cover
Contact Name
Wahyu Nova Riski
Contact Email
wahyunovariski@isi-padangpanjang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
cinelook@isi-padangpanjang.ac.id
Editorial Address
Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Kec. Padang Panjang Tim., Kota Padang Panjang, Sumatera Barat 27118
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
The main focus of the journal is to promote a global discussion forum and an interdisciplinary exchange among scholars exploring the topic of Television, Film and new media studies. This journal encourage innovation and research, contributing to a better understanding of the narrative, technological, economic, social, cultural, and political impact of Television program, film, and new media. To this end, some areas of interest will be: Narrative analysis of specific phenomena, with a focus on innovative television program; Studies on the influence and/or connection of TV, film, and new media driven by technologies; Analysis of TV program, film, and the content of new media as capable of advancing aesthetic thought; Study of the relationship between technology and creativity in the TV, film, and new media; Studies on the economic and innovative formulas in terms of production chain and marketing strategies for TV, film, and new media; The impact and significance of TV, film, and new media from a political, ethnological, or educational perspective; Historical approach in terms of media history in order to locate and identify influences on TV program, film, and new media; Analyses and studies focusing on audiences, artists, or industries, and producers.
Arjuna Subject : Seni dan Humaniora -
Articles 13 Documents
Mise-En-Scene Sebagai Pendukung Unsur Dramatik Film Penyalin Cahaya Husnil Fajri; Dynia Fitri; Wahyu Nova Riski
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 1, No 01 (2023): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v1i01.3453

Abstract

This research aims to reveal and explore the role of mise-en-scene contained in each of the dramatic elements of the film. Supporting dramatic elements (conflict, suspense, curiosity and surprise) contained in the film, seen from the aspects of mise-en-scene, namely setting, make up & costume, lighting and staging: movement & performance.This research employs a qualitative research method with a descriptive approach. The research object chosen is the Photocopier (2021) directed by Wregas Bhanuteja. The data in this study were obtained from observations, interviews and documentation of the film. The theory used in analyzing mise-en-scene is the mise-en-scene theory by David Bordwell, Kristin Thompson & Jeff Smith based on the theory of dramatic elements by Elizabeth Lutters.The results of this study indicate that there are 25 scenes containing dramatic elements based on the level of significance of the presence of mise-en-scene in supporting dramatic elements. In this film, mise-en-scene plays a role in supporting dramatic element (conflict, suspense, curiosity, and surprise) so that the audience can feel it through settings, costumes, lighting and staging arrangements : movement & performance. While the make-up applied to the film does not have a major influence on each of the film's dramatic elements.
ANALISIS EKRANISASI NOVEL KE FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN Nurul Aini; Maisaratun Najmi; Yatno Karyadi
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 1, No 01 (2023): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v1i01.3459

Abstract

This study discusses the process of ecranizing the novel into a film form Surat Kecil Untuk Tuhan directed by Harris Nizam. The purpose of this study is to describe the changes and find out the motives for the differences between the novel and the film after the ecranization process takes place based on the aspects of additions, subtractions, and deletions. The method used in this study is a qualitative method which is presented descriptively using George Bluestone's ecranization theory approach to present data accompanied by a description of the research results.The results of identifying the story elements of novels and films are used as comparative data on the changes that occur from the ecranization of novels to films. Each element of the story is related to one another. Changes in one element of the story from the ecranization of the novel to the film cause changes in other story elements. Based on the research that has been done, it is concluded that the ecranization of the novel Surat Kecil Untuk Tuhan has undergone several changes, including shrinking, adding and varying changes. These changes occur in the elements of the theme, story characters, setting, and plot. The most significant change is the shrinking of the plot, this occurs because the ecranization film is actually a summary of the story from the novel.
CAMERA ANGLE UNTUK MEMPERLIHATKAN KARAKTER PROTAGONIS ANTAGONIS DAN TRITAGONIS PADA FILM KALIYA Guntur Atma Negara; Eriswan M.A; Choiru Pradhono
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 1, No 01 (2023): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v1i01.3619

