cover
Contact Name
Gusti Nyoman Pardomuan
Contact Email
pardomuan@stakpnsentani.ac.id
Phone
+6282223939046
Journal Mail Official
adminjurnal@stakpnsentani.ac.id
Editorial Address
Jalan Raya Sentani – Depapre, Distrik Waibu, Kab. Jayapura - Papua 99352
Location
Kota jayapura,
P a p u a
INDONESIA
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
ISSN : 29880335     EISSN : 29879310     DOI : -
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen merupakan jurnal yang mengacu dibidang Teologi dan Pendidikan Agama Kristen serta bersentuhan langsung dengan ilmu Kemanusiaan dan Kemasyarakatan. Jurnal ini memotivasi para penulis artikel dalam ranah kajian teoritis hermeneutis, filosofis dan aplikatif berdasarkan penelitian dan pengembangan pengetahuan Teologi untuk memperkokoh iman kekristenan guna merespon perkembangan global yang berdampak positif bagi Lembaga: Pendidikan, keagamaan, pemerintah dan masyarakat adat. Jurnal ini diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri dengan frekwensi terbitan dua kali dalam satu tahun (Mei dan November). Pertama kali terbit pada tahun 2023, sehingga dengan senang hati kami menyambut berbagai kajian yang bernuansa teologi Kristen dan sosial kemasyarakatan dalam berbagai perspektif yang beragam guna pengembangan pengetahuan, taat pada Tuhan dan rukun dengan sesama manusia serta alam semesta.
Articles 14 Documents
Peran Hamba Tuhan dalam Mengantisipasi Perceraian di Dalam Gereja Saroha Ida Ike Siregar
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga adalah sebuah bentuk komunitas yang penting dalam suatu pondasi yang dapat diterapkan bagi nilai-nilai agama dan budaya yang membantu seseorang menemukan identitasnya sendiri karena keluarga didirikan atas dasar cinta dan keterbukaan terhadap anugerah Tuhan dalam kehidupan. Umumnya masyarakat berpandangan bahwa pernikahan dilaksanakan sebagai syarat hukum, adat, Negara dan agama. Bagi orang Kristen pemahaman yang benar tentang pernikahan harus didasarkan pada Alkitab. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, tulisan ini memaparkan mengenai Peran Hamba Tuhan dalam mengantisipasi perceraian dalam gereja. Hamba Tuhan harus mengetahui keberadaan keluarga-keluarga yang bercerai ditengah jemaat dan masyarakatHasil temuan adalah Kewajiban seorang Hamba Tuhan adalah menunjukkan pengertian pergumulan yang dihadapi jemaat di dalam gereja. Dalam pernikahan peran Hamba Tuhan sangatlah penting bagi jemaatnya agar tidak terjadi perceraian. Karena sebelum memasuki pernikahan, hamba Tuhan lebih dahulu harus memberikan pengarahan kepada kedua mempelai supaya mempersiapkan diri untuk masuk dalam pernikahan. Apabila kedua mempelai itu sudah memperdalam pengetahuan tentang iman satu sama lain maka tiap-tiap orang tinggal dalam imannya sendiri.
Keluarga yang Broken Home dan Perkembangan Karakter Anak di SMP Negeri 2 Sentani Jayapura Ria Imelda Simanjuntak; Julita Latuhihin
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga yang harmonis menghasilkan gaya didikan yang bermutu dan berdampak pada anak karena didikan yang pertama berasal dari keluarga. Penelitian ini berusaha mengidentifikasi perilaku anak “broken home” pada SMP Negeri 2 Sentani sebagai produk keluarga yang disharmonis. Perilaku anak “broken home” dilihat dari sudut pandang kompenen sikap yang memuat kognitif, afektif, dan konatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penarikan Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik “purposive” yaitu penarikan sampel berdasarkan pada tujuan tertentu, dalam hal ini adalah penarikan sampel pada siswa korban “broken-home”. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada teknik wawancara dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam pada ke lima sample (informan) kemudian dilajutkan dengan wawancara terfokus kepada 2 guru bimbingan konseling. Hasil wawancara disalin kemudian direduksi, dan ditampilkan dalam tabel untuk dianalisa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara kognitif informan mengetahui dengan jelas sebab-akibat perpisahan orantua mereka. Kemudian dilanjutkan dengan perasaan emosi yang mendalam berupa rasa marah, kecewa, benci, sedih, dan menyalahkan diri sendiri. Dampak yang dirasakan adalah menghasilkan tindakan berupa mencari kebahagian sendiri berupa tindakan yang bermakna, menarik, dan menyenangkan yang tidak luput dari perilaku negatif.
