cover
Contact Name
Tarmiji Siregar
Contact Email
tarmijisir@gmail.com
Phone
+6285275356446
Journal Mail Official
jurnalkualitaspendidikan@gmail.com
Editorial Address
Jalan Pengabdian No 395 Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
Location
Kab. deli serdang,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kualitas Pendidikan
Published by CV. Edu Tech jaya
ISSN : -     EISSN : 30312817     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Kualitas pendidikan is Published by CV. Edu Tech Jaya. This journal aims to publish and disseminate original works and current issues on the subject of research and studies in the field of education. Articles published in journals are the result of research or ideas in the field of education including educational innovation, Studies in Social Education, Studies in Science Education, Education Management, Teaching & Learning, Educational Quality, Educational Leadership, Educational Technology, Language Education, Educational Philosophy, Education religion carried out by researchers, teachers, lecturers, and students. Detailed information for loading articles and article instructions are provided in each issue
Articles 41 Documents
KARAKTERISTIK GURU PAI IDEAL Wiwin Sunita
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Kemudian guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau mushola, dirumah dan sebagainya. Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Tulisan ini ingin melihat bagaimana sebenarnya karakter guru PAI ideal. Dengan menggunakan analisis studi kepustakaan hasil temuan penulis menyatakan bahwa kepribadian guru Pendidikan Agama Islam yang perlu dijadikan sikap dan sifat yaitu takwa, amanah, adil, jujur, arif dan bijaksana, mandiri, cinta profesi.
ETIKA GURU DALAM PENDIDIKAN ISLAM Rosmina Simangunsong
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjadi seorang pendidik tidak hanya merupakan profesi yang mulia, tetapi juga menjadi komponen yang terpenting dalam sistem pendidikan. Sebagai profesi yang mulia, maka marwah serta kewibawaan harus selalu dijaga oleh seseorang yang berprofesi menjadi seorang pendidik. Jika diibaratkan sebagai sebuah motor, maka seorang pendidik adala pengemudi yang memiliki tugas menuntun kelajuan dan mengarahkan mobil tersebut. Tidak hanya itu, pendidik juga dianggap sebagai seseorang yang memiliki tanggungjawab terhadap perkembangan potensi peserta didik. Tulisan ini ingin melihat lebih jauh bagaimana etika guru dalam pendidikan Islam. Dengan menggunakan studi kepustakaan, hasil dari penelaahan ii menunjukkan bahwa faktor terpenting dari seorang pendidik tidak hanya dilihat dari kemampuan intelegensinya saja, tetapi juga penting memerhatikan etikanya. Etika inilah yang menentukan pendidik atau pembinan yang baik bagi anak didiknya, atau malah menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didik, terutama pada anak didik pada tingkat sekolah dasar dan kepada mereka pada tingkat menengah. Bagi peserta didik yang masih kecil, guru merupakan contoh teladan yang sangat penting bagi masa pertumbuhannya.
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PAI Dahawa
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ingin menganalisis problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif studi pustaka dengan menelusuri bergabagai sumber yang otoritatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika yang dihadapi dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah berasal dari siswa yaitu: 1) motivasi belajar yang rendah 2) kurangnya pemahaman terhadap materi yang telah diberikan, 3) kemampuan membaca Al-Qur’an siswa masih rendah. Sedangkan permasalahan yang berasal dari guru, adalah: 1) guru tidak menguasai kelas, dan 2) guru tidak menguasai materi pembelajaran. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut adalah: 1) menciptakan iklim belajar yang kondusif; 2) meningkatkan motivasi siswa melalui nasehat, 3) memberikan reward atas keberhasilan siswa, dan 3) melakukan monitoring sebagai bahan evaluasi.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI MADRASAH Jannatiah
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan analisis studi pustaka tentang implementasi pendidikan multikultural di madrasah. Sumber pengambilan materi dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa literatur primer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep pendidikan multikultural pada lembaga pendidikan dasar adalah terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif dikarenakan materi pembelajarannya mengajarkan saling menghargai, toleransi dan demokrasi terhadap perbedaan yang ada dan muatan kurikulum multikultural terintegrasi dengan pembelajaran seperti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Implementasi Pendidikan Multikultural dilakukan dengan memberikan contoh teladan dari guru tentang saling menghargai. Adapun metode yang dilakukan oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai multikultural kepada siswa adalah dengan cara mengajar dengan bahasa yang santun dan tidak pernah menyinggung isu sensitif yang berkaitan dengan perbedaan agama dan suku. Dengan demikian maka pendidikan multikultural berdampak positif bagi sikap toleransi siswa.
PERANAN GURU PAI DALAM MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN T. Nurhasanah
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru adalah unsur terpenting dalam mencapai tujuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana peran guru PAI dalam mengefektifkan pembelajaran. Tulisan ini menggunakan metode kepustakaan dengan menganalisis buku dan jurnal yang berkaitan dengan tema pembahasan. Hasil penelaahan menunjukkan bahwa tugas guru sebagai motivator yaitu meningkatkan gairah dan semangat belajar peserta didik baik dengan pemberian kata-kata motivasi maupun tugas-tugas tertentu yang akan membangkitkan rasa iingin tahunya. Sedangkan tugas guru sebagai fasilitator bukan saja soal fisik atau sarana prasarana bahkan ini adalah tugas sekolah, akan tetapi bagaimana guru memfasilitasi mental peserta didik dalam pembelajaran dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik untuk bertanya, berdiskusi dan sebagainya.
WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG ETIKA PESERTA DIDIK Apriyaldi
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menuntut Ilmu adalah sebuah kewajiban menurut Islam. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan terdapat beberapa etika yang perlu dipertimbangkan begi seseorang pencari ilmu. Etika yag dimaksud, saat ini perlahan telah hilang, padah etika sangat penting diperhatikan agar ilmu yang diperoleh bermanfaat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etika peserta didik dalam perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan menelusuri pendapat mufassir dan sumber-sumber atau dokumen lain yang otoritatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa hal terpenting dalam menuntut ilmu yaitu menjaga etika agar ilmu yang diusahakan dapat masuk ke dalam hati dan berguna untuk diamalkan. Beberapa etika peserta dalam menuntut ilmu seperti yang dijeaskan Al-Qur’an adalah 1) niat belajar untuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt., 2) rendah hati, 3), belajar secara bertahap, dan 4) belajar tuntas.
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA Juliani
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi guru dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana belajar siswa dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat bagi guru PAI dalam mengatasi kesulitan menggunakan media sosial sebagai sarana belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dimana peneliti akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang diamati pada saat penelitian. Adapun temuan dalam penelitian ini adalah strategi guru pendidikan agama Islam dalam pemanfaatan media sosial sebagai sarana belajar siswa dapat ditemukan bahwa guru memanfaatkan media sosial berupa facebook sebagai sarana belajar siswa. Kemudian, yang menjadi faktor pendukung dalam pemenfaatan media sosial sebagai sumber belajar adalah semangat siswa yang tinggi. Sementara itu yang menjadi faktor penghambatnya adalah kurangnya fasilitas dan belum semua guru menguasai media sosial sebagai sarana belajar.
STRATEGI PEMBINAAN KEPRIBADIAN ISLAMI SISWA Al Amin
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan pola pembinaan pembentukan kepribadian Islam siswa serta faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam proses pembinaan kepribadian Islam siswa dan mendeskripsikan upaya dalam mengatasi faktor-faktor yang menghambatnya. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah pola pembinaan kepribadian Islam meliputi : Pembinaan akidah Islam, pembinaan akhlak, pembinaan ibadah dan pembinaan kepemimpinan. Adapun faktor-faktor penghambat dalam proses pembinaan kepribadian Islam terdiri dari faktor internal yang meliputi: perbedaan latar belakang keluarga pada tiap-tiap siswa, kebiasaan hidup siswa sebelumnya dan dari faktor eksternal yang meliputi: Besarnya pengaruh dan tantangan hegemoni barat. Sedangkan upaya guru dalam menghadapi hal-hal yang dapat menghambat proses pembinaan kepribadian Islam siswa adalah menghadiri halaqah, upgrading, pembinaan yang intensif dengan baik kepada seluruh siswa dan guru dan pemberian sanksi kepada siswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
METODE PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM Autri Muliyani Piliang
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pendidikan anak dalam Islam dan untuk mengetahui relevansinya dengan konteks pendidikan saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi pustaka dengan menggunakan sumber pokok yang ditulis oleh ulama-ulama terdahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pendidikan anak dalam Islam adalah melalui keteladanan, pembiasaan, pemberian nasehat, pengawasan dan pemberian hukuman. Sedangkan relevansinya terhadap pendidikan saat ini adalah kitab ini mendapat sambutan baik disertai pujian yang tulus dari para guru, ulama dan pendidik bahkan ada juga dari pakar-pakar, sastrawan dan para da’i yang berkoresponden terhadap penulis. Selain itu setiap pembahasannya selalu didasarkan pada bukti atau dalil Al-Qur’an, Hadis maupun pendapat ulama.
MENGOPTIMALKAN AKAL PIKIRAN SEBAGAI MODAL BELAJAR Anisah Fitri Hasibuan
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan term-term akal akal dalam Al-Qur’an, kemudian bagaimana makna ya’qiluna dalam tafsir serta bagaimana memaknai akal sebagai instrumen belajar manusia dalam pandangan mufassir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan liberary research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa term akal dalam Al-Qur’an menggunakan kata-kata aqiluh 1 kali, ta’qiluun 24 kali, na’qilun 1 kali, dan ya’qiluuna 21 kali. Sedangkan makna ya’qiluuna dengan 5 tahap. Pertama dengan akalnya diharapkan manusia dapat mengikat dan menahan hawa nafsunya agar menjadi manusia yang seutuhnya, kedua dengan akal manusia dapat berpikir hakikat sesuatu, ketiga dengan akal manusia dapat membina hawa nafsunya, keempat hadirnya akal dapat dijadikan alat untuk tetap bersyukur kepada Allah swt. dan yang kelima adalah bertafakkur dan bertadzakkur kepada Sang pemberi akal karena hakikat akal adalah untuk mengenal Allah swt. Akal manusia selalu bekerja dan tidak pernah kenal lelah. Karena akal selalu berfikir untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan.