cover
Contact Name
Selly Oktarini
Contact Email
pendidikantariunj01@gmail.com
Phone
+6281238935775
Journal Mail Official
pendidikantariunj01@gmail.com
Editorial Address
Jl Rawamangun Muka No. 1, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Tari
ISSN : -     EISSN : 2807887X     DOI : https://doi.org/10.21009/JPT
This Journal is about Creation of Performing Arts or Performing Arts Study as well as the research result of Innovation in Dance and Dance Education
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan" : 8 Documents clear
Praksis Seni Pada Sanggar Swargaloka Jakarta Timur Menurut Perspektif Pierre Bourdieu Rizky Amelia Sugiarti; Nursilah; Tuteng Suwandi
Jurnal Pendidikan Tari Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPT.214

Abstract

This research is entitled Praxis of Art at Swargaloka Studio East Jakarta in Pierre Bourdieu's perspective was carried out based on empirical problems in the current field, the dance studio only operates as a place for traditional dance practice. However, Swargaloka Studio shows a difference from other studios in the East Jakarta area. Thus, this study aims to describe the practice of art at the Swargaloka Studio East Jakarta. This study used a qualitative method with a descriptive qualitative approach and analyzed using Bourdieu's theory, such as habitus, capital, and arena. The results of this study showed that habitus, capital, and arena are interrelated to support the practice of art at Swargaloka Studio, this leads to artistic activities that are different from other studios in East Jakarta. In Pierre Bourdieu's perspective, the habitus possessed by Swargaloka Studio is a skill that is achieved through dance training. The economic capital owned is in the form of assets, artistic and educational background as cultural capital, and social relations, both physical and virtual as social capital. The arena where the Swargaloka Studio takes part is the East Jakarta City area and the publication media.
Eksplorasi Gerak Untuk Meningkatkan Percaya Diri Anak Korban Kekerasa Keluarga Apriliani Rafika Dewi; Dwi Kusumawardani; Dinny Devi Triana
Jurnal Pendidikan Tari Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPT.213

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data peningkatan percaya diri anak korban kekerasan keluarga. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan (action research) oleh Kemmis dan MC Taggart dengan penerapan eksplorasi gerak. Penelitian ini menggunakan dua siklus, yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa eksplorasi gerak dapat meningkatkan percaya diri anak korban kekerasan keluarga. Berdasarkan hasil dari prasiklus 52,4%, siklus I meningkat menjadi 74%, dan siklus II menjadi 83,6%. Kesimpulan dari penelitian yaitu penerapan eksplorasi gerak dapat meningkatkan percaya diri anak korban kekerasan keluarga. Manfaat dari penelitian ini yaitu eksplorasi gerak dapat digunakan sebagai dance therapy untuk meningkatkan percaya diri.
Penciptaan Tari Furshotu Tsaniyah Menggunakan Methods of Construction Jacqueline Mary Smith-Authard Rahmat Suryo Samudro; Rr. Yvonne Triyoga Hoesodoningsih; Deden Haerudin
Jurnal Pendidikan Tari Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPT.215

Abstract

"Furshotu Tsaniyah" is taken from Arabic, Al-Furshotu which means opportunity, opportunity comes, and At-Tsaniyatun which means second. Furshotu Tsaniyah means second chance. The interpretation of this title is that there is a second chance for those who feel alive again from near death and experience life after death. The dance work "Furshotu Tsaniyah" is based on the basic movements of Sundanese dance combined with contemporary movement techniques that are explored infinitely by the choreographer. Appointed this story into a dance work to give a moral message to the community through dance works. This dance work was created through the methods of construction Jacqueline Mary Smith-Authard which consists of methods of construction 1 - 8. The embodiment of the resulting dance work is in the form of dance compositions developed from processing Sundanese dance movements and contemporary movement techniques as well as supporting elements of dance works like angel wings and whips. The dance work "Furshotu Tsaniyah" uses a dramatic dance type with a single-cone dramatic design and presented in a symbolic presentation mode.
Komodifikasi Pertunjukan Topeng Mak Yong Sebagai Atraksi Wisata Budaya di Pulau Mantang Arbi Ntan Era Komala
Jurnal Pendidikan Tari Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPT.218

