cover
Contact Name
R. Panca Pertiwi Hidayati
Contact Email
wistara.unpas@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
wistara.unpas@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung, Jl. Sumatera No. 41 Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Published by Universitas Pasundan
ISSN : -     EISSN : 27223159     DOI : https://doi.org/10.23969/wistara
Core Subject : Education,
Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, berisi artikel dan/atau laporan hasil penelitian, kajian (teori maupun aplikasi), dan bahasan kepustakaan berkaitan dengan bidang bahasa, sastra, serta pengajarannya
Articles 71 Documents
PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 5 CIANJUR TAHUN PELAJARAN 2017-2018 Yani Andriyani Gustina
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 1 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran collaborative learning dapat meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi peserta didik dan berdampak terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods dengan metode penyisipan dan desain penelitian quasi eksperimental design. Instrumen utama yang digunakan adalah soal tes dan lembar observasi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMPN 5 Cianjur. Sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII H berjumlah 32 peserta didik dan kelas kontrol adalah kelas VIII I berjumlah 34 peserta didik. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran collaborative learning dapat mengefektifkan pembelajaran dengan sangat baik; adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran collaborative learning dengan peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung; kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksplanasi dengan model pembelajaran collaborative learning lebih baik dari pada kemampuan peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran langsung (direct Instruction); adanya dampak yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran collaborative learning dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan nilai korelasi 0.881 dan nilai signifikansi 0.000. Dengan demikian model pembelajaran collaborative learning dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kelas terkait dengan pembelajaran menulis teks eksplanasi.
KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA BERORIENTASI NILAI KARAKTER TENTANG KARAKTERISASI TOKOH DALAM BUKU DONGENG PEMBANGUN KARAKTER ANAK KARYA RUCITA ARKANA DAN KESESUAIANNYA DENGAN TUNTUTAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KURIKULUM 2013 EDISI REVISI Nurul Mu’min
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 1 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (a) Mengetahui nilai-nilai karakter tokoh dan penokohan dalam buku Dongeng Pembangun Karakter Anak Karya Rucita Arkana ditinjau dari kajian psikologi sastra, (b) Mengetahui jenis nilai-nilai karakter yang terdapat dalam buku Dongeng Pembangun Karakter Anak Karya Rucita Arkana, dan (c) Mengetahui kesesuaian nilai-nilai karakter yang terdapat dalam buku Dongeng Pembangun Karakter Anak Karya Rucita Arkana dengan tuntutan bahan ajar di sekolah dasar (SD) sesuai kurikulum tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Dongeng Pembangun Karakter Anak karya Rucita Arkana berdasarkan kajian psikologi sastra untuk ditinjau kesesuaian isinya berdasarkan pada bahan ajar kurikulum 2013 jenjang sekolah dasar (SD). Berdasarkan hasil penelitian, didapat kesimpulan bahwa nilai-nilai karakter yang muncul dalam Dongeng Pembangun Karakter Anak terlihat dari tokoh dan penokohan yang terwujud melalui struktur kepribadian tokoh dengan realisasi id, ego, dan superego-nya Freud. Dongeng-dongeng dalam karya ini memakai teknik karakterisasi dengan daya tawar nama tokoh dan tuturan langsung. Dari tiga puluh dongeng terdapat nilai-nilai karakter berupa religius, integritas, mandiri, toleransi, dan gotong royong. Kelima nilai tersebut berkaitan dengan jenis nilai karakter yang juga digaungkan Pemerintah melalui Kemendikbud dalam program penguatan pendidikan karakter (PPK).
