cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS" : 10 Documents clear
PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI LOKAL TIM PERLINDUNGAN SOSIAL PEKERJA ANAK (TPSPA) MANDIRI DI KELURAHAN LEUWIGAJAH KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI Imas Siti Masitoh
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.139

Abstract

Abstrak  Tim Perlindungan Sosial Bagi Pekerja Anak (TPSPA) Mandiri di Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, merupakan organisasi lokal yang dibentuk berdasarkan motivasi masyarakat untuk menanggulangi permasalahan pekerja anak. Pekerja anak merupakan masalah sosial yang membutuhkan penanganan segera, karena jika dibiarkan akan menimbulkan masalahmasalah lain yang lebih kompleks. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas merupakan program yang relevan dengan masalah-masalah organisatoris yang dihadapi oleh TPSPA Mandiri, seperti keterbatasan SDM baik secara kuantitas maupun kualitas.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pengurus dan anggota organisasi lokal Tim Perlindungan Sosial Bagi Pekerja Anak (TPSPA) Mandiri di Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian tindakan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif (participant observation), wawancara semi terstruktur (in-dept interview), studi dokumentasi, focus group discussion (FGD). Analisa data meliputi data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Penelitian ini merupakan perbaikan model praktikum, hasil perbaikan model adalah kesepakatan mengadakan pelatihan pengurus dan anggota TPSPA Mandiri yang bekerja sama dengan PKK Kelurahan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Materi pelatihan yakni ; pemahaman fungsi, peran pengurus dan anggota organisasi, Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak, Bimbingan dan latihan penggalangan dana, Proses kerjasama dengan sumber pelayanan kesejahteraan. Hasil pelaksanaan perencanaan asesmen dan setelah dilakukan intervensi menunjukkan adanya peningkatan kapasitas pengurus dan anggota organisasi yang mengalami masalah kekurangan SDM, baik secara kualitas maupun kuantitas, maka dapat dikatakan bahwa pelatihan penguatan kapasitas berpengaruh meningkatkan kapasitas pengurus organisasi lokal Tim Perlindungan Sosial Bagi Pekerja Anak (TPSPA) Mandiri di Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi dalam rangka membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi baik oleh pekerja anak maupun oleh keluarga pekerja anak dan dampak lanjutan adalah meningkatnya kemampuan dan keterampilan pengurus TPSPA Mandiri serta sejumlah pekerja anak mendapatkan pelayanan dari PKBM.  Kata Kunci : Penguatan Kapasitas, TPSPA, Pekerja Anak
KOLABORASI COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY DAN TERAPI REALITAS UNTUK PERILAKU MENARIK DIRI Puspa Sari Muraidandini
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.140

Abstract

Abstrak  PUSPA SARI M. Penerapan Cognitive Behaviour Therapy terhadap perilaku menarik diri klien “B” penyandang disabilitas tubuh Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung. Penyandang disabilitas tubuh merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial  yang memiliki kecenderungan memiliki perilaku menarik diri. Dengan banyak nya pola pikir yang terdistorsi yang menyebabkan perilaku mereka pun menjadi mal adaptif. Menarik diri yang nampak pada pada penelitian ini adalah perilaku menarik diri dengan aspek-aspek di dalamnya seperti : mengasingkan diri, membesar-besarkan kekurangan dirinya, mudah tersinggung dan apatis terhadap aktivitas kegiatan di masyarakat atau di sekolah.  Cognitive Behaviour Therapy adalah terapi yang  efektif  dapat menolong klien untuk dapat merubah kognitif yang terdistorsi dan mengakibatkan perilaku yang mal adapif. Penyandingan  terapi realitas dan positive reinforcement dalam menerapkan cognitive behavior therapy pada klien dengan masalah menarik diri dirasakan sangat membantu klien untuk menemukan permasalahan dirinya, apa yang sudah dilakukannya, rencana klien kedepannya, evaluasi dan komitmen klien terhadap masa depannya. Positive reinforcement merupakan pembentukan tingkah laku dengan memberikan ganjaran atau perkuatan segera setelah tingkah laku yang diharapkan muncul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif dengan metode penelitian single subject design dengan model A-B-A. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara angket atau kuisioner, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun pengujian hipotesis dilakukan dengan cara perhitungan rumus dua standart deviasi (2SD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan cognitive behavior therapy yang dikolaborasikan dengan terapi realitas dan positive reinforcement untuk menolong klien B dengan masalah menarik diri sangat efektif dilakukan dan dapat mengurangi perilaku menarik diri tersebut.  Kata Kunci : Menarik Diri, Penyandang Disabilitas Tubuh, Cognitive Behavior Therapy, Terapi Realitas.
PENGEMBANGAN JARINGANSOSIAL OPST BUDI LESTARI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL WARGA MISKIN DI DESA MEKARSALUYU KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG Khairul Akbar
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.141

Abstract

Abstrak  Penelitian ini merupakan penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya. Salah satu program intervensi yang dilaksanakan adalah pembentukan Organisasi pengolahan sampah terpadu (OPST) Budi Lestari. Peneliti melakukan reasesmen terhadap Organisasi pengolahan sampah terpadu (OPST) Budi Lestari, yaitu program yang masih membutuhkan pendampingan berkelanjutan sebagai langkah untuk memajukan organisasi yang baru berjalan empat bulan melalui pelibatan warga miskin sebagai bagian dari anggota organisasi sesuai dengan tupoksi masing-masing. system kepungurusan OPST Budi Lestari yang belum sesuai dengan pelaksanaan yang ada dilapangan, rendahnya keterampilan yang dimiliki oleh sebagian Pengurus organisasi, kurangnya aksesibilitas warga miskin dalam mendapatkan usaha baru dikarenakan sebagian besar petani bekerja hanya sebagai buruh, belum adanya dukungan program dari pemerintah Daerah dan swata belum terlaksana.yang didapatkan OPST Budi Lestari dalam pengolahan sampah. Model Pengembangan jaringan sosial Organisasi Pengolahan Sampah (OPST) dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu reorganisasi keanggotaan, pelatihan peningkatan kapasitas organisasi, koordinasi dan negosiasi,audiensi pemangku kepentingan, terbukti hasil implementasi model pengembangan jaringan mampu meningkatkan kemampuan manajemen OPST Budi Lestari, sehingga mampu memberikan  kesejahteraan sosial warga miskin dari segi finansial dan kapasitas warga miskin dalam sebuah organisasi di Desa Mekarsaluyu.  Kata Kunci : Jaringan Sosial, Organisasi Pengolahan Sampah Terpadu (OPST), Warga miskin, Kesejahteraan sosial
Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas : Penguatan Komunikasi Interpersonal dalam Pengembangan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana 313 Desa Langensari kecamatan Lembang Angga Novian Andhika
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.142

Abstract

Abstrak  ANGGA NOVIAN ANDHIKA. Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas : Penguatan Komunikasi Interpersonal dalam Pengembangan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana 313 Desa Langensari kecamatan Lembang. Dibimbing oleh Dra. NENI KUSUMAWARDHANI, MS dan ARIBOWO, Ph.D. Pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK) merupakan suatu pendekatan yang mendorong masyarakat ditingkat lokal dalam pengelolaan risiko bencana. Dengan pendekatan PRBBK diharapkan akan menghasilkan masyarakat yang mandiri dalam pengelolaan risiko bencana sehingga pada akhirnya masyarakat ditingkal lokal memiliki tingkat resiliensi yang tinggi terhadap risiko bencana. Penelitian ini bertujuan memahami penguatan komunikasi interpersonal terhadap pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat penanggulangan bencana (KMPB) 313 dalam mewujudkan PRBBK. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Participatory Action Research (PRA). Sumber data berasal dari anggota KMPB 313 dengan teknik pengambilan sumber data menggunakan purposive technic sampling. Teknikpengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, diskusi kelompok dan observasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui uji credibility, uji transferability, uji dependability dan uji confirmability. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menghasilkan pemahaman bahwa komunikasi interpersonal yang terdiri dari empat jenis 1) interaksi intim 2) percakapan sosial 3) interogasi atau pemeriksaan 4) wawancara masih rendah, dimana bentuk interogasi atau pemeriksaan belum terjadi dan bentuk wawancara masih rendah intensitasnya. Penyebabnya bervariasi, antara lain persepsi negatif anggota terhadap pimpinan, anggapan belum terjadinya bencana, serta ekonomi masyarakat yang rendah. Penguatan komunikasi interpersonal dilakukan dengan kegiatan yang berintikan meningkatkan keakraban dan perekonomian anggota KMPB 313 melalui penetapan jadwal pertemuan triwulan, silaturahim anggota, pembentukan bank sampah serta workshop pemberdayaan sampah.Klasifikasi komunikasi interpersonal. Penguatan terhadap komunikasi dapat memperkuat fungsi komunikasi dan selanjutnya dapat memperkuat hubungan interpersonal di dalam KMPB 313. Implikasi teoritik penelitian menyatakan bahwa komunikasi jenis interogasi atau pemeriksaan belum dapat terjadi pada lembaga yang masih baru dan bersifat informal. Hal tersebut disebabkan organisasi informal memiliki anggota yang bersifat sukarela ditambah karakteristik masyarakat yang cenderung menutup diri apabila terjadi permasalahan dengan warga lain. Sementara implikasi teoritik menyatakan bahwa penguatan komunikasi interpersonal di dalam organisasi dapat memperkuat kinerja lembaga dan selanjutnya dapat mewujudkan PRBBK. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa dalam memperkuat komunikasi interpersonal di dalam organisasi, pekerja sosial komunitas harus memperhatikan faktor persepsi anggota terhadap pimpinan, persepsi terhadap bencana dan faktor ekonomi anggota.  Kata Kunci :Pengurangan Risiko Berbasis Komunitas (PRBBK),komunikasi antarpribadi, pengembangan kelembagaan
PENGEMBANGAN KAPASITAS ORGANISASI LOKAL BINA KELUARGA REMAJA (BKR) NUSA INDAH DALAM PENANGANAN KENAKALAN REMAJA DI DESA CIBIRU WETAN KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG Rany Aurina
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.143

