cover
Contact Name
-
Contact Email
agrolandnasional@gmail.com
Phone
+6285341013266
Journal Mail Official
agrolandnasional@gmail.com
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No.KM. 9, Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah 94148
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Published by Universitas Tadulako
Core Subject : Agriculture,
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian (P-ISSN: 0854-641X ; E-ISSN: 2407-7607) is a scientific journal published by Tadulako University. This journal specializes in the study of agriculture. The managers invite scientists, scholars, professionals, and researchers in the disciplines of Agriculture to publish their research results after the selection of manuscripts, review of partners, and editing process. This journal is published is 3 times a year. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian welcomes high-quality manuscripts resulted from a research project in the scope of agriculture related to aspects of Soil Science, Food Science, Agricultural Economics, Agronomy, Agricultural Diversification and Plant Protection. The manuscript must be original research, written in Bahasa (Indonesia), and not be simultaneously submitted to another journal or conference.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 3 (2006): September" : 17 Documents clear
Pemantauan Keanekaragaman Zingiberaceae Di Das Jengok, Banjaran, Kranji, Dan Pelus Wilayah Purwokerto Pudji Widodo; Yayu Widiawati; Sukarsa Sukarsa
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemantauan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan Zingiberaceae di Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat penting dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun. Perubahan yang pasti terjadi ini disebabkan oleh banyaknya konversi lahan di berbagai lokasi baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konversi ini merupakan konsekuensi dari pertambahan penduduk yang terus meningkat dengan cepat. Di satu pihak manusia memerlukan tumbuhan untuk hidup, tetapi di lain pihak habitat tumbuhan tersebut selalu diubah dan bahkan dirusak. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai Mei 2005 dengan pengambilan contoh pada plot permanen yang telah ditetapkan sejak tahun 1990 di empat sungai, yaitu sungai Jengok, Banjaran, Kranji, dan Pelus. Sedangkan sebagai sub kelompok adalah plot permanen yang terletak di sepanjang sisi sungai antara 100 – 300 m (tergantung lebar daerah aliran sungai). Sampel spesimen Zingiberaceae diambil dan diamati, selanjutnya data dibandingkan dengan data Zingiberaceae pada tahun 1990, 1997, dan 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tiga diantara empat sungai yang diamati, ternyata terjadi kenaikan jumlah spesies mencapai puncaknya pada tahun 2003, selanjutnya menurun pada tahun 2005. Hal ini disebabkan adanya konversi lahan secara besarbesaran. Sungai Jengok merupakan sungai yang memiliki Zingiberaceae dengan indeks diversitas paling tinggi yaitu 3,873 disusul oleh Sungai Kranji (3,630), lalu Sungai Pelus (3,578) dan yang paling miskin adalah Sungai Banjaran dengan indeks diversitas 3,510.
Peluang Efisiensi Penggunaan Dan Biaya Pupuk Pada Lahan Sawah Hasil Analisa Tanah (Kasus Di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap) Sodiq Jauhari; D. Juanda J.S
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pemetaan status hara adalah (1) memperoleh data dan informasi status hara P dan K tanah sawah, (2) Menghitung luasan lahan sawah tiap tingkat status P dan K. Manfaat yang diperoleh yaitu rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah yang lebih rasional dan efisien, berdasarkan status hara tanah, yang dapat menghemat kebutuhan pupuk. Kegiatan pemetaan status hara P dan K lahan sawah pada tahun 2003 berlokasi di Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. Metodologi yang dipakai meliputi : persiapan, pelaksaan pengambilan sampel tanah, pembuatan peta. Survei utama melakukan pengambilan sampel tanah individu dijadikan sampel tanah komposit, 1 sampel tanah komposit terdiri 10-15 sampel tanah individu. Jumlah sampel tanah komposit yang diambil sebanyak 156 sampel tanah komposit, data hasil analisis tanah dinilai kadar P dan K. Melalui 3 status (kriteria rendah, sedang dan tinggi). Hasil pemetaan status P dan K lahan sawah pada Kecamatan Maos sebanyak 156 sampel tanah status hara P sedang sampai tinggi, dari total sawah Kadar P sedang seluas 735,052 ha (36,204%) dengan kisaran 31 – 38 mg P205/100 gr ; serta status tinggi seluas 1258,282 ha (61,975%) dengan kisaran 50 – 77 mg P205/100 gr, sedangkan status hara K sedang sampai tinggi yaitu status sedang 1696,649 (79,750%) dengan kisaran 14-18 mg/100 dan status serta status tinggi 400,738 ha (20,250%) dengan kisaran 22 - 37 mg K20/100 gr. Dengan demikian pengeluaran biaya untuk pembelian pupuk SP-36 dapat dihemat sebanyak Rp.370.259.631,- / per musim tanam dan butuh biaya tambahan Rp.50 627 439,- dengan harga Rp. 2 100, sedangkan pengeluaran kebutuhan pupuk KCl dapat dihemat sebanyak 16.711.200 kg atau dapat dihemat sebesar Rp. 35.093.520,- per musim.
