cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Sainstek
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3, 2011" : 10 Documents clear
PENAKSIRAN SELINTAS KONSUMSI ENERGI LISTRIK DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Wunarlan, Irwan
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.672 KB)

Abstract

Identifikasi penghematan energi listrik pada suatu bangunan dapat dilakukan melalui audit energi yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur semua penggunaan energi, menentukan sumber pemborosan energi, dan menentukan peluang penghematan energi. Secara agregat penggunaan energi listrik di Fakultas Teknik tergolong hemat energi. Hasil perhitungan IKE Fakultas Teknik menunjuk-kan bahwa konsumsi energi listrik di Fakultas Teknik belum melampaui persyaratan standar pemakaian atau konsumsi energi listrik bagi perkantoran pemerintah (151,611 kWH/m2/tahun < 240 kWH/m2/tahun). Namun, jika ditelusuri perbagian bangunan yakni bangunan ber-AC dan bangunan tidak ber-AC maka diperoleh nilai IKE gedung tidak ber-AC di Fakultas Teknik tergolong boros karena nilai IKE mencapai 3,158 kWH/m2/bulan. Oleh karena itu, audit energi rinci hanya akan dilakukan pada gedung perkuliahan Fakultas Teknik (Gedung Teknik Baru) karena terindikasi pada lokasi ini terjadi pemborosan konsumsi energi listrik karena sistem intensitas pencahayaan ruang tidak optimal dan terdapat beberapa titik lampu tetap nyala sepanjang hari. Setelah dilakukan audit rinci dan alternatif optimalisasi intensitas pencahayaan ruang sebagai salah satu upaya Peluang Hemat Energi maka diperoleh penghematan biaya konsumsi energi sebesar Rp. 1.737.281 per tahun. Kata kunci : konsumsi, energi, listrik, bangunan, nyala Abstract: Identify the thrift of energy electrics at particular building conducted by through audit energy which aim to identify and measure all use energy, determining source of extravagance energy, and determine the opportunity of thrift energy. In aggregate of use of energy electrics in Engineering Faculty pertained to economize the energy. Result of calculation of IKE of Engineering Faculty indicate that the consumption of electrics energy in Engineering Faculty was not passed conditions of usage standard or consume the electrics energy for governmental building (151.611 kWH/m2/year < 240 kWH/m2/year). There are two part of the government building. They are a building use AC and building do not use AC. Value of IKE building do not use AC was pertained extravagant because value IKE reach 3.158 kWH/m2/month. Therefore, an audit of the detailed energy will be done at building of Engineering Faculty lecturing, specially at New Technique Building, because it is happened the extravagance consume electrics energy. Besides, the building has not optimal illumination intensity of space system and some ligth is ligthing all day long at the building. Detailed audit conducted at them and found that alternative of optimal of illumination intensity of space as one of Energy Conservation Opportunities, so that it is reduce running cost until Rp. 1.737.281 per year Keywords : consume, electrics, energy, building, aflame.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI DALAM AIR LAUT DI PERAIRAN SEKITAR BALAI BUDIDAYA IKAN PANTAI (BBIP) TELUK BUO BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Nasra, Edi; Khair, Miftahul
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.615 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan logam merkuri dalam air laut di perairan sekitar Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) Teluk Buo Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Sampel air diambil tiga kali pada 9 titik lokasi dan dilakukan sesuai prosedur yang dikembangkan oleh Hosseini dkk yaitu sebanyak 50 mL sampel dan standar 1, 2, 3, 4, 5 g/L masing-masing dimasukkan dalam corong pisah, ditambahkan 5 mL KI 0.1 M dan buffer asetat sampai pH 5. Setelah ditambahkan 2.5 mL feroin dan 40 mL heksan campuran dikocok selama 10 menit sampai terjadi pemisahan. Lapisan organik dilarutkan dengan asetonitril dan diukur dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang 509 nm. Dari tiga kali pengambilan didapatkan konsentrasi logam merkuri pada semua titik berada pada range tidak terdeteksi-0.2420 g/L dan masih dalam ambang yang diperbolehkan oleh KEPMENKLH No.2/MENKLH/I/1988 yaitu ? 3 g/L. Dari data yang didapatkan tidak terdapat persebaran yang merata dari logam merkuri pada titik-titik sampling dengan tiga kali pengambilang sampel. Hal ini disebabkan banyak faktor, diantaranya cuaca, kondisi perairan tersebut dan sifat volatil dari logammerkuri itu sendiri. Oleh sebab itu perlu dilakukan penyidikan yang lebih mendalam dan menyeluruh sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kata Kunci: Kompleks Asossiasi, ekstraksi pelarut
DAMPAK UPAYA REVITALISASI TERHADAP KORIDOR JALAN BRAGA SUATU TINJAUAN TERHADAP A GOOD IMAGE AND PRESTIGE (Bentuk Pencitraan dalam Pengembangan Kota) Mokodongan, Elvie Fatmah
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.564 KB)

