional, sedangkan perusahaan PT X di bagian HR Training Center dapat mengidentifikasi karakteristik korban maupun modus penipuan baik dari orang terdekat maupun orang asing. Simpulan: CBT berperan terhadap menurunkan gejala depresi. Penurunan gejala depresi yang dialami oleh kedua subjek (H dan N) cenderung pada simptom kognitif dan simptom emosional. Kedua simptom tersebut menurun ditandai dengan munculnya pemikiran rasional yang menimbulkan perasaan positif.
Efektivitas tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem reproduksi postpartum dengan tindakan Seksio Sesaria Maria Goretik; Widia Len; Yustina Riki Nazarius
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 2 No 1 (2022): Perawatan Pasien Yang Mengalami Depresi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v2i1.240

Abstract

Background: Sectio Caesarean is the most common surgical procedure performed by ginecologist. Sectio Caesarea, is a method of giving birth by making an incision in the uterine wall through the front wall of the abdomen. Purpose: To be able to provide nursing care for patients with reproductive system disorders postpartum with Caesarean section. Methods: Qualitative research using a case study approach. Qualitative method is a research method used to examine the condition of natural objects, where the researcher is the key instrument, the data collection technique is triangulation (combined),  the  data  analysis  is  inductive  and  the  results  of  qualitative  research  emphasize  meaning  rather  than generalization. Result: There is a major nursing problem, that is acute pain associated with physical injury agents: surgical procedures/cesarean section. Conclusion: After nursing actions, the patient's problem can be partially resolved by decreasing the pain scale. Keyword: Effectiveness; Nursing Actions; Patients; Reproductive System Disorders; PostPartum; Caesarean Section.  Pendahuluan: Operasi Caesarea merupakan tindakan pembedahan yang paling sering dilakukan oleh ahli kandungan. Proses persalinan Sectio Caesarea suatu cara melahirkan dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Tujuan: Mengetahui Gambaran asuhan keperawatan pada Ny.R dengan gangguan sistem reproduksi postpartum dengan tindakan Seksio Sesaria. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Hasil: terdapat masalah keperawatan utama yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik: prosedur operasional/Seksio sesaria. Simpulan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah pasien dapat teratasi sebagian dengan terjadinya penurunan skala nyeri.
Hubungan kecemasan dengan kejadian insomnia pada pasien pre operasi Tumiur Sormin; Anita Puri; Ulfa Azzahra
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 2 No 1 (2022): Perawatan Pasien Yang Mengalami Depresi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v2i1.244

Abstract

Background: Some operations cause a certain level of anxiety that is different for each person, such as major surgery that requires general anesthesia, making patients feel anxious with a percentage of 20-50% anxiety, excessive fear and sleep disturbances. While secondary surgery only requires local anesthesia for a short time with a percentage of 10-30% characterized by feelings of nervousness, anxiety, worry and sleep disturbances. A survey conducted at a hospital in the United States showed that stimuli that can interfere with sleep in the hospital include difficulty in finding a comfortable body position (62%), pain (58%), anxiety (30%), fear (25 %), and a new environment (18%), uncomfortable bed (10%). Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and the incidence of insomnia in preoperative patients at Bhayangkara Polda Lampung Hospital in 2021. Methods: This type of research is a quantitative research with a cross sectional approach. The sampling technique used a purposive sampling with non random sampling, a sample of 45 respondents. The analysis test in this study used the Chi-Square test. This type of research is a quantitative research with a cross sectional approach. The sampling technique used a purposive sampling technique with non-random sampling, a sample of 45 respondents. The analysis test in this study used the Chi-Square test. Results: The results showed that there was a significant relationship between anxiety and the incidence of insomnia. It can also be interpreted that anxiety can affect the incidence of insomnia in preoperative patients and obtained p-value (0.05), Ho is rejected, there is a relationship. Conclusion: There is a relationship between anxiety and the incidence of insomnia in preoperative patients at Bhayangkara Hospital Polda Lampung in 2021.  Pendahuluan: Beberapa tindakan operasi menyebabkan tingkat kecemasan tertentu yang berbeda pada setiap orang, seperti operasi besar yang membutuhkan anastesi umum membuat pasien merasa cemas dengan persentase 20-50% kecemasan, ketakutan berlebihan dan gangguan tidur. Sedangkan operasi sekunder hanya butuh anastesi lokal dengan waktu singkat dengan persentase 10-30% ditandai dengan perasaan gugup, gelisah, khawatir dan juga dapat mengalami gangguan tidur. Sebuah survei yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat menunjukkan bahwa rangsangan yang dapat mengganggu tidur di rumah sakit antara lain kesulitan dalam menemukan posisi tubuh yang nyaman (62%), nyeri (58%), kecemasan (30%), ketakutan (25%), dan lingkungan baru (18%), tempat tidur tidak nyaman (10%). Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan kejadian insomnia pada pasien pre operasi di RS Bhayangkara Polda Lampung Tahun 2021. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling dengan non rendom sampling, sampel sebanyak 45 responden. Uji analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kejadian insomnia. Hal ini dapat diartikan pula bahwa kecemasan dapat mempengaruhi kejadian insomnia pada pasien pre operasi dan didapatkan  p-value ≤ α (0,05), Ho ditolak maka ada hubungan. Simpulan: Ada hubungan kecemasan dengan kejadian insomnia pada pasien pre operasi di RS Bhayangkara Polda Lampung Tahun 2021.
Pengaruh edukasi ROM aktif kombinasi media booklet dan demonstrasi terhadap kemampuan mobilisasi pada pasien post operasi fraktur Al Murhan; Adelia Putri; Siti Fatonah
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 2 No 1 (2022): Perawatan Pasien Yang Mengalami Depresi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v2i1.245

