cover
Contact Name
Syarif Hadiwijaya
Contact Email
syarifhadiwijaya@unkris.ac.id
Phone
+6281517610679
Journal Mail Official
industrikrisna@unkris.ac.id
Editorial Address
Kampus UNKRIS Jatiwaringin - Pondok Gede 13077, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, 13077
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Industrikrisna
ISSN : -     EISSN : 28297709     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal IndustriKrisna adalah jurnal peer review yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana. Jurnal ini mempublikasikan hasil penelitian dan kajian ilmiah yang berkaitan dengan bidang teknik industri.
Articles 27 Documents
PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG BARANG JADI UNTUK MEMINIMALISIR BIAYA PERPINDAHAN BARANG DENGAN METODE DEDIKATED STORAGE DI PT. CIPTA NISSIN INDUSTRIES andika putra
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.113

Abstract

. PT. Cipta Nissin Industries adalah perusahaan manufaktur yang mengkhususkan diri dalam pembuatan Knalpot Sistem & komponen-komponen. Permasalahan yang dihadapi dipabrik ini adalah penyusunan barang jadi digudang masih belum teratur atau masih belum tertata rapi, sehingga bisa menyebabkan bertumpuknya barang pada gudang barang jadi serta tidak ada nya aliran barang yang mempermudah material handling untuk menyimpan dan mengirim barang sesuai dengan waktu yang ditentukan. Untuk itu perlu dilakukan penataan lokasi penyimpanan produk pada gudang barang jadi dengan menggunakan metode dedicated storage agar barang memiliki tempat penyimpanan yang tetap (fixed), agar mempermudah para pekerja dalam penyimpanan maupun pengiriman barang. Hasil dari perbaikan dengan metode dedicated storage didapatkan perbaikan jarak yang sebelumnya 259,99 m menjadi 230,1 m dan total jarak keseluruhan sebelum perbaikan 20.633,41 m dan setelah perbaikan menjadi 4.962,4 m dan material handling cost sebelum perbaikan sebesar Rp. 110.319.014 dan sesudah perbaikan sebesar Rp. 51.332.211.
PERANCANGAN ALAT PENANDAAN TITIK POTONG SECARA OTOMATIS PADA PROSES COILING CABLE DI PT KABELMETAL INDONESIA Tbk andreas alfriandi
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.114

Abstract

Proses Coiling cable merupakan proses mengemas kabel menjadi bentuk lingkaran. Panjang umum untuk pengemasan coiling cable adalah 100 meter. Pada proses coiling cable terdapat beberapa kegagalan proses yang bisa terjadi, salah satunya adalah kabel underlenght. Dalam melakukan penandaan titik potong pada proses coiling cable, belum ada alat bantu secara otomatis bagi operator untuk melakukan penandaan kabel setiap panjang 100 meter. Tujuan dari pendanaan titik potong secara otomatis adalah untuk mencari faktor penyebab terjadinya kasus semifinsh reject kabel underlenght, merancang penandaan titik potong secara otomatis pada proses coiling cable, dan menghitung waktu penandaan titik potong. Beberapa teori yang digunakan diantaranya menggunakan diagram fishbone untuk mencari faktor penyebab terjadinya masalah. Melakukan desain produk untuk menciptakan atau mengembangkan berbagai ide yang ada untuk diwujudkan menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Menjalakan tahap-tahap pengembangan produk seperti perencanaan, pengembangan konsep, perencanaan tingakatan sistem, perancangan detail, pengujian dan perbaikan, lalu produksi awal atau prototype. Berdasarkan hasil pengolahan data, analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, perancangan alat penandaan titik potong secara otomatis dapat membantu menyelesaikan faktor penyebab terjadinya kabel underlenght yaitu belum adanya alat bantu untuk operator dalam melakukan penandaan titik potong, alat penandaan titik potong secara otomatis pada proses coiling cable telah selesai dirancang dan dibuat,dan perancangan alat penandaan titik potong secara otomatis dapat mengurangi waktu kerja rata-rata 22,23 detik dalam satu kali proses coiling cable.
MENENTUKAN WAKTU KERJA, BEBAN KERJA DAN KELELAHAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN LOGISTIK DI PT. HEXPHARM JAYA CIKARANG andri tri haryono
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.115