Abstract

Vitalitas dan kualitas lingkungan merupakan dua faktor penting dalam perwujudan citra kawasan. Semakin baik perencanaan maupun perancangan dalam wilayah kota, maka semakin nyata citra yang melekat pada kota itu sendiri. Layaknya Braga, sejak abad ke 18 telah menjadi salah satu contoh koridor pertokoan (shopping street) yang merupakan bukti nyata dari warisan masa kejayaan Parijs van Java dalam bidang ekonomi (1920-1930). Citranya kuat yang melekat menjadikan Braga dijuluki De Meest Europeeschen Winkelstraat van Indie (Kompleks pertokoan Eropa yang paling terkemuka di Hindia Belanda). Berbagai intervensi yang dilakukan menyebab-kan perubahan yang terjadi di sepanjang koridor, sehingga degradasi citra sebagai kawasan prestisius perlahan hilang. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka mengembalikan citra kawasan Braga termasuk upaya revitalisasi melalui aspek fisik maupun non fisik. Akan tetapi intervensi melalui revitalisasi yang telah dilakukan di sepanjang koridor ternyata belum mengembalikan karakteristik wajah Braga dan justru sebaliknya. Dengan melakukan kajian teori a good image and prestige dari Maslow sebagai parameter pencitraan kawasan, diharapkan mampu mengidentifikasikan dampak revitalisasi terhadap pencitraaan koridor Braga serta upaya yang dilakukan dalam meningkatkan citra kawasan selanjutnya. Kata kunci : revitalisasi, citra, karakter kawasan, Braga
EVALUASI KESTABILAN FISIK KRIM TABIR SURYA DARI BAHAN ALAM YANG MENGGUNAKAN KOMBINASI SURFAKTAN ANIONIK DAN NONIONIK Tungadi, Robert
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.854 KB)

