cover
Contact Name
Rahayu Simangunsong
Contact Email
admin@iasssf.com
Phone
+6285225986287
Journal Mail Official
jscsr@journal-iasssf.com
Editorial Address
Cluster Kukusan No 25 M, Jl. Rw. Pule I, Kukusan, Beji, Depok City, West Java 16425
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Socio-Cultural Sustainability and Resilience
ISSN : -     EISSN : 30250269     DOI : https://doi.org/10.61511/jscsr.v1i1.2023
Ruang Lingkup Tujuan dan tema JSCSR spesifik pada pembahasan dan diskusi mengenai dinamika pengembangan masyarakat dan keberlanjutan sosial-lingkungan dan budaya. Sebisa mungkin ruang lingkup yang dibahas menempatkan masyarakat di Indonesia sebagai topik utama penelitian. Jurnal ini menerima naskah baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Ruang lingkup: pelestarian kearifan lokal, pemberdayaan komunitas dan pembangunan berkelanjutan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Strategi pendampingan industri kreatif menengah kerajiinan baduy berbasis local wisdom: tinjauan model triple helix Nasarudin; Siti Ahyuni
Journal of Socio-Cultural Sustainability and Resilience Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jscsr.v1i1.2023.164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ekonomi kreatif Provinsi Banten tepatnya di Suku Baduy yang berbasis kearifan lokal di sektor industri kreatif dalam meningkatkan citra dan identitas bangsa. Industri kreatif mampu berkontribusi secara signifikan terhadap PDB di Provinsi Banten, akan tetapi industri kreatif belum mencerminkan produk kreatif yang sesungguhnya. Maka diperlukan pengembangan melalui strategi pendekatan triple helix yang mengkolaborasikan peran Academics, Business, and Government (ABG) dalam mengembangkan kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode wawancara, observasi dan studi literatur dengan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerajinan Suku Baduy memiliki potensi yang besar dalam pengembangan industri kreatif, dinamika sosial yang tinggi menghasilkan tenaga kerja yang inovatif dan kreatif sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Permasalahan yang dihadapi oleh industri kreatif Suku Baduy dapat diatasi dengan program pendampingan usaha melalui pendekatan triple helix dalam mendukung daya saing di industri kreatif di Provinsi Banten.
Gambaran kehidupan bertetangga yang ideal di masa pandemi Islamey Triesa Vashti
Journal of Socio-Cultural Sustainability and Resilience Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jscsr.v1i1.2023.179

Abstract

COVID-19 telah berada di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, selama kurang lebih 1 tahun lamanya. Kebijakan PSBB diambil untuk mengurangi lonjakan kasus yang semakin bertambah setiap harinya yang didukung dengan kebijakan lainnya. Pada 5 Juni 2020, pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan PSBB Transisi yang menjadi tanda dimulai era new normal. Tempat hiburan mulai dibuka oleh pemerintah dengan tujuan untuk memulihkan perekonomian. Masyarakat banyak yang pergi berlibur dan berkumpul di ruang-ruang pribadi dan tempat umum di sekitar tempat tinggal mereka walaupun anjuran dan bahaya pandemi masih nyata adanya. Artikel ini bertujuan untuk membahas fenomena berkumpul yang terjadi di tengah pandemic, dengan mengambil kasus Ibu-Ibu di Jalan Pelangi. Pasar Minggu, DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "trust" terhadap orang-orang yang ditemui menjadi alasan masyarakat tetap berkumpul dan berpergian selama pandemi serta didukung dengan interpretasi masyarakat terhadap lingkungannya yang "aman" melalui interaksi dari struktur intrapersonal dan ekstrapersonal masyarakat.
Adaptasi masyarakat suku baduy luar terhadap perkembangan global berbasis kearifan lokal Lisa Nurfalah; Chesya Sera De Claresya; Muhammad Brilliant Bidjaksono
Journal of Socio-Cultural Sustainability and Resilience Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jscsr.v1i1.2023.182

