cover
Contact Name
Joko Mijiarto
Contact Email
joko.mijiarto.par@upnjatim.ac.id
Phone
+6282299166098
Journal Mail Official
jurnalpeta@gmail.com
Editorial Address
http://peta.upnjatim.ac.id/index.php/peta/about/editorialTeam
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Peta
ISSN : -     EISSN : 28295145     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Pesona Pariwisata merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pariwisata Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Jurnal ini diterbitkan 2 kali dalam setahun pada Juni dan Desember . Jurnal pariwisata UPN menerima naskah berupa tulisan ilmiah berdasarkan hasil penelitian, studi pustaka, artikel ulasan (essay) dan hasil bedah buku. Ruang Lingkup 1.Perencanaan dan pengembangan wisata 2.Sosial ekonomi pariwisata 3.Pemasaran pariwisata 4.Industri pariwisata 5.Hospitality management 6.Kebijakan pariwisata 7. Pariwisata berkelanjutan 8. Industri kreatif 9. Pariwisata minat khusus 10. Pariwisata inklusif
Articles 33 Documents
POTENSI DAN DAYA TARIK WISATA ARBORETUM FAKULTAS KEHUTANAN UNILAK EMY SADJATI; ERVA YENRI; DODI SUKMA
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): Pesona Pariwisata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arboretum merupakan suatu hutan dengan luasan yang tergolong kecil yang biasanya digunakan untuk berbagai macam bentuk kegiatan akademis kampus. Arboretum juga dapat digunakan sebagai tempat praktek dan penelitian bagi mahasiswa fakultas kehutanan. Arboretum memiliki potensi dan daya tarik wisata, yang terdiri dari keanekaragaman jenis flora seperti gaharu, kantong semar, serta berbagai macam jenis meranti ada disana. Untuk jenis fauna seperti monyet ekor panjang serta berbagai macam jenis burung banyak terdapat di Arboretum. Daya tarik wisata yang juga disebut obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi potensi dan daya tarik arboretum Fakultas Kehutanan Unilak. Metode yang digunakan adalah metode survei (survey methods) dengan teknik kuesioner yaitu pengukuran potensi dengan cara mengukur persepsi dengan menggunakan One Score-One Indicator System, yakni pemberian skor 1 (satu), untuk 1 (satu) indikator, dengan skala yang digunakan adalah 1-7 (merupakan pengembangan dari skala Likert 1-5). Penggunaan skala 1-7 diterapkan karena sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia yang mengartikulasikan suatu nilai dengan sangat detail. Nilai skor 1-7 diberikan pernyataan sebagai berikut: (1) sangat tidak menarik (2) tidak menarik (3) agak tidak menarik (4) ragu-ragu (5) agak menarik (6) menarik, dan (7) sangat menarik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Keunikan 4.79 agak menarik, Keindahan 5.83 menarik, Kelangkaan 4.38 cukup, Ketepatan Waktu 4.42 cukup, Aksesibilitas 5.00 agak menarik, Sensitifitas 4.56 agak menarik, Fungsi Sosial 4.50 agak menarik. Nilai rataan total Potensi dan Daya Tarik 4.78 artinya agak menarik dengan demikian arboretum Fakultas Kehutanan Unilak bisa menjadi salah satu objek daya tarik wisata di Kota Pekanbaru. Serta yang perlu ditambah adalah sarana dan prasarana pendukung wisata, promosi wisata. Kata kunci: daya tarik, potensi, wisata
PARIWISATA KEBANGSAAN: TOLERANSI DAN PLURALISME DI DESA WONOREJO, KABUPATEN SITUBONDO RUSDI HIDAYAT; RESA RASDIYAH; BUDI PRABOWO; PRAJA FIRDAUS NURYANANDA; A. MUAMMAR ALAWI
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): Pesona Pariwisata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terletak sangat dekat dengan Taman Nasional Baluran dan pantai timur Jawa Timur, desa Wonorejo merupakan daerah yang sangat potensial untuk pariwisata. Desa ini diberi label sebagai “desa kebangsaan”. Label tidak muncul begitu saja. Wonorejo memiliki masyarakat yang sangat pluralistik. Di sana tinggal tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Hindu. Karena seolah-olah mencerminkan “Bhinneka Tunggal Ika” Indonesia, mereka hidup di sana dengan rukun dan tingkat toleransi yang sangat tinggi. Wonorejo dengan demikian menjadi tujuan wisata reguler, terutama bagi orang-orang yang mencintai alam. Tapi, desa ini bukannya tanpa masalah. Salah satu kendala yang kami temukan adalah dalam pengelolaan pariwisata mereka. Menggunakan observasi partisipatif dan wawancara mendalam, penelitian kami menemukan celah di desa yang indah ini. Masalah mereka terdiri dari kurangnya manajemen kolektif, pembangunan yang tidak merata, dan krisis kepemimpinan. Dengan menggunakan pendekatan ABCD (pengembangan masyarakat berbasis aset), penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan alternatif solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Menjadi destinasi wisata yang sepenuhnya menghibur alam dengan pluralisme dan toleransi dalam masyarakat akan menjadi tujuan yang sangat mulia untuk dicapai penelitian ini. Kata kunci: kebangsaan, pariwisata, pluralisme, toleransi, desa
URBAN GEOTOURISM: GOVERNANCE IN THE NEW NORMAL SHANDRA RAMA PANJI WULUNG; CEP UBAD ABDULLAH; GANESIA DIFTA MAHARANI; MUHAMAD AQSAL NUR FADILAH; MAUDHY DHANTY CHOESSAWATI; AISYAH NYTYA EUDORA RAHAYU
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): Pesona Pariwisata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The North Bandung area is a protected area and a tourism destination, this triggers high tourist visits. The existence of the Covid-19 pandemic has triggered destination managers to innovate, especially in tourists’ management. The purpose of the research is to identify tourism governance since the new normal era. In addition, this study also takes an inventory of tourist attractions and interprets them as urban geotourism. This research was conducted from February to July 2021 in the Taman Hutan Raya area of Ir. H. Djuanda. The qualitative approach in this research with primary data acquisition through observation and interviews, while secondary data obtained through policy documents related to tourism. An online interview was conducted through the zoom meeting application to the manager of Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda in finding information related to the implementation of tourism governance during the new normal. Online interviews with geotourism experts from a local university, were also conducted. The informants were selected using the purposive sampling technique. Content and descriptive analysis are the analytical techniques in this study on the data obtained. The results showed that the tourist attraction in Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda has the potential as a geotourism attraction. Curug Dago is one of urban geotourism attraction in Bandung City. Manager of Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda innovated during the pandemic by distributing entrance tickets through digital media. In addition, the manager also makes other innovations by collaborating with third parties in creating new tourist attractions in the new normal era. Keywords: Geotourism, New Normal, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Tourism Governance
COLLABORATIVE GOVERNANCE IN ENHANCHING SURABAYA'S TOURISM THROUGH SISTER CITY COOPERATION AULIA DWI SEPTIANA
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): Pesona Pariwisata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was written to analyze the collaboration of actors involved in sister city cooperation between Surabaya City and Kitakyushu City in developing Ecotourism Mangrove Wonorejo to become one of the tourist destinations that can contribute to improving Surabaya's tourism sector during the COVID-19 pandemic. As previously known, since the COVID-19 pandemic there have been many sectors affected and caused losses, one of which is the tourism sector. Surabaya city is one of the cities whose tourism sector development is also affected by the COVID-19 pandemic, this is evidenced by the many tourism destinations of Surabaya city that were closed during the COVID-19 pandemic, one of which is Ecotourism Mangrove Wonorejo. Although closed, when the easing of PPKM Ecotourism Mangrove Wonorejo is one of the tourist destinations that opened and became an alternative tourist destination during the COVID-19 pandemic. In the study that uses qualitative research methods with the use of the concept of Collaborative Governance and Sister City, the results of this study will explain the collaboration between the Surabaya City Government, Kitakyushu City Government, private parties, the public, and agencies / academics in realizing the improvement of surabaya tourism sector during the COVID-19 pandemic through wonorejo mangrove forest ecotourism. Keywords: Collaborative Governance, Surabaya City, Tourism, Sister City
OPINI PENGGUNA MEDIA SOSIAL TWITTER TERHADAP VIRALNYA VIDEO LESEHAN MALIOBORO DAN PENGARUHNYA TERHADAP PARIWISATA Fondina Gusriza