Abstract

Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan kapasitas organisasi lokal Bina Keluarga Remaja (BKR) Nusa Indah dalam penanganan kenakalan remaja di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Pengembangan kapasitas organisasi BKR memfokuskan pada aspek Komitmen Bersama, Kepemimpinan, Peraturan Organisasi, Kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Jaringan Kerja.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan design action research. sumber data primer yaitu enam pengurus inti organisasi BKR Nusa Indah dan sumber data sekunder yaitu dokumen-dokumen yang berhubungan dengan organisasi BKR Nusa Indah. Hasil penelitian tindakan ini adalah berkembangnya kapasitas organisasi BKR Nusa Indah dalam penanganan kenakalan remaja. kegiatan pengembangan kapasitas organisasi BKR Nusa Indah tersebut dapat dilihat dari organisasi memiliki komitmen bersama secara tertulis.organisasi BKR Nusa Indah dapat meraencanakan kegiatan-kegiatan yang aktif , inovatif dan produktif terhadap penanganan kenakalan remaja, pengurus dapat memahami tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatan dalam struktur organisasi, organisasi memiliki visi dan misi untuk ketercapaian program, organisasi memiliki papan sekertariat sebagai identitas  dan organisasi mampu menjalin kerjasama dengan organisasi-organisasi yang dapat mengembangkan organisasi BKR Nusa Indah seperti PKBM Qomariah dan Dunia Usaha. Berdasarkan hasil model pengembangan kapasitas tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap kapasitas organisasi BKR Nusa Indah.  Hal tersebut dapat dilihat bahwa saat ini kapasitas organisasi BKR Nusa Indah sudah dapat berkembang dengan baik dan diharapkan dapat memberikan pengaruh dalam mengurangi angka kenakalan remaja di Desa Cibiru Wetan.  Kata Kunci: Pengembangan Kapasitas, Organisasi Bina Keluarga Remaja (BKR), Kenakalan Remaja
PENERAPAN TERAPI GESTALT UNTUK MENANGANI “AD” SISWA YANG MENJADI KORBAN BULLYING DI SMPN 26 BANDUN Abdurrachman Fauzi
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.144

Abstract

Abstrak  ABDURRACHMAN FAUZI, Penerapan Terapi Gestalt untuk Menangani “AD” Siswa yang Menjadi Korban Bullying di SMPN 26 Bandung. Dibimbing oleh Ellya Susilowati, dan Ami Maryami. Bullying merupakan salah satu isu masalah yang bisa meresahkan para siswa. Dampak bullying bisa berefek jangka panjang dan bisa mengganggu keberfungsian sosial siswa yang menjadi korban. Tujuan penelitian adalah mendapatkan gambaran mengenai karakteristik informan, mendapatkan gambaran mengenai penerapan terapi gestalt untuk menangani bullying yang dialami informan, dan mengetahui kebutuhan penyempurnaan terapi gestalt. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian tindakan (action research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi pratisipatif dan studi dokumentasi. Sumber data primer adalah informan AD, siswa SMPN 26 Bandung yang menjadi korban bullying oleh teman sekolahnya. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi, meningkatkan ketekunan, membercheck, dan menggunakan bahan referensi. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi gestalt yang diterapkan menunjukkan perubahan yang positif yaitu AD jarang melamun lagi dan bisa berbaur kembali dengan teman-temannya yang mana sebelum dilakukan intervensi, AD sering berdiam diri di kelas saat istirahat dan tidak mau berbaur dengan teman sekolahnya dan merasa sakit hati kepada teman yang melakukan bullying kepadanya. Informan AD telah memaafkan teman yang melakukan bullying padanya dan tidak menghindar lagi ketika bertemu.   Kata Kunci: Gestalt, Siswa, Bullying
Model Penanganan Perilaku Maladaptif dengan Cognitive behavior Group Therapy pada Remaja Berisiko di Kelurahan Cimahi Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Hana Anggreni
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.145

