cover
Contact Name
Kadek Sutrisna
Contact Email
pvskuliner@undiksha.ac.id
Phone
+6287860459291
Journal Mail Official
pvskuliner@undiksha.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Jl. Udayana, Kampus Tengah, Singaraja-Bali Kode Pos 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kuliner
ISSN : -     EISSN : 28095561     DOI : https://doi.org/10.23887/jk.v3i2
Core Subject : Education,
Jurnal Kuliner adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Ganesha dan dikelola secara profesional oleh Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner, Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknik dan Kejuruan. Jurnal ini bertujuan untuk menampung artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat di bidang Kuliner, baik itu baik mengenai teknik persiapan, pengolahan dan penyajian makanan dan minuman, teknik meracik minuman alkohol dan non alkohol, serta higiene-sanitasi makanan dan minuman. Pada akhirnya Jurnal ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang seni kuliner bagi sivitas akademika. Jurnal ini diterbitkan 2 kali dalam setahun (Maret dan Agustus).
Articles 32 Documents
Uji Kualitas Red Velvet Cake Dengan Menggunakan Ekstrak Umbi Bit (Beta Vulgaris) Sebagai Bahan Pewarna Ni Putu Yulita Astira Eka Putri; Damiati Damiati; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32811

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas cake red velvet dengan menggunakan ektrak  umbi bit sebagai bahan pewarna dilihat dari aspek warna, tekstur, dan rasa. Panelis dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari guru tata boga, chef, dan dosen tata boga. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi kemudian melakukan uji organoleptik pada panelis dengan menggunakan 3 tingkatan yaitu baik, cukup, dan tidak baik. Data analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini meliputi (1) dari segi rasa cake baik yang menggunakan 100%, 75%, dan 50% ekstrak umbi bit memiliki rasa yang manis. (2) dari segi warna cake dengan menggunakan 100% ekstrak umbi bit memiliki warna coklat,  cake dengan menggunakan 75% ekstrak umbi bit memiliki warna merah pucat, cake dengan menggunakan 50% ekstrak umbi bit memiliki warna merah cerah. (3) dari segi tekstur cake dengan menggunakan 100%, 75%, dan 50% ekstrak umbi bit memiliki tekstur yang lembut, padat, dan tidak berongga.  Dari ketiga eksperimen dengan menggunakan ekstrak umbi bit dilihat dari segi warna yang mendekati dari control yaitu produk cake dengan menggunakan 50% ekstrak umbi bit.Kata kunci: Uji Kualitas, Cake Red Velvet, Ekstrak Umbi Bit, Warna, Tekstur, Rasa The purpose of this study was to determine the quality of red velvet cake using beet root extract as a coloring agent in terms of color, texture, and taste. The panelists in this study were 25 people consisting of culinary teachers, chefs, and culinary lecturers. The data collection method used in this study was observation through organoleptic tests on panelists using 3 levels, namely good, adequate, and insufficient. Data analysis was carried out using quantitative descriptive techniques. The results of this study include (1) in terms of good cake taste using 100%, 75%, and 50% beet root extract has a sweet taste. (2) In terms of color, the cake using 100% beet root extract has a brown color, cake using 75% beetroot extract has a pale red color, cake using 50% beet root extract has a bright red color. (3) in terms of cake texture using 100%, 75% and 50% beet root extract has a soft, dense, and not hollow texture. From the three experiments using beet root extract, it was seen in terms of color that was closer to the control, namely the cake product using 50% beet root extract. Keywords: quality test, red velvet cake, beet root extract, colour, texture, taste 
Studi Eksperimen Pemanfaatan Tepung Kacang Gude/Undis (Cajanus Cajan) Menjadi Kue Iwel Khas Bali Karismania maulidina; Ni Made Suriani; Luh Masdarini
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kue iwel yang di substitusi menggunakan 50% tepung kacang gude dengan 50% tepung ketan putih yang dilihat dari, aspek (1) warna, (2) rasa, dan (3) tekstur. Panelis yang dipilih dalam penelitian ini yaitu menggunakan panelis terlatih yang terdiri 22 dan dilaksanakan di Laboratorium Tata Hidang Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga konsentrasi Tata Boga Undiksha, SMK Negeri 1 Gerokgak dan SMK Pariwisata Triatmajaya pada tanggal 18 dan 20 Oktober 2020. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode observasi menggunakan instrumen berupa lembar uji organoleptik dengan tiga (3) tingkatan yaitu baik, cukup, dan kurang. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik deskriptif kuatitatif. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kualitas kue iwel yang di substitusi menggunanakan 50% tepung kacang gude dilihat dari aspek warna berada dalam kategori baik (2,90), (2) kualitas kue iwel yang di substitusi menggunanakan tepung kacang gude dilihat dari aspek rasa berada dalam kategori baik (2,72), (3) kualitas kue iwel yang di substitusi menggunanakan tepung kacang gude dilihat dari aspek tekstur berada dalam kategori baik (3,00). Kata kunci : tepung kacang gude, kue iwel, warna, rasa, tekstur. The purpose of this study was to determine the quality of the iwel cake which is substituted using 50% gude bean flour with 50% white glutinous rice flour as seen from the aspects (1) color, (2) taste, and (3) texture. The panelists selected in this study used trained panelists consisting of 22 and carried out in the Laboratory of Family Welfare Education Study Program with the concentration of Undiksha Catering, SMK Negeri 1 Gerokgak and SMK Pariwisata Triatmajaya on 18 and 20 October 2020. The data collection methods used in This research is the observation method using an instrument in the form of an organoleptic test sheet with three (3) levels, namely good, adequate, and insufficient. The data analysis technique in this research is using a quantitative descriptive technique. Thus the results of this study indicate that (1) the quality of the substituted iwel cake using 50% gude bean flour seen from the color aspect is in a good category (2.90), (2) the quality of the iwel cake substituted using gude bean flour is seen From the aspect of taste, it is in the good category (2.72), (3) the quality of the iwel cake which is substituted using gude bean flour seen from the texture aspect is in the good category (3.00) Keywords: gude bean flour, iwel cake, color, taste, texture. 
Identifikasi Tradisi Megibung Pada Piodalan Dewa Yadnya Di Desa Besakih Dan Pengenalannya Melalui Media Youtube Ni Ketut Susilawati; Cokorda Istri Raka Marsiti; Damiati Damiati
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32828

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan serangkaian tradisi megibung mulai dari tahap persiapan, pengolahan hidangan, penyajian hidangan dan pelaksanaan megibung Di Desa Besakih, (2) memperkenalkan tradisi megibung di Desa Besakih melalui youtube. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,  wawancara, dan  dokumentasi. Instrumen penelitian mengunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Tradisi megibung di Desa Besakih terdiri dari tahap persiapan, pengolahan hidangan, penyajian hidangan dan pelaksanaan megibung yang dilaksanakan dengan asas kekeluargaan dan gotong royong. Tahap persiapan meliputi persiapan bahan dan alat. Tahap pengolahan merupakan proses mengolah bahan makanan menjadi hidangan megibung. Hidangan yang disajikan terdiri dari nasi, olahan lawar yang meliputi lawar gecok, anyang, lawar belimbing, lawar jeruk dan lawar nangka, sate gede serta kuah trengtengan. Tahap penyajian terdiri dari gibungan yang diletakkan ditengah sele serta olahan lawar diletakkan disisi kanan dan kiri gibungan. Tahap pelaksanaan megibung, peserta duduk melingkar dengan etika tangan kanan mengadap ke gibungan dan berkhirnya acara setelah semua makanan selesai dinikmati. (2) Pengenalan tradisi megibung di Desa Besakih melaui youtube yaitu mendokumentasikan serangkaian acara megibung dengan menampilkan realita yang ada. Penggunaan teknologi menjadi fokus utama media pengenalan yaitu youtube popular  youtube untuk mengunggah video via online, sehingga dapat memberikan dampak edukasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai tradisi megibung yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kata Kunci: identifikasi, tradisi megibung, youtube. This study aimed to: (1) describe a series of megibung traditions, starting from its preparations, its process, its presentation and its implementation in Besakih Village and (2) introducing the megibung tradition in Besakih Village through online media. This study type was a qualitative descriptive study. The data collection were conducted through observation,  interviews, and documention,  using observation sheet and interview guidelines. Data analysis were done through qualitative descriptive analysis techniques. There were several results obtained. First, megibung tradition in Besakih Village consisted of the preparation, processing, presentation and implementation was carried out with the principles of kinship and mutual cooperation. The preparation stage of “megibung” included the preparation of materials and tools. The processing stage or “mebat” was the process of processing food ingredients. The dishes served in that processing stage consisted of rice, five kinds of lawar (lawar gecok, lawar anyang, lawar belimbing, lawar jeruk  and lawar nangka), satay gede, and trengtengan soup. The presentation stage consisted of  “gibungan” which was placed in the middle of a group of people and kinds of “lawar” which were placed on the right and left sides of the “gibungan”. In the implementation stage, the participants sitting in a circle with right hand etiquette looking at the crowd. Megibung ended after all the food had been enjoyed. Second, the of megibung tradition in Besakih Village was conducted through online media by documenting a series of megibung. The documentation video was uploaded through YouTube, so that it could help  spread new knowledge for many people. Keywords: identification, megibung  tradition, youtube.
