cover
Contact Name
Bainah sari Dewi
Contact Email
jopfe@fp.unila.ac.id
Phone
+6282373398378
Journal Mail Official
surnayanti@fp.unila.ac.id
Editorial Address
Universitas Lampung. Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, 35145, INDONESIA.
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 28076796     DOI : http://dx.doi.org/10.23960/jopfe.v3i2
Core Subject : Agriculture, Social,
Journal of People, Forest and Environment (JOPFE) publishes state of the art results of primary findings and synthesized articles containing significant contribution to science and its theoretical application in areas related to people, forest and environment research and its broad linkage. Manuscripts in Bahasa Indonesia or English are welcome.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2023): November" : 5 Documents clear
Keanekaragaman Dung Beetle Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Bufferzone Lampung, Indonesia Bainah Sari Dewi; Shafa Fauzia Ranti; Candra Yoga Aditama; Rusita Rusita; Sugeng P Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 2 (2023): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i2.8413

Abstract

Dung beetle s live and develop in animal droppings and have a role as second-level seed dispersers. The aim of this research is to determine the level of diversity of beetles found in Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. The observation locations were carried out in three locations, namely rice fields dan rivers who located in Sumber Agung village, Suoh, Lampung Barat. This research used the Pit fall trap method or trap traps baited with goat and cow feces. because it is easy to get in the Suoh area and traps are installed in two places, namely rice fields and rivers. The diversity index value of dung beetle s in both habitats is included in the medium diversity category because it is in the diversity value interval: 1 ≤ H' ≤ 3 with the value of H' in rice fields = 1.24 and in rivers = 1.04. Species diversity is classified as moderate because there are not many species occupying the area and the individuals occupying the habitat are unique. Moderate species diversity indicates sufficient productivity and fairly balanced ecosystem conditions with moderate ecological pressure.
KARAKTERISTIK HABITAT DAN POPULASI BADAK BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI DESA PENYANGGA RESORT RAWA BUNDER TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS Fitri Auliya Rahmadini; Sugeng P. Harianto; Gunardi Djoko Winarno; Bainah Sari Dewi
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 2 (2023): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i1.7146

Abstract

Persepsi Masyarakat terhadap karakteristik habitat dan populasi badak sangat penting karena berkaitan dengan kepunahan satwa badak. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis kondisi habitat badak dan Mengetahui persepsi masyarakat terhadap populasi badak di TNWK oleh masyarakat Desa Raja Basa Lama 1. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Desember tahun 2022 berlokasi di Desa Raja Basa Lama 1, Labuan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Metode penelitian yaitu wawancara dengan panduan kuesioner terhadap 30 responden yang dipilih secara acak (random sampling). Analisis data secara deskriptif dan analisis skala Likert. Hasil penelitian dari persepsi masyarakat menunjukan kondisi habitat badak berdasarkan 8 komponen Habitat badak (air, suhu, ruang gerak, cover, ketersediaan pakan di hutan dan pakan diluar kawasan hutan, predator, kompetitor) mengalami penurunan dibandingkan pada masa lampau. Hutan sebagai habitat badak diduga semakin rusak dan berkurang luasnya. Habitat badak yang tidak sesuai dengan karakteristik badak tinggal sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup badak. Populasi badak semakin jarang ditemui. Dugaan lainnya populasi badak semakin menurun dikarenakan adanya aktivitas perburuan liar.
TINGKAT KENYAMANAN RUANG TERBUKA HIJAU UNIVERSITAS LAMPUNG Del Piero Jonathan; Rudi Hilmanto; Indra Gumay Febryano; Afif Bintoro
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 2 (2023): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i2.7750