Abstract

Waktu kerja, Beban kerja dan Kelelahan kerja merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam bekerja. Waktu kerja yang tidak sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan beban kerja yang berlebih akan mengakibatkan kelelahan yang tinggi sehingga membuat produktivitas kerja karyawan menurun dan absensi kehadiran karyawan meningkat. Penelitian ini dilakukan di PT. Hexpharm Jaya Cikarang tepatnya di dapertemen Logistik. Dalam proses penimbangan material ada sedikit masalah yaitu waktu kerja yang berlebih dan beban kerja yang berlebih, sehingga operator tersebut mengalami tingkat kelelahan yang tinggi dan dapat menyebabkan ketidak hadiran dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menyesuaikan waktu kerja dan beban kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk mencegahnya terjadi kelelahan yang tinggi dan akan mengakibatkan meningkatnya produktivitas tenaga kerja. Beberapa metode yang akan dijadikan dalam perhitungan waktu kerja dengan work sampling, beban kerja dengan pengukuruan denyut jantung, oksigen dan energi, kelelahan kerja dengan kuesioner IFRC. Dengan waktu kerja yang sudah dihitung sebesar 8,3 jam/orang dengan jumlah material yang harus ditimbang sebanyak 800 Kg/material.
PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL DI GUDANG BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CLASS BASED STORAGE DI PT KMI WIRE AND CABLE firman aloan
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.116

Abstract

Kondisi pada penyimpanan dan penyusunan material yang dilakukan secara acak dankurang teratur akan mengakibatkan terjadinya proses pencarian dan pengambilan material yanglama, hal ini menyebabkan pengiriman ke departemen produksi terlambat. Penelitian ini akanmembahas usulan tata letak Gudang untuk mengurangi waktu tunda pencarian denganmenggunakan metode class based storage. Penelitian dilakukan dengan meneliti 10 item produkdengan tujuan untuk mengetahui tata letak barang di gudang bahan material berdasarkanklasifikasi ABC. Penelitian dilakukan dengan mencari penyebab penempatan dan penyusunanbarang yang tidak teratur, kemudian melakukan tata letak barang digudang bahan material.Penelitian menunjukan bahwa dari 10 item produk tersebut didapatkan hasil pengelompokanmenjadi tiga kelas yaitu : 1) kelas A : jumlah persediaan 75,1% dengan jumlah item sebanyak 3item, 2) kelas B : jumlah persediaan 15,6% dengan jumlah item sebanyak 3 item, dan 3) kelas C :jumlah persediaan 9,3% dengan jumlah item 4. Perhitungan material handling cost sebelumperbaikan sebesar Rp 7.670.268 per shift dan sesudah perbaikan sebesar Rp 3.511.618 per shift,menghasilkan efisiensi sebesar Rp 4.158.650.
PERANCANGAN LOKER ERGONOMIS DAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN RFID CARD DI LABORATORIUM INDUSTRI UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA niluh gede
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.117

Abstract

. Loker merupakan suatu tempat penyimpanan yang digunakan oleh banyak kalangan terutama di perkantoran, sekolah dan tempat-tempat umum. loker pada umumnya digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang pribadi dan barang berharga. Dalam kehidupan sehari–hari kita sering menemukan banyak sekali loker yang kurang ergonomis dan sebuah loker sebagai tempat penyimpanan juga seharusnya memiliki tingkat keamanan tinggi. Oleh karena itu penulis mengambil judul “Perancangan Loker Ergonomis dan Otomatis dengan Menggunakan Antropometri dan Rfid Card di Laboratorium Industri Universitas Krisnadwipayana”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang loker ergonomis dengan metode antropometri dan merancang loker yang otomatis dengan metode RFID Card.Perancangan dengan metode antropometri dan sistem otomasi yaitu dengan RFID Card. Berdasarkan hasil analisa, untuk ukuran loker berdasarkan dari perhitungan persentil 5 dari panjang lengan bawah dan persentil 50 tinggi badan tegak menjadi tinggi loker 164 cm dan kedalaman loker 34 cm. Hasil pengujian RFID Card dinyatakan berhasil karena sensor dapat membaca kartu dan pintu berhasil terbuka dari hasil pengujian 5 kali pengulangan Berdasarkan perhitungan, pembuatan loker ini memerlukan biaya sebesar Rp1.023.391,83,- / unit. Harga untuk loker yang sejenis, berdasarkan survei di pasaran adalah sebesar Rp 1.529.000,- / unit (belum memakai kunci otomatis, karena dipasaran belum ada) Jadi berdasarkan harga tersebut ada penghematan sebesar Rp 505,608.17,-/unit
METODE TAGUCHI MULTI RESPON UNTUK MENCARI KOMBINASI LEVEL FAKTOR OPTIMAL DALAM PERBAIKAN KUALITAS KERAMIK TRADISIONAL Muhammad Nurhasan Assidiq
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.218