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): Pesona Pariwisata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Viralnya video keluhan harga makan di lesehan Malioboro membuat topik ini viral di Twitter dan masuk 10 trend topik yang diperbincangkan di Indonesia. Hal ini menarik untuk diteliti terkait respon warganet lesehan Malioboro dan pengaruhnya terhadap pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan interpretasi netnografi. Peneliti membatasi pencarian tweet atau cuitan dengan keyword “lesehan Malioboro” dari tanggal 25 Mei 2021 sampai tanggal 25 Juni 2021. Menyebarnya berita terkait lesehan Malioboro membuat berita ini semakin ramai diperbincangkan dan mendapatkan berbagai respon baik itu respon positif maupun respon negative. Pemerintah kota DIY Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro meminta maaf terkait hal ini dan menindaklanjuti dengan menutup lesehan tersebut. Pengguna media sosial Twitter membenarkan bahwasanya makan di lesehan Malioboro mahal dan menyarankan untuk menghindari makan di lesehan Malioboro. Paguyuban membuat kesepakatan terkait harga makanan yang di jual di lesehan Malioboro. Dengan standar harga yang sudah disepakati, maka wisatawan tidak perlu khawatir untuk makan di lesehan Malioboro. Wisatawan yang berkunjung ke Malioboro tidak perlu ragu atau takut untuk makan di lesehan Malioboro. Kata kunci: opini; media sosial twitter; lesehan Malioboro; pariwisata
PEMASARAN EKOWISATA WAY LALAAN MELALUI KONSEP STORYNOMIC TOURISM SEBAGAI STRATEGI PELESTARIAN BUDAYA DAN SEJARAH MEYLIANA ASTRIYANTIKA
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): Pesona Pariwisata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep ekowisata saat sebagai implementasi jenis kegiatan wisata dengan menjaga kelestarian sumber daya, ditambahkan dengan berbagai teknik interpretasi objek sehingga pengunjung mendapat pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran akan pentingnya kelestarian daya tarik. Keunggulan sector pariwisata, budaya, dan pertanian menjadi potensi untuk dikelola secara kolaborasi dengan konsep ekowisata di salah satu destinasi prioritas Kabupaten Tanggamus yang sudah cukup dikenal masyarakat umum yaitu Air Terjun Way Lalaan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-September di Kabupaten Tanggamus dengan metode observasi lapang, wawancara mendalam dan studi literatur. Selanjutnya analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Dari data yang ada, jumlah kunjungan dalam kurun waktu 4 tahun (2016-2019) mengalami peningkatan namun masih jauh di bawah target, terlebih dengan adanya wabah covid-19 yang mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung, sehingga dibutuhkan strategi untuk meningkatkan permintaan kunjungan ke Way Lalaan. Kawasan ini telah dikenal sejak zaman kerajaan, menciptakan kepercayaan, sejarah dan budaya turun-temurun yang dijaga oleh masyarakat sekitar, lalu menjadi daya tarik sendiri bagi destinasi ini. Potensi unggulan berupa 2 buah air terjun yang tidak pernah berhenti mengalir karena sekaligus sebagai sumber irigasi masyarakat dari mata air di pegunungan Tanggamus. Keseluruhan potensi ini mampu menjadi materi untuk disampaikan kepada wisatawan melalui Storynomic Tourism untuk meningkatkan minat wisatawan dengan keunikan konten destinasi melalui cerita adat, tradisi, kuliner, dan budaya. Pemasaran yang dilakukan secara luas dengan memanfaatkan media cetak, media elektronik, kegiatan pameran, jasa influencer, serta kegiatan pembuatan film documenter untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas secara online. Kata kunci: Ekowisata, Strorynomic Tourism, Way Lalaan.
DINAMIKA PARIWISATA RAMAH LINGKUNGAN/ GREEN TOURISM PASCA PANDEMI (SUATU TINJAUAN PUSTAKA) GARSIONE AGNI ANDREA
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): Pesona Pariwisata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

C-19 sangat berdampak pada aktivitas sehari-hari dan salah satu sektor paling berdampak adalah pariwisata karena aktivitas pariwisata dapat dirasakan dan dinikmati secara langsung dengan cara mengunjungi destinasi pariwisata. Berbagai upaya pemerintah untuk mencegah penularan C-19 dan salah satu upayah pemerintah adalah mengubah situasi pandemi menjadi endemi dengan penerapan protokol kesehatan. Dampak positif dari C-19 dapat dirasakan melalui perbaikan kualitas cuaca yang terdegradasi oleh aktivitas masyarakat salah satunya adalah kepariwisataan. Dampak-dampak positif menjadi pendorong green tourism untuk mulai di terapkan pada pembanguan pariwisata berkelanjutan agar perbaikan lingkungan dapat tercapai. Penerapan green tourism dapat di buktikan melalui sertifikasi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi agar tercipta destinasi yang ramah lingkungan dan sebagai nilai tambah saat melakukan promosi destinasi pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan cara menarasi dan mereviewkan hasil-hasil penelitian terdahulu, hingga kabar berita dengan tema pariwisata ramah lingkungan/ green tourism. Melalui review artikel terdahulu maka kajian pustaka mengenai green tourism dapat berkembang sebagai literatur kepariwisataan. Kata kunci: Green tourism, C-19, Sertifikasi, Digitalisasi.