Abstract

Background: Fractures are the case with the highest incidence of the 10 most cases found in General Ahmad Yani Metro Hospital. Patients with a diagnosis of fracture often experience pain and impaired physical mobility. Patients were given health education about Range Of Motion (ROM) without using media. Objective: To determine the effect of active ROM education in combination with booklet media and demonstration on the ability to mobilize in postoperative fracture patients. Methods: The design of this research is quasi-experimental and quantitative type. The population is post-fracture patients at RSUD Jendral Ahmad Yani Metro in 2021, with a sample of 32 respondents. Analysis with Independent T test. Research time is from 01 June to 17 July 2021. Results: The average mobilization ability in the experimental group with active ROM education combined with booklet and demonstration media was 17.19, while the average mobilization ability in the control group (without active ROM education combined with booklet and demonstration media) was 14.88. The results of the analysis show the results of -value = 0.04. Conclusion: There is a significant effect of active ROM education therapy with a combination of booklet and demonstration media on the ability to mobilize in post-fracture patients, where the level of mobilization ability in the group with active ROM education with a combination of booklet and demonstration media is higher than in patients who are not given active ROM education with a combination of media. booklets and demonstrations. Suggestion: It is recommended that the active ROM education program with a combination of booklets and demonstration media can be given to every special surgical treatment room at the hospital.   Pendahuluan: Fraktur menjadi kasus dengan angka kejadian tertinggi dari 10 kasus terbanyak yang ditemui di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro. Pasien dengan diagnosa fraktur sering mengalami nyeri dan hambatan mobilitas fisik.  Pasien diberikan edukasi kesehatan mengenai ROM tanpa menggunakan media. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh edukasi ROM aktif kombinasi media booklet dan demonstrasi terhadap kemampuan mobilisasi pada pasien post operasi fraktur. Metode: Desain penelitian ini dengan quasy eksperimen dan jenis kuantitatif. Populasi adalah pasien post fraktur di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro tahun 2021, dengan sampel sebanyak 32 responden. Analisis dengan uji T test Independen. Waktu penelitian mulai 01 Juni sampai 17 Juli 2021. Hasil: Menunjukkan rata-rata kemampuan mobilisasi pada kelompok eksperimen dengan edukasi ROM aktif kombinasi media booklet dan demonstrasi adalah 17,19, sedangkan rata-rata kemampuan mobilisasi pada kelompok kontrol (tanpa edukasi ROM aktif kombinasi media booklet dan demonstrasi) adalah 14,88.  Hasil analisis  menunjukkan hasil ρ-value = 0,04. Simpulan: Ada pengaruh yang signifikan terapi edukasi ROM aktif kombinasi media booklet dan demonstrasi  terhadap kemampuan mobilisasi pada pasien post fraktur, dimana tingkat kemampuan mobilisasi pada kelompok yang edukasi ROM aktif kombinasi media booklet dan demonstrasi lebih tinggi daripada pasien yang tidak diberikan edukasi ROM aktif kombinasi media booklet dan demonstrasi. Saran: Sebaiknya program edukasi ROM aktif kombinasi media booklet dan demonstrasi ini bisa diberikan pada setiap ruangan perawatan bedah kusus rumah sakit.
Pengaruh kompres hangat dan pijat effleurage terhadap nyeri dismenorea pada remaja putri Dian Suhartini; Hidayani Hidayani; Ratna Wulandari
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 2 No 1 (2022): Perawatan Pasien Yang Mengalami Depresi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v2i1.268

Abstract

Backgrounds: Dysmenorrhea that occurs in women is still a problem, especially in adolescents because many teenagers experience dysmenorrhea in the first three years after menarche. Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of warm compresses and effleurage massage to dysmenorrhea pain in adolescent girls at Junior High School No 1 Pulosari, Pandeglang Regency in 2022. Methods: This study used a quantitative design using a quasi-experimental two group comparison pretest-posttest design. with a population of 30 people who experienced dysmenorrhea that divided into a control group and the experimental group using total sampling. The research instrument used the Visual Analog Scale (VAS) pain observation sheet. Results: The results of the study in both groups showed that there was an effect of warm compresses and effleurage massage on dysmenorrhea pain. The results of the paired t-test found that p = 0.000 < 0.05. The results of the independent sample t-test found the p = 0.019. There was a significant difference of pain between warm compresses and effleurage massage groups. warm compresses is more effective in reducing the pain of dysmenorrhea compared to effleurage massage. Warm compresses or effleurage massage can be used to reduce the pain of dysmenorrhea experienced by adolescents.    Pendahuluan: Dismenorea yang terjadi pada wanita sampai saat ini masih menjadi masalah, khususnya pada remaja karena banyak remaja mengalami dismenorea pada tiga tahun pertama setelah menarche. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat dan massage effleurage terhadap nyeri dismenorea pada remaja putri di SMP Negeri 1 Pulosari Kabupaten Pandeglang tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode quasi eksperimental two group comparison pretest-posttest design. dengan populasi yang mengalami dismenorea sebanyak 30 orang terbagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menggunakan total sampling serta instrumen penelitian menggunakan lembar observasi nyeri Visual Analog Scale (VAS). Hasil: Hasil Penelitian pada kedua kelompok menunjukkan adanya pengaruh kompres hangat dan massage effleurage terhadap nyeri dismenorea dengan hasil uji paired sample T Test p=0,000 < 0,05. Hasil uji independent sample t-test p=0,019 ada perbedaan signifikan antara kelompok kompres hangat dan massage effleurage. Kompres hangat lebih efektif menurunkan nyeri dismenorea dibandingkan dengan massage effleurage. Kompres hangat atau massage effleurage dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dismenorea yang dialami oleh remaja.

Page 1 of 1 | Total Record : 5