cover
Contact Name
Bachtiar Effendi
Contact Email
bachtiareaje@gmail.com
Phone
+6222-6030483
Journal Mail Official
jurnaltekmira@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.tekmira.esdm.go.id/index.php/minerba/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
ISSN : 25278789     EISSN : 19796560     DOI : 10.30556/jtmb
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang tekMIRA). Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei, September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019" : 6 Documents clear
ANALISIS DAMPAK SEKTOR PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO Triswan Suseno
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No2.2019.688

Abstract

Sektor pertambangan mineral logam, walaupun kontribusinya kecil, akan tetapi masih menjadi salah satu sektor andalan dalam menggerakkan roda perekonomian Nasional. Dengan semakin berkurangnya sumber daya di sektor ini, diduga perannya semakin berkurang pula. Tujuan analisis ini adalah mengukur dampak kontribusi sektor terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto di masa lalu, saat ini dan di masa yang akan datang. Untuk mengukur hubungan antara sumberdaya dengan peran sektor digunakan model regresi linear, sedangkan untuk mengetahui keberartian kontribusi sektor ini dilakukan dengan menguji koefisien regresinya. Data yang digunakan untuk mendukung perhitungan dan analisis adalah data Produk Domestik Bruto dari tahun 2000-2015, atas dasar harga konstan tahun 2000. Hasil perhitungan dan analisis menunjukkan bahwa besarnya kontribusi sektor ini sangat kecil dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto. Selama ini, usaha pertambangan yang hanya menjual bahan baku mineral memberikan dampak yang kecil terhadap Produk Domestik Bruto. Agar sektor ini dapat menjadi penggerak ekonomi yang lebih besar, harus dilakukan studi lanjut mengenai pembangunan industri pengolahan dan pemurnian (smelter) logam untuk meningkatkan nilai tambah sektor tersebut, sehingga mampu memberikan peran yang lebih besar terhadap Produk Domestik Bruto.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KEKAR BATUBARA LAPISAN BATUBARA D BERBASIS PENGAMATAN SINGKAPAN, KORELASI DATA LOG SONIK DAN KUALITAS MASSA BATUAN (RQD) Sarif Subarna Yudha; Asep Bahtiar Purnama
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No2.2019.690

Abstract

Kekar batubara adalah rekahan alami di dalam lapisan batubara yang berperan penting dalam stimulasi pembentukan rongga pada proses gasifikasi batubara bawah permukaan. Oleh karena itu, penelitian mengenai karakteristik kekar batubara yang berkembang di dalam lapisan batubara penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kekar batubara yang berada di daerah Macang Sakti, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, hubungan antara kekar batubara yang ada di permukaan dan kekar batubara yang berada di bawah permukaan. Objek yang diteliti adalah Lapisan Batubara D yang berada di konsesi pertambangan PT. Astaka Dodol. Penelitian ini dilakukan melalui pengambilan data lapangan dan mengorelasikan data pengamatan kekar batubara singkapan dengan data hasil pengeboran berupa data log sonik dan rock quality designation (RQD). Hasilnya, kekar batubara yang berada pada lapisan batubara tersebut merupakan kekar batubara endogenik, terlihat dari arah orientasinya yang relatif tegak lurus terhadap bidang perlapisan batubara. Frekuensi kekar muka pada lapisan batubara tersebut berkisar 10-20 kekar batubara tiap 2 m2. Dari data log sonik dan RQD, kekar batubara pada lapisan batubara umumnya berarah  NNE-WSW  dan  berkembang mulai dari bagian atas sampai dengan bagian bawah Lapisan Batubara D dengan frekuensi kekar muka berkisar 10-20 kekar batubara pada area pengamatan 2 m2. Hal ini mengakibatkan perolehan dan nilai RQD yang jelek pada saat melakukan pengeboran inti. Lapisan batubara kurva log sonik mengalami naik-turun gelombang, sedangkan pada batuan lain relatif lebih konstan. Hal ini menunjukkan bahwa lapisan batubara tersebut memiliki karakteristik kekar batubara yang dominan.
PENGARUH PELAPUKAN TERHADAP KADAR PLATINA DAN PALADIUM NIKEL LATERIT KONAWE UTARA Ronaldo Irzon; Kurnia Kurnia; Purnama Sendjaja; Dian Harisaputra; Baharuddin Baharuddin
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No2.2019.925