Identifikasi Tradisi Megibung Sebagai Wisata Budaya Di Desa Nongan Kabupaten Karangasem Ni Made Novia Kritina Dewi; Luh Masdarini; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32836

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan pelaksanaan tradisi megibung mulai dari tahap persiapan, tahap pengolahan, tahap penyajian dan penyelesaian megibung di Desa Nongan Kabupaten Karangasem, (2) mendeskripsikan etika makan dalam tradisi megibung di Desa Nongan Kabupaten Karangasem. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi dan wawancara dengan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) Pelaksanaan tradisi megibung di Desa Nongan pada tahap persiapan terdiri dari persiapan untuk megibung dan persiapan untuk hidangan megibung yang dilakukan oleh penyelenggara acara beserta kerabatnya dengan dipimpin oleh juru patus. Pada tahap pengolahan, olahan megibung yang dibuat meliputi nasi putih, olahan lawar yaitu lawar penyon, lawar barak, lawar belimbing, dan lawar padumara, olahan sate yang meliputi sate panggul, sate lembat, sate kasem, sate banteng/bantengan, dan sate urutan, serta ares dan balung. Pada tahap penyajian, hidangan megibung terdiri dari gibungan yang diletakkan ditengah dan karangan (lauk pauk) yang diletakkan di sisi kanan dan kiri gibungan dan penyelesaian megibung diakhiri dengan pembersihan area megibung oleh penyelenggara acara dan memberikan walesan sok (paice) kepada tamu undangan. (2) Etika makan dalam tradisi megibung di Desa Nongan terdiri dari aturan umum yang ditunjukkan untuk seluruh peserta megibung dan aturan khusus yang ditunjukkan untuk masing-masing individu peserta megibung yang semua aturan tersebut harus dapat disepakati, ditaati, dan dilaksanakan oleh seluruh peserta megibung karena mengandung nilai agama, nilai moral, dan nilai budaya yang tinggi. Kata Kunci : identifikasi, tradisi megibung, etika makan The aims of this reseach are: (1) describe the implementation megibung  tradition begin from preperation step, procesing , serving , and settlement of megibung in Nongan village, Karangasem regency. (2). Describe eating ethical at megibung tradition in Nongan village, Karangasem regency. The type of this research is descriptive qualitative. Data collection technique in this research using observation and interview with obeservation sheet dan interview guidelines as research instrument. The result of this research showed : (1). Implementation megibung tradition in Nongan Village at preperation step consist of preperation for megibung and preperation for the megibung meal that done by the host with their entire family led by juru patus. At procesing step, megibung meal are made consist from kinds of lawar that is lawar penyon, lawar barak, lawar blimbing, and lawar padumara. Kinds of sate that is sate panggul, sate lembat, sate asem, sate banteng/bantengan, dan sate urutan, also with ares and balung.  In meal serving step megibung  consist of gibungan that placed in center and karangan (side dishes) that palced in left and right side of gibungan. And the end of megibung is ended by cleaning the the megibung area by the host and giving walesan sok (paice) to those invited guest. (2). Eating ethical in megibung tradition at Nongan village consist of a general rule which is aimed to all megibung participants and distinctive rule that aimed to each person of megibung participants, where all that rules must be agreed, adhered to and implemented by all megibung participants because consist of high value from relegion, moral dan culture. Keys Words : identification, tradition, megibung, eatring ethical 
PEMANFAATAN SISA SORTIR KACANG METE (Anacardium occidentale L) MENJADI SELAI KACANG METE Ni Made Mahartini; Risa Panti Ariani; Dra Damiati
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i2.32916

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas selai kacang mete dengan selai kacang tanah dilihat dari segi rasa, warna, tekstur, dan aroma. Penelitian ini dalam pengujiannya menggunakan panelis terlatih sebanyak 25 orang panelis terdiri dari 20 orang guru Tata Boga, 4 orang dosen Tata Boga dan 1 orang laboran. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi uji kualitas dengan menggunakan instrumen berupa lembar uji kualitas. Data dianalisis dengan menggunakan teknik organoleptik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa uji kualitas selai kacang mete meliputi (1) dari aspek rasa memiliki rasa manis, gurih dan memiliki rasa khas kacang mete (2) dari aspek warna memiliki warna coklat muda (3) aspek tekstur, selai kacang mete memiliki tekstur halus dan mampu menempel pada roti tawar (4) aspek aroma, selai kacang mete memiliki aroma khas kacang mete. Kata kunci : kacang mete, rasa, warna ,tekstur, aroma.