Abstract

Camera angle merupakan penempatan kamera dari sudut atau ketinggian tertentu untuk mendapatkan pesan dan momen yang ingin disampaikan dalam gambar. Camera angle sangat bermanfaat dalam menciptakan persepsi orang yang dilihat di dalam fotografi, sinematografi bahkan ilustrasi sekalipun. Pemilihan camera angle yang seksama dapat mempertinggi visual dramatik dari cerita dalam sebuah film. Pengkarya sebagai Director of Photography (D.O.P) yang bertugas memimpin dan mengarahkan perekaman unsur visual dengan kamera menggunakan camera angle untuk memperlihatan serta menonjolkan karakter tokoh dalam film Kaliya. Film yang berjudul Kaliya merupakan sebuah film fiksi dengan genre drama berdurasi ±15 menit yang menceritakan tentang seorang perempuan bernama Kaliya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan selalu mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh dari majikannya, Irwan. Untuk mewujudkan karakter tokoh dalam film Kaliya, pengkarya menggunakan angle kamera high angle, eye level angle, low angle. Pengkarya juga menerapkan beberapa tipe shot , yaitu long shot, extreme close up, close up dan medium close up. Hal ini bertujuan agar ekspresi para pemain dalam film terlihat lebih jelas dan detail, sehingga karakter yang dihadirkan oleh pemain dapat tersampaikan kepada penonton. Pengkarya juga menerapkan teknik pergerakan kamera untuk memvisualisasikan karakter tokoh dengan baik dan jelas, yang bertujuan untuk mendukung konsep pengkarya. Adapun pergerakan kamera yang digunakan adalah follow camera, dolly, pedestal, panning dan tilt atau tilting. Penerapan pergerakan kamera ini berfungsi untuk menciptakan efek dramatis dalam film dan mampu membangkitkan serangkaian karakter yang berbeda.
PENYUTRADARAAN FILM FIKSI PANDORA TANARA MENGGUNAKAN RITME INTERNAL UNTUK MEWUJUDKAN SUSPENSE Ani Marshella Johan; Zainal Abidin; Dynia Fitri
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 1, No 01 (2023): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v1i01.3418

Abstract

Film is the right medium to convey messages to the wider community. Pandora Tanara is a fictional trailer genre film with duration 30 minutes. The film Pandora Tanara tells the story of a psychopathic mother who locks up her child and gives her drugs. The dynamic narrative structure and conflicts contained in the Pandora Tanara film scenario are manifested in internal rhythms to create tension. Internal rhythm is applied by paying attention to image movement, player movement, type of shot and sound, to create suspense in the film. Image cuts that adjust the rhythm of the character scenes in the film, as well as the selection of shots and sound effects. The purpose of creating this work is to create tension by using aspects that exist in internal rhythms.
Pengaruh Budaya Populer Terhadap Tayangan Televisi dan Media Digital di Indonesia Vicia Dwi Prakarti DB
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 1, No 01 (2023): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v1i01.3797

