cover
Contact Name
M. Gandhi Amanullah
Contact Email
moh-g-a@fib.unair.ac.id
Phone
+6287702790928
Journal Mail Official
journaljapanologyunair@gmail.com
Editorial Address
Department of Japanese Studies Faculty of Humanities, 2nd floor, Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan, Surabaya, Indonesia 60286 Tel.62-31-5035676, fax.62-31-5035807
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Japanology
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 29858380     EISSN : 23022876     DOI : https://doi.org/10.20473/jjs
Core Subject : Religion, Social,
Japanology is an international interdisciplinary journal that provides a media for scientific articles that study various aspects of Japan, especially in the social, humanities, language and culture fields. Contributions are invited from scholars around the world. The scope of the journal is Japanese studies which include: - Japanese culture - Japanese language/linguistic - Japanese literature - Japanese society - Representation of Japan in old and new media - Japanese language and culture education - History of Japan
Articles 36 Documents
Co-dependency pada Tokoh Ibu Tunggal dan Anak Laki-Lakinya dalam Film Mother Devina Nur Rahmawati
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 10 No. 2 (2023): Dinamika Sosial Budaya Jepang Kontemporer (IN PRESS)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v10i2.51532

Abstract

Co-dependency dapat terjadi pada hubungan suami dan istri, hubungan antarteman, maupun hubungan orang tua dan anak. Fenomena co-dependency ini kemudian direpresentasikan dalam media film, salah satunya dalam film Mother karya Tatsushi Omori. Peneliti memilih film ini sebagai objek penelitian dengan tujuan untuk menganalisis gambaran co-dependency pada ibu tunggal bernama Akiko dan anak laki-lakinya yang bernama Shuhei. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terjadi perbedaan perilaku co-dependency yang dimiliki Akiko dan Shuhei, terdapat tujuan dan keinginan yang sama yaitu keduanya sama-sama bergantung dan saling membutuhkan. Meskipun Akiko lebih dominan dan banyak merugikan Shuhei, hal tersebut justru tidak membuat Shuhei berkeinginan untuk melepaskan diri dari Akiko. Hubungan ibu dan anak yang selalu hidup bersama dan sudah terbiasa dengan sifat satu sama lain ini malah membuat mereka semakin terikat dan melekat terhadap satu sama lain, sehingga menyebabkan ketergantungan bersama yang sulit untuk diakhiri. Apapun kondisi yang dialami, keduanya tidak akan pernah mau untuk saling meninggalkan atau ditinggalkan.
Gender Equality in Shigematsu Kiyoshi’s Novel Tsubame Kinenbi Wiastiningsih
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 10 No. 1 (2023): Narasi Kesetaraan dalam Budaya Populer Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v10i1.51534

Abstract

This paper investigates the representation of gender equality in Japan as depicted in Shigematsu Kiyoshi's novel “Tsubame Kinenbi” and explores the factors influencing gender equality according to the author's perspective. Through a comparative analysis of the novel's portrayal of gender equality and the actual societal reality, this study identifies four variables that impact gender equality as per Shigematsu Kiyoshi's viewpoint. Firstly, the Japanese government has implemented policies such as maternity and paternity leave to facilitate work-life balance and foster gender equality in parenting, although challenges stemming from traditional gender roles persist. Secondly, complaints targeting childcare activities in the neighborhood serve as potential indicators of gender inequality. Thirdly, the depiction of spousal support emphasizes mutual understanding and shared responsibilities, challenging conventional gender norms. Lastly, the perspective of support from the extended family reveals a potential shift in mindset, recognizing women's capacity to balance work and childcare. Additionally, the study discusses the significance of the mother’s successful return to work and the persistent barriers hindering gender equality in parenting. Shigematsu Kiyoshi effectively conveys the idea of shared responsibility in raising children through various narrative elements, promoting the concept of gender equality.
MAKNA IMPLISIT “PEDANG” DALAM KANJI BER-BUSHU RITTO Milatul Khusnaini; Dwi Anggoro Hadiutomo
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 10 No. 1 (2023): Narasi Kesetaraan dalam Budaya Populer Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v10i1.51535