Pengembangan Penyajian Tradisi Megibung Sebagai Wisata Kuliner Di Desa Budakeling Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Bali I Wayan Setiyasa Arimbawa
Jurnal Kuliner Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendefinisikan proses pengembangan penyajian tradisi megibung sebagai wisata kuliner; (2) menerangkan hasil pengembangan penyajian tradisi megibung sebagai wisata kuliner. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE terdiri dari 5 langkah yaitu; analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Ubyek dari penelitian ini adalah 2 orang ahli isi dan 2 orang ahli produk. Validasi dari ahli isi akan digunakan untuk menguji produk dengan menggunakan lembar kuisioner yang sudah valid. Hasil pengembangan menunjukan bahwa, (1) penelitian ini menggunakan proses pengembangan model ADDIE. Adapun langkah-langkah penelitian ADDIE yaitu; (a) analisis, pada proses ini peneliti menganalisis terhadap penyajian tradisi megibung mengenai penataan, penempatan, hygiene dan sanitasi; (b) tahap kedua yaitu perencanaan, pada tahap ini peneliti membuat desain penyajian tradisi megibung yang akan dikembangkan; (c) pengembangan, pada tahap pengembangan peneliti melakukan pengembangan terhadap desain yang telah dibuat menggunakan model pengembangan ADDIE; (d) tahap selanjutnya yaitu implementasi, pada tahap ini dilakukan uji produk terhadap hasil pengembanganpenyajian tradisi megibung; (e) tahap yang terakhir yaitu evaluasi, pada tahap ini dilakukan evaluasi dari keseluruhan proses pengembangan. Evaluasi didapat dari hasil uji ahl produk oleh ahli boga. (2) penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa pengembangan penyajian tradisi megibung. Berdasarkan uji produk ahli boga menunjukan bahwa pengembangan penyajian tradisi megibung sebagai wisata kuliner memiliki tingkat penvapaian sangat baik dengan presentasi 94%.
Identifikasi Pola Makan Tradisi Megibung di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Ida Ayu Kade Daranindra Cintia Dewi; Luh Masdarini; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32924

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola makan tradisi Megibung di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi dan wawancara dengan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan pola makan tradisi megibung di Desa Sibetan di bagi menjadi 4 tahapan yaitu yang pertama penyampaian aturan-aturan yang harus dapat disepakati, ditaati, dan dilaksanakan oleh seluruh peserta megibung karena mengandung nilai agama, nilai moral, dan nilai budaya yang tinggi. Lalu selanjutnya pembukaan pelaksanaan tradisi megibung ini di pimpin oleh ketua panitia pelaksana maupun kelurga tertua yang melaksanakan upacara agama yang biasanya di sebut juru bicara. Lalu tahap pelaksanaan tradisi megibung yang akan di mulai dengan pelaksanan mias hidangan. Terakhir penutup pelaksanaan tradisi megibung yang diakhiri dengan menyajikan tuak dan pembersihan tempat pelaksanaan megibung. Kata Kunci : identifikasi, pola makan, tradisi megibung
Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) Pada Pembuatan Kue Klepon I Komang Murtiasa; Cokorda Istri Raka Marsiti; Ni Made Suriani
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i2.36086

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula dan kualitas dari kue klepon mocaf bunga telang dilihat dari segi tekstur, warna, rasa, dan keseragaman bentuk. Panelis dalam penelitian ini adalah panelis terbatas yang berjumlah 4 orang yang terdiri dari dosen tata boga program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi melalui uji organoleptik pada panelis dengan 3 tingkatan yaitu baik, cukup, dan kurang. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini meliputi, (1) Formula yang tepat pada pembuatan kue klepon mocaf bunga telang adalah 20% mocaf dan 80% tepung ketan. Untuk cairan yang digunakan adalah 100% ekstrak bunga telang. (2) Pada uji kualitas, dari segi tekstur, warna, dan keseragaman bentuk kue klepon mocaf bunga telang dikategorikan pada kategori “Baik”, sedangkan dari segi rasa dikategorikan pada kategori “Cukup”. Dari segi tekstur, kue klepon mocaf bunga telang memiliki tekstur kenyal dan padat sesuai dengan tolok ukur dan mendapatkan skor rata-rata 3 dengan kategori “Baik”. Dari segi warna, kue klepon mocaf bunga telang memiliki warna biru terang sesuai dengan tolok ukur yang ditentukan dan mendapat skor rata-rata 3 dengan kategori “Baik”. Dari segi keseragaman bentuk, kue klepon mocaf bunga telang mendapatkan skor 3 rata-rata dengan kategori “Baik” dan sudah sesuai dengan tolok ukur yang ditentukan, yaitu berbentuk oval dan meruncing di salah satu ujungnya serta memiliki bentuk yang seragam. Dari segi rasa, kue klepon mocaf bunga telang memiliki rasa manis dan tidak berasa mocaf dan mendapatkan skor rata-rata 2,25 dengan kategori “Cukup”.Kata Kunci: bunga telang; kue klepon; mocaf; substitusiThis study aims to determine the formula and quality of klepon cake which is using mocaf flour combined with butterfly pea flower in terms of texture, color, taste and uniformity of shape.The panelists in this study were a limited panel of 4 people consisting of a culinary lecturer in Family Welfare Education study program. The data collection methode which is used in this study was observation through organoleptic test on panelist by using 3 levels, those are good, sufficient and lacking. The data were analyzed by using quantitative descriptive techniques. The result of this study include, (1) The correct formula for making mocaf klepon cake with butterfly pea flower is 20% of mocaf flour and 80% glutinous rice flour. The liquid that was used is 100% of butterfly pea flower extract. (2) In the quality test, in terms of texture, color and uniformity of the shape of the mocaf klepon cake with butterfly pea flower, it was categorized in the “Good” category, while in terms of taste it was categorized as “sufficient”. In terms of texture, the mocaf klepon cake with butterfly pea frower has a chewy and dense texture, it is in accordance with the benchmarks and gets average score of 3 in the “Good” category. In terms of color, the mocaf klepon cake with butterfly pea flower has a bright blue color which is in accordance with the specified benchmarks and gets average score of 3 in the “Good” category. In terms of shape uniformity, the mocaf klepon cake with butterfly pea flower gets average score of 3 in the “Good” category and it is in accordance with the determined benchmarks, which is oval shaped, tapered at one end point and has a uniform shape each others. In terms of taste, the mocaf klepon cake with butterfly pea flower has a sweet taste, taste is good enough and gets average score of 2.25 in the “sufficient” category.Keywords: klepon cake, substitution, mocaf, butterfly pea flower
Substitusi Penggunaan Tepung Mocaf (Modified Cassva Flour) Pada Butter Cookies Kelapa Substitution of the Use of Mocaf Flour (Modified Cassva Flour) in Coconut Butter Cookies Muh Hairul Rohit Rahman; Risa Panti Ariani; Luh Masdarini
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i2.36763

Abstract

Penelitian eksperimen ini bertujuan (1) untuk mengetahui kualitas butter cookies kelapa tepung mocaf (modified cassava flour) dilihat dari aspek rasa, warna dan tekstur. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar uji organoleptik dengan 3 taraf (baik, cukup, dan buruk) yang diujikan kepada 20 panelis terlatih. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas butter cookies kelapa tepung mocaf dengan menggunakan bahan 100% tepung mocaf dilihat dari aspek rasa, warna dan tekstur dikategorikan sebagai kategori baik. Dari aspek rasa, butter cookies kelapa tepung mocaf mendapatkan skor rata-rata 3,00 dan sesuai tolak ukur yang telah ditentukan yakni memiliki rasa yang manis dan gurih. Dari aspek warna butter cookies kelapa tepung mocaf mendapatkan skor rata-rata 2,90 sudah sesuai tolak ukur yakni warna kuning cerah. Dari aspek tekstur butter cookies kelapa tepung mocaf mendapatkan skor rata-rata 2,85 dan sudah sesuai tolak ukur yang telah ditentukan yakni memiliki tekstur yang rapuh. Kata Kunci : Butter Cookies, Kualitas, Tepung Mocaf, Rasa, Warna, TeksturThis experimental study aims (1) to determine the quality of coconut butter cookies with mocaf flour (modified cassava flour) in terms of taste, color and texture. The data collection method used in this research is observation. The instrument in this study used an organoleptic test sheet with 3 