Abstract

Telah dilakukan uji kestabilan fisik krim tabir surya dari bahan alam yaitu rimpang kencur, rimpang temu giring dan daun teh yang diformulasikan dengan menggunakan surfaktan anionik (trietanolamin-stearat) dengan konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, dan 2,5% yang dikombinasi masing-masing dengan surfaktan nonionik (span 60-tween60) dengan konsentrasi 2,5%, 2%, 1,5%, 1% dan 0,5%. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan formulasi krim tabir surya dari bahan alam tipe emulsi m/a yang paling stabil. Evaluasi yang dilakukan meliputi pengamatan perubahan organoleptis yaitu perubahan warna dan bau serta evaluasi kestabilan krim meliputi volume kriming, perubahan kekentalan dan ukuran tetes terdispersi serta inversi fase yang dilakukan sebelum dan setelah krim diberi kondisi penyimpanan dipercepat selama 12 jam secara bergantian pada 5o dan 35oC sebanyak 10 siklus. Hasil pengamatan organoleptis memperlihatkan terjadi perubahan warna dan bau pada kombinasi surfaktan anionik 2% dengan nonionik 1%, dan pada kombinasi surfaktan anionik 2,5% dengan nonionik 0,5%. Pengukuran kekentalan menunjukkan terjadi perubahan kekentalan sebelum dan setelah kondisi penyimpanan dipercepat. Analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh yang nyata konsentrasi kombinasi surfaktan anionik-nonionik terhadap kekentalan krim tetapi menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap ukuran tetes terdispersi. Hasil pengamatan menunjukkan tidak adanya volume kriming dan inversi fase pada semua formula krim. Krim tabir surya tipe emulsi m/a yang paling stabil adalah krim dengan kombinasi surfaktan anionik 1,5% dan surfaktan nonionik 1,5%. The study concerning the pyhsical stability test of sunscreen cream from natural sources i.e Kaempheriae Rhizoma, Curcumae Heyneanae Rhizoma and Theae Folium which formulated with using anionic surfactan (Triethanolamin-stearic) at 0.5%. 1%. 1.5%, 2% and 2.5% and combined with nonionic surfactant t 2.5%, 2%, 1.5%, 1% and 0.5% respectively. The aim of this research were to get the most stable o/w type emulsion sunscreen cream formulation from natural sources. Cream evaluation including organoleptic changes in colour and odor, and also physical stability of cream i.e creaming volume, viscosity changes, droplets dispersed size changes and phase inversion were evaluated before and after stress condotion which was conducted between 5oC and 35oC alternately, every 12 hours for 10 cycles. The organoleptic observation indicated that there were changes of colour and odor from cream within combination anionic surfactant at 2% nonionic surfactant at 1% and combination anionic surfactant at 2.5% nonionic surfactant at 0.5%. The measurement of viscosity showed there were viscosity changes before and after stress condition. The statistical analysis showed there were significantly different of combination anionic-nonionic surfactant concentration toward the viscosity of cream, but showed unsignificantly different toward the dispersed droplets size. The observation showed there was not creaming and phase inversion to all of the cream. The most stable o/w type emulsion of sunscreen creams were cream using combination of anionic surfactant 1.5% and nonionic surfactant 1.5%.
UJI ANTIOKSIDAN HASIL FRAKSINASI EKSTRAK METANOL DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L.) Medik DENGAN METODE DPPH Hasan, Hamsidar
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.921 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antioksidan hasil fraksinasi ekstrak metanol daun gedi dengan metode DPPH. Pengambilan sampel dilakukan secara acak didesa ininangu Bolang Mongondow. Sampel diekstraksi secara maserasi dengan metanol kemudian di partisi cair padat dengan etil asetat.. Ekstrak larut etil asetat difraksinasi secara kromotografi kolom cair vakum hingga diperoleh fraksi A, B, C, D lalu di uji antioksidannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fraksi A ( Fraksi aktif ) memiliki IC50 290 g/ml, fraksi B 460 g/ml Fraksi C 670 g/ml dan Fraksi D 730 g/ml. Kata Kunci : Daun Gedi ( Abelmoschus manihot L. ) Medik, fraksinasi, antioksidan, DPPH Abstract: This Research aim to examine its antioxidant effect fraction methanol extract with DPPH methode. The samples collected at random From ininangu Bolang Mangondow village. The Sample were extracted in extracting manner with methanol then partitioned with thick liquid with etil acetate. The extract Ethyl acetate soluble was fractionized in vacuum liquid manner until A, B, C, D fraction were obtained and then its antioxidants were examined. The result indicate that fraction A ( active faction ) has IC50 290 respactively g/ml,Fraction B 460 g/ml, Fraction C 670 g/ml and Fraction D 730 g/ml. Key word : Gedi leaf ( Abelmoschus manihot L. ) Medik, fractination, antioxidan, DPPH
PENGARUH PENYOSOHAN SEREALIA SORGUM DAN JEWAWUT TERHADAP KANDUNGAN GIZI, EKSTRAK SERAT ?-GLUKAN DAN AKTIVITAS PROLIFERASI SEL LIMFOSIT Salimi, Yuzda; Zakaria, Fransiska; P, Bambang; Widowati, S
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.938 KB)