Pengaruh Berbagai Bahan Organik Dan Aplikasi Herbisida Metolachlor Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai Abdul Rizal AZ
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh herbisida metolachlor terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Percobaan lapangan dilaksanakan mulai bulan Nopember 2003 s/d Meret 2004 di lahan percobaan Pusat Penelitian dan Pengembangan PT Syngenta di desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari Kabupaten Kerawang Propinsi Jawa Barat, ketinggian tempat 17 m di atas permukaan laut dengan jenis tanah ordo Entisol. Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah sebagai petak utama adalah empat jenis bahan organik yaitu tanpa bahan organik, kompos jerami padi, pupuk kotoran sapi dan kompos eceng gondok, sebagai anak petak adalah empat dosis herbisida metolachlor yaitu tanpa herbisida, 1 kg b.a. ha-1, 2 kg b.a. ha-1 dan 3 kg b.a. ha-1. Data hasil percobaan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5 % Perbedaan di antara setiap dua angka respon akibat dari dua taraf faktor perlakuan yang berbeda untuk setiap taraf faktor perlakuan lainnya diuji dengan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) dengan taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan bobot nodula efektif dipengaruhi oleh pemberian bahan organik, Bobot kering dan hasil tanaman kedelai dipengaruhi oleh intraksi di antara bahan organik dengan dosis herbisida metolachlor. Hasil tertinggi diperoleh dengan pemberian pupuk kotoran sapi dengan aplikasi metolachlor dosis 2 kg ha-1 b.a. (2,03 Mg ha-1)
Effectiveness Of Bacillus subtilis (EHRENBERG) Cohn Against Rhizoctonia solani Kuhn In Vitro Amran Muis; Arcadio J.Quimio
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Department of Plant Pathology, College of Agriculture, University of the Philippines Los Baños (UPLB-CA), College, Laguna. Tujuan penelitian adalah untuk memilih strain Bacillus subtilis sebagai agen pengendali hayati Rhizoctonia solani pada tanaman jagung. Sebanyak 41 strain isolat Bacillus diisolasi dari akar tanaman jagung yang dikumpulkan dari berbagai tempat di Filipina diskrin secara in vitro terhadap isolat R. solani, penyebab penyakit busuk batang pada tanaman jagung. Dari ke 41 isolat Bacillus tersebut, dua strain B. subtiolis yakni BR23 dan BS100 ditemukan sangat efektif baik di laboratorium maupun di rumah kaca dalam menekan tujuh isolat R. solani virulen yang juga dikoleksi dari berbagai tempat di Filipina.
Pengaruh Insektisida Terhadap Musuh Alami Telur Penggerek Batang Pada Scirpophaga incertulas Walker Nurnina Nonci; Fausiah T. Ladja
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang pengaruh insektisida terhadap musuh alami telur pengegrek batang padi Scirpophaga insertulas Walker dilaksanakan dari Januari sampai Mei 2005 di Kebun Percobaan Lanrang dan Laboratorium Hama dan Penyakit Balitsereal. Empat varietas padi yang digunakan yaitu Gilirang, Cigeulis, Lok Ulo, dan Cibogo. Tiap varietas dibuat petak pengamatan dengan luas 5 x 5 m. Pengamatan dilakukan dengan mengambil telur penggerek batang pada tanaman sampel yang telah ditentukan. Telur yang ditemukan dimasukkan ke tabung reaksi, diberi label lalu dibawa ke laboratorium. Jenis parasitoid yang muncul diamati dibawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat varietas padi yang diamati terdapat tiga spesies parasitoid telur S. incertulas yaitu Trichogramma japonicum Ashm., Telenomus rowani Gah., dan Tetratichus schoenobi Ferr. Namun dalam satu kelompok telur S. incertulas tidak semua jenis parasitoid ditemukan tetapi kadang-kadang T. japonicum dengan T. rowani, atau T. rowani dengan T. schoenobi, ataukah T. japonicum dengan T. schoenobi. Aplikasi insektisida tidak berpengaruh langsung pada populasi parasitoid.
Hubungan Pola Penggunaan Lahan Terhadap Indeks Bahaya Erosi Di Sub Das Sopu Bagian Hulu Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah B.Elim Somba
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola penggunaan lahan dan kondisi fisik lingkungan terhadap tingkat bahaya erosi yang terjadi sebagai indikator terukur dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Penelitian dilaksanakan di wiliayah Sub DAS Sopu Kab. Poso Sulawesi Tengah dari September sampai Desember 2005 melalui pendekatan metode survey dan non eksprimental. Berdasarkan model kuantitatif yang diformulasikan dalam persamaan Universal Soil Loss Equation (USLE) dan Stepwise regression procedure maka pada lahan terbuka (kelas lereng >15 %) dan kebun (kelas lereng >40 %) secara signifikan meningkatkan nilai erosi aktual masing-masing sebesar 4.005 t/ha/thn dan 2.807 t/ha/thn. Sedangkan Indeks bahaya erosi (IBE) pada lahan terbuka sebesar 99 t/ha/thn dan 81,78 t/ha/thn pada lahan kebun termasuk kedalam kelas sedang. Umumnya semua unit lahan nilai erosi wajarnya melampau ambang toleransi (34,33 t/ha/th – 44,67 t/ha/thn). Besarnya peran variabel lahan terbuka dan kebun terhadap peningkatan indeks bahaya erosi berturut-turut adalah sebesar 3,39 kali satuan luas, dan 0,59 kali satuan luas, dengan nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,88.
Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis Pada Berbagai Waktu Aplikasi Bokashi Limbah Kulit Buah Kakao Dan Pupuk Anorganik Nur Hayati
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi bokashi limbah kulit buah kakao dan dosis pupuk anorganik yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah waktu aplikasi bokashi limbah kulit buah kakao yang terdiri dari dua aras, yaitu : dua minggu sebelum tanam dan satu minggu sebelum tanam. Faktor kedua adalah dosis pupuk anorganik yang terdiri dari tiga aras, yaitu: 133,3 kg/ha urea + 100 kg/ha SP-36 + 83,3 kg/ha KCL, 266,6 kg/ha urea + 200 kg/ha SP-36 + 166,6 kg/ha KCL dan 400 kg/ha urea + 300 kg/ha SP-36 + 250 kg/ha KCL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu aplikasi bokashi limbah kulit buah kakao memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang tongkol jagung manis, sedangkan dosis pupuk anorganik memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat tongkol/ha. Dari hasil uji BNJ 5 % diperoleh bahwa waktu aplikasi satu minggu sebelum tanam dan dosis pupuk anorganik 400 kg/ha urea + 300 kg/ha SP-36 + 250 kg/ha KCL memberikan hasil yang lebih baik dengan rata-rata panjang tongkol 22,96 cm dan berat tongkol/ha sebesar 8,516 ton, sedangkan interaksi antara pupuk anorganik dengan waktu aplikasi bokashi limbah kulit buah kakao tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata.
Indeks Keanekaragaman Dan Kemiripan Vegetasi Di Hutan Sekunder Kawasan Sub Das Powelua Kabupaten Donggala Naharuddin Naharuddin
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di hutan sekunder Kawasan Sub DAS Powelua Kabupaten Donggala dengan tujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman dan kemiripan vegetasi. Penelitian ini menggunakan metode garis berpetak (line plot sampling) berbentuk bujur sangkar, dilakukan dengan cara menarik garis lurus memotong garis kontur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks keanekaragaman vegetasi hutan sekunder muda maupun hutan sekunder tua tergolong tinggi, yaitu rata-rata mencapai (H’ = 2.9) dan (H’ = 3.0). Sedangkan indeks kemiripan Kondisi kedua lokasi yang diperbandingkan antara hutan sekunder muda dan hutan sekunder tua baik pada pada tingkat vegetasi pohon, pancang, semai dan tumbuhan bawah tidak terdapat kemiripan.
Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Burhanuddin Latarang; Abd Syakur
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil bawang merah terhadap pemberian berbagai dosis pupuk kandang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Guntarano Kecamatan Palu Utara pada Bulan Agustus sampai Desember 2004. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 taraf perlakuan, yakni tanpa pupuk kandang , pupuk kandang 2 kg/petak atau setara dengan 5 ton/ha , pupuk kandang 4 kg/petak atau setara dengan 10 ton/ha, pupuk kandang 6 kg/petak atau setara dengan 15 ton/ha, pupuk kandang 8 kg/petak atau setara dengan 20 ton/ha, pupuk kandang 10 kg/petak atau setara dengan 25 ton/ha, di mana masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kandang 10 kg/petak atau setara dengan 25 ton/ha memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya.
Penggunaan Em4 Dalam Pakan Buatan Untuk Meningkatkan Keefisienan Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Nila Gift (Oreochromis sp.) Farida Nur Rachmawati; Untung Susilo; Bambang Hariyadi
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh kualitas pakan dan jumlah pakan yang dikonsumsi. Penambahan EM4 dengan berbagai dosis (0, 5, 10 & 15mL/kg pakan) dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan Nila Gift. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Ikan nila gifr yang digunakan dalam penelitian ini bobotnya 12-18 g/ekor. Penelitian dilakukan selama 35 hari. Ikan diberi makan 2 kali sehari sebanyak 5% dari bobot tubuh dan sisa pakan yang tidak terkonsumsi diambil satu jam setelah pemberian pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai dosis EM4 dalam pakan tidak meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan Ikan Nila Gift. Meskipun begitu perlakuan yang dicobakan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kadar protein pakan ikan uji.

Page 1 of 2 | Total Record : 17