cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 640 Documents
ANALISIS USAHATANI MELON DI KOTA BANJARBARU Budi Setiawan; Hamdani Hamdani; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10306

Abstract

Kota Banjarbaru merupakan Kabupaten atau Kota yang memilikiproduksi tanaman buah melon terbesar di Kalimantan Selatan padatahun 2019 jumlah produksi melon sebesar 1.807,00 ton dan untuktahun 2020 yaitu 991,00 ton dimana pada tahun 2019 merupakanhasil terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipenyelenggaraan usahatani melon, biaya, penerimaan, pendapatandan keuntungan usahatani, dan kelayakan usahatani melon diBanjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banjarbarudengan total populasi 89 petani usahatani melon, sampel yangdigunakan dalam penelitian ini ada sebanyak 30 responden petaniusahatani melon dari yang diambil menggunakan teknik acakbertingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani melondi Kota Banjarbaru diselenggarakan selama 4 bulan (1 periodetanam) dari pengolahan tanah, penyemaian benih, penanamanbibit melon, perawatan hingga panen. Pada umumnya petanimenggunakan air sumur untuk sistem pengairannya. Biayausahatani melon yang dikeluarkan dalam satu periode tanam yaitu4 bulan adalah Rp Rp 12.115.796,39/usahatani dan untukpenerimaan yang didapatkan petani melon rata-rata sebesar Rp23.651.653,85 per usahatani. Adapun rata-rata pendapatan dariusahatani melon setiap usahatani memperoleh Rp 14.586.042,kemudian keuntungan rata-rata dari usahatani melon ini mencapaiRp 11.535.857,46 per usahatani. Keuntungan rata-rata yangdiperoleh oleh petani melon sangat menguntungkan denganperbandingan biaya yang dikeluarkan. Nilai RCR yang diperolehsenilai 1,95 yang artinya nilai tersebut lebih besar dari 1, makadapat dikatakan usahatani melon tersebut layak untuk diusahakandengan baik.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH VARIETAS LOKAL DI DESA SUNGAI BULAN KECAMATAN PULAU LAUT SELATAN KABUPATEN KOTABARU Dedi Ardiansyah; Kamiliah Wilda; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7807

Abstract

Kalimantan Selatan mempunyai 13 Kabupaten yang salah satunyaKabupaten Kotabaru. Kecamatan Pulau Laut Selatan adalah 1 dari 24kecamatan yang ada di Kabupaten Kotabaru dan luas wilayah sebesar378,07 km2, Pulau Laut Selatan memiliki 8 Kelurahan/Desa. Sebagaipenyedia kebutuhan pangan masyarakat, peningkatan produksi tanamanpangan terutama beras terus diupayakan untuk memantapkanswasembada pangan serta memenuhi kebutuhan masyarakat denganjumlah penduduk yang meningkat (BPS Kabupaten Kotabaru, 2019).Padi sawah dengan luasan 392,98 Ha di Kecamatan Pulau Laut Selatanmenghasilkan 1.619 ton pada tahun 2018. Salah satu penghasil padi diKalimantan Selatan adalah Desa Sungai Bulan Kecamatan Pulau LautSelatan Kabupaten Kotabaru dengan luas wilayah sebesar 12,7882 km2dengan jumlah penduduk 817 jiwa dan sekitar 70% diantaranya bermatapencarian sebagai petani padi sawah. Padi sawah yang ditanam adalahvarietas lokal siam kerdil. Tujuan penelitian ini mengetahui kegiatanusahatani padi, pendapatan serta kendala yang akan dihadapi petanidalam melakukan usahatani padinya. Kegiatan penelitian ini meliputipersemaian, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman,panen dan pasca panen, produksi dan produktivitas padi. Hasilpenelitian ini menunjukan biaya produksi usahatani padi sawah variataslokal Siam Kerdil dalam satu kali musim tanam rata-rata sebesarRp.3.376.411,29. Penerimaan dan pendapatan yang diperoleh petaniresponden padi sawah variatas lokal Siam Kerdil yaitu rata-rata sebesarRp.9.354.838.71 dan Rp.5.978.669,35 dalam satu kali, musim tanam,maka disimpulkan usahatani padi sawah varietas lokal di Desa SungaiBulan Kecamatan Pulau Laut Selatan Kabupaten Kotabarumenguntungkan, sehingga layak dijadikan usaha. Namun terdapatkendala yang dihadapi petani padi sawah varietas lokal Siam Kerdiladalah minimnya modal, tidak terkendalinya perubahan iklim, seranganhama dan penyakit.
ANALISIS FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP SNACK AYAM FILLET GORENG UNCLEDAZS BANJARBARU Ni Made Windy Widyastuti Purnamasari; Abdussamad Abdussamad; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen, menganalisis proses keputusan pembelian konsumen dan menganalisis faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen terhadap pembelian snack ayam fillet goreng Uncledazs Banjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai April 2018 di outlet Uncledazs Banjarbaru, Qmall Banjarbaru. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, Uji Validitas dan Realibilitas, serta Analisis Faktor. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas konsumen snack ayam fillet gorengUncledazs Banjarbaru didominasi yang berusia17-22 tahun (60%) dan pelajar/mahasiswa (52%). Berdasarkan analisis faktor, terbentuk 4 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian snack ayam fillet goreng Uncledazs Banjarbaru yaitu 1 (38,75%), faktor 2 (9,688%), faktor 3 (8,293%) dan faktor 4.Kata Kunci:keputusan pembelian, analisis faktor
ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN BERAS DI KOTA BANJARBARU Ahmad Jefrianus Shalihin; Taufik Hidayat; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2617