PENERAPAN MODEL TONGKAT BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN MENGONTRUKSI TEKS DEBAT DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGEMBANGAN KARAKTER INTEGRITAS PADA SISWA KELAS X Muhamad Ryan Hidayat
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 1 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kompetensi siswa dalam berbicara terutama kemampuan berdebat. Tujuan penelitian ini adalah memberikan alternatif model pembelajaran berdebat yang meningkatkan kemampuan berdebat sekaligus menanamkan karakter positif kepada siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimanakah prosedur mengontruksi teks debat dalam bentuk lisan dengan model tongkat berbicara? (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar mengontruksi teks debat dalam bentuk lisan dengan model tongkat berbicara dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model sel belajar? 3) Apakah terdapat perbedaan peningkatan karakter integritas dalam pembelajaran mengontruksi teks debat dalam bentuk lisan dengan model tongkat berbicara dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model sel belajar? Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan tipe penyisipan. Desain yang digunakan adalah eksperimen semu dengan model desain kontrol prates dan pascates berpasangan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMK Pasundan 1 Bandung Kelas X terdiri atas 2 kelas, masing-masing 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t sampel berpasangan. Simpulannya bahwa model tongkat berbicara dapat diterapkan siswa dalam pembelajaran mengontruksi teks debat dalam bentuk lisan, wujud karakter integritas adalah aspek sikap yang meliputi kejujuran, keteladanan, kesantunan, dan cinta pada kebenaran.
PENEMUAN TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT BERBASIS KARIKATUR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATUJAJAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Ayu Rohayani; Panca Pertiwi Hidayati
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 2 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model discovery merupakan salah satu model pembelajaran yang menempatkan guru sebagai pedoman bagi siswa untuk menggali materi pembelajaran secara bertahap menuju tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam model penemuan terbimbing ini, siswa belajar menemukan jawaban atas masalah yang dikemukakan oleh guru dengan bimbingan intensif dari guru. Hal tersebut dapat memberikan dampak pada peningkatan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran menulis teks anekdot berbasis karikatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model discovery terbimbing pada pembelajaran menulis teks anekdot berbasis karikatur dan untuk mengetahui dampaknya. terhadap meningkatnya pemikiran kreatif siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mix). Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 1 Batujajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa soal, lembar observasi, angket skala sikap, serta wawancara sebagai penunjang pelaksanaan penerapan model penemuan terbimbing dalam pembelajaran menulis teks anekdot berbasis karikatur dan pengaruhnya terhadap kualitas berpikir kreatif siswa. Instrumen tersebut dikategorikan valid dan reliabel setelah dianalisis dengan expert judgement dan uji statistik (validitas dan reliabilitas). Perhitungan penelitian ini melalui pengujian rata-rata pretest dan posttest kelas, jumlah skor pretest dan posttest, mengetahui nilai maksimum dan minimum, dan pengujian hipotesis dengan paired sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat dengan nilai rata-rata pretes 83,1 dan rata-rata postes 54,1. Pengaruh peningkatan kualitas terhadap berpikir kreatif siswa setelah menerapkan model penemuan terbimbing sesuai dengan hasil uji hipotesis gain, nilai probabilitas atau tanda. (2-tailed) 0,00 <0,005. Besarnya pengaruh terhadap kualitas berpikir kreatif ditunjukkan oleh hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan rata-rata dari pretest ke posttest. Dengan demikian, model penemuan terbimbing dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran menulis teks anekdot.
PENGARUH MINAT BACA DAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG Furqon Syarifudin
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 2 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) besarnya minat baca siswa kelas VII SMP Negeri 2 Margaasih; (2) tingkat membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 2 Margaasih; (3) tingkat kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 2 Margaasih; (4) pengaruh minat baca terhadap kemampuan menulis cerpen siswa; (5) pengaruh membaca pemahaman terhadap kemampuan menulis cerpen siswa; dan (6) pengaruh minat baca siswa dan membaca pemahaman terhadap kemampuan menulis cerita pendek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods), yang merupakan gabungan dari penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 2 Margaasih Kabupaten Bandung, dengan sampel siswa kelas VII A SMPN 2 Margaasih sebanyak 40 orang. Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner dan instrumen tes. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel X1 (minat baca), sedangkan instrumen tes digunakan untuk mengumpulkan data variabel X2 (membaca pemahaman) dan variabel Y (kemampuan menulis cerpen). Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan: dan dianalisis menggunakan perangkat lunak program Microsoft Office Excel. Hasil penelitian menunjukkan: (1) minat baca siswa kelas VII SMPN 2 Margaasih berada di atas rata-rata; (2) kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMPN 2 Margaasih sangat baik; (3) kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMPN 2 Margaasih sangat baik, ditunjukkan dengan skor yang diperoleh siswa di mana sebanyak 77,5% siswa memperoleh nilai di atas 80; (4) minat baca berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMPN 2 Margaasih; (5) kemampuan membaca pemahaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMPN 2 Margaasih; (6) minat baca dan kemampuan membaca pemahaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan menulis cerpen dengan model persamaan linier: Y = 4,96 + 1,4X1 + 0,39X2. Hal ini menunjukkan bahwa minat baca memberikan pengaruh 14% terhadap kemampuan menulis cerpen dan kemampuan membaca pemahaman memberikan pengaruh sebesar 39% terhadap kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas VII SMPN 2 Margaasih.