Abstract

Platinum Group Element (PGE) merupakan logam transisi dengan kelimpahan sangat rendah yang terdiri dari platina (Pt), paladium (Pd), rodium (Rh), osmium (Os), dan rutenium (Ru). Selain terkait dengan sulfida, kelompok logam ini bersifat siderofil (mudah larut dalam besi) dan kalkofil (mudah bercampur dengan belerang). Proses pelapukan batuan menghasilkan beberapa lapisan sejajar permukaan tanah namun dengan kenampakan megaskopis berbeda dan disebut sebagai horizon. Studi mengenai PGE cukup banyak dilaksanakan pada wilayah batuan ultramafik dan lapukannya. Tingkat pelapukan dapat dihitung menggunakan beberapa formula berdasarkan komposisi geokimianya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar Pt dan Pd pada pelapukan batuan ultramafik Andowia dan Asera yang merupakan bagian dari Kabupaten Konawe Utara. Chemical index of alteration (CIA) dan chemical index of alteration without potash (CIA-K) adalah dua jenis indeks pelapukan berbasis geokimia yang dikalkulasi untuk mengetahui korelasinya terhadap komposisi PGE masing-masing horizon. Pengukuran Pt dan Pd dilaksanakan menggunakan perangkat ICP-MS setelah tahap prakonsentrasi dengan teknik uji kadar logam (fire assay). Hasil analisis menunjukkan bahwa Pt dan Pd tertinggi terdapat pada horizon yang berada tepat di bawah lapisan tanah bagian atas (top soil) yang diduga terkait dengan komposisi Fe dan S pada setiap horizon di kedua profil studi. Indeks CIA dan CIA-K di sini sangat mirip akibat kandungan oksida kalium yang sangat rendah pada setiap percontoh. Indeks pelapukan berbanding lurus dengan kelimpahan Pt dan Pd pada setiap profil dengan korelasi sangat kuat. Perubahan CIA dan CIA-K yang drastis pada salah satu horizon di Asera menunjukkan bahwa pelapukan di sini ini telah terganggu oleh endapan lepas dari tempat lain. Pada sisi lain, pelapukan berjalan normal di Andowia berdasarkan pada kenaikan teratur CIA dan CIA-K dari horizon paling bawah menuju ke atas.
PENGENDAPAN TITANIUM PADA LARUTAN PASIR BESI DALAM ASAM SULFAT Lienda Aliwarga; Reynard Reynard; Agnes Veronica Victoria
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No2.2019.989

Abstract

Pemisahan titanium dari pasir besi akan menguntungkan karena titanium merupakan bahan dengan nilai ekonomi tinggi. Endapan titanium dapat diperoleh dari pasir besi melalui tahapan pelarutan, ekstraksi reaktif, dan pengendapan titanium. Pelarutan pasir besi asal Yogyakarta dengan asam sulfat 6 M selama 8 jam pada temperatur didih (110–115 °C), dengan perbandingan stoikiometri antara pasir besi dan asam sulfat sebanyak 1:4 dapat menghasilkan Fe(III) larut sebanyak 73,18%, Fe(II) 12%, dan Ti(IV) 28,86%. Pengurangan kadar besi dari larutan pasir besi dilakukan melalui ekstraksi menggunakan TBP (Tri-Buthyl Phosphate) 33,4% dengan perbandingan volume fase akuatik terhadap fase organik sebesar 1:1 untuk tiga kali pengulangan ekstraksi. Pengendapan dilakukan melalui pengaturan pH larutan, dengan penambahan larutan NaOH 15 M ke dalam larutan pasir besi. Konsentrasi awal titanium yang diamati antara 28.0-112.5 % w/v dan rentang pH 0 – 4. Hasil percobaan menunjukkan bahwa titanium dan besi mengendap bersama-sama sebanyak 100% dan semakin besar konsentrasi awal titanium, pH pengendapan semakin kecil. Keberadaan besi dalam larutan pasir besi memengaruhi kemurnian titanium dioksida yang diperoleh sehingga perlu diupayakan agar larutan pasir besi telah bebas besi sebelum pengendapan dilakukan.
PENGARUH TEMPERATUR DAN UKURAN BUTIR TERHADAP KELARUTAN KALIUM PADA BATUAN LEUSITIK GUNUNG MURIA JAWA TENGAH Budhy Agung; Ildrem Syafri; Agus Didit Haryanto
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No2.2019.1002

