cover
Contact Name
Shelfi Dwi Retnani Putri Santoso
Contact Email
shelfi.dr.putri@gmail.com
Phone
+6285345377700
Journal Mail Official
jurnalkeperawatansumba@gmail.com
Editorial Address
Jalan Adhyaksa Km. 3 Kecamatan Loli, Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Barat
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
ISSN : -     EISSN : 29622166     DOI : http://doi.org/10.31965
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS), with register number ISSN 2962-2166 (Online) is a place of publication for researchers in the field of nursing and health care. Jurnal Keperwatan Sumba are peer-reviewer journals published semi-annually twice in a year. Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) published by Department of Nursing Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang. The Journal particullary for studies that aims to understanding and evaluating the nursing care and implication on its practice, in which consist of rigourus design and methods that answer the research questions. The scope of this journal includes, but is not limited to the research results of Fundamentals of Nursing, Management in Nursing, Medical-surgical Nursing, Critical Care, Nursing Emergency and Trauma Nursing, Oncology Nursing, Community Health Nursing, Mental Health Nursing, Geriatric Nursing, Family Nursing, Maternity Nursing, Womens Health, Pediatric Nursing, Disaster Nursing, Education in Nursing, Nursing Policies Advanced Practice Nursing, Nursing Informatics.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)" : 7 Documents clear
SEBUAH STUDI KASUS KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL DENGAN MASALAH KETIDAKBERDAYAAN PADA PASIEN PPOK: A CASE STUDY OF PSYCHOSOCIAL NEEDS WITH HELPLESSNESS PROBLEMS IN PATIENTS WITH COPD Jois Katrin Yagi; Uly Agustine; Grasiana Florida Boa
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i1.837

Abstract

Pendahuluan : PPOK adalah gangguan pada paru-paru yang dapat menyebabkan sumbatan pada saluran pernapasan. Meningkatnya angka terjadinya penyakit ini sangat mempengaruhi psikososial penderitanya, hal ini disebabkan karena program pengobatan yang kompleks atau jangka panjang yang dapat menimbulkan masalah ketidakberdayaan. Peran perawat dalam memenuhi kebutuhan Psikososial pasien perlu diterapkan sehingga penulis berencana untuk melakukan pendekatan dengan melakukan proses keperawatan kepada Pasien PPOK dengan masalah keperawatan yaitu Ketidakberdayaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan bagaimana gambaran mengenai tindakan proses keperawatan pada pasien jiwa dengan pasien PPOK dalam pemenuhan kebutuhan Psikososial dalam hal ini masalah Ketidakberdayaan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan studi kasus dengan jumlah responden 1 pasien adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Hasil: pengkajian yang didapat pada pasien Ny. R. usia 77 tahun mengatakan pasien merasa bosan saat dirawat di Rumah Sakit, dengan data objektif menunjukkan TD: 160/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,6˚c dan RR: 24x/menit, pasien merasa putus asa, ADL pasien dibantu oleh keluarga, pasien tampak mengeluh dengan kondisi yang dialami, pasien terlihat gelisah dan menolak tindakan medis yang diberikan. Diagnosa yang ditegakkan adalah Ketidakberdayaan berhubungan dengan program perawatan/pengobatan yang kompleks atau jangka panjang. 3 hari dilakukan asuhan keperawatan hasil evaluasi yaitu ADL pasien dibantu oleh keluarga, pasien tampak tenang, pasien menerima tindakan medis yang diberikan, dan pasien ditemani oleh anak-anaknya. Kesimpulan: Setelah pasien mendapatkan tindakan keperawatan selama 3 hari, masalah ketidakberdayaan yang dialami pasien Ny. R sudah teratasi. Saran: asuhan keperawatan yang dilakukan di RS tidak hanya secara fisik namun harus secara holistik, dan juga melibatkan keluarga
KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN POST SECTIO CAESAREA: PERSONAL HYGIENE NEEDS IN PATIENTS WITH POST SECTIO CAESAREA Dian Hoga; Grasiana Florida Boa; Uly Agustine
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i1.843