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengungkap komodifikasi seni pertunjukan Topeng Mak Yong sebagai Atraksi wisata di Pulau Mantang. Topeng Mak Yong adalah seni pertunjukan tradisional masyarakat Melayu yang tercipta dari perpaduan unsur ritual, seni lakon, tari, musik dan nyanyian. Pertunjukan ini telah diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai warisan budaya tak benda milik tiga negara serumpun yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Topeng Mak Yong di Pulau Mantang sendiri memiliki ciri khas yaitu dengan penggunaan topeng sebagai propertinya. Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan studi pustaka. Pendekatan etnografi dengan teori komodifikasi digunakan untuk mencermati tentang adanya perubahan seni pertunjukan sebagai bentuk negosiasi masyarakat terhadap nilai-nilai kebudayaan. Hasil pembahasan dalam penelitian ini menunjukan adanya komodifikasi bentuk, waktu, panggung, dan desakralisasi. Perubahan seni pertunjukan topeng mak yong dipengaruhi oleh faktor kemasan pariwisata tanpa menghilangkan nilai makna dan fungsi kesenian ini sebagai identitas masyarakat. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk respon artistik fungsi seni pertunjukan sebagai bentuk pariwisata budaya.
Pembelajaran Tari Sisingaan: Pendidikan Berbasis Komunitas Di Kabupaten Subang Fitri Soleha
Jurnal Pendidikan Tari Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPT.216

Abstract

Penulisan ini dilatar belakangi sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu adanya pembelajaran tari sisingaan yang disampaikan kepada anak-anak di Sanggar Seni Sisingaan Tresnawangi Kabupaten Subang sebagai bentuk pendidikan non formal berbasis masyarakat. Hal tersebut terlihat dengan adanya pembelajaran tari sisingaan yang diajarkan kepada anak-anak dapat membantu anak-anak menjadi lebih aktif dan positif dalam melakukan kegiatan yang dapat melestarikan dan menjaga eksistensi tari Sisingaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui serta mendeskripsikan konsep pembelajaran tari sisingaan dan proses pembelajaran tari sisingaan di Sanggar Seni Sisingaan Tresnawangi. Metode pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran Tari Sisingaan di Sanggar Seni Sisingaan Tresnawangi memiliki Konsep pembelajaran tari dengan tujuan untuk menekankan dan memfokuskan peserta belajar pada materi pembelajaran mengenai tari, hal tersebut agar peserta belajar menguasai teknik dan gerak dalam suatu tarian. Proses pembelajaran Tari Sisingaan dalam menyampaikan materi menggunakan beberapa metode pembelajaran diantaranya metode ceramah, demontrasi, imitasi, dan drill/latihan.
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Active Debate Tari Melalui Blended Learning Cepi Supriatna
Jurnal Pendidikan Tari Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPT.217

Abstract

Keaktifan belajar siswa tentunya suatu tujuan dalam pembelajaran aktif dikelas, peneliti mengamati proses dan hasil pembelajaran seni budaya di SMPN 1 Margaasih dengan pembelajarannya siswa terlihat aktif menciptakan proses pembelajaran. hal tersebut pembelajaran yang diterapkan oleh guru memicu siswa agar aktif dan meningkatkan berkomunikasi secara baik. Model yang diterapkan guru seni budaya merupakan model stundent active dabate yang melatih siswa dalam mengemukakan pendapatnya yang disertai alasan serta belajar dalam menghargai perbedaan pendapat, pembelajaran tersebut diterapkan melalui blended learning. Tujuan dalam penelitian ini meningkatkan daya fikir dan keaktifan belajar siswa dalam mata pembelajaran seni budaya serta diharapkan dalam pembelajaran melalui blended learning siswa mampu mencari sumber referensi di internet untuk meningkatkan pengetahuaannya. Studi yang dilakukan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui proses dan hasil yang diimplementasikan oleh guru di SMPN 1 Margaasih. Temuan dalam penelitian ini menunjukan optimalnya kekatifan belajar siswa dalam materi yang disampaikan oleh guru seni budaya dan strategi cara mengajar guru mampu mengasah kemampuan analisa siswa dan berbica melalui perdebatan yang bersifat konstruktif tentang suatu topik atau masalah dengan aturan dan prosedur yang mendorongnya untuk memberikan pendapat terhadapnya terhadap argumen-argumen dengan kelompok yang dikemas dalam diskusi bersama melalui blended learning. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi dan alternatif untuk guru dalam menggunakan model pembelajaran untuk menciptakan kekatifan pembelajaran peserta didik dalam menggunakan informasi dan komunikasi dalam strategi pembelajarannya. dan sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Kajian Nilai Pendidikan pada Tari Betangas Mutia Anindri
Jurnal Pendidikan Tari Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPT.212

