cover
Contact Name
Ni Kadek Rini Purwati
Contact Email
prodi_matematika@mahadewa.ac.id
Phone
+6285737212578
Journal Mail Official
prodi_matematika@mahadewa.ac.id
Editorial Address
Jalan Seroja, Tonja, Denpasar Utara, Denpasar, Provinsi Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Prosiding SENAMA PGRI
ISSN : -     EISSN : 27208931     DOI : -
Core Subject : Education,
SENAMA PGRI merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Jurnal ini dipublikasikan secara konsisten dan teratur sebanyak sekali setahun. Artikel yang dipublikasikan pada jurnal ini merupakan artikel yang sebelumnya telah diseminasikan pada seminar nasional pendidikan matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Terdiri dari tulisan berbahasa Indonesia pada bidang Pendidikan Matematika, Matematika Terapan, Evaluasi Pendidikan Matematika serta Statistika.
Articles 13 Documents
Asesmen Alternative Dalam Pembelajaran Matematika I Wayan Eka Mahendra
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini kurikulum yang diterapkan mengisyaratkan pembelajaran yang student oriented (berpusat pada siswa) dan menitik beratkan pada proses tanpa mengesampingkan hasil. Asesmen yang dilakukan di sekolah yang berkaitan dengan aspek kognitif hanya diakses dengan menggunakan tes yang bersifat closed-ended (jawaban tunggal), umumnya menggunakan tes kertas pensil untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes-tes yang selama ini digunakan di sekolah, khususnya dalam pembelajaran matematika hanya mengukur kemampuan kognitif tingkat dasar (basic skill/lower order thinking), yaitu mengingat, memahami dan mengaplikasikan/menerapkan. Oleh karena itu diperlukan asesmen lain yang tidak hanya berbentuk tes kertas pensil (paper and pencil test) yang hanya mengakses kemampuan mengerti matematika sebagai pengetahuan (kognitif) akan tetapi juga asesmen yang mampu mengakses pengetahuan strategi, komunikasi maupun aspek sikap (attitude) terhadap matematika. Dalam dunia pendidikan termasuk dalam pembelajaran matematika, asesmen memiliki sejarah yang sangat panjang dalam perkembangannya. Asesmen menggunakan tes misalnya, telah diterapkan di sekolah-sekolah sejak lama dan penggunaanya meningkat secara drastis sejak peralihan abad terakhir ini.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEA (MEANS-ENDS ANALYSIS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGONTROL KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS I Gusti Agung Ngurah Trisna jayantika
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) terhadap hasil belajar matematika dengan mengontrol kemampuan penalaran analitis. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen semu (QuasiExperiment) dengan desain The Non Equivalen Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sukawati yang terdiri dari 8 kelas (292 peserta didik). Dengan menggunakan teknik simple random sampling akan didapatkan 2 kelas yang terdiri dari kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Data tentang hasil belajar diperoleh menggunakan tes hasil belajar matematika dan data kemampuan penalaran analitis diperoleh menggunakan tes kemampuan penalaran analitis. Pengujian analitis pada penelitian ini menggunakan uji ANAKOVA. Berdasarkan hasil analitis data menunjukkan, 1) terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran MEA dengan peserta didik yang mengikuti model pembelajaran konvensional, 2) terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran MEA dengan peserta didik yang mengikuti model pembelajaran konvensional setelah diadakan pengendalian kemampuan penalaran analitis, sehingga dapat disempulkan terdapat pengaruh model pembelajaran MEA terhadap hasil belajar matematika dengan mengontrol kemampuan penalaran analitis peserta didik.
Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Antara Siswa yang Diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Know-Want-Learn (KWL) dengan Strategi Pembelajaran Konvensional Pada Siswa Kelas VIII SMPN 9 Denpasar Rikardus Aprianto Magut; Kadek Adi Wibawa; I Ketut Suwija
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran matematika hendaknya lebih memvariasikan metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa, termasuk potensi siswa dalam Pemecahan masalah matematika. Penyebab kesulitan siswa dalam pemecahan masalah matematika yaitu ketidakmampuan peserta didik membaca masalah dan pemahaman siswa terhadap masalah yang muncul. Strategi pembelajaran yang dapat mengondisikan hal tersebut adalah strategi Know-WantLearn (KWL). Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang diajarkan dengan strategi Pembelajaran Know-Want-Learn (KWL) dengan strategi pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 9 Denpasar tahun ajaran 2018/2019.Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Eksperimen, yaitu Eksperimen semu (quasi Eksperimental research), desain penelitian menggunakan Posttest Only Control Group Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 9 Denpasar dengan jumlah populasi 360 siswa. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling terdiri dari dua kelas yaitu Kelas VIII H sebagai kelompok kontrol dan siswa Kelas VIII I sebagai kelompok eksperimen. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar (Kubus dan Balok) dengan menggunakan tes Uraian bentuk essay sebanyak 8 butir soal. Data dianalisis menggunakan uji t-tes dua pihak (pihak kanan dan Kiri) dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa dalam Penyelesaian Masalah ditinjau dari Gaya Belajar Ni Ketut Erawati; Ni Wayan Suardiati Putri
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran matematika identik dengan pemecahan masalah yang tidak terlepas dari komunikasi matematis yang memerlukan keterampilan membaca, mendengarkan kemudian menulis, dan berbicara. Keterampilan tersebut berkaitan dengan gaya belajar individu dalam belajar matematika. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan komunikasi matematis mahasiswa ditinjau dari gaya belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di IKIP PGRI Bali dengan subjek penelitian adalah mahasiswa semester IVA tahun ajaran 2018/2019. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling yang memilih 2 mahasiswa dalam setiap kelompok. Instrumen yang digunakan adalah tes gaya belajar dan tes komunikasi matematis. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa 5 mahasiswa memiliki kecenderungan dengan gaya belajar visual, 3 mahasiswa dengan gaya belajar kinestetik dan dua orang cenderung campuran. Berdasarkan pengelompokkan gaya belajar, menunjukkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa tidak bergantung pada gaya belajar yang dimiliki. Pada individu dengan gaya belajar visual maupun kinestetik memiliki kelemahan yang sama yaitu ketelitian dalam melakukan perhitungan matematika dan menyelesaikan masalah yang ditampilkan dengan diagram. Sedangkan untuk penyelesaian masalah yang diberikan dalam bentuk cerita dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu untuk memperoleh kemampuan komunikasi matematis yang baik harus didasarkan pada pemahaman konsep, simbol dan ketelitian dalam bermatematika.
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA) DENGAN MENGONTROL ADVERSITY QUOTIENT Ni Wayan Sunita
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman konsep matematika melalui model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dengan mengontrol adversity quotient. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIPA SMA PGRI 2 Denpasar. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan desain The Non Equivalen Posttest Only Control Group Design, melibatkan sampel sebanyak 68 orang peserta didik yang diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran, variabel terikat dalam penelitian ini berupa pemahaman konsep matematika dan variabel kontrol adalah adversity quotient. Instrumen penelitian yaitu tes pemahaman konsep matematika dan kuesioner adversity quotient . Analisis data menggunakan t-test dan ANAKOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran MEA dengan yang mengikuti model pembelajaran konvensional, 2) bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran MEA dengan yang mengikuti model pembelajaran konvensional setelah dikontrol adversity quotient
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 DENPASAR TAHUN AJARAN 2018/2019 I Komang John Angga Putera; I Putu Ade Andre Payadnya; Kadek Rahayu Puspadewi
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan metode ex post facto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X SMA Negeri 6 Denpasar. Populasi berjumlah 335 orang dengan sampel sejumlah 81 orang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Data mengenai kemandirian belajar siswa dikumpulkan dengan angket dan data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan dengan tes uraian. Materi yang digunakan pada tes kemampuan pemecahan masalah matematika adalah materi trigonometri. Uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi sederhana dan berganda dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, 2) hasil uji determinasi menunjukkan sumbangan relatif kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 68,23%.
ADAPTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah menyiapkan masa depan bangsa untuk bertumbuh sesuai dengan yang dikehendaki atau sesuai dengan potensi yang dimiliki. Pendidikan juga merupakan proses pembiasaan yang tidak bisa dilakukan penilaian pada hari ini saja, hasil yang lebih banyak adalah yang akan datang. Seiring dengan perkembangan Iptek, pendidikan di abad 21 ini memiliki tiga karakteristik utama, yaitu: karakter, kompetensi, dan literasi. Lima nilai utama karakter bangsa untuk mengembangkan karakter positif, yaitu: (1) Religius, (2), Nasionalis, (3) Mandiri, (4) Gotong royong, dan (5) Integritas. Kompetensi yang mutlak dimiliki dalam pendidikan abad 21 ini, meliputi: berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical Thinking and Problem Solving), komunikatif (Communication), kolaboratif (Collaboration), serta kreativitas dan inovasi (Creativity and Innovation). Literasi (keterbukaan wawasan), meliputi literasi baca, literasi budaya, literasi teknologi, dan literasi keuangan. Dalam menjawab era Revolusi Industri 4.0, tidak cukup hanya menerapkan literasi lama (membaca, menulis, berhitung), tetapi harus menerapkan literasi baru (literasi data, literasi teknologi dan literasi sumber daya manusia atau humanisme). Dalam bidang pembelajaran dan kemahasiswaan, perubahan yang mendesak dilakukan adalah reorientasi kurikulum untuk membangun kompetensi era revolusi industri 4.0. Salah satu yang urgen dilakukan adalah menyiapkan pembelajaran daring dalam bentuk hybrid atau blended learning. Berdasarkan kompetensi abad 21, maka pelaksanaan pembelajaran matematika yang relevan adalah menerapkan pendekatan student centered learning (SCL).