Abstract

Pendahuluan: Sectio caesarea adalah proses pembedahan untuk melahirkan janin dengan melakukan insisi pada dinding abdomen maupun rahim. sectio caesarea dilakukan jika persalinan normal beresiko tinggi terhadap keselamatan janin maupun ibu. Menurut WHO terdapat 50 hingga 100 ibu dengan sectio caesarea dalam 1.000 kelahiran di setiap negara. Ibu dengan post sectio caesarea kerap kali mengabaikan kebersihan dirinya oleh ketidakcukupan tenaga akibat nyeri insisi bekas operasi yang dirasakan, sehingga perawat berperan dalam membantu pasien meningkatkan kebersihan dirinya. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mendapatkan gambaran asuhan keperawatan maternitas pada pasien dengan post sectio caesarea dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene. Metode yang digunakan dalam studi kasus dengan jumlah satu responden adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Hasil: pengkajian menunjukkan Ny. S usia 28 tahun post sectio caesarea kesulitan dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan perawatan diri akibat nyeri, mobilisasi dibantu dan tampak menggunakan pembalut yang belum diganti serta dipenuhi darah nifas sehingga ditegakkan diagnosa keperawatan Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan kelemahan. Implementasi dilakukan selama 3 hari bersumber pada SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), diantaranya memonitor tingkat kemandirian pasien, memonitor kebersihan tubuh, menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman, memberikan bantuan sesuai kemandirian, mengedukasi pasien dan keluarga tentang manfaat personal hygiene, kolaborasi pemberian analgetik dan vitamin C. Evaluasi menunjukkan bahwa kriteria hasil yang ditetapkan berhasil dicapai yaitu kemampuan mandi dan minat perawatan diri meningkat serta mampu mempertahankan kebersihan dirinya. Kesimpulan:  masalah keperawatan defisit perawatan diri: mandi teratasi. Saran: fasilitas kesehatan tidak hanya berfokus pada asuhan keperawatan, disamping itu peningkatan kebersihan pasien harus difasilitasi.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN, PERSEPSI DAN PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM UPAYA PENANGANAN DYSMINOREA : THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE KNOWLEDGE, PERCEPTION, AND BEHAVIOR OF ADOLESCENT WOMEN IN TREATING DYSMENORRHEA Ni Komang Desiani; Ni Luh Putu Dina Susanti; Ni Wayan Manik Parwati
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i1.845

Abstract

Latar Belakang : Dysminorea merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada remaja usia produktif sekitar 40- 70%. Namun beberapa remaja memiliki kurangnya pengetahuan tentang upaya penanganannya sehingga memilih untuk mengabaikannya. Pendidikan kesehatan melalui media video pembelajaran merupakan salah satu sarana pembelajaran yang efektif untuk remaja. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang dysmenorea terhadap pengetahuan, persepsi dan perilaku remaja putri dalam menangani dysmenorea . Metode : Penelitian ini menggunakan model pendekatan rancangan pra-pasca tes dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sampel yang digunakan berdasarkan software openepi sebanyak 126 responden dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner online dalam bentuk google formulir. Analisa data yang digunakan yaitu analisis univariate dan bivariat, analisis bivariate yang digunakan yaitu Wilcoxon Rank Test. Hasil : Hasil penelitian pre test pendidikan kesehatan dengan pengetahuan yaitu nilai median 18,00 nilai post test median 20,00. Nilai pre test pendidikan kesehatan dengan persepsi yaitu median 27,00 nilai post test median 29,50. Nilai pre test pendidikan kesehatan dengan perilaku yaitu nilai median 24,00 nilai post test median 30. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, persepsi dan perilaku dengan p-value <0,001. Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang dysmenorea terhadap pengetahuan, persepsi dan perilaku dalam menangani dysmenorea pada remaja putri di SMP N 9 Denpasar
HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 : RELATIONSHIP OF PHYSICAL ACTIVITY LEVEL WITH THE EVENT OF DEPRESSION IN THE ELDERLY DURING THE COVID-19 PANDEMIC I Komang Wirayasa; I Gede Putu Darma Suyasa; Idah Ayu Wulandari; Ni Wayan Manik Parwati
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i1.846

Abstract

Latar Belakang: Pemerintah Indonesia sejak awal pandemi menerapkan kebijakan dan himbauan pada masyarakat mengenai pembatasan aktivitas di luar rumah, padahal banyak aktivitas fisik yang biasanya dilakukan di luar rumah, khususnya yang sering dilakukan oleh lansia. Hal tersebut membuat lansia malas bergerak dan berdampak pada kurangnya aktivitas fisik sehingga menyebabkan depresi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kejadian depresi pada lansia selama masa pandemi COVID-19 di Desa Rendang. Metode: yang digunakan adalah menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh lansia di Desa Rendang yang berjumlah 925 orang dengan sampel sebanyak 237 orang yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen untuk mengukur aktivitas fisik menggunakan kuesioner PASE (Physical Activity Scale for Elderly), dan instrumen pengukur depresi menggunakan kuesioner GDS (Geriatric Depression Scale). Analisis data menggunakan uji rank Spearman. Hasil: Menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan (62%), berusia 60-74 tahun (65.5%), tidak sekolah (46,8%), dan bekerja sebagai petani/nelayan (34,6%). Sebagian besar lansia masuk dalam kategori depresi ringan yaitu sebanyak 96 orang (40,5%) dan tingkat aktivitas fisik kurang yaitu sebanyak 102 orang (43%). Kesimpulan:Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dengan kejadian depresi pada lansia (p value <0,05; r=-0,563). Saran: Lansia diharapkan senantiasa tetap melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki dan membuat kerajinan tangan untuk menghilangkan depresi dan peneliti selanjutnya diharapkan meneliti lebih lanjut tentang pengaruh berjalan kaki dan membuat kerajinan tangan untuk menghilangkan depresi di masa pandemi COVID-19.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA TAMBANG PASIR DAN BATU : ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE APPLICATION OF OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH (K3) IN SAND AND STONE MINING WORKERS Jenifa; Eltanina Ulfameytalia Dewi; Dina Ayu Wulandari
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i1.859

Abstract

Latar belakang: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial bagi pekerja. Faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh faktor manusia dan faktor lingkungan. International Labour Organization memperkirakan setiap tahun sekitar 2,78 juta pekerja kehilangan nyawa dikarenakan kecelakaan kerja. Tujuan: Menganalisis faktor yang mempengaruhi K3 (karakteristik responden, pengetahuan, dan sikap) terhadap perilaku K3 pada penambang pasir dan batu di Kali Gendol. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik sampling yang digunakan yakni accidental sampling. Jumlah responden sebanyak 52 orang yang diberikan kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku K3. Hasil: Karakteristik responden terhadap perilaku K3 memiliki hubungan dengan nilai p-value sebesar 0,000 (jenis kelamin dan usia) dan 0,017 (lama kerja). Ada hubungan pengetahuan terhadap perilaku K3 dengan nilai p value 0,000. Ada hubungan antara pengetahuan terhadap sikap dengan nilai p value 0,000. Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku K3 dengan nilai p-vaiue 0,166. Jenis kelamin lebih berpengaruh terhadap K3 dibandingkan dengan variabel lainnya. Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antar variabel. Hal ini juga menunjukan bahwa H1, H2, H3, dan H5 dapat diterima sedangkan H4 ditolak.
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUMAH SAKIT DI INDONESIA: USE OF PERSONAL PROTECTION EQUIPMENT AT HOSPITAL IN INDONESIAN Rahayu Iskandar; Desy Pratiwi Samauna
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i1.861

Abstract

Latar Belakang Alat pelindung diri (APD) merupakan perlengkapan yang wajib digunakan pekerja saat melakukan pekerjaan yang beresiko mengganggu keselamatan dan kesehatan. Hasil survei WHO (2011) didapatkan prevalensi kejadian HAI di negara-negara berpenghasilan tinggi berkisar antara 3,5%-12%, sedangkan di negara-negara berkembang berkisar antara 5,7%-19,1%. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi perilaku dan kepatuhan perawat dalam menggunakan APD, diantaranya pengetahuan, motivasi, ketersediaan APD, beban kerja, dan lama kerja. Tujuan dari literatur review ini adalah mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan APD oleh perawat di rumah sakit di seluruh Indonesia. Metode penelitian menggunakan literature review dengan menggunakan 15 literatur yang direview berdasarkan hasil seleksi menggunakan PICOS framework sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berada direntan usia 20-35 tahun, mayoritas berjenis kelamin perempuan, mayoritas pendidikan responden D3 Keperawatan, dan mayoritas lama kerja responden berada dalam rentang 0-10 tahun. Penggunaan APD oleh perawat di rumah sakit dipengaruhi 17 faktor yang terbagi dalam 3 domain yaitu, pengetauan, ruang lingkup pengalaman, dan karakteristik individu. Dari 15 artikel yang tereview, terdapat 3 faktor yang memengaruhi penggunaan APD perawat di rumah sakit. Kesimpulan: Penggunaan APD oleh perawat mayoritas dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, pengawasan, dan motivasi.
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DAN KONDISI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA: RELATIONSHIP BETWEEN BEHAVIOR AND ENVIRONMENTAL CONDITIONS WITH THE EVENT OF MALARIA IN SOME REGIONS IN INDONESIA Hironimus Mone Ngongo
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i1.863

Abstract

Latar belakang: Penyakit malaria yang sering diderita oleh sebagian orang dengan gejala khas suhu tubuh meningkat yang intermiten dan disertai mual muntah. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk anopheles betina dengan gejala yang khas. Data dari World Health Organisation (WHO, 2020) kasus malaria secara global Terdapat sekitar 229 juta kasus malaria pada 87 negara endemis malaria pada tahun 2019 walaupun pada tahun 2000 berada pada angka 238 juta kasus. tingginya insidensi malaria disinyalir akibat tempat berkembang biaknya nyamuk anopheles betina sangat mendukung apalagi letak geografis Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Perilaku Dan Kondisi Lingkungan Dengan Kejadian Malaria Di Beberapa Daerah Di Indonesia.Hasil: Pengetahuan berperan penting dalam membentuk perilaku seseorang, bila dikaitkan dengan kejadian malaria maka pengetahuanlah yang membentuk perilaku seseorang Kualitas lingkungan sangat ditentukan oleh air bersih, suhu, kelembaban, keadaan tanah, kebersihan lingkungan, kesadaran seseorang.Kesimpulan: ada hubungan antara perilaku dan kondisi lingkungan dengan kejadian malaria di Indonesia.

Page 1 of 1 | Total Record : 7