cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2017)" : 8 Documents clear
PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS SEBAGAI INOVASI STRATEGI BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN DI KOTA BANJARBARU (Studi Kasus pada Rumah Makan Bakso Batuah Jl. A. Yani Km. 36 Kota Banjarbaru) Aditya Renaldi Kurniawan; Emy Rahmawati; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.767

Abstract

Dalam upaya menghadapi persaingan bisnis diperlukan cara-cara inovatif untuk menciptakan strategi bisnis salah satunya dengan metode baru yang dapat memetakan bisnis serta mampu mengembangkan pemikiran yang lebih visioner kedepan sehingga bisnis tersebut dapat berkembang dengan baik melalui analisis pasar baik kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang dimiliki. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran model bisnis Usaha Rumah Makan Bakso Batuah dengan menggunakan Business Model Canvas dan untuk memberikan pilihan inovasi strategi bisnis yang tepat. Kegiatan tugas akhir dilakukan pada awal bulan Mei sampai dengan dengan berbagai proses kegiatan dilapangan dan pengolahan data sehingga selesai. Metode penelitian menggunakan kuisioner. Teknik menggunakan Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan yaitu metode Business Model Canvas yang dipadukan dengan analisis SWOT. Business Model Canvas digunakan untuk menggambarkan keadaan usaha dan analisis SWOT digunakan untuk menciptakan strategi melalui identifikasi kemampuan dan potensi yang bisa didapatkan sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Hasil penelitian ini menerangkan Usaha Rumah Makan Bakso Batuah dapat digambarkan dengan Business Model Canvas melalui 9 elemennya serta terdapat strategi-strategi baru pada usaha untuk keunggulan bersaing.Kata kunci : rumah makan, model bisnis, kanvas, strategi
POLA PENGGUNAAN TENAGA KERJA BERDASARKAN GENDER PADA BEBERAPA USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU Tara Erin Desyanti; Emy Rahmawati; Usamah Hanafie
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.768

Abstract

Hortikultura merupakan bidang pertanian dengan cakupan yang cukup luas, diantaranya adalah buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman hias. Di Kecamatan Landasan Ulin, komoditas sayuran dan palawija banyak ditemukan dengan mayoritas varietas unggul dengan masa pemeliharaan sepanjang tahun dan masa panen dilakukan sepanjang tahun dengan pola tanam secara bergiliran. Kelurahan Syamsudin noor dan Kelurahan Guntung Payung adalah wilayah penghasil tanaman sayuran terbanyak di Kecamatan Landasan Ulin. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pola penggunaan tenaga kerja pada usaha tani sayuran pada setiap aktivitas yang dilakukan, mulai pengolahan tanah sampai dengan pasca panen, berdasarkan jenis tenaga kerja pria dan wanita. Mengetahui tingkat upah yang didapat tenaga kerja pada setiap aktivitas yang dilakukan mulai pengolahan tanah sampai dengan pasca panen, berdasarkan jenis tenaga kerja pria dan wanita pada satu kali proses periode penanaman sayuran. Penelitian dilaksanakan dari Agustus 2016 sampai pada tahap sidang yaitu Oktober 2017. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode untuk memilih petani dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisis data dengan cara analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan penjelasan secara detail. Pola penggunaan tenaga kerja petani pria dan petani wanita pada usahatani sayuran di Kelurahan Syamsudin Noor maupun Kelurahan Guntung Payung memiliki perbedaan. Pada kegiatan pengolahan lahan, penanaman, dan pemeliharaan di dominasi oleh petani pria, karena menggunakan fisik yang cukup berat. Sedangkan kegiatan panen hingga pasca panen yaitu pengikatan sayuran didominasi oleh petani wanita. Pada upah petani pria dan petani wanita memiliki harga upah yang berbeda-beda tergantung ketentuan harga masing-masing per wilayah. Pada kelurahan Syamsudin Noor dan Kelurahan Guntung Payung tingkat upah petani pria dari pukul 08.00 – 17.00 sebanyak Rp 100.000,- sampai dengan Rp 150.000,-/ hari , dan untuk upah petani wanita dari pukul 08.00 – 14.30 sebesar Rp.60.000,- sampai dengan Rp.75.000,-/hari.Kata kunci: pola penggunaan tenaga kerja, gender, petani sayuran.
TINGKAT PENERAPAN PENGGUNAAN PESTISIDA KIMIA PADA USAHATANI SAYURAN DI DESA TELAGA LANGSAT KECAMATAN TELAGA LANGSAT KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Dea Ermaliyanda; Eka Radiah; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.763

