cover
Contact Name
Wini Fitrina Sofyan
Contact Email
ejournal.universitasypib@gmail.com
Phone
+6282217011077
Journal Mail Official
ejournal.universitasypib@gmail.com
Editorial Address
Jalan Gerakan Koperasi, No. 003 Kelurahan Majalengka Wetan, Kec. Majalengka Wetan, Kab. Majalengka, 45411
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
ISSN : 23385138     EISSN : 26853256     DOI : https://doi.org/10.51997
Core Subject : Health, Education,
The Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka is a double-blind, peer-reviewed, open-access academic journal that publishes research on health sciences, especially in the fields of nursing and midwifery. The journal is published every six months by the LPPM, Faculty of Health Sciences, YPIB Majalengka University. The Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka provides a forum for ongoing discussion of relevant issues in health sciences, including the focus and scope of the journal, which can be empirically studied. The journal publishes research articles that cover all aspects of health, with a particular focus on obstetrics, medical sciences, and medical education.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka" : 9 Documents clear
Intervensi Untuk Meningkatkan Peran Suami dalam Mengsukseskan Pemberian ASI Eksklusif: Literature Review Fhandy Aldy Mandaty; Umi Hani; Wilda Fauzia; Ardhita Listya Fitriani
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.103

Abstract

Suami sebagai sosok yang dapat diandalkan dalam keluarga memiliki pengaruh besar terhadap segala bentuk keberhasilan aktivitas anggota keluarga. Peran suami yang aktif dan positif mendukung ibu dalam memberikan ASI eksklusif dapat meningkatkan kesuksesan pemberian ASI eksklusif. Petugas kesehatan memerlukan intervensi yang tepat untuk meningkatkan peran suami ini. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran intervensi untuk meningkatkan peran suami dalam mengsukseskan pemberian ASI eksklusif. Pencarian literatur dalam studi ini mengggunakan pencarian electronic data base yaitu Science Direct, EBSCO (MEDLINE & CINAHL) dan Springer . Artikel yang digunakan dalam studi ini diterbitkan dari 2010 sampai 2019, dalam bahasa inggris, full text dan adanya kesesuaian dengan topik. 10 artikel yang dinilai berkorelasi dengan studi diekstraksi dan dianalisis. Strategi berupa pemberian kelas antenal suami-ibu, konseling individu maupun kelompok, dan peer support dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran suami tentang pentingnya menyusui eksklusif. Intervensi tersebut secara signifikan dapat meningkatkan peran aktif suami dalam mengsukseskan pemberian ASI eksklusif. Intervensi edukasi kesehatan dan konseling tentang menyusui maupun kunjungan rumah dapat meningkatkan peran suami yang dalam mengsukseskan pemberian ASI eksklusif.
Peningkatan Kemampuan Menulis Makalah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Penelitian Mata Kuliah Bahasa Indonesia di STIKES YPIB Majalengka Eti Wati
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.104

Abstract

Keterampilan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat kompleks. Banyak orang menemui kesulitan dalam menguasa keterampilan menulis. Penelitian ini berusaha menjelaskan model pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian yang dapat diimplementasikan dalam MKU BI (Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan menulis makalah yang dirancang melalui rencana pembelajaran dengan melibatkan mahasiswa dalam suatu penelitian secara mandiri. Model penelitian ini terdiri dari lima langkah, yaitu mengidentifikasi masalah, menyusun strategi penelitian, mereproduksi, merevisi, dan mempublikasikan makalah Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran berbasis penelitian dalam pembelajaran menulis makalah dan terbukti mampu meningkatkan kemampuan menulis makalah sehingga rancangan model pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian dapat diimplementasikan dalam MKU BI (Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia).
Pengaruh Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan terhadap Balita di Bawah Garis Merah Desi Evitasari
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.105

Abstract

Balita di Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau dibawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas pemberian makanan tambahan terhadap balita di bawah garis merah di Desa Panjalin Kidul UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah balita (1-5 tahun) BGM di Desa Panjalin Kidul UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya Kabupaten Majalengka sebanyak 40 orang (total sampling). Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan distribusi tendensi sentral dan analisis bivariat dengan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata berat badan pada balita di bawah garis merah sebelum PMT sebesar 8,5 dan sesudah PMT sebesar 9,5 yang berarti ada kenaikan sebesar 1,0. Ada pengaruh efektivitas PMT terhadap balita di BGM berdasarkan kenaikan berat badan di Desa Panjalin Kidul UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya Kabupaten Majalengka (  value = 0,000). Upaya yang dapat dilakukan adalah mengadakan program pemberian biskuit gratis kepada ibu yang balitanya mengalami BGM dan melakukan kegiatan penyuluhan secara rutin kepada ibu balita tentang pemberian makanan tambahan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam Pelaksanaan SOP Pemasangan Infus di Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap RSUD Majalengka Sri Wahyuni
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.106