Abstract

Sorghum and millet are food crop cereals that grow well in diverse climate and soil condition including in dry climate in Indonesia. This high dry climate adaptability among other beneficial characteristics such as resistance to pests and high productivity, makes them very potential food plants to cultivate to support food availability for mankind. Recently it has been reported than both sorghum and millet have health functionality due to their bioactive components in addition to the normally existing nutrient content such as phenolic and fibers compounds. ?-glucan is among the fiber content in sorghum and possibly millet and has been reported to produce good health effects such as prevents diabetes, radiation, and inflammation, and lowers cholesterol. Our previous research has shown that both sorghum and millet have high antioxidant activities. The method of research in this study consists of two procedures. The first one consists of trying of processing procedures of sorghum and millet. The best processing procedures were screened by organoleptic evaluation and chemical analysis. The second procedure consist of ?-glucan extraction and testing in immune-modulator on human lymphocyte cells. The results of this research showed that both sorghum polished for 20 second and millet for 100 second as the most accepted by limited panelist. Extract glucan are the highest from unpolished (12%) and polished for 20 second (6.7%) while millet polished for 100 second resulted in 3.2% glucan. Sorghum and millet that have the highest glucan content also showed the highest lymphocyte proliferation stimulation activity obtained in our previous research, which indicate immunomodulator activity of both sorghum and millet related to their glucan content. Abstrak: Sorgum dan jewawut merupakan tanaman serealia yang dapat tumbuh di berbagai keadaan lingkungan sehingga sangat potensial dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada daya agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibandingkan tanaman pangan lain. Sorgum dan jewawut merupa-kan serealia yang menyehatkan dan berpotensi menggantikan beras sehingga menunjang program diversifikasi pangan sumber karbohidrat, mempunyai aktivitas antioksidan dan kandungan vitamin dan mineral, juga merupakan sumber serat pangan yang sangat baik bagi kesehatan pencernaan dan kesehatan secara umum. Serat pangan ?-glukan merupakan komponen penting yang terdapat pada sorgum dan jewawut dilaporkan memberi pengaruh positif terhadap kesehatan seperti antihiperkolesterol, antiradiasi, antiinflamasi dan antidiabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkat-kan potensi serealia sorgum dan jewawut sebagai pangan fungsional yang berfungsi sebagai imunomodulator. Metode penelitian ini terdiri dari dua tahap yakni tahapan pertama meliputi pengolahan sorgum dan jewawut berdasarkan waktu penyosohan. Tahapan kedua adalah analisa kandungan gizi seperti analisa proksimat, ekstraksi ?-glukan, uji aktivitas imuno-modulator terhadap proliferasi sel limfosit. Hasil penelitian terhadap tepung biji sorgum dan jewawut berdasarkan waktu sosoh 20 detik untuk sorgum dan 100 detik untuk jewawut terpilih beberapa formula yang digunakan untuk analisa terbaik. Ekstrak glukan tertinggi pada sorgum non sosoh (12%) dan sosohan 20 detik (6.7%) sedangkan untuk jewawut pada sosohan 100 detik (3.2%). Ekstrak serat glukan tertinggi signifikan terhadap indeks stimulasi proliferasi sel limfosit dan berbeda nyata dengan kontrol. Hal ini menandakan adanya aktivitas imunomodulator ekstrak glukan dari sorgum dan jewawut. Kata Kunci: Sorgum, Jewawut, Ekstrak Glukan, Proliferasi sel limfosit.
SINTESIS KATALIS CuO/CeO2/Al2O3 (20%:5%:75%) SECARA HIDROTERMAL DAN UJI KATALITIKNYA PADA REAKSI REFORMASI KUKUS METANOL Asui, Rakhmawaty Ahmad
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.083 KB)

Abstract

Copper based catalysts for steam reforming methanol improve production methanol conversion on low temperature and have low CO selectivity. Commonly synthesis catalysts for steam reforming of methanol were using coprecipitation and impregnation method. In this research were synthesis catalysts Cu/CeO2/Al2O3 with different compo-sition is 20%:5%:75%, this catalysts were synthesis hydrothermal method at pressure and high temperature. Presence species CuO, CeO2 and Al2O3 confirm using X-ray diffraction. Images SEM show that catalyst particles are nanofiber with dimension panjang 21 nm x 127 nm x 1,32 ?m. Catalytic activity test for steam reforming of methanol reaction on a micro reactor shows 92% conversion at 300C and 1 atm. In this catalyst no CO detected on reaction products. Keywords : hydrogen, heterogen catalysts, methanol steam reforming metanol Abstrak: Katalis berbasis tembaga yang digunakan dalam reaksi reformasi kukus metanol dikembangkan untuk menghasilkan konversi metanol yang tinggi dengan suhu suhu operasi rendah serta menghasilkan selektifitas CO yang rendah. Umumnya sintesis katalis untuk reaksi reformasi kukus metanol ini menggunakan metode impregnasi dan metode presipitasi. Pada penelitian ini telah disintesis katalis Cu/CeO2/Al2O3 dengan komposisi 20%:5%:75%, katalis ini disintesis menggunakan metode hidrotermal pada kondisi tekanan dan suhu tinggi. Keberadaan spesi-spesi CuO, CeO2 dan Al2O3 dikonfirmasi menggunakan metode difraksi sinar-X (XRD). SEM menunjukkan bentuk partikel katalis berupa nanofiber dengan ukuran panjang 1,32 ?m, lebar 127 nm dan tebal 21 nm, katalis ini sebaran partikelnya lebih homogen. Pengujian aktivitas kedua katalis melalui reaksi reformasi kukus metanol menggunakan reaktor mikro, diperoleh persen konversi 92% pada suhu reaksi 300C dan tekanan 1 atm. Produk reaksinya pada reaksi reformasi kukus metanol tidak mengandung gas CO. Kata kunci : hidrogen, katalis heterogen, metanol, steam reforming metanol
PERUBAHAN RETENSI AIR PADA ZONE PERAKARAN TANAMAN JAGUNG AKIBAT APLIKASI BAHAN ORGANIK ECENG GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES) UNG, Nurmi; Saleh, Y; Monoarfa, H; Uno, H
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.417 KB)

