cover
Contact Name
Kadek Sutrisna
Contact Email
pvskuliner@undiksha.ac.id
Phone
+6287860459291
Journal Mail Official
pvskuliner@undiksha.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Jl. Udayana, Kampus Tengah, Singaraja-Bali Kode Pos 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kuliner
ISSN : -     EISSN : 28095561     DOI : https://doi.org/10.23887/jk.v3i2
Core Subject : Education,
Jurnal Kuliner adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Ganesha dan dikelola secara profesional oleh Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner, Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknik dan Kejuruan. Jurnal ini bertujuan untuk menampung artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat di bidang Kuliner, baik itu baik mengenai teknik persiapan, pengolahan dan penyajian makanan dan minuman, teknik meracik minuman alkohol dan non alkohol, serta higiene-sanitasi makanan dan minuman. Pada akhirnya Jurnal ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang seni kuliner bagi sivitas akademika. Jurnal ini diterbitkan 2 kali dalam setahun (Maret dan Agustus).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2022)" : 5 Documents clear
Tradisi Megibunng di Desa Padangbai Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem Hellena Patiran; Ni Made Suriani; Luh Masdarini
Jurnal Kuliner Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v2i1.40554

Abstract

AbstractThis research aims :(1) describe the application of the megibung tradition starting from the preparation session,  processing session, presentation session and completion of megibung in the village of padangbaiKarangasem district. (2) Describe manners in the megibung culture this type of research, the information analysis procedure used namely qualitative analysis. The result of this research show: (1) The implementation of the megibung tradition include a preparation for the megibung meal which is mode by the event organizer and the family guarded by the patus interpreter. In the processing session, the megibung dishes served are white rice, processed lawarnamely ,chikenlawar, processed satay namely skewered satay, and wrapped satay, babiguling, and jukutares in the sarving meal presentation session, the megibung meal contains gibungan which is placed in the bouquet is placed on the left and right sides of the flower and the megibung completion session is marked by clening the megibung area by the activity implementer. (2) Etiqutte in the megibungculture in padangbai village, karangasem district contains universal rules that are shown to all megibung participants while special rules are shown to everyone who participates in the megibung culture, all of these rules must be agreed, obeyed and carried out by all megibung participants because it has great religious values, etiquette and ultral values. Keywords :Eating etiquette, megibung, Tradition   
Tradisi Megibung pada Budaya Hindu dan Muslim di Desa Tumbu Kecamatan Karangasam Kabupaten Karangasem Amira Anindita Rafi'i; . Damiati; Luh Masdarini
Jurnal Kuliner Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v2i1.40756

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memahami proses tradisi megibung pada Budaya Hindu di Desa Tumbu Kecamatan Karangasam Kabupaten Karangasam (2) Memehami proses tradisi megibung pada Budaya Muslim di Desa Tumbu Kecamatan Karangasam Kabupaten Karangasam. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi metode observasi dan wawancara dengan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisi data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan proses tradisi megibung di desa Tumbu pada (1) Budaya Hindu terdiri dari tahap persiapan meliputi, menentukan jenis acara, menentukan peserta megibung, dan mempersiapkan olahan yang meliputi nasi putih, olahan lawar, olahan sate dan olahan kuah. Kedua, tahap pelaksanaan, pada tahap ini anggota megibung dipersilahkan duduk melingkar untuk menyantap hidangan megibung dengan setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang. Tahap terakhir, penyelesaiaan pelaksanaan megibung, pada tahap ini peserta membersihkan area megibung. (2) Budaya Muslim terdiri dari tahap persiapan, yang meliputi menentukan jenis acara, menentukan peserta megibung, dan mempersiapkan olahan yang akan disajikan berupa nasi putih, olahan daging, olahan sate dan olahan sayur. Kedua, tahap pelaksanaan, pada tahap ini anggota megibung dipersilahkan duduk melingkar untuk menyantap hidangan megibung dengan setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang. Tahap terakhir, penyelesaian pada tahap ini peserta dipersilahkan meninggalkan dan membersihkan area megibung Kata kunci: Tradisi, Megibung Hindu, Megibung Muslim
Pemanfaatan Tepung Daun Katuk (Sautopus Androgynus L. Merr) Menjadi Produk Cendol Shintia Arum Handayani; Ida Ayu Putu Hemy Ekayani; Ni Wayan Sukerti
Jurnal Kuliner Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v2i1.44460