Abstract

Budaya dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Sangsekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari kata buddhi (budi atau akal); dan ada kalanya juga ditafsirkan bahwa kaya budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk “budi-daya’ yang berarti daya dari budi berupa citra, karsa dan rasa. Menurut Koentjaraningrat (1984:180-181), Budaya merupakan sebuah sistem gagasan dan rasa sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar. budaya populer merupakan bentuk budaya yang lebih mengedepankan sisi popularitas dan kedangkalan makna atau nilai-nilai. Menurut Ray B. Brownie . Budaya populer adalah budaya yang ada di dunia ini, disekeliling. kita yang meliputi sikap kita, perilaku, tindakan, makanan, pakaian, bangunan, jalan perjalanan, hiburan, olah raga, politik, aktivitas serta bentuk dan cara mengontrolnya. Misalnya HP, jaringan sosial dan lain-lain. Dalam jurnal ini membahasa tentang pengaruh budaya popular terhadap tayangan televisi di Indonesia dengan menggunakan Metode analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tayangan televisi yang telah terpengaruh terhadap budaya popular seperti tayangan-tayangan dengan genre baru menggunakanmedia youtube. Penelitian ini  menghasilkan pengaruh terhadap content yang lebih mudah dan buka-bukaan seperti acara Music Show, variety Show, Game Show, hingga acara gossip
Eksplorasi Constructive Editing pada Film Batapatih Fella Ridalva; Hery Sasongko; Muhamad Arief
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 1, No 01 (2023): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v1i01.3420

Abstract

The creation of this Final Project entitled "Ekplorasi Constructive Editing pada Film Batapatih " is a form of accountability for the achievement of an audio visual that applies the concept of Constructive Editing, how is the placement of two shots that have no relationship but produce new meanings and give the impression that the audience not only believes but also feel the atmosphere. This means that when watching a film, the audience doesn't just stop at just getting information, but also builds up emotional aspects. The object of the creation of this Batapatih film is a child who lacks the warmth and love of his family so when he is at home the child receives warmth and affection from the people he meets. This becomes a phenomenon of how an environment can affect the character of a child. Through this work, it provides a spectacle that can build people's way of thinking in forming character towards children.
OPTIMALISASI ELEMEN VISUAL UNTUK TRANSFORMASI PSIKOLOGIS PADA PENYUTRADARAAN FILM BATAPATIH Willy Furqan; Adri Yandi; Nitasri Murawaty Girsang
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 1, No 01 (2023): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v1i01.3449

Abstract

Batapatih is a drama genre film that tells the story of a child born in Minang named Ryan who has long lived in Jakarta with his father who is busy working and his mother who has long died, this makes Ryan feel no love from his parents. This situation makes Ryan trapped in bad company. His father, Ridwan, who is suffering from a chronic disease, makes him worried about Ryan's future, so his father invites Ryan to return to Minangkabau.The fictional film Batapatih was worked on by taking visual elements into the concept used in making the film because the background of this Batapatih scenario is to tell the story of teenagers who do not get love from their parents because their fathers are busy working and their mothers have died, when Ryan was brought to the village. by his father Ryan began to understand what the meaning of a life. So to show the change in Ryan's character, this concept is used so that the information to be conveyed can be visualized properly, information is not only conveyed through dialogue but also by visualization of Ryan's attitude, the movements he makes and also his response to the environment. The concept of visual elements can visualize dramatic as well as emotional situations.
Komposisi Informal Untuk Memperkuat Visual Karakter Tokoh Kayra Pada Film Fiksi Social Media Dilemma FREDI SISWANTO
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 2, No 1 (2024): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v2i1.3452

Abstract

Penciptaan karya tugas akhir yang berjudul “Komposisi Informal Untuk Memperkuat Visual Karakter Tokoh Kayra Pada Film Fiksi Social Media Dilemma” ini merupakan penguatan suatu karakter tokoh yang divisualkan melalui pengambilan gambar. Tokoh Kayra yang memiliki karakter pendiam, bersemangat dan pemarah pengkarya perlihatkan melalui pengambilan gambar komposisi informal atau komposisi tidak simetris, bertujuan untuk memperkuat visual karakter dari tokoh Kayra yang diperlihatkan secara tidak langsung. Komposisi informal adalah salah satu pengambilan gambar yang bisa memperlihatkan karakter dari suatu tokoh secara tidak langsung. Penerapkan komposisi informal juga sebagai pembeda antara karakter Kayra yang pendiam dan bersemangat ketika memainkan media sosial, dengan karakter Kayra yang pemarah jika dipisahkan atau ketika tidak memainkan media sosial.            Objek penciptaan karya film Social Media Dilemma ini terfokus pada tokoh Kayra. Pemilihan tokoh Kayra untuk diterapkan konsep komposisi informal yaitu, karena Kayra adalah tokoh utama dalam naskah atau skenario Social Media Dilemma yang hampir terlihat atau muncul dalam setiap scene pada film, untuk itu karakter Kayra yang muncul pada film, diperkuat melalui penerapan konsep komposisi informal.Kata kunci: Komposisi informal, Karakter, Smartphone, Media sosial
CUTTING TO CONTINUITY UNTUK MENYAMPAIKAN DRAMATIC CONTENT PADA FILM FIKSI TULAT Alva Bukhari Muslim; FX Yatno Karyadi; Choiru Pradhono
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 2, No 1 (2024): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v2i1.3554