Development of Village Ecotourism in Sindangkasih Tourism Village Based on Tourism Satisfaction and Preference in Garut Regency Shafitri Rahma Dani Asri; Rini Untari; Ira Resmayasari
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 2 No. 2 (2023): Pesona Pariwsata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tourist visits are an important aspect of maintaining the existence of tourist destinations, including in the Garut Regency area. This district has great potential in developing village ecotourism. Sindangkasih Tourism Village, one of the tourist villages in Garut Regency, has great potential for developing village ecotourism. The research aims to identify ecotourism resources and identify tourist satisfaction and preferences using a questionnaire with a Likert scale of 1-7 from 30 tourist respondents. Data collection was carried out over three months, from April to June 2022. wild fauna as well as the seven elements of culture. The results of the tourist assessment regarding satisfaction with the highest score on natural attractions, namely river landscapes and natural scenery, and cultural attractions, namely art. Tourists rate very satisfied with transportation to tourist villages and tourist routes. Tourists at a general rate are satisfied with the facilities and infrastructure in the village, besides that they are very satisfied with the tourism activities carried out at the Ngagogo pond, playing in the river and enjoying the natural scenery. The highest preference for tourism activities is enjoying natural scenery and playing traditional games during holidays taking into account the existence of the attractions provided.
PENYUSUNAN PAKET WISATA ALAM DI KAMPUNG ADAT SEGUNUNG KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR Fredi Ardianto; Garsione Agni Andrea
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 2 No. 2 (2023): Pesona Pariwsata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paket wisata merupakan bagian penting pada industri perjalanan, terkait dengan kualitas dan pengaruh dalam pariwisata yang dalam penyusunan paket wisata terdapat hal yang harus diperhatikan salah satunya dengan mengidentifikasi potensi pada destinasi wisata. Kampung Adat Segunung juga perlu memperhatikan dalam menyusun sebuah paket wisatanya sesuai dengan potensi wisata di Kampung Adat Segunung. Pada artikel ini mengkaji mengenai potensi wisata alam di Kampung Adat Segunung yang akan diidentifikasi sesuai aspek wisata. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan melalui observasi dan wawancara. Hasil observasi menunjukan terdapat dua aspek daya tarik yaitu perkebunan da sungai atau sumber mata air yang berpotensi dikembangkan dalam aspek wisata alam di Kampung Adat Segunung. Berdasarkan dua daya tarik tersebut dapat dikembangkan sebagai peluang atraksi wisata yang menjadi komponen dalam penyusunan paket wisata alam di Kampung Adat Segunung. Kata kunci: aspek wisata, paket wisata, wisata alam
PENYUSUNAN PAKET WISATA BUDAYA DI KAMPUNG ADAT SEGUNUNG, KABUPATEN JOMBANG, PROVINSI JAWA TIMUR Agha Mukti Ahmad Dani; Garsione Agni Andrea
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 2 No. 2 (2023): Pesona Pariwsata
Publisher : PETA - Jurnal Pesona Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata budaya adalah salah satu potensi yang dimiliki oleh Kampung Adat Segunung, hanya saja karena minimnya promosi dan pemanfaatan potensi yang ada mengakibatkan pariwisata yang ada di Kampung Adat Segunung kurang dapat berkembang dengan baik. Hal ini tentu berdampak pada pelaksanaan pariwisata yang dikembangkan oleh kelompok sadar wisata di Kampung Adat Segunung, maka dari itu diperlukan penyusunan paket wisata untuk mendorong potensi wisata sehingga dapat di promosikan ke wisatawan. penyusunan paket wisata Dalam proses identifikasi potensi wisata terdapat 3 aspek potensi budaya yang dikembangkan yaitu kesenian, tradisi dan sistem mata pencaharian masyarakat. Dalam menyusun paket wisata dilakukan diskusi dan mendengarkan pendapat dari semua perserta atau disebut dengan Focus Group Discussion (FGD), Tujuan dari penelitian artikel ini adalah umtuk melakukan analisis serta observasi mengenai potensi pariwisata budaya yang ada di Kampung Adat Segunung sehingga dapat disusun menjadi sebuah paket wisata yang mampu meningkatkan promosi serta mendorong minat wisatawan berkunjung ke Kampung Adat Segunung. kegiatan ini menghasilkan sebuah produk paket wisata budaya. Kata kunci: budaya, pariwisata, paket wisata

Page 2 of 4 | Total Record : 33