Peran Keluarga Kristen Terhadap Pembentukan Karakter Anak Usia Dini di Jemaat GKI EL-ROI Sentani Jayapura Papua Bernard Labobar; Krislina Pattipeiluhu
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran keluarga sangat dominan dalam mendukung dan membangun karakter anak. Hubungan positif yang dibangun sejak dini dalam keluarga memberikan kontribusi pada kemampuan anak dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran keluarga kristen dalam mengembangkan karakter anak usia dini di Jemaat GKI Elroi Sentani Kabupaten Jayapura Papua. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik mengumpulkan data yaitu observasi and wawancara. Wawancara dilakukan dengan teknik wawancara terfokus terhadap 20 keluarga yang memilki anak usia dini. Sedangkan observasi dilakukan terhadap anak usia dini di lingkungan keluarga, gereja, sekolah, dan sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran keluarga Kristen terhadap pembentukan karakter anak kurang optimal. Ada empat acuan yang digunakan dalam melihat pembetukan karakter anak yaitu kebiasaan beribadah, berdoa, pengenalan firman Tuhan, dan Penanaman Kasih. Keempat acuan tersebut belum menunjukkan kontribusi positif orangtua untuk memenuhinya. Pokok persoalan yang terjadi di Jemaat Elroi Sentani adalah, orang tua lebih sibuk dengan pekerjaan sehari-hari mereka sehingga megakibatkan perkembangan pembentukan karakter anak usia dini tidak berkembang dengan baik. Hal itu nampak dari perilaku anak terhadap orang tua/keluarga  dan sesamanya seperti, suka melawan orang tua, malas mengikuti ibadah sekolah minggu, mengucapkan kata tabuh, dan sebagainya
Korelasi Antara PAK Keluarga Dengan Pembentukan Karakter Anak Ernavina Pelmelay
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Agama Kristen sangatlah penting dalam pembentukan karakter anak. Dalam pembentukan karakter anak tentu tidak terjadi dengan instan atau dengan sendirinya melainkan butuh bantuan keluarga sebagai rekan yang paling terdekat. Pembentukan karakter melalui Keluarga harus diperhatikan di keluarga.  Pendidikan agama Kristen tidak semata-mata didapatkan di gereja saja atau komunitas Kristen, tetapi penanaman nilai-nilai kristiani dimulai dari keluarga. Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode studi pustaka dalam membahas pentingnya PAK keluarga dalam pembentukan karakter anak. Hasil penelitian ini adalah untuk kesadaran keluarga Kristen bahwa PAK dalam keluarga sangatlah penting apalagi dalam pertumbuhan karakter anak. Dengan demikian jika anak mendapatkan PAK dengan baik dalam keluarga, anak dapat bersosialisasi dengan masyarakat dan terutama anak dapat bertumbuh dengan memiliki karakter Kristus.
Makna Teologis Ceritera Rut dan Implikasinya Bagi Kehidupan Moderasi Beragama Serli Patasik
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ceritera - ceritera Alkitab yang beraneka ragam semuanya membicarakan hubungan Allah dengan manusia yang melewati rintangan kebudayaan, zaman, kepentingan pribadi dan kelompok atau suku Ceritera Rut tidak menceriterakan kehadiran Allah yang datang lewat mimpi, penglihatan, kunjungan Malaikat atau suara dari sorga  dan tidak nabi yang diutus Allah untuk menyatakan “demikian Firman Tuhan”. melainkan menceriterakan kehadiran Allah melalui ungkapan “penyesalan, penghukuman,berkat dan penebusan tanah serta perkawinan ipar oleh seorang penebus. Ceritera Rut menjembatani dan mempertemukan kedua suku dan kepercayaan yang berbeda, sekaligus memberi keritikan kepada orang Israel yang mengecam orang Moab sebagai orang asing, kafir dan tidak masuk jemaah Tuhan (4:17). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriftif yang berlandaskan kajian Hermeneutik untuk memahami makna teologi ceritera Rut  dan implikasinya kehidupan Moderasi beragama di Tanah Papua.
Pengajaran Mempelai Sebagai Solusi Disharmonisasi Rumah Tangga Kristen di Kelurahan Hinekombe Jayapura- Papua Markus S. Gainau; Amsi Talo
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disharmonisasi dalam rumah tangga bukan lagi menjadi fenomena baru yang dihadapi keluarga akhir-akhir ini. Berbagai usaha sudah dilakukan oleh pemerintah sampai pada penerbitan UU untuk menekan disharmonisasi. Penelitian ini berusaha untuk mengelaborasikan mengenai faktor kontekstual penyebab terjadinya disharmonisasi dalam rumah tangga pada masyarakat Hinekombe Sentani-Jayapura. Metode yang digunakan dalam mengungkap fakta adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik FGD yaitu berupa diskusi terarah terhadap 28 informan kemudian dilanjutkan dengan teknik IDI yaitu interview mendalam terhadap 11 Informan lokal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya disharmonisasi  secara kontekstual dalam rumah tangga dipicuh karena faktor ikatan pernikahan. Ikatan Pernikahan yang dilakukan masyarakat sebelumnya adalah ikatan pernikahan adat yang tidak melalui pernikahan Gereja atau diluar dari pernikahan kudus. Secara implisit bahwa pernikahan adat adalah pernikahan menurut kedagingan yang berbentuk dosa Zinah. Usaha penanaman mentalitas pengajaran mempelai memberikan sikap yang positif berupa pemahaman, pengakuan dosa, dan pertobatan.