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NASIONAL BANDUNG Indis Putri
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 2 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dikalangan peserta didik kelas X SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dalam memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media video. Penelitian ini menggunakan Metode discovery learning dengan teknik penelitian telaah pustaka, observasi, tes, dan teknik analisis Penelitian ini menggunakan media video. Simpulan penemuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Penulis mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media video pada peserta didik kelas X SMA Nasional Bandung. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai perencanaan dan pelaksanaan sebesar 3,8; (2) Siswa kelas X SMA Nasional Bandung mampu memproduksi teks laporan ha-sil observasi dengan menggunakan media video . Hal ini terbukti dari nilai rata-rata pretest yaitu 49,5 dan nilai rata-rata postest yaitu 79,6. Jadi, ada peningkatan sebesar 30,1 atau setara dengan 13,7%; (3) Media video tepat digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMA Nasional Bandung. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan statistik dengan hasil > yakni 19,15 > 2,06. Pada taraf signifikansi 5% tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan 24. Berdasarkan fakta tersebut, penulis men
ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP NILAI PENDIDIKAN MULTIKULTUR NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN PEMANFAAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI KELAS XI SMA Yuyun Idaningsih
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 2 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tema multikultural menjadi hal yang ramai dibicarakan sejak tahun 1990-an dan semakin menarik untuk dikaji, termasuk refleksi tema ini pada karya-karya sastra yang turut mengambil bagian dalam merekam semangat zaman. Dan potret semangat zaman inilah semakin penting untuk dikaji khususnya berkaitan dengan pemanfaatan muatan nilai-nilai pendidikan multikultural sebuah karya sastra sebagai alternatif bahan ajar.Pemilihan tema nilai-nilai multikultural sebagai salah satu alternatif bahan ajar semakin relevan mengingat semakin menguatnya globalisasi serta kondisi social budaya Indonesia yang beragam, dan melalui tema seperti ini diharapkan akan meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya-karya sastra karena salah satunya adalah sesuai dengan kondisi faktual atau semangat zaman yang ada. Dan potret muatan semangat zaman pada karya sastra salah satunya dapat dideskripsikan melalui analisa wacana kritis melalui dimensi pendekatan sosial budaya (makrostruktural) terkait konteks sebuah karya sastra.Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis melakukan penelitian terhadap salah satu novel dari trilogi karya Ahmad Fuadi , yaitu novel Ranah 3 Warna dengan menggunakan analisis wacana kritis dimensi makrostruktural untuk membedah muatan nilai-nilai pendidikan multikultural novel khususnya khususnya yang terdeskripsikan dari unsur tokoh dan penokohan. Adapun pemanfaatan muatan nilai-nilai pendidikan untuk penelitian ini ditujukan untuk siswa-siswa SMA.Terdapat empat rumusan masalah yang dikaji dari penelitian ini. Pertama, bagaimanakah wujud nilai pendidikan pada unsur tokoh dan penokohan dalam konteks alur novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. Kedua, Jenis nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. Ketiga, makna yang terkandung dari nilai pendidikan multikultural sebagaimana terdeskripsikan dalam konteks alur tokoh dan penokohan novel. Dan Keempat, bagaimana pemanfaatan hasil peniltian terhadap nilai pendidikan multikultural pada novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. sebagai alternatif bahan ajar apresiasi sastra di SMA.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud, nilai dan makna pendidikan multikultural dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA. Selain itu diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran baik secara teoritis maupun praktis untuk memperkaya wawasan tentang konsep-konsep pendidikan multikultural bagi para guru dan siswa melalui apresiasi karya sastra. Dan untuk membuktikan apresiasi siswa terhadap objek penelitian ini, maka tingkat respon dan pemahaman muatan nilai-nilai kultural pembaca novel ini, yaitu siswa dan guru. Hal itu dapat terdeskripsikan melalui uji analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kepada para siswa dan wawancara terhadap para guru yang menjadi responden penelitian terkait dengan LKPD tersebut sebagai alternatif bahan ajar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode deskriptif