Abstract

Bushu adalah elemen dasar dalam huruf Kanji Jepang yang membentuk makna huruf. Namun, terdapat huruf-huruf kanji yang tidak selalu langsung terhubung dengan arti bushu yang dimilikinya. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan bushu ritto (刂) yang berarti 'pedang' dan karakter kanji yang mengandung unsur bushu tersebut, tetapi tidak memiliki makna 'pedang' secara langsung. Delapan huruf kanji yang diteliti adalah 列 (retsu), 制 (sei), 剛 (gou), 到 (tou), 前 (zen), 割 (katsu), 副 (fuku), dan 則 (soku). Teori yang digunakan dalam analisis adalah teori asal-usul pembentukan huruf kanji rikusho. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua huruf kanji yang menggunakan bushu ritto (刂) tidak selalu memiliki makna yang langsung terkait dengan 'pedang.' Namun demikian, analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa huruf-huruf tersebut masih memiliki makna yang berkaitan dengan 'pedang' atau aktivitas terkait, seperti 'memotong' atau 'memilah' secara konotatif atau asosiatif. Huruf kanji 列 (retsu), 剛 (gou), dan 副 (fuku) dapat dikonotasikan dengan konsep 'pedang' secara fisik, sementara huruf kanji 制 (sei), 到 (tou), 前 (zen), 割 (katsu), dan 刷 (satsu) dapat dikonotasikan dengan tindakan yang melibatkan penggunaan 'pedang,' seperti 'memotong,' 'mengikis,' dan 'memilah.'
Analisis Wacana Iklan Otaku Tours di Akihabara Zaneta Arsy Arianti; Nisfi Azkiya; Ashyla Difia Putri; Pedro Putra Pamungkas; Dhaniswari Ananta Ayu
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 10 No. 1 (2023): Narasi Kesetaraan dalam Budaya Populer Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v10i1.51536

Abstract

Struktur dan bahasa yang digunakan dalam sebuah iklan memainkan peran penting dalam mempengaruhi persepsi dan tindakan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur wacana iklan dan fungsi bahasa yang digunakan dalam iklan otaku tours di Akihabara berdasarkan teori struktur wacana iklan oleh Bolen (1948) dan teori fungsi iklan oleh Widyatama (2007). Dengan menerapkan pendekatan analisis wacana dan menggunakan metode kualitatif deskriptif sebagai kerangka berpikir, analisis ini menunjukkan bahwa semua elemen pembentuk iklan yang dijelaskan dalam teori Bolen (1948) dapat ditemukan dalam setiap data penelitian. Kemudian, dapat diketahui pula bahwa data iklan yang digunakan memiliki fungsi informasi, fungsi persuasif, dan fungsi pengingat berdasarkan teori Widyatama (2007). Strategi yang digunakan dalam iklan di Akihabara ternyata memanfaatkan budaya populer khas Jepang untuk menggugah minat para calon konsumen terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh para pelaku iklan. Upaya para produsen tersebut menjadi salah satu faktor pendukung dalam perkembangan fenomena otaku tours di Jepang. Kata kunci: Analisis Wacana, Iklan, Otaku Tours
Citraan dalam Kumpulan Sajak Rikyuu Hyakushuu Cicilia Tantri Suryawati; Ramadhani Firdaus Hidayat
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 10 No. 1 (2023): Narasi Kesetaraan dalam Budaya Populer Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v10i1.51537

Abstract

Artikel ini bertujuan menganalisis citraan dan filosofi yang terkandung dalam kumpulan puisi "Rikyuu Hyakushuu" karya Sen no Rikyuu. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data yang dianalisis diambil dari buku "Rikyuu Douka ni Manabu" karya Abe Sosei yang diterbitkan oleh Tankousha pada tahun 2000 di Kyoto. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa jenis citraan yang paling sering muncul dalam puisi tersebut adalah citraan penglihatan, diikuti oleh citraan gerak, perasaan, penciuman, dan pendengaran. Setiap jenis citraan terkait dengan berbagai aspek dalam praktik chanoyu (upacara minum teh Jepang). Selain itu, analisis terhadap aspek filosofi chanoyu seperti "Wa" (harmoni), "Kei" (penghormatan), "Sei" (kebersihan), dan "Jaku" (ketenangan) dalam setiap jenis citraan menunjukkan bahwa citraan penglihatan banyak mengandung nilai "Wa" dan "Sei", citraan pendengaran mengandung nilai "Kei," citraan gerak mengandung nilai "Kei" dan "Sei", citraan penciuman mengandung nilai "Sei", dan citraan perasaan banyak mengandung nilai "Jaku" dan "Kei".
Kepribadian Tokoh Ishida Shouya dalam Film Animasi “Koe No Katachi” Berdasarkan Fungsi Jiwa Ichi Rosalia Artha; Ni Wayan Meidariani; Ladycia Sundayra
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 9 No. 1 (2022): Psikologi dalam Budaya Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v9i1.51545