Abstract

Film Tulat merupakan tentang representasi visual sebuah masalah kesehatan mental. Objek penciptaan dalam film Tulat adalah skenario yang menceritakan seseorang yang bernama  Mirna, ibu dari anak bernama Rio yang menyandang disabilitas fisik dan intelektual. Mirna selalu menjaga Rio dengan baik dan penuh kasih sayang, namun penyakit datang secara perlahan membuat mental Mirna menurun drastis sehingga takut membebani anaknya kelak.        Penciptaan film ini menggunakan cutting to continuity dengan tujuan untuk menyampaikan dramatic content agar penonton dapat merasakan apa yang dirasakan oleh aktor dalam film. Selain menyampaikan kesan dramatik tersebut bertujuan untuk menjaga kesinambungan adegan agar penonton mudah memahami alur cerita film Tulat dan penonton melihat perpindahan antar shot tidak kacau sehingga tidak membuat penonton bingung. Proses pembuatan film terdiri dari 3 bagian yaitu persiapan, perancangan dan perwujudan. Perwujudan merupakan proses yang dilakukan selama penggabungan antar shot yang dilakukan oleh editor. Tahap dalam melakukan proses editing terbagi menjadi beberapa macam, yaitu: logging, assembly, rought cut, picture lock, dan online editing. Proses yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan sebuah karya film. 
Fungsi properti dalam mendukung suspense adegan fighting film the night comes for us sutradara timo tjahjanto Irsyad Fikri; Adri Yandi; Yesriva Nursyam
Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media Vol 2, No 1 (2024): Cinelook: Journal of Film, Television, and New Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cl.v2i1.4353

Abstract

Film merupakan sebuah media berbasis teknologi yang digunakan sebagai penyampaian suatu ide, pesan dan gagasan pencipta untuk disampaikan kepada penonton. Film The Night Comes For Us menggunakan genre Action, Mystery, dan Thriller dengan tujuan utama yaitu memberi rasa ketegangan, penasaran, dan ketidakpastian pada penonton. Pesan moral yang ingin di sampaikan pada film ini yaitu bahwa siklus kekerasan ini sulit untuk dihentikan, dan sering kali berakhir dengan konsekuensi yang merusak bagi semua yang terlibat. Film The Night Comes For Us, penulis mewujudkan penata artistik dari segi penataan seting dan properti. Tata artistik pada karya film ini, didukung dengan teori mise en scene terutamanya suspense. Perancangan tata artistik dimulai dari mengkonsep seting dan properti. Proses dari penelitian karya film ini dilakukan dengan tahap pencarian data yaitu melakukan riset wawancara dengan Iqbal Marjono selaku Art Director dan Sahny Pratama selaku Graphic Designer untuk mendapatkan informasi tentang fungsi properti dalam mendukung ketegangan. Selain itu, tahap pencarian data juga dapat melalui studi kepustakaan yang diperoleh dari jurnal dan buku. Artistik pada film The Night Comes For Us menerapkan konsep seting dan properti yang memperlihatkan unsur kehidupan keseharian di kota.

Page 1 of 2 | Total Record : 13