cover
Contact Name
Gusma Harfiana Abbas
Contact Email
gusma.harfiana@unm.ac.id
Phone
+6289694990900
Journal Mail Official
chemedu@unm.ac.id
Editorial Address
Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Makassar, Jl. Daeng Tata Raya, Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Chemedu: Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia
ISSN : 28081226     EISSN : 28081218     DOI : https://doi.org/10.35580/chemedu.v4i2
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Chemedu merupakan wadah untuk bertukar informasi ilmiah mengenai ilmu pendidikan kimia yang meliputi perkembangan teori, media dan metode pembelajaran dari hasil penelitian, telaah pustaka, opini, makalah teknis dan kajian buku.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2021)" : 9 Documents clear
Perbandingan Model Pembelajaran Problem Solving dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 3 Makassar (Studi pada Materi Pokok Stoikiometri) Nur Aliana; Sugiarti Sugiarti; Sulfikar Sulfikar
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26657

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain Posttest-Only Control Design, bertujuan untuk membandingkan apakah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Makassar yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada yang diajar dengan model pembelajaran langsung dalam mempelajari stoikiometri. Populasi berasal dari seluruh kelas X SMA Negeri 3 Makassar sebanyak 360 siswa. Hasil random sampling diperoleh kelas X1 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X2 sebagai kelas eksperimen 2. Variabel penelitian yaitu model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran langsung sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Pengambilan data melalui post-test yaitu tes uraian sebanyak tujuh item yang telah divalidasi isi. Perolehan data dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai kelas eksperimen 1 adalah (rata-rata 89,28, sd ± 6,92) dengan ketuntasan kelas sebesar 91,7% dan kelas eksperimen 2 adalah (rata-rata 59,67, sd ± 11,31) dengan ketuntasan kelas sebesar 0%. Analisis inferensial menggunakan uji t’ diperoleh t’ ≥ nKt’ yaitu 13,40 ≥ 1,69. Dengan demikian, hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Makassar yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dalam mempelajari stoikiometri.
Pengaruh Media Word Search Puzzle melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick terhadap Hasil Belajar dan Sikap Kimia Siswa Kelas X SMAN 1 Tanete Rilau (Studi pada Materi Pokok Hidrokarbon) Musawwir Usman; Iwan Dini; Ramlawati Ramlawati
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26618

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode quasy experiment yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif media word search puzzle (WSP) pada model pembelajaran kooperatif talking stick terhadap hasil belajar dan sikap kimia siswa kelas x SMAN 1 Tanete Rilau tahun pelajaran 2015/2016 pada materi pokok hidrokarbon. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Tanete Rilau yang terdiri dari tujuh kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Kelas yang terpilih sebagai sampel penelitian yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan X4 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 26 siswa. Kelas eksperimen diajar dengan menggunakan media WSP pada model pembelajaran kooperatif tipe talking stick sedangkan kelas kontrol diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick tanpa menggunakan medi WSP. Variabel bebas pada penelitian ini adalah media WSP dan variabel terikatnya adalah hasil belajar dan sikap kimia siswa. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar dan pengisian angket sikap kepada siswa pada awal dan akhir pembelajaran. Hasil analisis prasyarat statistik inferensial menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji non-parametrik dengan menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh Zhitung > Ztabel atau 1,995 > 1,64 untuk hasil belajar sedangkan untuk sikap kimia siswa diperoleh Zhitung < Ztabel atau 0,714 < 1,64 sehingga dapat disimpulkan bahwa media WSP pada model pembelajaran kooperatif tipe talking stick berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Tanete Rilau pada materi pokok hidrokarbon, namun tidak berpengaruh positif terhadap sikap kimia siswa.
Pengaruh Metode Mind Mapping Pada Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Tanralili (Studi pada Materi Pokok Hidrokarbon) Ayu Lestari Idris; Halimah Husain; Army Auliah
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26614

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping pada model pembelajaran SFE terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Tanralili pada materi pokok hidrokarbon. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping pada model pembelajaran SFE dan pembelajaran tanpa menggunakan metode Mind Mapping pada model pembelajaran SFE, variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X1 – X6 SMA Negeri 5 Tanralili. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dan sampel penelitian terdiri atas 2 kelas yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data diperoleh dari tes hasil belajar siswa yang terdiri atas 20 butir soal pilihan ganda yang telah divalidasi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t menghasilkan thitung > ttabel = 2.54 > 2,01 pada ═ 0,05 untuk hasil belajar siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Tanralili pada materi pokok hidrokarbon.
Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik melalui Penerapan Model Creative Problem Solving (CPS) Kelas XI MIA2 SMAN 1 Tellu Siattinge (Studi pada Materi Pokok Termokimia) Andi Afni Amelia; Jusniar Jusniar; Taty Sulastry
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26606

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar/tinggi kemampuan berpikir kreatif peserta didik melalui penerapan model Creative Problem Solving (CPS) kelas XI SMA Negeri 1 Tellu Siattinge pada materi pokok termokimia. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA2 yang berjumlah 31 orang. Subjek ini diajar dengan menggunakan model Creative Problem Solving. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif proses (observasi dilakukan selama proses pembelajaran) dan produk (hasil belajar). Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif proses dan nilai tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif produk. Disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif proses peserta didik adalah 27.09% dikategorikan sangat rendah. Aspek dan persentase indikator kemampuan berpikir kreatif proses sebagai berikut : 1) Berpikir lancar (Fluency) memiliki persentase sebesar 21.80% dengan kategori sangat rendah, 2) Berpikir luwes (Flexibility) memiliki persentase sebesar 17.42% dengan kategori sangat rendah, 3) Berpikir asli (Originality) memiliki persentase sebesar 9.68% dengan kategori sangat rendah dan 4) Berpikir merinci (Elaboration) memiliki persentase sebesar 12.58% dengan kategori sangat rendah. Sedangkan rata-rata kemampuan berpikir kreatif produk peserta didik adalah 62.43% dikategorikan sedang. Aspek dan persentase kemampuan berpikir kreatif proses peserta didik yaitu: 1) Berpikir lancar (Fluency) memiliki persentase 89.67% dengan kategori sangat tinggi, 2) Berpikir asli (originality) memiliki persentase 63.22% dengan kategori sedang, 3) Berpikir luwes (Flexibility) memiliki persentase sebesar 70.16% dengan kategori tinggi dan 4) Berpikir merinci (Elaboration) memiliki persentase sebesar 49.78% dengan kategori rendah.
Pengaruh Metode Question Student Have (QSH) dalam Model Pencapaian Konsep Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMAN 1 Sinjai Timur (Studi Pokok Kesetimbangan Ion dalam Larutan Garam) Ernawati Ernawati; Ramdani Ramdani; Muharram Muharram
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26615

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Question Student Have (QSH) dalam model pencapaian konsep terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMAN 1 Sinjai Timur. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Question Student Have (QSH) dalam model pencapaian konsep dan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok kesetimbangan ion dalam larutan garam. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Sinjai Timur yang terdiri atas 3 kelas dengan siswa sebanyak 65 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI IPA1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 21 orang dan kelas XIPA3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 21 orang. Data hasil penelitian terhadap kemampuan berpikir kritis siswa melalui posttest kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini diperoleh thitung>ttabel ¬ yaitu 5.281>1.684 ang menunjukkan bahwa H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Question Student Have (QSH) dalam model pencapaian konsep berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMAN 1 Sinjai Timur pada materi pokok kesetimbangan ion dalam larutan garam.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-A SMAN 1 Bungin (Materi Pokok Hidrokarbon Siti Indriyati Idris; Muharram Muharram; Taty Sulastry
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26619

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) untuk meningkatkan aktvitas dan hasil belajar siswa kelas X-A SMAN 1 Bungin, Kab. Enrekang. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Data hasil penelitian menunjukkan persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 50,15% dan siklus II sebesar 76,50%. Adapun nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-A SMAN 1 Bungin pada siklus I sebesar 61,18 dan siklus II sebesar 77,78. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diterapkan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-A SMAN 1 Bungin. Adapun langkah-langkah penerapan model NHT, yaitu: (1) Fase penomoran (Numbering)serta menyampaikan tujuan dan motivasi dilakukan dengan cara menunjuk langsung siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dan menegaskan ulang kepada siswa untuk mencatat tujuan pembelajaran tiap pertemuan guna memudahkan siswa pada saat tes akhir siklus. (2) Fase pengajuan pertanyaan (Questioning) dan menyajikan informasi dilakukan dengan cara menemukan dan menuliskan konsep materi yang dipelajari agar siswa termotivasi untuk rajin membaca, menuliskan kata kunci pelajaran agar siswa mudah paham dengan materi, mencatat materi yang dibahas dengan mencatat hal penting, guru menunjuk langsung siswa secara acak untuk menjawab LKS dan pertanyaan dari guru, (3) Fase berpikir bersama (Head together) dilakukan dengan cara menegaskan siswa menggunakan literature atau buku untuk membantu siswa menjawab soal dan berkeliling ke tiap kelompok dan bertanya apa saja yang belum dimengerti dan mencatat hasil diskusi, (4) Fase pemberian jawaban (Answering) dilakukan dengan cara membagi soal kepada tiap-tiap nomor kepala dan menunjuk lagsung siswa untuk menjawab dan mengerjakan soal, (5) Fase evaluasi dilakukan dengan cara menunjuk langsung untuk menyimpulkan materi dan menegaskan siswa lain untuk mencatat kesimpulan yang disampaikan temannya.
Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 8 Makassar Muh. Taupik; Alimin Alimin; Sumiati Side
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26617

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMAN 8 Makassar pada materi pokok struktur atom.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMAN 8 Makassar yang berjumlah 216.Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMAN 8 Makassar yakni 122 peserta didik.Data diperoleh dari angket kecerdasan emosional dan tes hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pencapaian indikator kecerdasan emosional, diketahui bahwa dimensi mengenali emosi orang lain memiliki pencapaian paling tinggi yakni 81,57%, dan dimensi mengenali emosi diri memiliki pencapaian paling rendah yakni 71,72%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu beradaptasi dan mengidentifikasi emosi dengan orang lain di sekelilingnya namun tidak pada dirinya sendiri. Diantara empat kelas yang menjadi subjek penelitian, Kelas XI IPA 3 memiliki kecerdasan emosional paling tinggi.Secara keseluruhan hasil belajar kimia peserta didik kelas XI IPA SMAN 8 Makassar tergolong sedang.Diantara empat kelas yang menjadi subjek penelitian, kelas XI IPA 3 memiliki hasil belajar yang paling tinggi. Adapun nilai regresi berganda yang diperoleh bermakna bahwa sumbangan relatif yang diberikan oleh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar peserta didik ialah sebesar 32,2%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar peserta didik dikategorikan sedang dengan r=0,658.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI MIA 5 SMAN 1 Enrekang Ade Fitria; Maryono Maryono; Sugiarti Sugiarti
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26612

Abstract

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan langkah - langkah model pembelajaran NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 1 Enrekang. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 1 Enrekang yang terdiri dari 6 fase yaitu: (1) fase pendahuluan dengan memberikan apersepsi mengenai materi, indikator dan tujuan pembelajaran, (2) fase penomoran (numbering) dengan membagi peserta didik dalam beberapa kelompok secara heterogen dan member nomor kepada peserta didik dalam tiap kelompok berdasarkan kemampuan akademiknya, (3) fase pengajuan pertanyaan (Questioning), pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti, (4) fase berpikir bersama (Heads Together), pada fase ini guru mendampingi dan membimbing peserta didik dalam kerja kelompok dan menyelesaikan LKPD lalu peserta didik menyatukan pendapatnya terhadap soal LKPD yang telah dikerjakan dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diberikan, (5), fase menjawab (Answering), pada fase ini guru menunjuk peserta didik dari masing-masing kelompok berdasarkan nomor kepalanya untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya, dan (6) fase penghargaan dengan memberikan pujian dan hadiah bagi kelompok terbaik. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA 5 SMA Negeri 1 Enrekang.
Pengembangan LKPD Identifikasi Asam Basa Model Inkuiri Menggunakan Pendekatan Sets Riswan Dwi Antoro; Muhammad Djasri Jangi; Muhammad Danial
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26611

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan LKPD identifikasi asam basa model inkuiri menggunakan pendekatan SETS yang valid, dan praktis. Objek penelitian ini adalah LKPD pembelajaran kimia pada materi asam basa. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Thiagarajan atau model 4-D (define, design, develop and disseminate). Proses pengembangan LKPD melalui tahap pendefinisian dan perancangan menghasilkan draft I. Draft ini kemudian divalidasi oleh dua dosen sebagai validator. Hasil validasi diperoleh nilai kevalidan 3,58 yang berada dalam kategori sangat valid dengan rentang 3,5 ≤ V ≤ 4. Berdasarkan hasil validasi tersebut diajukan beberapa saran oleh validator untuk perbaikan LKPD, sehingga diperoleh draft II (draft akhir). Kepraktisan LKPD yang dikembangkan memenuhi kategori praktis karena nilai presentase keterlaksanaan masuk dalam kriteria “baik” yaitu 78,5% dengan rentang 70 < p ≤ 85 sehingga LKPD layak digunakan disekolah. Guru dan peserta didik memberikan respon positif. Disimpulkan bahwa LKPD pendektan SETS memenuhi kriteria valid dan praktis.

Page 1 of 1 | Total Record : 9