Abstract

Setiap konsumen beras mempunyai preferensi masing-masing dalam menentukan beras yang akan dikonsumsi, hal itu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan budaya dan daya beli. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi preferensi masyarakat terhadap atribut-atribut beras di Kota Banjarbaru dan mengidentifikasi atribut beras yang menjadi pertimbangan utama masyarakat. Adapun atribut-atribut beras yang akan diteliti yaitu kepulenan beras, warna beras, dan butir patah beras. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga di Kota Banjarbaru dengan jumlah sampel sebanyak 100 rumah tangga yang dibagi menjadi dua kelompok responden, yaitu 50 responden suku Banjar dan 50 responden suku non Banjar yang dipilih secara acak. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Chi Kuadrat (χ2) dan Multi Atribut Fishbein. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu masyarakat Banjarbaru memilih beras dengan kepulenan sedang, berwarna putih bersih, dan butir patah yang sedikit. Perbedaan preferensi responden suku Banjar dan suku non Banjar terletak pada atribut kepulenan beras, dimana responden suku Banjar memilih beras pera, sedangkan responden suku non Banjar memilih beras pulen. Urutan atribut beras dari yang paling dipertimbangkan masyarakat secara berurutan adalah kepulenan beras, butir patah beras, dan warna beras. Perbedaan urutan atribut beras antara responden suku Banjar dan suku non Banjar terletak pada atribut warna beras dan butir patah beras, dimana responden suku Banjar lebih mempertimbangkan atribut butir patah beras dibanding warna beras, sedangkan responden suku non Banjar sama-sama mempertimbangkan atribut warna beras dan butir patah beras.Kata kunci: preferensi, beras, atribut, suku Banjar, suku non Banjar 
KAJIAN USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA CINDAI ALUS KECAMATAN MARTAPURA KOTA (STUDI KASUS PADA USAHA AGRI MULYA FARM) Bagas Pratikta; Nuri Dewi Yanti; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5955

Abstract

Subsektor agribisnis jika dalam pengembangannya dioptimalkan maka subsektor agribisnis industri peternakan memiliki prospek yang baik dan industri peternakan akan membawa dampak positif bagi peternak. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akan mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap produk ternak, Salah satunya telur ayam ras. Ada dua  tipe telur diantaranya telur tipe medium biasanya bertelur dengan cangkang coklat, sedangkan tipe light biasanya bertelur dengan cangkang putih. Setiap tahun produksi telur Kabupaten Banjar mengalami peningkatan, meskipun tidak ada peningkatan yang signifikan. Sebagian besar penduduk Kabupaten Banjar adalah petani tanaman pangan dan peternakan. Bapak H. Karnoto memiliki peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Banjar. Peternakan yang berlokasi di Jl. Kebun Raya No. 101, Desa Cindai Alus Kelurahan Martapura Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar  Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya, pendapatan, penerimaan , keuntungan dan kelayakan usaha peternakan ayam agri mulya farm. Penelitian dilakukan mulai Agustus 2019 hingga Agustus 2020. Jenis data yang digunakan adalah data utama dan data pembantu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Total biaya agri mulya farm pada tahap awal usaha peternakan meliputi biaya tetap Rp 55.876.495, biaya variabel Rp 1.269.714.680, total biaya Rp 1.325.590.795 dan penerimaan Rp 1.436.145.000, jumlah keuntungan yang diperoleh adalah Rp 110.554.205. Kelayakan komersial dengan nilai RCR 1,08.
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN TRAKTIRAN TEMAN DI KOTA BANJARBARU Obed Yunus Hasan Purba; Nuri Dewi Yanti; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10339