Abstract

Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Cognitive behaviour group therapy dapat menurunkan perilaku maladaptif dari dua subjek penelitian yaitu SNS (Lk/14) dan MV (Lk/14). Kedua subjek penelitian merupakan remaja berisiko terhadap perilaku berisiko seperti terlibat geng, kenakalan remaja ataupun penggunaan obat terlarang. Adapun perilaku maladaptif yang dilakukan adalah perilaku merokok dan perilaku memberontak kepada orangtua yang ditandai dengan tidak mematuhi perintah ataupun berbicara kasar kepada orangtua. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode single subject design dengan model A-B-A. Pada setiap fase dilakukan pengamatan melalui pedoman observasi terhadap frekuensi terjadinya target perilaku. serta dilakukan pengukuran melalui kuisioner untuk melihat aspek kognitif, perasaan dan perilaku.Teknik analisa data dilakukan dengan statistik deskriptif melalui analisa visual dalam kondisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CBGT dapat menurunkan perilaku maladaptif pada SNS dan MV. Bila baseline A1 dan A2 dibandingkan maka akan terlihat penurunan frekuensi perilaku.  Kata kunci : remaja berisiko, perilaku maladaptif, cognitive behavior group therapy
Pengaruh Motivational Group terhadap Penurunan Penggunaan NARKOBA pada Perempuan Penyalahguna NARKOBA di Kecamatan Cimahi Tengah Soraya Medina; Admiral Nelson Aritonang
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.146

Abstract

Abstrak  Perempuan korban penyalahgunaan zat atau obat-obatan di Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari berbagai kalangan yaitu, ibu rumah tanggga, mahasiswi, bahkan siswi sekolah menengah. Penyalahgunaan zat oleh perempuan tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan saja, namun juga berdampak pada psikologisnya, selain itu pula tugas perempuan sebagai ibu untuk mendidik dan merawat anak menjadi terbengkalai karena perempuan penyalahguna menempatkan zat atau obat diurutan pertama selanjutnya adalah kebutuhan anak mereka. Di Kecamatan Cimahi Tengah, keberadaan perempuan penyalahguna sangat tersembunyi bahkan keluarga dalam hal ini orangtua tidak mengetahui penyalahgunaan zat yang dialami oleh anak mereka. Perempuan penyalahguna di Kecamatan Cimahi tengah belum mengakses sistem sumber berupa rehabilitasi karena belum adanya motivasi dari dalam diri mereka ditambah dengan adanya rasa takut dan malu terhadap hukuman sosial yang akan diterimanya. Pada kegiatan praktikum yang sebelumnya telah dilaksanakan, peneliti menerapkan Motivational Interviewing yang dilakukan secara individual pada subjek AP dan berdampak pada peningkatan motivasi pada subjek, namun ketika subjek kembali ke lingkungan pergaulannya dan ia tidak mendapatkan dukungan dari keluarga, ia kembali menyalahgunakan zat. Perempuan penyalahguna yang belum mendapatkan dukungan dari masyarakat maupun keluarga biasanya lebih memilih untuk bergabung didalam kelompok, hal ini yang menjadi dasar pembentukan Motivational Group. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Motivational Group terhadap penurunan frekuensi dan dosis penggunaan zat pada subjek AP. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Single Subject Design (SSD) dan model rancangan A-B-A. Baseline awal menunjukkan bahwa subjek pada awalnya tidak dapat melewatkan hari tanpa menggunakan zat dengan frekuensi yaitu sebanyak 9 kali dalam periode waktu enam hari berturut-turut dan dosis yang digunakan adalah excimer sebanyak 17 butir serta shabu sebanyak 5 shoot . Setelah diberikan intervensi yang dilakukan dalam sebelas kali pertemuan, terjadi penurunan frekuensi penggunaan yaitu sebesar 54,5 % dan penurunan terhadap dosis sebesar 46,7%. Implementasi Motivational Group dapat dikatakan berpengaruh untuk menurunkan tingkat frekuensi dan dosis penggunaan zat pada subjek.  Kata Kunci: Pengaruh Motivational Group, Perempuan Penyalahguna NARKOBA
PENGEMBANGAN JARINGAN PADA PROGRAM EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITIES FOR DISABLED IN HOSPITALITY INDUSTRY DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG (STPB Sepriyandi .
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.147