Abstract

ABSTRAK. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) diharapkan mampu menanggulangi permasalahan lingkungan perkotaan dalam menetralisir dampak negatif oleh aktivitas yang ditimbulkan. Universitas Lampung menjadi salah satu konsep RTH yang berperan penting dalam menyelesaikan pelestarian lingkungan perkotaan. Ruang Terbuka Hijau Universitas Lampung dibangun untuk memberikan kenyamanan kepada sivitas akademika, khususnya mahasiswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kenyamanan dan perubahan tutupan lahan kurun waktu tahun 2015 – 2022 dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Universitas Lampung. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu metode Temperature Humidity Index (THI) dan metode observasi. Penelitian dilakukan pada tiga lokasi yaitu tegakan beringin, kawasan parkiran terpadu, dan lapangan sepak bola. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa tingkat kenyamanan (THI) pada ruang terbuka hijau menunjukkan bahwa yaitu nilai THI tertinggi terdapat pada lokasi Lapangan Sepak Bola, pukul 12.00 – 13.00 WIB yaitu 25,5 dengan suhu 31,8ºC dan kelembapan 64% termasuk kategori sedang. Perubahan tutupan lahan pada RTH di Unila menunjukkan bahwa pada tahun 2015 – 2022 pada lokasi kawasan parkiran terpadu terdapat perubahan lahan, namun pada lokasi tegakan beringin dan lapangan sepak bola tidak mengalami perubahan lahan. Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau; Universitas Lampung; tingkat kenyamanan; THI; perubahan tutupan lahan.
IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN SUMBER PAKAN LEBAH MADU (Apis cerana) DI KEBUN LEBAH DESA BUANA SAKTI, KECAMATAN BATANG HARI, LAMPUNG TIMUR Fathan Agung Ahsani; Afif Bintoro; Ceng Asmarahman; Duryat Duryat
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 2 (2023): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i2.7515

Abstract

Salah satu kegiatan yang memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yaitu madu yang dilakukan dengan budidaya lebah madu. Budidaya lebah madu telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang hidup disekitar hutan. Masyarakat Indonesia banyak yang tinggal di sekitar hutan, dimana sebagian dari masyarakat tersebut banyak yang memanfaatkan budidaya lebah madu sebagai sumber perekonomian. Akan tetapi, penurunan terhadap tutupan hutan kini menjadi masalah dalam pembudidayaan lebah madu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis tumbuhan yang menjadi sumber pakan lebah madu Apis cerana, besaran total populasi tumbuhan penghasil nektar dan pollen sebagai sumber pakan lebah Apis cerana, penyebaran tumbuhan sumber pakan lebah Apis cerana, dan kondisi populasi lebah Apis cerana di Kebun Lebah Desa Buana Sakti, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2023 di Desa Buana Sakti, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur dengan menggunakan metode Systematic sampling menggunakan susunan plot secara bersarang. Hasil penelitian yaitu terdapat 20 jenis tumbuhan sumber pakan lebah Apis cerana, besaran populasi pada tumbuhan sumber pakan yang menghasilkan nektar berjumlah 20 jenis, penghasil pollen 12 jenis dan penghasil propolis 10 jenis, sebaran populasi tertinggi terdapat pada jenis tanaman jati dan pembudidayan lebah madu Apis cerana di Kebun Lebah Desa Buana Sakti, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur mengalami penurunan
DEVELOPMENT OF FACILITIES AND SERVICES OF THE WAY KALAM WATERFALL NATURAL TOURISM DESTINATION, SOUTH LAMPUNG BASED ON VISITOR PERCEPTIONS Nadia Ghassani; Gunardi Djoko Winarno; Bainah Sari Dewi; Sugeng P. Harianto
JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT Vol 3, No 2 (2023): November
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jopfe.v3i2.8204

Abstract

The Way Kalam Waterfall tourist attraction is one of the natural attractions that has tourist attraction and potential and can be developed with development and strategy because it can be used to develop facilities and services. Based on the explanation above, the aim of this research is to analyze the condition of facilities and services at the Way Kalam Waterfall destination based on visitor assessments for the development of Nature Tourism. This research was carried out at the Way Kalam Waterfall Natural Tourism Object located in Way Kalam, South Lampung Regency, Lampung. Research data collection was carried out in September 2023. The method used was a questionnaire and also direct observation with 100 visitors as respondents based on the Slovin formula with random sampling techniques, then analyzed using descriptive analysis and a Likert scale. Based on the results of the analysis of visitors' perceptions of the Way Kalam Waterfall natural tourism destination, efforts are needed to develop facilities and services for the Way Kalam Waterfall natural tourist attraction. This is because the facilities and services are inadequate, such as the absence of an information center, the condition of the toilets which are still one with changing and rinsing rooms, the prayer rooms are not suitable, and there are no counters. The condition of the Way Kalam Waterfall natural tourism destination is good, but there are several things that need to be improved, especially infrastructure and additional facilities and services. The assessment of the condition of the Way Kalam Waterfall Nature Tourism destination based on visitors is in a good category, but the facilities and services have an average facility value of 2, which means inadequate.

Page 1 of 1 | Total Record : 5