Meningkatkan Kemampuan Komunkasi Matematis Melalui Pendidikan Matematika Realistik Bermuatan Budaya Lokal
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis pada siswa kelas X SMK progam keahlan Tata Boga melalui pendekatan matematika realistik bermuatan budaya lokal. Budaya lokal yang digunakan dalam penelitian ini adalah tradisi ngelawar. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain pretes-postest non-acak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK program keahlian Tata Boga di kabupaten Badung, Bali. Dua kelas dipilih secara random dan diklasifikasikan sebagai kelas eksperimen yang subjek diberikan pembelajaran dengan pendidikan matematika realistik bermuatan budaya lokal, dan satu kelas lain sebagai kelas kontrol yang subjek diberikan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t-test. Hasilnya menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pembelajaran dengan pendekatan pendidikan matematika realistik bermuatan budaya lokal terhadap kemampuan komunikasi matematis. Siswa yang dibereikan pembelajaran dengan pendidikan matematika realistik bermuatan budaya lokal memiliki kemampuan komunikasi matematis lebih baik daripada siswa dengan pendekatan konvensional. Selain itu, lebih dari delapan puluh persen siswa memenuhi ketuntasan belajar matematika.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERBUKA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGONTROL BAKAT NUMERIK SISWA
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran pemecahan masalah matematika terbuka terhadap pemahaman konsep matematika dengan mengontrol bakat numerik. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 7 Denpasar dengan metode eksperimen semu dengan desain The Non Equivalen Posttest Only Control Group Design, melibatkan sampel sebanyak 72 siswa yang diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran yang dipilah menjadi dua tingkatan faktor, yaitu model pembelajaran pemecahan masalah matematika terbuka yang dikenakan pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional yang dikenakan pada kelompok kontrol. Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini berupa pemahaman konsep matematika. Bakat numerik sebagai variabel kontrol (kovariabel). Instrumen penelitian berupa tes, yaitu tes pemahaman konsep matematika dan tes bakat numerik. Analisis data menggunakan t-test dan Anakova satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh pemahaman konsep matematika antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran pemecahan masalah matematika terbuka dengan yang mengikuti model pembelajaran konvensional, 2) terdapat pengaruh pemahaman konsep matematika antara peserta didik yang mengikuti model pembelajaran pemecahan masalah matematika terbuka dengan yang mengikuti model pembelajaran konvensional setelah diadakan pengendalian bakat numerik.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LITERASI MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK BAGI SISWA SEKOLAH DASAR
Prosiding SENAMA PGRI Vol. 1 (2019): Volume 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi matematika berkaitan dengan masalah nyata yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Literasi matematika di sekolah dasar dapat dilihat dan ditafsirkan sebagai bentuk kompetensi yang perlu dibangun agar siswa sekolah dasar dapat melek matematika. Kompetensi utama tentang literasi matematika adalah kompetensi untuk menyerahkan, merumuskan, dan menyelesaikan masalah, baik masalah matematika maupun masalah non-matematika dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai pembelajaran matematika yang bermakna dan berkualitas, diperlukan proses pembelajaran untuk matematika yang mampu mengembangkan keterampilan literasi matematika siswa di sekolah atau menjadikan sekolah sebagai komunitas pembelajaran literasi matematika. Pengetahuan dan pengalaman siswa yang didapat dari rumah merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam mengelola pembelajaran literasi matematika di sekolah. Siswa sekolah dasar harus dibantu untuk mencapai kemampuan menyelesaikan masalah nyata, yang mengharuskan mereka untuk menggunakan kemampuan dan kompetensi yang telah mereka peroleh melalui pengalaman sehari-hari di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar

Page 1 of 2 | Total Record : 13