Abstract

Kepatuhan terhadap prosedur tetap pemasangan infus adalah ketaatan perawat dalam melaksanakan tahapan kegiatan pemasangan infus yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Kepatuhan individu secara umum dipengaruhi oleh faktor internal yaitu umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, status perkawinan, sikap, persepsi kepribadian, kemampuan, motivasi dan faktor eksternal yaitu organisasi, kelompok, pekerjaan dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka dan hubungan antara faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif desain cross sectional dengan sampel 96 perawat. Penelitian ini melibatkan variabel dependen kepatuhan perawat dan variabel independen faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja dan motivasi perawat. Hasil penelitian menunjukkan gambaran perawat 76,0% patuh, 24,0% tidak patuh, 52,1%, umur > 30 tahun, 47,9%, umur ≤ 30 tahun, 59,4% perempuan 40,6% laki-laki, 83,3% pendidikan rendah,16,7% pendidikan tinggi, 65,6 masa kerja ≥ 5 tahun, 34,4% masa kerja < 5 tahun, 82,3% motivasi tinggi, 17,7% motivasi rendah. Analisis bivariat uji chi square menunjukan hubungan kepatuhan dengan faktor umur p value = 0,008, faktor jenis kelamin p value = 1,000, faktor tingkat pendidikan p value = 0,032, faktor masa kerja p value = 0,422, faktor motivasi p value = 0,025. Menindaklanjuti keadaan tersebut diharapkan perawat dapat menerapkan ilmu pengetahuan menurut teori yang didapatkan dan patuh melaksanakan SOP. RSUD Majalengka mengadakan pengawasan dan evaluasi rutin dalam bentuk penyegaran atau sosialisai kembali tentang SOP pemasangan infus atau prosedur lain yang berkaitan dengan teknik pencegahan infeksi nosokomial.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Anemia pada Kehamilan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka Tintin Purnamasari
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.107

Abstract

Anemia sangat berpengaruh terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas. Pengetahuan ibu yang kurang baik tentang anemia menjadi salah satu faktor penyebab tingginya kejadian anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu primigravida tentang anemia pada kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka pada bulan Juli-Agustus tahun 2018 dan sampelnya sebanyak 60 ibu primigravida dengan pengembilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa kurang dari setengahnya (46,7%) ibu hamil primigravida berpengetahuan kurang tentang anemia pada kehamilan, lebih dari setengahnya (65,0%) ibu hamil primigravida berpendidikan rendah, kurang dari setengahnya (35,0%) ibu hamil primigravida berumur < 20 dan > 35 tahun, setengahnya (50,0%) ibu hamil primigravida tidak terpapar informasi. Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan (p value = 0,004), umur (p value = 0,011) dan keterpaparan informasi (p value = 0,020) dengan pengetahuan ibu hamil primigravida tentang anemia pada kehamilan. Disarankan agar petugas kesehatan lebih meningkatkan upaya pemberian informasi dan penyuluhan tentang anemia pada kehamilan terutama pada ibu hamil yang berpendidikan rendah, berumur < 20 tahun dan > 35 tahun serta ibu hamil yang kurang mendapatkan informasi tentang anemia.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Kontrasepsi IUD pada Ibu Pasca Salin di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2018 Yuyun Wahyu Indah Indriyani
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.108

Abstract

KB IUD yang dipasang setelah persalinan (KB pasca salin) selanjutnya juga akan berfungsi seperti IUD yang dipasang saat siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada ibu pasca salin di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun 2018. Jenis penelitiannya yaitu penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang yang terdiri dari 35 akseptor IUD pasca salin (kasus) dan 35 akseptor non IUD pasca salin (kontrol). Penelitian ini dilakukan di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tanggal 10 April - 25 Mei 2019. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi ibu bersalin yang menggunakan IUD pasca salin lebih tinggi pada ibu berumur > 35 tahun (74,3%), paritas > 2 anak (62,9%), dan pendidikan tinggi (62,9%). Faktor umur ( ρ value = 0,001 dan OR = 5,537), paritas (ρ value = 0,002 dan OR = 4,889) dan pendidikan (ρ value = 0,008 dan OR 3,692) berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada ibu pasca salin di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun 2018. Petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan pada ibu bersalin tentang jarak kehamilan yang aman, kontrasepsi dan menyarankan ibu bersalin yang berisiko untuk menggunakan kontrasepsi yang efektif dalam jangka panjang yaitu KB IUD pasca salin. Bagi ibu bersalin yang berisiko sebaiknya menggunakan kontrasepsi jangka panjang yang efektif salah satunya yaitu KB IUD pasca salin.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Antenatal terhadap Persalinan dengan Komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka Tahun 2018 Eti Rohayati
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.109