Abstract

Sayuran bagi manusia sangat erat hubungannya dengan kesehatan. Dalam setiap usaha budidaya sayuran, petani sering menghadapi kendala yang dapat menyebabkan rendahnya kualitas dan kuantitas produk sayuran. Pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk sayuran, pestisida insektisida untuk mengendalikan serangga, herbisida, untuk mengendalikan gulma, rodentisida, untuk tikus dan insektisida buat memberantas hama jamur. Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat penerapan penggunaan pestisida digunakan adalah skor yang didapat dibagi dengan skor ideal dikali 100%. Untuk metode penarikan contoh penelitian ini menggunakan metode survey, untuk mengetahui persentase (%) tinggi rendahnya tingkat penerapan pestisida kimia mengacu pada penelitian terdahulu yaitu tingkat penerapan tekhnologi usahatani padi oleh Misrinawati (2016) dengan angka persentase dikatakan tinggi jika ≥ 77,78 % dan rendah jika ≤ 77,78 %, untuk mengetahui tujuan kedua yaitu, hubungan antara tingkat penerapan yang diperoleh dengan harga pestisida dan pengalaman UT digunakan  uji korelasi dwiserial karena didasarkan atas 2 kriteria penilaian yaitu tinggi dan rendah atau skala ordinal, tekhnik korelasi ini disediakan untuk menyelidiki ada tidaknya korelasi antara 2 gejala dengan harga pestisida (skala rasio) dan pengalaman petani (skala interval). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat penerapan penggunaan pestisida secara waktu, dosis dan frekuensi adalah sudah sesuai dengan anjuran baik dari label atau dari penyuluh dengan persentase Tingkat penerapan penggunaan pestisida kimia menurut penggunaan pestisida yang digunakan petani berdasarkan hasil penelitian adalah pada waktu dan cara penggunaan pestisida adalah 85,93% pada dosis penggunaan pestisida sebesar 94,23% dan pada frekuensi penggunaan pestisida sebesar 93,33%. Faktor harga pestisida kimia, dan pengalaman usahatani berhubungan secara siginifikan dengan tingkat penerapan penggunaan pestisida kimia. Sementara kebiasaan petani tidak berhubungan secara signifikan.Kata Kunci: korelasi dwiserial -1, skala rasio-2, skala interval-3
KEARIFAN LOKAL SISTEM PERLADANGAN GILIR BALIK MASYARAKAT DI DESA BELANGIAN KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Hadriansyah Hadriansyah; Luthfi Fatah; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.766

Abstract

Perladangan gilir balik, masalah utama dalam kegiatan perladangan gilir balik adalah masyarakat sering dianggap sebagai penyebab kerusakan dan kebakaran hutan, begitu pula dengan masyarakat Desa Belangian Kecamatan Aranio yang menggunakan sistem perladangan gilir balik pada pertanian mereka. Sistem ini disamakan dengan sistem ladang berpindah meskipun sebutannya gilir balik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau mengetahui komponen dan kegiatan pada sistem perladangan gilir balik dari tahap persiapan hingga tahap terakhir, kemudian mengidentifikasi kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat Desa Belangian pada sistem perladangan gilir balik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Belangian Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dimana data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara langsung dengan masyarakat peladang, data sekunder didapat melalui studi kepustakaan dari berbagai sumber. Perladangan gilir balik merupakan sistem bercocok tanam yang dilakukan masyarakat lokal secara berpindah dari satu bidang tanah atau ladang ke bidang tanah yang lain sampai kembali ke ladang yang semula ditanami, pembukaan ladang dilakukan dengan cara menebang dan membakar sebagian hutan untuk membuat lahan. Perladangan gilir balik yang dilakukan oleh masyarakat Desa Belangian berlangsung selama 3-4 tahun masa bera, namun tidak menutup kemungkinan masa bera lahan hanya selama 2 tahun jika lahan tersebut sudah memungkinkan untuk dikelola kembali. Tahapan dalam proses perladangan gilir balik meliputi: manabas, batabang, manyalukut, manyamprot, manugal, marumput, dan bagumba. Kearifan lokal dari kegiatan perladangan gilir balik meliputi kearifan lokal terhadap ekologi/konservasi, kearifan lokal terhadap ketahanan pangan dan kearifan lokal terhadap kondisi sosial dan budaya.Kata kunci: perladangan gilir balik, kearifan budaya lokal.
TINGKAT ADOPSI INOVASI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA KACANG TANAH DI DESA BELANGIAN, KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR Irpansyah Irpansyah; Suprijanto Suprijanto; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.765

Abstract

Masalah utama dalam pengembangan komoditas pertanian termasuk kacang tanah adalah sistem penerapan inovasi teknologi, Selain itu produktivitas kacang tanah saat ini sangat rendah karena penggunaan benih dan teknologi prapanen dan pasca panen yang sederhana. Kendala lainnya, petani masih menggunakan teknologi tradisional yang tidak memperhatikan teknologi spesifik yang dikehendaki oleh tanaman kacang tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi petani terhadap teknologi budidaya kacang tanah di Desa Belangian, Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar dengan menggunakan metode survei. Pengambilan contoh dilakukan dengan cara bertahap (multiple stage sampling): (1) menentukan desa tempat penelitian, ditentukan dengan cara metode sengaja (purposive method sampling), (2) menentukan jumlah sampel petani kacang tanah, ditentukan dengan cara acak sederhana (simple random sampling) sedangkan analisis yang digunakan adalah data kualitatif. Data tersebut menggunakan skoring dan persentase untuk mendapatkan tingkat adopsi inovasi petani yang mana tiap variabel data diolah menggunakan kelas bertingkat sebanyak 3 kelas, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan tingkat adopsi inovasi petani terhadap teknologi budidaya kacang tanah secara umum berada pada kategori sedang (belum mamadai/optimal) dengan kriteria 55,56% ≤ TAI < 77,78% dan persentase sebesar 66,13%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang selama ini dilakukan oleh petani di Desa Belangian mengenai teknologi budidaya kacang tanah belum sepenuhnya diterapkan.Kata kunci: inovasi, adopsi inovasi, teknologi, kacang tanah.
PERSEPSI KONSUMEN USIA MUDA TERHADAP BUAH TIMUN SURI DI KOTA BANJARBARU Rizki Laurinayudis Pratama; Djoko Santoso; Mariani Mariani
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.762