levels (good, adequate, and bad) which were tested on 20 trained panelists. Furthermore, the data were analyzed using quantitative descriptive techniques. The results of this study indicate that the quality of coconut butter cookies with mocaf flour using 100% mocaf flour seen from the aspect of taste, color and texture is categorized as good category. From the aspect of taste, coconut butter cookies with mocaf flour get an average score of 3.00 and according to predetermined benchmarks, they have a sweet and savory taste. From the aspect of color, coconut butter cookies, mocaf flour, got an average score of 2.90, which was in accordance with the benchmark, namely the bright yellow color. From the aspect of the texture of coconut butter cookies, mocaf flour gets an average score of 2.85 and is in accordance with predetermined benchmarks, which has a crumbly texture.Keywords : Butter Cookies, Quality, Mocaf Flour, Taste, Color, Texture
Analisis Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner Di Universitas Pendidikan Ganesha Tsani Hartani Suprapto; Ni Wayan Sukerti; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i2.37249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner dilihat dari luas Ruang (2) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner ditinjau dari  luas area kerja mahasiswa (3) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner ditinjau dari penempatan peralatan pengolahan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah 1 orang Korprodi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner, 1 orang Korprodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 1 orang kepala laboratorium, 5 orang dosen pengampu mata kuliah praktik, dan 3 orang perwakilan mahasiswa setiap angkatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Ditinjau dari Luas ruangan lab yaitu 132 m2 sudah memenuhi standar sesuai dengan permendiknas yang ditetapkan yaitu 32 m2. (2) Ditinjau dari luas area kerja belum memenuhi standar yang ditetapkan yaitu 4 m2/mahasiswa sedangkan luas area kerja yang dimiliki 4 m2 digunakan untuk 3 orang mahasiswa. (3) Ditinjau dari penataan peralatan pengolahan laboratorium sesuai dengan katagori 1 dan 2 belum dilakukan secara optimal. Maka perlu adanya pengusulan dari prodi ke universitas untuk mengembangkan laboraturium agar memenuhi standar sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik dari fasilitas, material bangunan, dan peralatan, agar terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam proses praktik.Kata-kata kunci: Analisis, Standar Laboratorium, Pendidikan Vokasional Seni KulinerThis study aims to describe (1) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the area of the room (2) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the student work area (3) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the placement of processing equipment.  The type of this research is descriptive qualitative.  The source of this research data is a person from the Study Program Coordinator of Vocational Education for Culinary Arts, a person from the Study Program Coordinator of Family Welfare Education, a head of the laboratory, 5 lecturers who teach practical courses, and 3 representatives of students for each generation.  The data collection techniques used observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used descriptive qualitative.  The results of this study showed that: (1) In terms of the laboratory area, which is 132 m2, it has met the standards in accordance with the stipulated National Education Ministerial Regulation, which is 32 m2.  (2) In terms of the work area, it does not meet the standards set, which is 4 m2 /student, while the 4 m2 work area is used for 3 students.  (3) Based on the arrangement of laboratory processing equipment according to categories 1 and 2 has not been done optimally.  So, there is a need for proposals from study programs to university to develop laboratories to meet standards in accordance with applicable regulations, both from facilities, building materials, and equipment, in order to create safety and comfort in the practical process.Key words: Analysis, Laboratory Standards, Vocational Education for Culinary Arts

Page 1 of 4 | Total Record : 32