cover
Contact Name
Yoga Priastomo
Contact Email
yogapriastomo@uny.ac.id
Phone
+62274-586168115
Journal Mail Official
elemen@uny.ac.id
Editorial Address
Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Elemen Kimia
ISSN : -     EISSN : 3032448     DOI : 10.21831
Jurnal ilmiah yang dikelola oleh Prodi Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan artikel hasil penelitian di bidang kimia dan terapannya, dua kali dalam setahun pada April dan Oktober. Ruang lingkup jurnal ini meliputi seluruh bidang kimia dan aplikasinya, termasuk kimia teoritis, studi kimia lingkungan, anorganik, organik, kimia fisika, kimia analitik dan biokimia.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY" : 8 Documents clear
PENENTUAN KADAR TOTAL FENOL DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) DAN EKSTRAK KENCUR (Kaempferia galanga Linn.) DENGAN METODE β-CAROTENE BLEACHING Isnaini Amanah; Nurfina Aznam
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar totalfenol yang terdapat pada ekstrak sarang semut (Myrmecodiapendens Merr. L.M. Perry) dan ekstrak kencur (Kaempferiagalanga Linn.), aktivitas antioksidan dari kombinasi ekstraksarang semut dan kencur, kombinasi ekstrak sarang semut danekstrak kencur yang paling potensial digunakan sebagaiantioksidan, perbedaan yang signifikan pada aktivitasantioksidan dari kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrakkencur dengan perbandingan 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3 padaberbagai variasi konsentrasi, serta adanya sinergisitas darikombinasi ekstrak.Kadar total fenol ditentukan dengan metode Foliin-Ciocalteu. Kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencurdibuat dengan perbandingan 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3 padaberbagai variasi konsentrasi yaitu 7,2; 3,6; 1,8; 0,9; dan 0,45mg/L. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode β-Carotene Bleaching. Parameter aktivitas antioksidan yaitu IC50(Inhibititon Concentration).Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar total fenolpada sarang semut dan kencur masing-masing adalah 5,675 mgGAE/g dan 5,882 mg GAE/g. Nilai IC50 dari kombinasi ekstraksarang semut dan ekstrak kencur dengan perbandingan 3:0; 2:1;1:1; 1:2; dan 0:3 masing-masing sebesar 5,7368; 7,4435;12,2688; 12,1569; dan 14,9127 mg/L. Aktivitas antioksidanpaling tinggi ditunjukkan pada kombinasi 2:1. Hasil analisisstatistik ANOVA menunjukan ada perbedaan yang signifikanaktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut dengan22ekstrak kencur. Kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak kencur tidak menunjukan aksi sinergistis.
ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM TEMBAGA DALAM AIR KOLAM RENANG DENGAN METODE ADSORPSI KOLOM JKD JURNAL; Suyanta Suyanta
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas zeolit alam sebagai media penyerap ion logam tembaga dalam air kolam renang. Pengaruh ukuran partikel zeolit dan waktu kontak tertentu terhadap efektivitas zeolit mengadsorpsi ion logam tembaga juga dipelajari dalam penelitian ini. Efektivitas zeolit dilihat dari nilai efisiensi penjerapan yaitu perbandingan antara konsentrasi ion logam tembaga yang teradsorpsi dengan konsentrasi ion logam tembaga sebelum adsorpsi. Konsentrasi adsorbat (ion logam tembaga) ditentukan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi zeolit terhadap ion logam tembaga cukup tinggi. Zeolit A (10 mesh) mampu menurunkan konsentrsi tembaga hingga 37,1698% sedangkan zeolit B (5 mesh) hingga 35,9976%. Ukuran zeolit cenderung tidak memperlihatkan pengaruh yang signifikan. Air yang dihasilkan telah memenuhi baku mutu air kolam renang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 416/MEN.KES/PER/IX/1990 yaitu konsentrsi tembaga sebagai Cu kurang dari 1,5 mg/L.