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelangganmengambil keputusan untuk membeli minuman dari TraktiranTeman atau tidak dan untuk mengetahui seberapa puas pelangganterhadap minuman tersebut. Eksplorasi ini diarahkan pada duaoutlet, yakni Sungai Besar dan Balitan, mulai Maret hingga Mei2023. Pengambilan sampel menggunakan metode accidentalsampling. Analisis deskriptif dan analisis IPA (ImportancePerformance Analysis) dan CSI (Customer Satisfaction Index)digunakan untuk menguji kepuasan konsumen dan perilakukonsumen selama proses pengambilan keputusan pembelian. Sikapkonsumen terungkap dalam lima tahap pengambilan keputusanpembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian, menurut penelitian tentang perilaku konsumen. Indekskepuasan pelanggan memiliki nilai 82%, yang menempatkannyadalam kategori "sangat puas", menurut penelitian tentang kepuasankonsumen. Ada satu atribut di kuadran A, lima di kuadran B,delapan di kuadran C, dan dua di kuadran D
ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN BAJUIN KABUPATEN TANAH LAUT Annisa Rahmawati; Yusuf Azis; Djoko Santoso
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7859

Abstract

Jagung merupakan komoditas pangan yang penting kedua setelahpadi, karena berfungsi sebagai makanan pokok dan pakan ternakserta bahan baku industri. Tujuan penelitian ini adalah i)Menganalisis jumlah penggunaan faktor produksi (lahan,benih,pupuk urea, pupuk phonska, pupuk organik, pestisida cair, tenagakerja) pada usahatani jagung di Kecamatan Bajuin KabupatenTanah Laut; ii) Menganalisis pengaruh produksi jagung terhadappenggunaan faktor produksi (lahan,benih, pupuk urea, pupukphonska, pupuk organik, pestisida cair, tenaga kerja) padausahatani jagung di Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut; iii)Menganalisis kondisi efisiensi alokatif (efisiensi harga) faktorproduksi yang digunakan petani pada usahatani jagung diKecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Jenis data dikumpulkandalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Datadianalisis dengan fungsi produksi Cobb Dauglass analisis regresilinier berganda melalui Program Statgraphics. Pengambilansampel dilakukan secara acak sederhana sebanyak 30 sampel.Rata-rata jumlah penggunaan faktor produksi luas lahan 5,616 ha, benihyaitu 118,4 kg/usahatani atau 21,08 kg/ha, pupuk urea yaitu 1.315kg/usahatani atau 234,12 kg/ha, faktor produksi pupuk phonskayaitu 1.438,3 kg/usahatani atau 256,08 kg/ha, pupuk organik yaitu35.886,67 kg/usahatani atau 6.389,3 kg/ha, pestisida cair yaitu22,01 liter/usahatani atau 3,91 liter/ha dan faktor produksi tenagakerja yaitu 133,7 HOK/usahatani atau 23,80 HOK/ha. Sehinggarata-rata dari produksi usahatani jagung di Kecamatan Bajuinadalah 43.766 kg/usahatani (7.792 kg/ha). Hasil Penelitianmenunjukkan persamaan Ln Y = 6,47968 + 0,297619 X1 +0,550726 X2 + 0,216659 X3+ e. Model ini memiliki R2 sebesar98,8052%. Efisiensi alokatif (harga) pada usahatani jagung,penggunaan faktor produksi luas lahan tidak efisien secara harga,sedangkan benih dan tenaga kerja di Kecamatan Bajuin belummencapai efisien secara harga.
ANALISIS FINANSIAL DAN EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI KELURAHAN LOKTABAT UTARA DAN SEI ULIN KECAMATAN BANJARBARU UTARA KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Salsabila Salsabila; Hamdani Hamdani; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.695