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik cendol dengan penambahan tepung daun katuk yang dapat dilihat dari aspek warna, rasa, dan tekstur. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi untuk mengetahui kualitas produk cendol tepung daun katuk yang dilihat dari aspek warna, rasa dan tekstur. Panelis yang digunakan yaitu panelis terbatas yang terdiri dari 4 orang dosen Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner. Data yang diproleh kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa cendol dengan pemanfataan tepung daun katuk sebesar 5% (1) pada aspek warna diproleh skor 2,00 dengan kategori “Cukup” yang menghasilakan warna yellowgreen (2) pada aspek rasa diperoleh skor 3 dengan kategori “Baik” yang menghasilkan cendol dengan rasa khas daun katuk (3) pada aspek tekstur diproleh skor 2,50 dengan kategori “Baik” yang menghasilkan cendol dengan tekstur kenyal dan padat. Kata Kunci : Tepung, Daun Katuk, Cendol
Optimalisasi Penggunaan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Kualitas Pie Susu I Wayan Agus Adi Okayana; Cok. Istri Raka Marsiti; N. M. Suriani
Jurnal Kuliner Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v2i1.44584

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar optimal dan kualitas pie susu tepung daun kelor dilihat dari segi rasa, tekstur, dan warna. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantittatif menggunakan metode eskperimen. Paneliss pada penelitian ini adalah panelis terlatih yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 5 orang dosen program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga bidang studi Tata Boga dan 10 orang guru SMK Tata Boga. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi melalui uji organoleptik pada panelis dengan 3 tingkatan yaitu baik, cukup, dan kurang. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini meliputi, (1) kadar optimal yang digunakan pada pembuatan pie susu tepung daun kelor adalah sebesar 20% tepung daun kelor dan 80% tepung terigu protein rendah. (2) Pada uji kualitas dari segi rasa, tesktur, dan warna dapat di kategorikan pada kategori “Baik”. dari segi rasa pie susu tepung daun kelor memiliki rasa manis gurih dan tanpa rasa pahit sesuai dengan tolak ukur dan mendapatkan skor rata-rata 2,73 dengan kategori “Baik”. Dari segi tekstur pie susu tepung daun kelor memiliki tekstur padat dan rapuh sesuai dengan tolak ukur dan mendapatkan skor rata-rata 2,86 dengan kategori “Baik”. Dari segi warna pie susu tepung daun kelor memiliki warna hijau tua sesuai dengan tolak ukur dan mendapatkan skor 2.86 dengan kategori “Baik”.
Peanfaatan Okra (Abelmoschus Esculentus) Sebagai Tambahan Dalam Pembuatan Dendeng SapiI: Peanfaatan Okra (Abelmoschus Esculentus) Sebagai Tambahan Dalam Pembuatan Dendeng Sapi Ketut Meli Yonsen
Jurnal Kuliner Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v2i1.44776

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) menentukan formula Dendeng sapi dengan tambahan okra ; (2) dalam penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas dendeng dengan tambahan okra dari aspek aroma, tekstur dan warna. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Dengan ini  Panelis dalam penelitian ini adalah panelis terlatih dengan jumlah 20 panelis. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi melalui lembar uji kualiatas. Pada hasil penelitian ini menunjukan : (1) untuk Formula yang tepat pada pembuatan dendeng  yaitu: 20% okra dan 80% daging sapi daging sapi 800 gram, okra 200 gram, gula merah 300 gram, bawang putih 64 gram,  cabai merah 60 gram, garam 30 gram, ketumbar 15 gram, asam 8 gram, merica 4 gram. (2) dilihat dari  Kualitas dendeng sapi dengan tambahan okra dari aspek aroma diperoleh nilai rata-rata  2,65 dalam kategori baik, sesuai dengan tolak ukur yaitu beraroma daging dan rempah. Kualitas dendeng sapi dengan tambahan okra dilihat dari aspek tekstur diperoleh nilai sebesar 2,5 dengan kategori baik, sesuai dengan tolak ukur dengan  tekstur alot. Kualitas dendeng sapi dengan tamabahan okra dilihat dari aspek warna memperoleh skor 2,8 yaitu kategori baik, sesuai dengan tolak ukur adalah memiliki warna coklat.

Page 1 of 1 | Total Record : 5