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian tokoh utama yang bernama Ishida Shouya dalam film anime Koe No Katachi karya sutradara Naoko Yamada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dialog yang terdapat dalam film anime Koe No Katachi. Teori yang digunakan ialah teori psikologi analitik dalam komponen sistem fungsi jiwa milik Carl Gustav Jung. Penelitian ini menggunakan metode simak, dengan teknik lanjutan catat sebagai metode dan teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah kepribadian tokoh Ishida Shouya berdasarkan fungsi jiwa terdapat keempat fungsi yakni, fungsi pemikir, fungsi perasa, fungsi pengindraan, fungsi intuisi. Kemudian yang menjadi fungsi superior dalam tokoh adalah fungsi perasa yakni emosi, rasa bersalah, tidak mudah putus asa, dan berharap. Sehingga tipe kepribadian Ishida Shouya merupakan tipe perasa.   Kata kunci: fungsi jiwa, kepribadian, Koe No Katachi
Variasi Pembentukan Kata Majemuk (Fukugougo) dari Morfem Kanji ‘手’ dalam Bahasa Jepang Indra Pradhana; Thomas Alfa Edison Telambanua
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 9 No. 1 (2022): Psikologi dalam Budaya Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v9i1.51546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti variasi fukugougo dalam pembentukan kata majemuk yang terbentuk dari morfem ‘手’ dengan kosa kata atau morfem lain dalam bahasa Jepang. Data korpus yang diteliti berupa kosa kata atau leksem yang mengandung morfem ‘手’ yang terdapat pada kamus praktis bahasa Jepang “Gakushudo” dan kamus daring “Dictionary.goo.ne.jp”. Terdapat 200 kosa kata yang diteliti dan diambil dengan metode purposive sampling. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan: pertama, bahwa morfem ‘手’ dapat digabungkan dengan kata kerja, kata benda, dan kata sifat dengan variasi: 手 + V, V + 手, 手 + N, N + 手, 手 + adj, dan adj + 手. Ditemukan pula pembentukan kata sifat dengan morfem ‘手’ yang belum banyak diteliti sebelumnya. Kedua, morfem ‘手’ juga dapat digabungkan dengan kata kerja, kata benda, dan kata sifat dengan variasi yang berbeda. Penggabungan dengan kata kerja dengan susunan V + 手 menghasilkan tiga variasi, sedangkan dengan susunan 手 + V menghasilkan dua variasi. Gabungan dengan kata benda dengan susunan 手 + N menghasilkan satu variasi, sedangkan susunan N + 手 menghasilkan satu variasi lagi. Penggabungan dengan kata sifat dengan susunan N + 手 dan 手 + N masing-masing menghasilkan satu variasi. Cara baca ‘手’ sebagian besar menggunakan bunyi kunyomi 'te', meskipun ada yang menggunakan onyomi 'shu'. Morfem ‘手’ dapat memiliki makna tidak hanya sebagai 'tangan', tetapi juga 'orang', 'tempat', dan 'bagian dari tubuh manusia'.
Impact of Sae's Trauma in the Novel Shokuzai Ni Kadek Novianti Ayu Purnami; Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Made Henra Dwikarmawan Sudipa
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 9 No. 1 (2022): Psikologi dalam Budaya Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v9i1.51550