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk koreografi, rias, busana serta nilai pendidikan pada tari Betangas , selain itu secara umum penelitian ini dilakukan untuk melestarikan kebudayaan di Kabupaten Banyuasin sebagai bentuk apresiasi, tari Betangas tercipta dari sebuah ketertarikan koreografer terhadap prosesi adat Betangas untuk para calon pengantin wanita. Betangas merupakan proses mandi uap secara tradisional yang dilakukan oleh setiap calon pengantin sebelum memasuki hari pernikahannya. Selain secara harafiah Betangas ini adalah untuk menghilangkan bau badan, sehingga pada hari pernikahannya pengantin akan jadi lebih segar, cantik dan berseri-seri untuk memasuki fase kehidupan baru. Tari Betangas diciptakan untuk untuk menguatkan identitas Kabupaten Banyuasin. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, teknik dokumentasi dan studi pustaka. Melalui metode tersebut, peneliti akan membahas lebih dalam terkait struktur koreografi tari Betangas dalam kajian Etnokoreologi dan juga penjelasan lebih akurat terkait rias, busana pada tari Betangas . Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa gerakan pada tari Betangas masuk ke dalam beberapa kategori yaitu, gesture, locomotion, button signal dengan dua desain yaitu simetris dan asimetris. Tata rias yang digunakan pada tari Betangas menggunakan jenis rias korektif serta dibalut dengan busana tari yang tertutup sesuai dengan pengaruh budaya Melayu yang bernuansa islami dan hidup dalam tatanan masyarakat kabupaten Banyuasin. Pada tari Betangas pun terdapat berbagai nilai budaya dan Pendidikan yang tersirat dalam gerak-gerak simbolik yang didukung oleh makna-makna yang terkandung dalam penggunaan properti dan kostum yang digunakan oleh para penari.
Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Ebeg Turangga Edan di Kelurahan Tegalreja Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Nur Endah Juniati
Jurnal Pendidikan Tari Vol 2 No 1 (2021): Seni Pertunjukan dan Pengaruh Seni Tari dalam Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Tari FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPT.211

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan fungsi Pertunjukan Ebeg Turangga Edan di Kelurahan Tegalreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan pendekatan struktur dan fungsi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Analisis data dengan menggunakan cara reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pertunjukan Ebeg terpola menjadi beberapa bagian yaitu bagian awal melakukan ritual yang dilakukan oleh penimbul (Pawang), bagian inti adanya sajian tiga babak, bagian akhir ditandai dengan adegan mendheman massal dan sambutan penutup dari penimbul/sesepuh/ketua paguyuban Turangga Edan. Pertunjukan Ebeg terbentuk dari tata hubungan antar elemen pertunjukan yang meliputi tema, pelaku/penari, gerak, musik, tata rias dan tata busana, property/perlengkapan, tempat pentas, tata lampu/cahaya dan suara, apresiator/penonton. Fungsi pertunjukan Ebeg Turangga Edan di masyarakat Kabupaten Cilacap meliputi fungsi sarana upacara, ekspresi diri, hiburan, tontonan/seni pertunjukan, media pendidikan, wahana terapi/pengobatan, dan media komunikasi/alat interaksi sosial. Kesimpulannya adalah bentuk pertunjukan Ebeg Turangga Edan terpola menjadi bagian-bagian yang menyatu menjadi satu pertunjukan. Pertunjukan Ebeg Turangga Edan digunakan masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8