kualitatif melalui analisis wacana kritis terhadap nilai pendidikan multikultural dalam perspektif makrostruktural tokoh dan penokohan dalam konteks alur novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. Dalam pembahasannya menyasar nilai-nilai multikultural yang terkait dengan nilai toleransi, kesetaraan, demokrasi dan keadilan. Keempat nilai tersebut terpolakan dalam isi dialog, pemikiran dan beberapa peristiwa yang terdeskipsikan dalam tokoh dan penokohan dalam konteks alur novel tersebut. Selain itu, kuasa penulis novel dalam menyisipkan pengalaman pribadinya terkait dengan semangat multikultural juga terdeskripsikan secara dominan, baik secara situasional, institusional, maupun budaya yang ternyata cukup berpengaruh terhadap deskripsi sikap dan prilaku tokoh utama novel.Melalui LKPD yang disebarkan kepada siswa kelas XI terdeskripsikan bahwa pemahaman siswa terhadap nilai-nilai multikultural dalam novel ini sangat baik. Begitu pula hasil wawancara dengan para guru, pada umumnya memberikan respon yang positif untuk menggunakan LKPD sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA.Melalui penelitian ini dapatlah disimpulkan bahwa novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi layak untuk dijadikan alternatif bahan ajar apresiasi sastra di SMA karena kandungan nilai-nilai multikultural dan pesan-pesan moral, seperti kejujuran dan semangat pantang menyerah yang tergambarkan melalui tokoh dan penokohannya mudah dipahami para siswa dan bisa dijadikan salah satu media pembelajaran membangun dan mengembangkan karakter para siswa, khususnya terkait dengan Program Penguatan Pendidikan Karakter sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
KAJIAN SEMIOTIK PEIRCE TERHADAP NOVEL HIKAYAT PUTRI PENELOPE KARYA IDRUS BERORIENTASI PEMAHAMAN INTERKULTURAL DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK SISWA SMA DI BANDUNG INDEPENDENT SCHOOL Cindy Novelia Gunadi
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 2 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya gejala peningkatan konflik akibat perbedaan yang timbul dari keberagaman budaya, sehingga perlu antisipasi melalui pembelajaran yang menuntun peserta didik memahami budaya mereka sendiri sekaligus menghargai budaya lain. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah ikon, indeks, dan simbol yang menggambarkan tokoh dan penokohan dalam novel Hikayat Putri Penelope ditinjau dari kajian semiotik Charles Sanders Peirce? Bagaimanakah prinsip pemahaman interkultural yang menggambarkan tokoh dan penokohan di novel Hikayat Putri Penelope dalam lingkup ikon, indeks, dan simbol? Bagaimanakan bentuk pemanfaatan hasil penelitian dijadikan bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk siswa SMA? Tujuan penelitian ini mendeskripsikan ikon, indeks, dan simbol yang terkandung dalam novel Hikayat Putri Penelope; mendeskripsikan pemahaman interkultural yang terkandung dalam novel Hikayat Putri Penelope yang ditinjau melalui semiotik Peirce; memanfaatkan hasil kajian semiotik terhadap novel Hikayat Putri Penelope berkaitan dengan pemahaman interkultural siswa SMA sebagai alternatif bahan ajar untuk siswa SMA. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan kajian content analysis. Artinya, penelitian novel Hikayat Putri Penelope karya Idrus dikaji secara teliti dengan menggunakan pedoman analisis. Setelah dilakukan penelitian dan analisis pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Novel Hikayat Putri Penelope karya Idrus mengandung tanda-tanda semiotik yaitu ikon, indeks, dan simbol melalui teknik penggambaran penokohan. (2) Makna ikon, indeks, dan simbol dalam penokohan pada novel Hikayat Putri Penelope berkaitan dengan pemahaman interkultural. (3) Novel Hikayat Putri Penelope karya Idrus dapat
KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TERHADAP NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KONTEKS BUDAYA TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM KUMPULAN CERPEN SI KABAYAN MANUSIA LUCU KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA PADA TINGKAT SMP Muhammad Jamaludin
