cover
Contact Name
-
Contact Email
changlun@unsoed.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
changlun@unsoed.ac.id
Editorial Address
Jl. Profesor DR. HR Boenyamin No.708, Dukuhbandong, Grendeng, Kec. Purwokerto Utara, Kab. Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, 53122
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Changlun: Journal of Chinese Language, Literature, Culture and Linguistic
ISSN : 29884845     EISSN : 29874769     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini merupakan jurnal elektronik (online) berbahasa Indonesia untuk mempublikasikan karya tulis dan/atau hasil penelitian tentang bahasa Mandarin, pendidikan bahasa Mandarin, sastra Tiongkok, budaya Tiongkok dan budaya Tionghoa Indonesia. Jurnal ini diprakarsai dan dikelola oleh Program Studi D3 Bahasa Mandarin, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman
Articles 15 Documents
A Analisis Kontrastif Gaya Bahasa Pada Puisi Karya Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono dan Du Fu Sintya Ramadani
CHANGLUN: Chinese Language, Literature, Culture and Linguistic Vol 2 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi D3 Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Judul penelitian ini adalah Analisis Kontrastif Gaya Bahasa Pada Puisi Karya Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono Dan Du Fu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa serta persamaan dan perbedaan gaya bahasa yang terdapat dalam puisi karya Prof. Dr. Sapardi Djoko Damonodan Du Fu. Adapun teori yang digunakan untuk menganalisis data puisi yaitu teori semantik makna leksika, analisis kontrastif dan teori stilistika. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah puisi karya Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono dan Du Fu.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada puisi bahasa Indonesia terdapat sebanyak 7 (Tujuh) kategori gaya bahasa diantaranya: oksimoron, personifikasi, erotesis, repetisi, alitrasi, asidenton, simile, kemudian pada puisi Mandarin terdapat 4 (empat) katgori gaya bahasa diantaranya: 借贷 Jièdài,夸张Kuāzhāng,比拟 Bǐnǐ, dan 比喻 Bǐyù. Persamaan yang terdapat pada kedua jenis puisi tersebut adalah penggunaan jenis gaya bahasa yang sama yaitu personifikasi dan 比拟 Bǐnǐ. Perbedaan pada kedua jenis puisi tersebut yaitu pada puisi Indonesia gaya bahasa yang dominan adalah gaya bahasa personifikasi dan pada puisi Mandarin adalah 比拟 Bǐnǐ.
Pemanfaatan Buklet Kesenian Alat Musik Bundengan Berbahasa Mandarin Di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo ajeng dina triana; Nunung Supriadi
CHANGLUN: Chinese Language, Literature, Culture and Linguistic Vol 2 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi D3 Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.changlun.2023.2.1.7831