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Salah satu keanekaragaman yang dimiliki Indonesia yaitu terdapatnya beragam suku. Suku-suku tersebut tersebar dari Sabang hingga Merauke. Tepatnya di daerah Banten, terdapat suku asli yaitu Baduy. Suku Baduy dikenal dengan budayanya yang sangat kental, menjaga tradisi nenek moyangnya, dan mampu hidup harmonis dengan alam. Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok, Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Suku Baduy Dalam atau bisa disebut juga Urang Baduy atau Suku Asli dari Suku Baduy. Mereka hingga saat ini masih memegang teguh hukum adat istiadat mereka sebagai pedoman hidup, berbeda dengan Suku Baduy Luar yang sudah mulai terbuka dan sudah beradaptasi dengan modernisasi. Penelitian ini memaparkan adaptasi masyarakat suku baduy luar terhadap perkembangan global berbasis kearifan lokal. Lokasi pengamatan suku baduy luar yang diamati penelitian ini yaitu Desa Kanekes, Banten. Pengumpulan data dilakukan dengan meninjau artikel ilmiah dan kemudian di observasi bersama. Penelitian ini mendapati arus modernisasi tidak membuat masyarakat Suku Baduy terkontaminasi dunia luar untuk memanfaatkan hutan tanpa memikirkan jangka panjang. Dilihat dari cara bertahan hidup, walaupun mereka terbagi menjadi dua kelompok, Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar, dalam hal mata pencaharian, kelompok tersebut masih bergantung pada Sumber Daya Alam di sekitar. Prinsip hidup masyarakat Suku Baduy adalah setia menjaga keberlangsungan alam dan kelestarian lingkungan.
Nāgarakṛtâgama political philosophy and its relevance to Indonesian defense diplomacy today Ni Nyoman Ayu Nikki Avalokitesvari; I Wayan Titra Gunawijaya
Journal of Socio-Cultural Sustainability and Resilience Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jscsr.v1i1.2023.209

Abstract

History proves that the ancient regions known as the Archipelago already had an advanced government system. Arthaśāstra's knowledge of governance is reflected in the royal arrangements, defense systems, and patterns of international diplomacy that are applied. One of the knowledge of the ancient government is contained in Nāgarakṛtâgama, which describes the concept of the mandala of the Majapahit kingdom. Two political texts on Javanese land, namely Kakawin Nitisastra, and Nāgarakṛtâgama, have close links with Hindu politics, which are listed in various literature such as the Rāmāyaṇa, Māhābharata, and the treatise on politics and government of Arthaśāstra. This article is the result of research on the Nāgarakṛtâgama text and its context on the Indonesian defense diplomacy system. Data were obtained through literature studies, interviews, and FGDs with defense policymakers. The theory used is the interpretation of Paul Ricoeur with data analysis using Ethnographic Content Analysis (ECA). Majapahit, built with the breath of the Hindu-Buddhist religion, wanted to establish the sacred tradition of the kingdom in order to develop people's welfare. The political constellations are known as mandalas which depict political maps, military constellations, and diplomacy. Mitreka state is a well-known Majapahit diplomacy jargon listed in chapter 15. Majapahit places several kingdoms as equal kingdoms or friendly countries, in addition to a number of countries with good relations or enemies that can invade at any time. The Majapahit political map is essential to understand to build geopolitical awareness and efforts to rebuild political learning for youth in the country. Besides that, Nāgarakṛtâgama's political philosophy is powerfully relevant to the current state defense diplomacy system.
Ketahanan pedagang pasar selama pandemi covid-19 di pasar Bantul, Kabupaten Bantul Provinsi DI Yogyakarta Firda Diba Fauzia Anisah
Journal of Socio-Cultural Sustainability and Resilience Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jscsr.v1i1.2023.234

Abstract

Pasar tradisional sebagai pusat aktivitas masyarakat Jawa yang bernuansa ramai berisi orang-orang yang hanya sekadar mengobrol maupun sedang bertransaksi seketika berubah menjadi klaster COVID-19. Kajian ini mengeksplorasi tentang pasar tradisional Bantul yang sedang bergejolak oleh pandemi COVID-19 melalui identifikasi dampak yang muncul akibat pandemi-19 dan mengetahui langkah-langkah yang diambil para pedagang. Pengumpulan data melalui studi dokumen, studi literatur, observasi dan wawancara mendalam kepada lurah pasar dan beberapa pedagang pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dampak yang timbul akibat pandemi COVID-19 diantaranya daya beli turun, pasar menjadi sepi, adanya kebijakan baru operasional pasar, distribusi terhambat, stok dagangan yang berkurang dan penghapusan aktivitas budaya masyarakat Jawa (syukuran dan hajatan); (2) pilihan-pilihan ketahanan para pedagang pasar dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19 melibatkan berbagai aspek pertimbangan seperti sosial-budaya, kesehatan dan ekonomi. Ketahanan mengindikasikan proses kompromi dari dampak dan proses usaha-usaha pedagang untuk melewati guncangan pandemi yang berpengaruh pada hajat hidup mereka.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2023 2023