Abstract

Di kota Banjarbaru Buah timun suri banyak terdapat di bulan ramadhan, padahal buah timun suri merupakan buah yang non climatoric artinya dapat tumbuh kapan saja tidak tergantung oleh musim, berbanding terbalik dengan bulan ramadhan akan sangat sulit sekali menemui keberadaan buah timun suri di luar bulan ramadhan, padahal tidak menutup kemungkinan konsumen membeli dan mencari buah timun suri diluar bulan ramadhan, terdapat persepsi  yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian oleh konsumen, dengan mengetahui pesrepsi  konsumen usia muda di harapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan buah timun suri di luar bulan ramadhan agar , oleh karena itu  tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi konsumen khususnya konsumen usia muda terhadap buah timun suri. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2017. Metode pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan menggunakan teknik Convience Group Sampling (pengambilan sampel secara kebetulan). Convience Group Sampling adalah ini memilih sampel berdasarkan kebetulan saja, yang mana bersedia dan mau menjadi responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan alat statistik sederhana yaitu tabulasi silang, uji chi kuadrat dan modus. Dari hasil uji chi kuadrat diketahui tidak terdapat hubungan yang signifikan antara musim (Bulan ramadhan dan selain bulan ramadhan) dengan keputusan pembelian buah timun suri oleh konsumen.Kata kunci:Buah timun suri, usia muda, analisis deskriptif, persepsi
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA KELOMPOK TANI DENGAN PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA JARO KECAMATAN JARO, KABUPATEN TABALONG Muhammad Syukur; Usamah Hanafie; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.764

Abstract

Saat ini petani kurang berminat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan berbagai alasan seperti masih ada kerjaan yang harus diselesaikan, petani kurang aktif dalam tanya jawab atau diskusi, sehingga mereka beranggapan kegiatan penyuluhan kurang begitu penting untuk diikuti. Penelitian ini bertujuan pertama Untuk mengetahui tingkat interaksi sosial yang terjadi antar anggota kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan, kedua untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan, ketiga untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan partisipasi Petani dalam kegiatan penyuluhan. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel responden yang diambil adalah 36 orang petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata interaksi sosial anggota kelompok tani di Desa Jaro Kecamatan Jaro adalah 90,00 %  tergolong dalam kategori tinggi, rata-rata partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong sebesar 80,56% tergolong dalam kategori tinggi, serta terdapat hubungan yang nyata antara interaksi sosial anggota kelompok tani dengan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong.Kata kunci : interaksi sosial, partisipasi, hubungan.
STUDI KINERJA USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS BAHAN BAKU IKAN (Studi Kasus P-IRT Bakti Food di Banjarbaru) The Performance Study of Household Industries on Raw Material Fish Based (Case Study P-IRT Bakti Food in Banjarbaru ) Beny Budianto; Kamiliah Wilda; Djoko Santoso
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.761

Abstract

Sistem pengukuran kinerja perusahaan yang hanya menekankan pada aspek finansial tidak dapat mengetahui aspek-aspek lain (non-finansial) didalam perusahaan yang juga mempengaruhi performansi perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan juga diukur aspek-aspek non-finansial perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan industri rumah tangga tersebut dengan melihat organisasi dan membuat laporan keuangan serta menghitung rasio-rasio keuangan. Metode penelitian dengan metode deskriptif untuk organisasi, administrasi menggunakan laporan keuangan dan operasional menggunakan rasio Likuiditas dan rasio Rentabilitas. Analisis data dengan membagi struktur organisasi dalam 5 jabatan, serta administrasi membuat neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal, kemudian menghitung rasio solvabilitas (Current ratio dan Quick ratio) dan rentabilitas (ROI dan ROE). Hasil dari penelitian organisasi Bakti Food sehat karena memiliki mendapatkan skor 80%, tetapi masih ada jabatan-jabatan yang merangkap dalm tugasnya, laporan keuangan pada Bakti Food mengalami kenaikan setiap bulannya. Berdasarkan laporan keuangan maka rasio solvabilitas dikatakan tidak baik secara Current ratio dan baik sekali secara Quick ratio, sedangkan pada rasio rentabilitas mengalami kenaikan keuntungan setiap bulannya.Kata kunci: kinerja usaha, industri rumah tangga, kesehatan usaha

Page 1 of 1 | Total Record : 8