Abstract

Management system implemented aimed to preventing land degradation and improve water availability in the rooting zone of Zea mays plantation. Increased availability of high water as inplikasi ability of organic matter in binding water. The research method using field experiments with Completely Random Design with five levels, ie, P0 = without Eichornia crassipess organic matter or control, P1 = 3 ton.ha-1 E. crassipess organic matter, P2 = 6 ton.ha-1 E. crassipess organic matter, P3 = 9 ton.ha-1 E. crassipess organic matter, and P4 = 12 ton.ha-1 E. crassipess organic matter. The results obtained showed that the treatment of E. crassipess organic matter 12 ton ha-1 can increase water retention at pF pF 1.00 and 2.00 times respectively at 1.19 and 1.17 times larger compared with the untreated organic matter (P0). Key words: E. crassipess, water retention, Zea mays
FITOREMEDIASI LOGAM BERAT KADMIUM (CD) DALAM TANAH DENGAN MENGGUNAKAN BAYAM DURI (AMARANTHUS SPINOSUS L) Mohamad, Erni
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.301 KB)

Abstract

Cadmium waste is the result of industrial processes that are carcinogen material. The target organs of Cd toxicity is the kidney and liver. Cadmium waste treatment can be done by adsorption method using a plant thorn spinach (Amaranthus spinosus L). This herb has been used as an adsorbent because it contains proteins that have the amine group (-NH2), carboxyl group (-COOH), also sulfidril group (-SH). Besides, in plant tissue have a cell wall composed of cellulose, lignin-containing hydroxyl group (-OH). Polar clusters are able to bind heavy metals. The purpose of this study was to determine the ability of absorption of spinach plants with thorns as phytoremediation of metal cadmium (Cd) in tissues of roots, stems and leaves. The study was conducted with various concentration (25, 50) ppm Cd without EDTA and (25, 50) ppm Cd with EDTA. The concentration of cadmium adsorbed by plant tissue was analyzed using atomic absorption spectrophotometry (AAS) at wavelength 228.8 nm. The data were then analyzed RAL. The order of adsorption ability of the highest plant tissue concentrations of spinach with thorns on the leaves of 25 ppm Cd (7.659)> stem (6.419)> root (5.585) and at a concentration of 50 ppm Cd is the leaves (5.589)> root (5.228)> stem (4.320). At the highest concentration variation of Cd (II) adsorbed to 25, 50 ppm without EDTA and EDTA on each network is at 25 ppm of leaves (7.659
FAKTOR RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSU DR. MM DUNDA LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO (RISK FACTORS IN THE INCIDENCE OF LOW BIRTH WEIGHT BABY AT DR. MM DUNDA HOSPITAL LIMBOTO GORONTALO REGENCY) Amalia, Lia
Sainstek Vol 6, No 3, 2011
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.06 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko dan faktor risiko yang mana yang paling besar risikonya terhadap kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Metode penelitian bersifat observasional dengan rancangan studi case control. Sampel kasus sebanyak 70 orang ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram dan sampel control sebanyak 70 orang ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan ? 2500 gram. Data dianalisis dengan uji odds ratio dan multivariate logistic regresi pada batas kemaknaan ? = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar faktor risiko antara pendidikan ibu dengan kejadian BBLR, OR = 1,709, paritas dengan kejadian BBLR, OR = 3,857, pemeriksaan ANC dengan kejadian BBLR, OR = 1,605, status ekonomi dengan kejadian BBLR, OR =4,354, anemia besi dengan kejadian BBLR, OR = 4,643 dan keterpaparan asap rokok dengan kejadian BBLR, OR = 5,516. Faktor risiko yang paling besar risikonya terhadap kejadian BBLR adalah keterpaparan asap rokok dengan OR sebesar 5,385. Kata Kunci: Keterpaparan Asap Rokok, Status Ekonomi, Anemia, BBLR Abstract: This study to identifity major risk factors and risk factors which, at most, the risk of incident Low Birth Weight Babies (BBLR). Method of this research are observational with case control studies design. Sample cases as much as 70 mothers who delivered babies with body weight less than 2500 grams of sample and control as many as 70 mothers who delivered babies with body weight ? 2500 grams. The data were analyzed by using odds ratio multivariate logistic regression at ?= 5%. Results of research shows that most risk factors among mothers with education events BBLR, OR = 1,709, parity, OR = 1,678, nutritional status (Lila), OR = 3,857, with ANC, OR = 4,354, iron with anemia OR = 4,643 and exposure smoke cigarettes OR = 5,516. Risk factors the greatest risk of incidence BBLR is exposure cigarette smoke with the OR of 5,385. Keywords: Cigarette Smoke Expossed, Economic Status, Anemia, BBLR

Page 1 of 1 | Total Record : 10