Abstract

Mineral yang berpotensi di bidang pertanian sebagai sumber unsur hara (pupuk) yang dibutuhkan tanaman adalah dolomit, batuan fosfat, dan mineral silikat seperti leusit, muskovit dan ortoklas. Leusit mengandung kalium dan aluminium tektosilikat K(AlSi2O6). Mineral ini dijumpai di Kabupaten Jepara, Pati dan Kudus. Di Medani, Jepara potensinya sebanyak 190.400.000 ton, kandungan K2O antara 1,92-8,77 %. Mineral leusit untuk penelitian ini mempunyai kadar K20 antara 7,68-7,98 %; Al2O3 19,62-20,73 % dan SiO2 48,62-49,93 %. Hasil analisis petrografi menunjukkan adanya fenokris yang terdiri dari leusit, sanidin dan mineral opak. Unsur kalium di dalam leusit sulit larut, sehingga perlu diupayakan peningkatan kelarutannya dengan cara memanaskan batuan mengandung leusit tersebut pada suhu 600-1000 °C dan penghalusan ukuran butiran dari -70 sampai -200 mesh. Sebagai pembanding digunakan percontoh tanpa pemanasan. Dari hasil uji coba, kelarutan tanpa pemanasan relatif rendah antara 0,22-0,49 %; semakin halus butiran kelarutan leusit cenderung semakin meningkat, tetapi pada suhu 600 °C terjadi peningkatan cukup signifikan antara 1,55-2,30 %, pada suhu 700 °C kelarutan relatif tetap yaitu antara 1,44-2,40 %, sedangkan pada suhu 850 °C mulai terjadi penurunan kelarutan menjadi 1,20-1,95 % dan pada suhu lebih tinggi 1000 °C, kelarutan menurun menjadi 0,31-0,45 %. Percobaan peningkatan kelarutan kalium cukup signifikan sampai 10 kali, diharapkan kegunaan untuk pupuk lebih baik.
KARAKTERISTIK KESTABILAN LERENG DAERAH JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG, PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN ANALISIS KINEMATIK Sofyan Rachman Idris; Dicky Muslim; Nana Sulaksana; M. Burhannudinnur
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No2.2019.1009

Abstract

Daerah penelitian secara administratif berada di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan sudut pandang geologi, daerah Jatigede memiliki beberapa permasalahan yang timbul akibat kondisi geologi daerah tersebut yaitu berupa pengaruh keberadaan struktur geologi yang berhubungan dengan stabilitas maupun keruntuhan lereng. Untuk dapat mengidentifikasi tipe keruntuhan lereng batuan, dapat dilakukan analisis kinematik menggunakan metode scanline sampling. Penelitian ini dibagi menjadi 15 lokasi scanline sampling. Pada penelitian, dilakukan juga perhitungan uniaxial compressive strenght (UCS) dan rock quality designation (RQD) pada lereng tumpuan barat Bendungan Jatigede. Hasil analisis kinematik mendapatkan potensi tipe keruntuhan baji pada lereng scanline (SL) 1, 4 – 11 sedangkan pada lereng SL 2 dan 3 tidak memenuhi syarat keruntuhan baji serta didapatkan kualitas massa batuan (RQD) sedang-sangat baik serta penentuan nilai UCS yang menunjukan kekuatan material batuan yang lemah.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024 Vol 19 No 3 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023 Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2023 Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023 Vol 18 No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022 Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022 Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022 Vol 17 No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021 Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021 Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021 Vol 16 No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020 Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020 Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020 Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019 Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019 Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019 Vol 14 No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018 Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018 Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018 Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017 Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017 Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017 Vol 12 No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016 Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016 Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016 Vol 11 No 3 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2015 Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2015 Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015 Vol 10 No 3 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2014 Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2014 Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014 Vol 9 No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013 Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013 Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013 Vol 8 No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012 Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012 Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012 Vol 7 No 4 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2011 Vol 7 No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011 Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011 Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011 Vol 6 No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010 Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010 Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010 Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010 Vol 5 No 4 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2009 Vol 5 No 3 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2009 Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009 Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009 More Issue