Abstract

Jumlah persalinan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Cikijing merupakan yang terbanyak di Kabupaten Majalengka yaitu sebanyak 1.062 orang dan jumlah ibu hamil yang mengalami komplikasi juga yang paling tinggi yaitu sebanyak 223 kasus, dibanding kasus yang terjadi di UPTD Puskesmas lainnya di Kabupaten Majalengka tahun 2016. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di UPTD Puskesmas Cikijing sebanyak 1062 orang dengan sampel 100 orang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh paritas terhadap persalinan dengan komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2018, ada pengaruh jarak kehamilan terhadap persalinan dengan komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2018, ada pengaruh frekuensi antenatal care terhadap persalinan dengan komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2018 tidak lengkap dan ada pengaruh kualitas antenatal care terhadap persalinan dengan komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2018. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan kepada profesi keperawatan mengenai komplikasi pada persalinan yang dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang berkualitas. Bagi UPTD Puskesmas Cikijing agar mempertahankan dan meningkatkan pelayanan pada ibu bersalin terutama yang mengalami komplikasi agar ditangani sesuai dengan SOP, melanjutkan program rujukan sesuai dengan hasil pemeriksaan medis, memberikan konseling kepada ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan serta konseling bagi ibu bersalin tentang nutrisi dan perawatan luka paska persalinan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pertama (K1) Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka Tahun 2020 Yophi Nugraha
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.110

Abstract

Pemeriksaan kehamilan (K1) harus segera dilaksanakan begitu terjadi kehamilan yaitu ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan dan dilaksanakan terussecara berkala selama kehamilan. UPTD Puskesmas Sukamulya merupakan Puskesmas diKabupaten Majalengka pada tahun 2020 dengan kunjungan K1 ibu hamil paling rendah yaitu sebanyak 55 ibu hamil target 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamildi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka tahun 2020. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, populasi penelitiannya yaitu seluruh ibu hamildi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka tahun 2020 sebanyak 55 orang (Total Sampling). Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensidan analisis bivariat menggunakan ujichi squaredengan α = 0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa lebih dari setengahnya (64,6%) ibu hamil melakukan kunjungan pertama (K1) tidak tepat waktu, lebih dari setengahnya (52,4%) ibu hamil motivasinya rendah, lebih dari setengahnya (51,2%) ibu hamil jarak rumah ketempat pelayanannya jauh dan kurang dari setengahnya (32,9%) ibu hamil yangdukungan suaminya kurang. Terdapat hubungan antara motivasi (p value= 0,029), jarak rumah ke tempat pelayanan (p value= 0,044) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil, namun tidak ada hubungan antara dukungan suami (p value= 0,134) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil. Perlunya dilakukan penyuluhan dan pemberian informasi mengenai kunjungan pertama pada ibu-ibu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya oleh petugas kesehatan diantaranya melalui kegiatan posyandu yang dilakukan secara rutin.
Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Gastritis pada Pasien Berobat Jalan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka Tahun 2018 Dian Hadinata
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.111

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi sekarang ini adalah penyakit saluran pencernaan seperti gastritis. Kejadian gastitris di UPTD Puskesmas Rajagaluh tahun 2012 sebanyak 3.290 kasus (35,69%) dari 9.218 pasien yang berobat jalan dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 menjadi 3.548 kasus (40,72%) dari pasien yang berobat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada pasien berobat jalan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien berobat jalan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh pada bulan Maret-April tahun 2018 sebanyak 147 orang dan sampelnya sebanyak 60 orang (simple random sampling). Uji hipotesis yang digunakan uji chi square pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya pasien berobat jalan mengalami gastritis (45,0%), berusia tua (35,0%), mempunyai kebiasaan minum kopi (41,7%), mempunyai kebiasaan merokok (38,3%) dan sebagian besar tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol (83,3%). Ada hubungan antara kebiasaan minum kopi (p value = 0,006), kebiasaan merokok (p value = 0,027) dan mengkonsumsi alkohol (p value = 0,037) dengan kejadian gastritis pada pasien berobat jalan. Namun tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian gastritis pada pasien berobat jalan (p value = 0,978). Perlunya memberikan pengawasan pada pasien berobat jalan dan juga memberikan bimbingan pada keluarga pasien untuk mengawasi kebiasaan pasien dalam merokok, minum kopi dan minum alkohol untuk tidak berlebihan, serta dalam pemberian informasi agar disampaikan kepada pasien dengan cara yang efektif yaitu ketika pasien melakukan kontrol.

Page 1 of 1 | Total Record : 9