Ranah Iman dan Akal Budi Menghadapi Covid 19 Arie Rissing Natalia
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontradiksi penggunaan iman dan akal budi selalu terjadi dikalangan orang Kristen. Apakah orang Kristen adalah orang yang beriman atau harusnya berakal? Terutama menghadapi persoalan-persoalan kehidupan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada orang Kristen mengenai iman dan akal budi, kapan harus menggunakan iman dan kapan harus menggunakan akal dan kapan kedua-duanya harus dapat berjalan beriringan. Manfaat dari penulisan ini, agar orang Kristen punya ketetapan hati akan kebenaran yang diyakininya, berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Tidak gampang diombang-ambingkan oleh pengajaran-pengajaran di luar kebenaran Alkitab, yang adalah firman Allah
Implementasi Mengembangkan Kreativitas Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Gabriel Sianipar
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengfokuskan pada pengembangan kreativitas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk mengatasi kurangnya minat dan keterlibatan siswa dalam mempelajari ajaran agama Kristen. Pendidikan Agama Kristen memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan nilai-nilai agama siswa. Namun, pendekatan konvensional sering membuat pembelajaran kurang menarik dan relevan. Tujuan utama penelitian adalah menerapkan kreativitas dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Kristen guna menciptakan metode pengajaran yang inovatif. Pertanyaan penelitian melibatkan definisi dan penerapan kreativitas dalam Pendidikan Agama Kristen, elemen-elemen penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, dan dampaknya terhadap minat dan pemahaman siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas memiliki peran penting dalam meningkatkan minat, keterlibatan, dan pemahaman siswa terhadap ajaran agama Kristen. Pendekatan inovatif seperti pembelajaran berbasis masalah dan seni dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik dan efektif. Metode ini memiliki potensi untuk mempersiapkan siswa sebagai individu inovatif dan kontributif dalam masyarakat.
Pengaruh Komitmen Dalam Melayani Berdasarkan 2 Timotius 4:5 Terhadap Kinerja Pelayan di GBI Hotel Pelangi Medan Dioris Meilisa Sirait
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melayani merupakan tanda seorang percaya mengasihi Tuhan. Setiap orang percaya terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan. Untuk tetap setia melayani Tuhan dibutuhkan komitmen yang tinggi, sehingga akan menghasilkan kinerja yang tinggi pada diri pelayan tersebut. Untuk menghasilkan kinerja yang tinggi dibutuhkan komitmen dalam melayani berdasarkan 2 Timotius 4:5. Hal ini dikarenakan setiap pelayan harus dapat menguasai diri dalam segala hal, bertahan dalam penderitaan dan menunaikan tugas pelayanan agar orang lain dapat melihat Kristus dalam kehidupannya. Metode penelitian ini yang digunakan adalah survei yang bersifat kuantitatif. Populasi penelitian adalah semua pelayan di GBI Hotel Pelangi Medan sebanyak 100 pelayan. Metode dan alat pengumpulan data adalah dengan angket untuk mengukur variabel Komitmen dalam Melayani Berdasarkan 2 Timotius 4:5 terhadap Kinerja Pelayan di GBI Hotel Pelangi Medan . Implikasinya adalah sebagai upaya untuk meningkatkan komitmen dalam melayani dan kemampuan para pelayan tersebut sepert rasul Paulus selama masa hidupnya.
Sumbangsih Keteledanan Paulus Terhadap Guru Pendidikan Agama Kristen Yanuar Ada Zega; Nehemia Nome
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2023): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keteladanan Pendidik Kristen merupakan suatu modelling bagi peserta didik dalam mengembangkan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kelalaian pendidik Kristen saat ini kurangnya kesesuaian antara kata dan fakta. Pentingnya keselarasan antara kata dengan perbuatan sangat berpengaruh besar bagi seorang pendidik kepada peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan atau literatur melalui penelusuran teori-teori dan hasil penelitian yang berkaitan dengan kehidupan Rasul Paulus sebagai pendidik jemaat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasikan keteladanan Rasul Paulus dan kedekatan dirinya kepada Tuhan yang lebih dulu melakukan hal-hal penting dalam pengajaran, semestinya pendidik mampu dalam beberapa aspek: wawasan yang luas sebagai dasar utama dalam pengajarannya, kecakapan sebagai suatu implementasi praktis yang mudah dipahami, kevisioneran yang bersifat preventif dan antisipatif dalam mengahadapi masa dinamika yang datang dalam pertumbuhan iman jemaat dan peserta didik. Paul, Christian Education, Exemplary

Page 1 of 2 | Total Record : 14