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 2 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konteks budaya tokoh dan penokohan dan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu melalui sosiologi sastra. Hal ini dilakukan sebagai alternatif bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas IX. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data berupa kajian pustaka dan wawancara serta dilengkapi uji bahan ajar kepada siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa unsur tokoh dan penokohan dan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu, serta wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru bahasa Indonesia. Data unsur tokoh dan penokohan meliputi: teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, dan teknik reaksi tokoh lain. Data nilai pendidikan karakter meliputi nilai karakter religius, nilai karakter nasionalis, nilai karakter integritas, nilai karakter mandiri, dan nilai karakter gotong royong. Sumber data yang diperlukan diperoleh dari buku kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu yang disusun oleh Achdiat K. Mihardja dengan penerbit Grasindo. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah SMP Negeri 2 Soreang dan guru-guru bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Margahayu. Bahan ajar berupa modul diujikan kepada siswa kelas kecil beranggota 10 siswa. Data selanjutnya diperoleh melalui kajian Kurikulum 2013 dilihat dari Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, buku siswa, buku pegangan guru serta bahan ajar yang dilihat dari aspek bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya peserta didik. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti tahapan berupa: membaca kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu secara teliti, mencatat data yang relevan, mengidentifikasi, mengklasifikasi data, serta membuat analisis data. Untuk mengetahui kelayakan cerita Si Kabayan Manusia Lucu sebagai alternatif bahan ajar, selain wawancara dengan narasumber, menyusun kisi-kisi analisis unsur penokohan dan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu juga dilakukan uji bahan ajar berupa modul kepada kelas kecil. Hasil kajian terhadap unsur tokoh dan penokohan dan nilai pendidikan karakter kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu dilihat dari Kurikulum 2013, bahan ajar berupa bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya peserta didik, wawancara dengan narasumber serta uji modul kepada kepada kelas kecil. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh jawaban bahwa kumpulan cerita Si Kabayan Manusia Lucu dikategorikan baik dan layak dijadikan alternatif bahan ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas IX.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM MENYAJIKAN GAGASAN KREATIF BERBENTUK TEKS CERITA FANTASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIKAP KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NEGERI 4 PANGALENGAN Reni Juliani
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 3 No 2 (2022): Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Pangalengan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik dalam menulis. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menyajikan gagasan kreatif berbentuk teks cerita fantasi, mengetahui perbedaan tingkat kemampuan menulis teks cerita fantasi antara peserta didik yang memperoleh model pembelajaran berbasis masalah dengan peserta didik yang memperoleh model pembelajaran konvensional, mengetahui perbedaan kemampuan menyajikan gagasan kreatif dalam menulis teks cerita fantasi antara peserta didik yang memperoleh model pembelajaran berbasis masalah dengan peserta didik yang memperoleh model pembelajaran konvensional, dan mendeskripsikan pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan sikap kreatif peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode campuran model sequential exploratory dengan tipe pretest-posttest control group design. Teknik pengumpuan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara, dan angket skala sikap kreatif. Berdasarkan hasil analisis, wawancara, dan observasi, diperoleh simpulan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah sangat efektif digunakan dalam pembelajaran menyajikan gagasan kreatif berbentuk teks cerita fantasi. Hasil uji hipotesis Mann Whitney terhadap hasil pretest kemampuan menulis diperoleh nilai sig. (2- tailed) sebesar 0,044 < α dan hasil posttest dengan nilai sig. (2- tailed) sebesar 0,006 < α sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kemampuan menulis teks cerita fantasi antara peserta didik yang memperoleh model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran konvensional. Begitu pula hasil uji hipotesis Mann Whitney terhadap hasil pretest kemampuan menyajikan gagasan kreatif diperoleh nilai sig. (2- tailed) sebesar 0,003 < α dan hasil posttest sebesar 0,000 < α sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menyajikan gagasan kreatif dalam menulis teks cerita fantasi antara peserta didik yang memperoleh model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran konvensional. Hasil angket skala sikap kreatif menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata pretest dan posttest sebesar 10,4 dengan N-Gain sebesar 0,354 sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh positif terhadap peningkatan sikap kreatif peserta didik