Abstract

Salah satu komoditiipangan yang strategisidi Indonesia adalah jagungimanis sehingga dari tahun ke tahuni kebutuhan akan jagung manis semakin meningkat maka dari itu keuntungan yang didapat petani dari melakukani usahatanii jagungimanis seharusnyai tinggi, dengani penggunaani faktoriproduksiiyang efisienimaka keuntunganiusahatani dapat ditingkatkan. Penelitianiini bertujuan untukimengetahui besarnyaibiaya dan keuntungani dalam usahataniijagungimanis dan mengetahuiifaktori-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksii usahatani jagungimanis serta melihat tingkati efisiensiialokatifidalamipenggunaan faktori-faktor produksiipada usahatani jagung manis. Responden sebanyak 43 orang petani jagung manis yang dilakukan dengan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya rata-rata Rp 4.648.156/usahatani dan Rp 11.067.038/ha, penerimaan rata-rata sebesar Rp 14.853.023/usahatani atau 35.364.341/ha dan keuntungan rata-rata Rp 10.204.867 atau Rp 24.297.303/ha. Hasil analisis fungsi faktor produksi tipe Cobb Douglass diperoleh kesimpulan bahwa semua faktor produksi berpengaruh nyata secara simultan terhadap produksi usahatani jagung manis. Secara parsial yaitu luasilahan, benih, pupukikandang/organik, dan tenagaikerja, berpengaruhinyata terhadap produksii jagung manis dengan nilai sigi0,000 (< 0,05). Menurut analisis efisiensi hasil yangi diperoleh bahwai selain benih dan tenaga kerja, faktor produksi lainnya tidakiefisien.Kata kunci: jagung manis, keuntungan, faktor produksi, efisiensi alokatif
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT DI DESA SUNGAI NIPAH KECAMATAN KELUMPANG SELATAN KOTABARU Muhammad Fahrianor; Muzdalifah Muzdalifah; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7877

Abstract

Kelapa sawit merupakan produk pertanian unggulan dan pentingdi Indonesia. Kelapa sawit, nama latin Elaeis guineensis Jacq,merupakan tanaman industri penting penghasil minyak nabati,Industri Minyak dan Bahan Bakar (Biodiesel). Penelitian inidilaksanakan di Desa Sungai Nipah Kecamatan KelumpangSelatan Kotabaru. Penelitian ini menggunakan metode surveiterhadap populasi petani tersebut yang berjumlah 182 orang dandiambil sebagai sampel sebanyak 51 orang dengan teknik simplerandom sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkanbahwa penerimaan rata-rata usahatani kelapa sawit di desatersebut sebesar Rp 5.117.647 dalam periode bulan Agustus 2022,atau rata-rata sebesar Rp 2.819.824/ha. Besarnya pendapatan yangdiperoleh usahatani sawit di desa tersebut sebesar Rp4.767.327/usahatani per bulan atau sebesar Rp 2.626.797/ha perbulan. Risiko produksi usahatani kelapa sawit relatif kecil dengannilai CV hanya sebesar 0,16, sementara terdapat resikopendapatan yang diterima petani sawit dengan CV sebesar 0,54lebih besar sedikit di atas angka kriteria yang ditetapkan sebesar0,50.
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN GUNTUNG PAIKAT KECAMATAN BANJARBARU SELATAN KOTA BANJARBARU Bety Lestari; Sadik Ikhsan; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.6003

Abstract

Tempe merupakan produk yang telah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak lama untuk memenuhi kebutuhan pangan sumber protein, harganya relatif terjangkau dibandingkan dengan pangan sumber protein asal hewani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan usaha tempe; dan mengetahui faktor produksi yang mempengaruhi produksi usaha tempe serta untuk menganalisis efisiensi harga penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha pembuatan tempe di Kelurahan Guntung Paikat. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Mei 2021. Jumlah sampel sebanyak 23 orang pengrajin tempe yang diambil menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata faktor produksi yang digunakan pengrajin tempe selama tiga yaitu pada faktor produksi kedelai sebesar 6.610,43 kg/pengrajin tempe, ragi 7,76 kg/pengrajin tempe, TK 236,61 HOK/pengrajin tempe, daun pisang 201,65 ikat/pengrajin tempe dan plastik 7,7 gulung/pengrajin tempe. Faktor produksi yang nyata secara berpengaruh pada di tingkat kepercayaan (α = 0,05) yakni faktor produksi kedelai. Berdasarkan uji efisiensi alokatif menunjukkan bahwa faktor produksi kedelai, tenaga kerja dan daun pisang sudah efisien.

Page 4 of 64 | Total Record : 640