Abstract

Kualitas merupakan hal yang paling penting yang harus terus ditingkatkanoleh setiap perusahaan untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginankonsumen (Vincent Gaspersz, 2011). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkankualitas produk gerabah ditinjau dari sifat mekanik dan sifat fisik produk. Sifatmekanik yang menjadi fokus penelitian adalah bending strength dan impact strengthyang menggambarkan kekuatan produk gerabah, dan sifat fisik yang diteliti adalahwater absorption yang menggambarkan ketahanan produk terhadap jamur.Penelitian ini dilakukan di sentra industri keramik gerabah Desa Melikan, KecamatanWedi, Kabupaten Klaten dengan objek penelitian tempat duduk gerabah. Penelitianini menggunakan metode Taguchi Multi Respon dengan menggunakan 7 faktorkendali yaitu lama waktu pengeringan, komposisi tanah plastis, komposisi tanahkurang plastis, komposisi pasir halus, komposisi abu jerami, holding time dan suhusintering serta 1 faktor noise yaitu ukuran butiran material. Dari hasil penelitian,didapatkan 3 faktor kendali yang berpengaruh yaitu lama waktu pengeringan, holdingtime dan suhu sintering dengan setting kombinasi level faktor optimal yaitu A1 B2 C2D1 E1 F2 G2. Terjadi peningkatan kualitas nilai bending strength, impact strength danwater absorption dari kondisi awal UKM dengan setting kombinasi level faktoroptimal.
MENGUKUR TINGKAT PELAYANAN TELLER SERVICE PT. BANK TABUNGAN NEGARA KCP TAMBUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Syarif Hadiwijaya
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.224

Abstract

Pertumbuhan perbankan menjadikan semakin ketatnya persaingan, oleh karena itu perusahaan harus mempunyai langkah strategis untuk menghadapi persaingan ini. Kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memberikan kualiats yang baik. Oleh karena itu BTN KCP harus fokus pada kepuasan pelanggan agar bisa memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan harapan nasabah. Salah satu tolak ukur penting untuk memberikan kepuasan konsumen adalah melalui penciptaan produk jasa yang dapat memberikan value yaitu kualitas. Orientasi kualitas perlu mempertimbangkan tiga hal yaitu persepsi konsumen, produk jasa dan proses. Pada penelitian ini digunakan beberapa metode untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan seperti Servqual (Service Quality) digunakan untuk mengetahui kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi pelanggan atas pelayanan yang diberi pihak perusahaan, selain itu digunakan pula Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi proritas utama untuk dilakukan perbaikan. Data yang dibutuhkan adalah tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan layanan. Kemudian output data IPA digunakan sebagai dasar untuk perancangan perbaikan dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan metode QFD diperoleh usulan perbaikan seperti penambahan pendingin ruangan di area tunggu nasabah, waktu istirahat bergantian, dan penambahan loket pelayanan.
MENINGKATKAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN COLD FORGING MENGGUNAKAN METODE PDCA (STUDI KASUS PT SAGA HIKARI TEKNINDO SEJATI - CIKARANG) Ismail Kurnia
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.228