Abstract

Artikel ini berjudul “Pemanfaatan Buklet Kesenian Alat Musik Bundengan Berbahasa Mandarin di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo”. Tujuan pembuatan artikel ini adalah mengikuti promosi dengan media cetak berupa buklet kesenian alat musik bundengan berbahasa Mandarin menggunakan metode komunikatif untuk memperkenalkan alat musik bundengan kepada wisatawan berbahasa Mandarin. Artikel ini dilatarbelakangi karena terdapat wisatawan berbahasa Mandarin yang berkunjung ke Wonosobo dan belum tersedia informasi terkait alat musik bundengan berbahasa Mandarin. Penulis menggunakan empat metode dalam pengumpulan data, yaitu metode observasi, wawancara, studi kepustakaan dan jelajah internet. Dalam menerjemahkan dokumen, penulis menggunakan metode komunikatif dan teknik deskripsi. Hasil dari penulisan artikel ini, yaitu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan berbahasa Mandarin dengan mengenalkan kesenian alat musik bundengan berbahasa Mandarin untuk membantu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Wonosobo mengenalkan dan melestarikan kesenian alat musik bundengan yang hampir punah dan belum banyak diketahui oleh wisatawan berbahasa Mandarin. Selain itu juga dapat meningkatkan pelayanan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo terhadap wisatawan asing terutama wisatawan berbahasa Mandarin. Kata Kunci: penerjemahan, metode komunikatif, teknik deskripsi, dinas pariwisata dan kebudayaan, buklet This article is entitled "Utilization of the Bundengan Musical Instrument Art Booklet in Mandarin at the Tourism and Culture Office of Wonosobo Regency". The purpose of making this article is to participate in a promotion with print media in the form of a booklet on the art of the bundeng musical instrument in Mandarin using communicative methods to introduce the bundengan musical instrument to Chinese-speaking tourists. The background of this article is because there are Chinese-speaking tourists visiting Wonosobo and there is no information regarding the bundengan musical instrument in Mandarin. The author uses four methods in collecting data, namely observation, interviews, literature studies and internet surfing. In translating documents, the authors use communicative methods and descriptive techniques. The results of writing this article are efforts to increase Mandarin-speaking tourist visits by introducing the art of the bundeng musical instrument in Mandarin to help the Tourism and Culture Office of the Wonosobo district introduce and preserve the art of the bundeng musical instrument which is almost extinct and not widely known by Chinese-speaking tourists. Besides that, it can also improve the services of the Wonosobo Regency Tourism and Culture Office for foreign tourists, especially Mandarin-speaking tourists. Keywords: translation, communicative method, description technique, tourism and culture agency, booklet
A PROBLEMATIKA KESENJANGAN GENDER TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM “MULAN” Era Wati
CHANGLUN: Chinese Language, Literature, Culture and Linguistic Vol 2 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi D3 Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan tentang kesenjangan gender dengan menggunakan teori performativitas gender dalam perspektif feminisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah dialog dari antar tokoh yang mengandung kesenjangan gender. Sumber data penelitian ini adalah film “Mulan” yang dirilis pada tahun 2020 dan disutradarai oleh Niki Caro. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan catat. Penulis menyimak bahasa, kalimat, ekspresi, dan gerak gerik dalam film Mulan sembari mencatat kalimat yang relevan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya konstruksi budaya dalam memandang isu gender sehingga menyebabkan adanya kesenjangan gender yang melahirkan subordinasi yang menempatkan kedudukan dan peran perempuan lebih rendah dari pada laki-laki dan stereotipe atau pelabelan yang mengharuskan perempuan untuk tampil cantik dan anggun, sehingga memaksa perempuan untuk menyesuaikan diri pada standar yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Hal tersebut membatasi perempuan dalam mengekspresikan bakat dan keinginanya.
Permaknaan Kata Makna Verba 打(dǎ) Dengan Padanannya Dalam Bahasa Indonesia Yogi Bagus Adhimas; Endah Putri Dewi; Silviana Dwi Yanti; Deng Bo Er
CHANGLUN: Chinese Language, Literature, Culture and Linguistic Vol 2 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi D3 Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Verba 打 (dǎ) dalam bahasa Mandarin memiliki banyak variasi, karena verba 打 bisa dibentuk dari potongan kata lain sehingga membentuk kata baru. Mempelajari verba sendiri merupakan hal yang sangat penting, terutama untuk pembelajar bahasa Mandarin. bahasa Mandarin sendiri tidak memiliki abjad, maka pembelajar harus banyak mengetahui koskata dalam belajar Bahasa Mandarin. Penelitian ini akan menjelaskan makna dan struktur pembentuk 打, serta kosakata yang menggunakan kata 打 yang populer digunakan pembelajar bahasa Mandarin di Indonesia. Seperti kosakat 打开 artinya membuka pintu, sebuah aktifitas yang menggunakan tangan. Kata 打 sering dikenal sebagai verba yang berhubungan dengan tangan seperti 打开门 artinya membuka pintu, 打扫 artinya membersihkan. Kedua kosa kata 打 tersebut berhubungan dengan tangan, tetapi 打算 artinya rencana tidak berhubungan dengan pekerjaan yang menggunakan tangan sebagai alat utamanya.
JAVANESE AND BASHU CUISINE: UNCOVERING THE UNIQUENESS OF TWO CULINARY HERITAGES AND THE GASTRONOMIC POTENTIAL OF SALATIGA CITY Faris Renaldy; Aldi Indra Rajasa; Rudiansyah Rudiansyah
CHANGLUN: Chinese Language, Literature, Culture and Linguistic Vol 2 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi D3 Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.changlun.2023.2.2.10834

Abstract

Food plays a significant role in a nation's cultural aspects and identity. This has made culinary experiences a primary focus of tourism. As a result, gaining recognition as a gastronomy city by UNESCO has become a desired goal for many cities, including Indonesia. This research aims to provide a clear depiction of how a gastronomy city should be manifested by comparing Chengdu's flavours and culinary characteristics. This comparative method is conducted through a literature review of various articles and journals. The findings reveal that Salatiga can meet the criteria of a gastronomy city by highlighting its unique and appealing Javanese culinary features. Despite having many differences in taste, ingredient usage, and techniques compared to Bashu cuisine, collaboration with the government, cooperation among culinary industry stakeholders, training programs, and the fusion of local traditions with new customs can generate fresh ideas in the culinary world while preserving existing characteristics. Consequently, Indonesian culinary wisdom can gain global recognition and reach an international level.

Page 2 of 2 | Total Record : 15