Abstract

Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan program intervensi awal yaitu Pengembangan Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan Bagi Penyandang Disabilitas Pada Program Equal Employment Opportunities For Disabled People In Hospitality Industry di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, jenis penelitian Participatory Action Research (PAR). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui uji kredibilitas, uji konfirmabilitas, uji transferabilitas, dan uji dependabilitas. Penelitian ini didasarkan pada terjadinya beberapa permasalahan pada program. Hasil asesmen menunjukkan bahwa : 1) belum adanya kesepakatan bersama dalam koordinasi antara STPB dengan berbagai industri dalam kegiatan pemagangan peserta disabilitas, dan 2) belum adanya kesempatan industri untuk memberikan penilaian kebutuhan mereka terhadap penyandang disabilitas yang akan dimagangkan. Berdasarkan kondisi diatas, maka dirancanglah program yaitu pengembangan jaringan. Program tersebut dielaborasi dalam beberapa kegiatan antara lain : 1) Penyusunan perjanjian kerjasama tentang perlindungan bagi penyandang disabilitas yang menjadi sasaran program Equal Employment Opportunities For Disabled People In Hospitality Industry. 2) Pengembangan Jaringan antara STPB dengan HHRMA Bandung. 3) Supervisi pengembangan jaringan dalam kegiatan pelatihan dan pemagangan tahun 2016. Hasil evaluasi akhir dalam keberhasilan pelaksanaan program, dirasakan oleh STPB dengan meningkatnya jumlah industri yang ingin bekerjasama dengan STPB dalam memberikan job training atau magang kerja kepada penyandang disabilitas, dan terbatasnya waktu untuk melegitimasikan/mengesahkan lembar perjanjian kerjasama antara STPB dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, menyadarkan STPB harus melakukan koordinasi lebih intensif lagi dengan instansi tersebut.  Kata kunci : Jaringan, Program disabilitas STPB, Industri.
PARTISIPASI PRESSURE GROUP DALAM PROSES PENETAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN ANAK KELAS III BANDUNG Ichwan Muis
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 2 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i2.148

Abstract

Abstrak  Penanggulangan bencana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III Bandung belum begitu banyak mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun dari pihak terkait lainnya. Hal ini dapat dilihat dari belum adanya kebijakan manajemen penanggulangan bencana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III Bandung. Upaya advokasi perumusan kebijakan telah dilakukan untuk merespon isu permasalahan yang ada. Namun hasil perumusan kebijakan hanya sampai pada tahap konsultasi dimana hasilnya telah melahirkan draft kebijakan manajemen penanggulangan bencana. Hal tersebut tidaklah cukup dalam rangka menyelesaikan permasalahan kebencanaan yang ada. Sehingga selanjutnya peneliti melibatkan partisipasi pressure group dalam proses penetapan kebijakan manajemen penanggulangan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan ide kedalam proses penetapan kebijakan manajemen penanggulangan bencana. Pelibatan pressure group merupakan suatu upaya untuk melakukan pressure terhadap Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian action research. Sumber data yang diperoleh yakni dari pressure group dan pressure target. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, studi dokumentasi, observasi partisipatif, dan focus group discussion. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan melalui uji credibility, uji transferability, uji depenability, dan uji confirmability. Partisipasi pressure group dipilih, karena proses perumusan kebijakan dapat juga dikatakan sebagai suatu proses politik. Banyak aktor yang terlibat dalam proses kebijakan salah satunya yakni pressure group. Aktor-aktor tersebut di dalam proses perumusan kebijakan dapat mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu pressure group diharapkan dapat memberikan pressure terhadap Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan kampanye penanggulangan bencana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III Bandung. Adapun teknik pressure group yang digunakan dalam melakukan pressure yakni teknik lobby dan demonstration. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dari lahirnya beberapa kebijakan terkait manajemen penanggulangan bencana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III Bandung. Adapun kebijakan tersebut yakni Surat Keputusan Nomor : W.11.PAS.PAS.26.UM.01.01.408 Tahun 2015 Tentang Tim Penanggulangan Bencana Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III Bandung dan Surat Nomor : W11.PAS.PAS.26-PK.01.08.03387/2015 tentang Permohonan Kerja Sama (Memorandum of Understanding) dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.  Kata kunci : kebijakan sosial, manajemen penanggulangan bencana, lembaga permasyarakatan anak, pressure group.

Page 1 of 1 | Total Record : 10