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari trauma yang dialami tokoh Sae yang merupakan salah satu tokoh dalam novel Jepang berjudul “Shokuzai” karya Minato Kanae yang terbit tahun 2009. Data primer yang digunakan adalah kutipan narasi yang merefleksikan situasi dampak trauma yang dialami tokoh Sae. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dan teori yang digunakan adalah PTSD (post traumatic stress disorder) yang diteorikan oleh Edna B. Foa yang terdiri dari tiga dampak trauma: intrusion, hyperarousal, dan constriction. Hasil analisis terhadap sebelas data kutipan menunjukkan bahwa: pertama, tokoh Sae digambarkan mengalami semua dampak trauma yaitu intrusion, hyperarousal, dan constriction. Kedua, dampak trauma intrusion yang dialami tokoh Sae digambarkan dalam bentuk sugesti negatif perasaan selalu terancam akan dibunuh. Hal ini merupakan sebuah kebaruan dalam dunia imajinasi sastra yang belum ada fakta di dunia nyata. Ketiga, dampak trauma hyperarousal tokoh Sae digambarkan memiliki ketakutan berlebihan dan bayangan ancaman akan dibunuh. Keempat, dampak trauma constriction tokoh Sae digambarkan mengalami semacam penyemitan emosional dalam bentuk ia tidak dapat berpikir secara rasional yang membuatnya mudah lupa akan hal yang krusial, yaitu wajah pembunuh. Selain itu, ia cenderung tidak bisa berpikir rasional karena memutuskan pergi yang justru membuatnya berisiko diintai pembunuh.
Bentuk Pemaknaan Eksistensi Diri dari Tiga Anggota Crossplayer Male to Female Komunitas Cosplay Cosura Surabaya Joanito Pereira Da Silva; Nunuk Endah Srimulyani
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 9 No. 1 (2022): Psikologi dalam Budaya Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v9i1.51551

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana kegiatan cosplay yang dilakukan oleh para crossplayer MtoF yang mana laki-laki meniru karakter perempuan dari anime, game, manga, atau film dalam hal pakaian, sifat, dan perilaku. Hal ini bertentangan dengan pandangan gender tradisional yang mengharuskan laki-laki bersikap kuat dan tegas. Penulis menggunakan sampel tiga informan crossplayer anggota komunitas COSURA Surabaya dan metode wawancara semi-terstruktur untuk meneliti bagaimana mereka tetap eksis dan berperilaku feminin dalam kegiatan crossplay MtoF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para informan merasa lebih percaya diri dan lebih mahir dalam make-up ketika melakukan crossplay. Mereka juga tidak malu untuk membeli perlengkapan perempuan dan berperilaku seperti karakter perempuan yang mereka cosplayingkan di depan umum. Para informan juga setuju bahwa crossplay tidak mempengaruhi orientasi seksual mereka dan dilakukan semata-mata untuk kesenangan pribadi. Artikel ini juga membahas teori performativitas Judith Butler tentang identitas gender yang dapat diubah dalam performa seni seperti cosplay tanpa mengubah orientasi seksual.
PENGAJARAN CHOUKAI MENGGUNAKAN TANKA OGURA HYAKUNIN ISHHU JENIS KATA KERJA KARYA FUJIWARA NO TEIKA DENGAN MEDIA CHOUKAI KARUTA Nisa; Yovinza Bethvine Sopaheluwakan
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 9 No. 1 (2022): Psikologi dalam Budaya Jepang
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v9i1.51552

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana permainan karuta Ogura Hyakunin Isshu dipraktikkan dalam pembelajaran menyimak bahasa Jepang atau choukai di Program Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode simak dan deskriptif. Dari 100 pasang kartu Hyakunin Isshu, hanya 15 pasng karu berisi puisi pendek yang menggunakan personifikasi kata kerja yang dipilih untuk dimainkan. Permainan karuta dimainkan oleh mahasiswa semester 3-4 yang mengambil kuliah menyimak bahasa Jepang, yang dibagi ke dalam 10 kelompok yang masing-masing terdiri dari dua mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran ini disukai dan meningkatkan antusiasme dan motivasi pembelajar bahasa Jepang dibandingkan dengan metode konvensional. Selain itu, permainan karuta juga meningkatkan hubungan antar mahasiswa dan menciptakan suasana belajar yang lebih baik sambil juga membantu meningkatkan kemampuan mendengar, pemahaman hiragana, dan konsentrasi.

Page 1 of 4 | Total Record : 36