Abstract

Abstrak. PT Saga Hikari Teknindo Sejati merupakan salah satu perusahaan yang bergerakdibidang pembuatan part otomotif. Salah satu part otomotif adalah center electrode. Salahsatu mesin yang membuat center electrode adalah Cold Forging Berdasarkan data historispencapaian nilai OEE mesin Cold forging selama 6 bulan (Juni 2021-November 2022) memilikinilai yaitu 64%. Dengan aspek penunjang OEE terendah yaitu Availiability Ratio sebesar 84% &Performance Ratio sebesar 77% sedangkan Quality ratio sudah memenuhi standar yaitusebesar 99%. Tujuan penelitian ini adalah mengurangi terjadinya Idle & Minor stoppage yangsebelum perbaikan sebesar 56,93%. Pada penelitian ini ntuk meningkatkan nilai Avaliability &Performance Ratio dan OEE sesuai dengan target perusahaan menggunakan metode PDCA.Pada tahap Plan merencanakan untuk mencari faktor apa saja yang membuat nilaiPerformance Ratio rendah menggunakan 5W1H, diagram pareto, kesesuaian kondisi, dandiagram fishbone. Tahap Do setelah diketahui penyebabnya, melakukan tindakan perbaikanpada setiap Loss item idle & minor stoppage. Tahap Check melakukan evaluasi setelahdilakukan perbaikan. Tahap Action melakukan standarisasi untuk mencegah terjadinyapermasalahan yang sama.Hasil dari penelitian ini periode Desember 2021 – Mei 2022 untukpersentase idle & minorstoppage mengalami penuruan 45% menjadi 11% lalu untukAvaliability ratio meningkat 10,3% menjadi 94,3% dan Performance Ratio meningkat 9,3%menjadi sebesar 86,7% dan hasil OEE mengalami kenaikan 17,2% menjadi sebesar 81,5%
KONSEP PENATAAN PENYIMPANAN DAN PENYUSUNAN BARANG KITTYCARE 10 PETSHOP DENGAN METODE CLASS BASED STORAGE axel aprilio; Florida Butarbutar
INDUSTRIKRISNA Vol 11 No 2 (2022): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v11i2.261

Abstract

Perusahaan yang sedang diamati adalah unit usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan perlengkapan hewan peliharaan dan segala kebutuhan untuk hewan peliharaan yang berlokasi di Bekasi, Seringkali penataan dan tata letak penyimpanan produk menjadi masalah karena tidak teratur dan penempatan tidak tertata dengan baik, Penelitian ini membahas mengenai perbaikan tata letak dengan mengklasifikasikan berdasarkan kelas. Tahap Pertama adalah dengan menghitung karakteristik barang, Kemudian memetakan layout awal dengan gambar sebelum dilakukan nya konsep perbaikan dan menghitung frekuensi perpindahan beserta kebutuhan tempat penyimpanan barang dengan memisahkan produk berdasarkan kategori kelas menggunakan metode class based storage. Penelitian ini akan menghasilkan kategori produk per kelas dan juga menghasilkan layout konsep perbaikan tata letak supaya barang yang frekuensi yang lebih tinggi dapat dikategorikan mengunakan metode class based storage.
PERANCANGAN ALAT PENANDAAN TITIK POTONG SECARA OTOMATIS PADA PROSES COILING CABLE DI PT KABELMETAL INDONESIA Tbk florida butarbutar
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.283

Abstract

Proses Coiling cable merupakan proses mengemas kabel menjadi bentuk lingkaran. Panjang umum untuk pengemasan coiling cable adalah 100 meter. Pada proses coiling cable terdapat beberapa kegagalan proses yang bisa terjadi, salah satunya adalah kabel underlenght. Dalam melakukan penandaan titik potong pada proses coiling cable, belum ada alat bantu secara otomatis bagi operator untuk melakukan penandaan kabel setiap panjang 100 meter. Tujuan dari pendanaan titik potong secara otomatis adalah untuk mencari faktor penyebab terjadinya kasus semifinsh reject kabel underlenght, merancang penandaan titik potong secara otomatis pada proses coiling cable, dan menghitung waktu penandaan titik potong. Beberapa teori yang digunakan diantaranya menggunakan diagram fishbone untuk mencari faktor penyebab terjadinya masalah. Melakukan desain produk untuk menciptakan atau mengembangkan berbagai ide yang ada untuk diwujudkan menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Menjalakan tahap-tahap pengembangan produk seperti perencanaan, pengembangan konsep, perencanaan tingakatan sistem, perancangan detail, pengujian dan perbaikan, lalu produksi awal atau prototype. Berdasarkan hasil pengolahan data, analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, perancangan alat penandaan titik potong secara otomatis dapat membantu menyelesaikan faktor penyebab terjadinya kabel underlenght yaitu belum adanya alat bantu untuk operator dalam melakukan penandaan titik potong, alat penandaan titik potong secara otomatis pada proses coiling cable telah selesai dirancang dan dibuat,dan perancangan alat penandaan titik potong secara otomatis dapat mengurangi waktu kerja rata-rata 22,23 detik dalam satu kali proses coiling cable.

Page 2 of 3 | Total Record : 27