SINTESIS P-NITROKALKON MELALUI REAKSI KONDENSASI ALDOL ANTARA VANILIN DAN P-NITROASETOFENON Hasan Basri Rizky Priyongga; Indyah Sulistyo Arty
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa p-nitrokalkon melalui reaksi kondensasi antara vanilin dan p-nitroasetofenon dengan menggunakan katalis asam, serta mengidentifikasi dan menentukan rendemen senyawa hasil sintesis.          Tahapan penelitian yang dilakukan adalah dengan mereaksikan senyawa p-nitroasetofenon dan vanilin yang dilarutkan dalam etanol dengan dialiri gas N2 dan gas HCl, dengan pengadukan selama 4, 5, 6, dan 10 jam dalam penangas es. Pemurnian senyawa hasil sintesis dengan cara rekristalisasi menggunakan campuran pelarut etanol dan akuades (1:1). Identifikasi senyawa hasil sintesis dengan KLT dan TLC scanner.          Senyawa hasil sintesis berupa kristal berwarna kuning dengan titik leleh 75-78°C dan kemurnian 94,79%.
SINTESIS SENYAWA PbS DENGAN AMILUM SEBAGAI CAPPING AGENT UNTUK APLIKASI QUANTUM DOT SENSITIZED SOLAR CELLS (QDSSC) Vatrika Anggriana Putri; Cahyorini Kusumawardani
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan amilum terhadap ukuran partikel dan karakter elektronik dari material PbS. Sintesis ini dilakukan menggunakan metode sol-gel selama 2 x 7,5 jam dengan prekursor Pb(CH3COO)2.3H2O, (NH4)2S dan amilum sebagai capping agent dengan variasi 0,2; 0,5; 1; 2 dan 3 gram. Hasil XRD menunjukkan bahwa struktur kristal material PbS tanpa amilum dan dengan amilum adalah kubik dengan rata-rata nilai parameter kisi berturut-turut yaitu 5,9163 Ao dan 5,8078 Ao yang mendekati nilai pada data standar JCPDS No. 05-0592. Sedangkan hasil karakterisasi menggunakan UV-Vis menghasilkan nilai energi celah pita material PbS tanpa amilum  sebesar 1,68 eV, PbS 0,2 sebesar 3,41 eV, dan PbS 1 sebesar 2,4 eV. 
SINTESIS NANOPARTIKEL PbS MELALUI METODE SOL-GEL DENGAN EDTA SEBAGAI CAPPING AGENT Bintang Tanjung Sari; Cahyorini Kusumawardani
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelituan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan EDTA terhadap ukuran partikel dan karakter elektronik pada material PbS. Nanopartikel PbS EDTA disintesis dengan metode sol-gel dengan prekusor Pb(CH3COOH)2 sebagai sumber Pb dan (NH4)2S sebagai sumber S serta EDTA sebagai capping agent. Konsentrasi EDTA yang digunakan adalah: 0 mmol; 0,1 mmol; 0,2 mmol; 0,5 mmol dan 1 mmol. Proses sol-gel dilakukan dengan mengaduk setiltrimetil amonium bromida (CTAB), natrium dodesil sulfat (SDS) dan EDTA sampai homogen, kemudian ke dalam campuran ditambahkan Pb(CH3COOH)2 dan (NH4)2S dan diaduk selama 5 menit untuk menghasilkan endapan PbS yang berwarna hitam. Endapan disaring dan dioven pada suhu 120oC selama 3 jam. Pola XRD menunjukkan bahwa struktur PbS adalah kubik, dengan ukuran partikel masing-masing sampel adalah 8,99 nm; 2,36 nm; 12,7889 nm; 12,5650 nm dan 21,8003 nm. Sedangkan hasil karakterisasi dengan UV-Vis menghasilkan nilai energi celah pita untuk PbS/EDTA masing-masing sampel adalah 3,2 eV; 3,3 eV; 2,8 eV; 2,8 eV dan 2,3 eV.Kata kunci: nanopartikel, sel surya, EDTA, capping agent
Solidifikasi Zink pada Limbah Bulu Ayam dengan Menggunakan Semen Portland Solidification of Zinc in Waste Chicken Feather by Portland Cement Rostyalina Rostyalina; M.Pranjoto Utomo
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kadar zink pada matriks semen/limbah yang terekstrak dengan menggunakan metode ekstraksi bertahap (2) kadar zink yang terluluh pada matriks semen/limbah dengan menggunakan uji peluluhan yaitu toxicity characteristics leaching procedure (TCLP) (3) rasio penambahan bulu ayam yang memberikan kuat tekan matriks semen paling besar.Limbah bulu ayam yang dijadikan campuran matriks semen dipreparasi dengan cara dikarbonisasi dan diabukan. Peluluhan logam seng pada matriks diketahui dengan ekstraksi bertahap dan TCLP yang dilanjutkan analisis menggunakan spektroskopi serapan atom. Kuat tekan matriks diketahui dengan uji kuat tekan menggunakan Technotest Modesta Italy.Analisis spektroskopi serapan atom pada sampel matriks semen/limbah fraksi ekstraksi bertahap yaitu 1,539 ppm, 9,413 ppm, tidak terdeteksi, 19,937 ppm, dan 2,622 ppm, sedangkan analisis pada TCLP standar adalah 0,264 ppm, pada kelima tahapan TCLP progresif adalah 2,264 ppm, 2,007 ppm, 0,547 ppm, 0,638 ppm, dan 0,189 ppm, hasil pada kelima tahapan TCLP modifikasi adalah 22,902 ppm, 11,903 ppm, 10,972 ppm, 12,110 ppm, dan 11,256 ppm. Kuat tekan sampel matriks semen / limbah pada penelitian ini adalah 302,0408 kg/cm2 pada penambahan 0,0625% arang limbah bulu ayam.
IDENTIFIKASI KOMPONEN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER FRAKSI N-HEKSAN DARI DAUN TUMBUHAN CEPILKAN (Ruellia tuberosa L.) Rochmi Guritawati; Indyah Sulistyo Arty
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder fraksi n-heksan daun tumbuhan ceplikan (Ruellia tuberosa L). Serbuk daun ceplikan dimaserasi dengan etanol teknis. Ekstrak etanol encer yang diperoleh dari maserasi kemudian dievaporasi dan dipartisi dengan n-heksan teknis. Fraksi n-heksan kemudian dievaporasi dan dipisahkan dengan metode Kromatografi Kolom Gravitasi (KKG) dipandu dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT).Ekstrak yang diperoleh dari KKG kemudian diidentifikasi kemurniannya menggunakan metode KLT dan diidentifikasi lebih lanjut menggunakan spektrofotometer UV-Vis, IR dan GC-MS. Analisis spektra UV-Vis mempunyai panjang gelombang maksimum (λmaks) 217,00 nm dan 262,00 nm, analisis spektra IR menunjukkan adanya gugus fungsi OH, C-H alifatik, ikatan rangkap C=C alifatik, C=O dan C-H aromatik. Hasil analisis GC-MS dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksan daun ceplikan mengandung metil heksadekanoat, asam palmitat dan stigmasterol dengan massa molekul relatif berturut-turut 270,2; 256,2; dan 412,2.
KARAKTERISASI FISIK ABU VULKANIK GUNUNG KELUD YANG DIHASILKAN DARI PERENDAMAN BERBAGAI KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA M.Sulthon Nur Harman Syah Putra; Hari Sutrisno
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Kimia FMIPA UNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sturktur kristal, kristalinitas, luas permukaan dan ukuran pori setelah perendaman dengan berbagai konsentrasi natrium hidroksida (NaOH) pada abu vulkanik gunung Kelud.Subjek penelitian ini adalah abu vulkanik dari gunung Kelud yang berada di daerah sekitar Sidokarto, Godean, Sleman, Yogyakarta yang direndam dengan berbagai konsentrasi larutan NaOH 0,5 M, 1 M, 1,5 M, 2,5 M, dan 5 M. Pengujian struktur kristal dan kristalinitas dilakukan dengan menggunakan alat XRD (X-Ray Diffraction) dengan bantuan program Fullprof dan U-Fit. Pengukuran luas permukaan dan ukuran pori menggunakan alat porosimeter Micromeritics ASAP 2020.Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa padatan abu vulkanik gunung Kelud sesudah perendaman dengan NaOH berbagai konsentrasi memiliki struktur kristal triklinik. Kristalinitas abu vulkanik sesudah perendaman dengan NaOH berbagai konsentrasi memiliki fase kristalin dan sedikit amorf. Analisis isoterm adsorpsi-desorpsi padatan abu vulkanik gunung Kelud didapatkan luas permukaan, diameter pori (4V/Aby BET), rata-rata ukuran pori BJH adsorpsi, rata-rata ukuran pori BJH desorpsi (nm) abu vulkanik sebelum perendaman dengan NaOH secara berturut-turut adalah 0,7525 (m²/g), 18,98080 (nm),35,1687 (nm), 19,4788 (nm) sedangkan dengan perendaman NaOH 1,5 M secara berturut- turut adalah 4,0816 (m²/g), 9,72835 (nm), 10,8990 (nm), 10,2964 (nm).

Page 1 of 1 | Total Record : 8