cover
Contact Name
Pandu Utomo
Contact Email
pandukutomo@ft.unmul.ac.id
Phone
+6282328487777
Journal Mail Official
pandukutomo@ft.unmul.ac.id
Editorial Address
Prodi Arsitektur Universitas Mulawarman, Jl. Sambaliung No. 9, Sempaja Selatan
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : -     EISSN : 29618533     DOI : https://doi.org/10.30872/transform.v1i1
Core Subject : Engineering,
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science is a peer-reviewed journal published by Universitas Mulawarman. Articles published in this journal enshroud such as architecture, urban design, and urban planning. The scope of study of TRANSFORM is focusing in: Architecture (Architectural theory and history; Building science and technology; Tectonics and materials; Interior design; Digital architecture and BIM) Branch of Architecture Field (Landscape architecture; Tourism architecture; Psychology architecture) Construction (Construction technology; Construction management; Structural engineering) Urban Design (Urban design theory; Housing and settlements; Smart city; Sustainable city; City branding; Space Syntax; Green infrastructure; Transit oriented development) Urban Planning (Urban planning theory; Spatial studies; Regional policy)
Articles 30 Documents
Konsep Desain Ruang Belajar di Outdoor Learning Space, Universitas Mulawarman Hani Frisca; Nur Asriatul Kholifah; Pandu K. Utomo
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 1 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i1.64

Abstract

Universitas Mulawarman merupakan universitas tertua yang ada di Kalimantan Timur. Berbagai fasilitas kampus di Universitas Mulawarman disediakan untuk mendukung mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar selama menempuh pendidikan di Unmul. Fasilitas terbaru yang ada di Unmul yaitu outdoor learning space yang berada di pusat kawasan kampus Unmul. Pemanfaatan ruang terbuka hijau di area kampus ini dapat menjadi ruang publik dan ruang belajar terbuka. Berdasarkan pengamatan di outdoor learning space Unmul, saat ini belum terdapat fasilitas ruang belajar dapat mewadahi kegiatan mahasiswa yang terlindung dari hujan dan panas. Belum tersedianya fasilitas tersebut mengakibatkan penggunaan fungsi dari outdoor learning space ini kurang maksimal. Kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi saat ini sudah banyak mengalami perubahan dan perkembangan. Kebutuhan ruang belajar terbuka dapat menjadi pilihan tempat yang ideal untuk berbaur. Konsep desain ruang belajar di area outdoor learning space Unmul ini bertujuan sebagai wadah belajar yang nyaman, produktif dan edukatif sehingga mahasiswa dapat merelaksasikan diri. Selain itu juga dapat memaksimalkan fungsi dari outdoor learning space yang sudah ada saat ini. Desain dari ruang belajar ini juga memperhatikan beberapa aspek fungsi dan kualitas ruang, serta kepuasan pengguna. Konsep desain ruang belajar ini diharapkan dapat menjadi prototype ruang belajar di ruang terbuka kampus Unmul lainnya, tidak hanya di outdoor learning space saja. Semakin banyak kegiatan mahasiswa di kampus dan kegiatan pembelajaran sudah berlangsung secara luring, maka ruang belajar ini dapat menjadi alternatif fasilitas pendukung bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Evaluasi Fungsi Vegetasi di Area TPA Supit Urang Kecamatan Sukun, Kota Malang Petrus Randi Jemali; Hesti Triana Soelistyari; Rizki Alfian
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 1 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i1.65

Abstract

Perencanaan Lanskap adalah langkah atau cara-cara yang dilakukan secara sistematik untuk menghasilkan penataan lanskap yang ideal, tepat guna sesuai dengan kebutuhan di masa mendatang. Perencanaan lanskap bertujuan untuk menciptakan keadaan yang multifungsi, yang mampu menciptakan keberlanjutan ekosistem di dalam wilayah tersebut. Perencanaan Lanskap yang baik diperlukan untuk mewujudkan taman Ruang terbuka hijau (RTH) sangat diperlukan diberbagai kawasan atau lingkungan perkotaan maupun perdesaan, namun RTH diperlukan pula di lingkungan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang cukup luas. Karena TPA selain menghasilkan bau yang tidak sedap juga memberikan kesan kotor dan tidak indah atau kumuh. Sehingga penataan TPA perlu cara pemilihan tanaman yang berfungsi sebagai reproduksi bau dan mendukung aspek keindahan lingkungan alam. Untuk memecahkan permasalahan lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, maka perlu dilakukan kajian pada aspek Hardscape (elemen keras lanskap) dan Softscape (elemen lunak lanskap). Aspek hardscape yang dikaji meliputi tata letak bangunan, sirkulasi pada TPA, sistem irigasi dan drainase. Sedangkan aspek Softscape yang dikaji meliputi pemilihan jenis vegetasi untuk mereduksi polutan, penahan angin, vegetasi untuk konservasi air tanah, vegetasi sebagai peneduh dan penambah nilai estetika.
Analisis Manajemen Kontrak Dalam Proyek Beautifikasi Gedung Belakang Dan Penataan Taman KANWIL Kementerian Hukum dan HAM NTB Ninda Pratiwi; Dharwati P. Sari; Indra Ariani
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 1 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i1.66

Abstract

Dalam industri konstruksi, kontrak yang memiliki aspek hukum tidak hanya mengikat antara kedua pihak tetapi menjadi acuan dan pengendalian atas pekerjaan yang telah disepakati bersama. Dalam manajemen kontrak, ada kegiatan utama yang harus dilakukan, yaitu: penyusunan dan pembuatan kontrak, kontrak sebagai pedoman kerja (TOR), kontrak sebagai 'pengendalian, administrasi kontrak. Dalam Beautifikasi Proyek Pengadaan Pengecatan Gedung Belakang dan Penataan taman pada Kantor wilayah kementerian Hukum dan Ham NTB sudah berjalan sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Tiap tahapan kegiatan dalam proyek konstruksi perlu diatur secara hukum, peran dan tanggung jawab PPK dalam sebuah proyek pengadaan barang/jasa pemerintah sangatlah krusial baik dari tahapan perencanaan hingga serah terima hasil pekerjaan. Namun tidak dapat dipungkuri masih terdapat kelemahan pada peraturan tersebut ketika pengadaan barang/jasa yang pengerjaannya sederhana tidak dianggarkan untuk pembuatan spesifikasi teknis dimana seorang PPK tidak kompeten pada bidangnya.
Implikasi Tradisi Nyelawat Terhadap Penggunaan Ruang Dian Kartika Santoso; Irawan Setyabudi
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 1 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i1.67

Abstract

Partisipasi sosial Masyarakat Indonesia mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk proses siklus kehidupan manusia. Salah satu penerapan gotong royong dalam masyarakat dalam proses daur hidup manusia dapat ditemukan dalam tradisi Nyelawat di desa Malangsuko, Kecamatan Tumpang. Nyelawat adalah istilah lokal bagi masyarakat untuk menyebut kegiatan mengurus jenazah, menyampaikan belasungkawa, dan takziah. Menariknya, peran berbeda menurut gender dan fleksibilitas ruang yang terbentuk akibat tradisi Nyelawat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang sesuai dengan gender, dan melihat implikasinya terhadap ruang mikro dan makro yang terbentuk akibat tradisi Nyelawat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, pemetaan perilaku yang berpusat pada tempat, dan teknik dokumentasi. Implikasinya secara makro dan meso ditunjukkan dengan semakin luasnya ruang perawatan yang tidak hanya di rumah duka, tetapi juga di koridor jalan desa, jalan desa, dan tempat pemakaman (TPU). Sedangkan dalam skala mikro, dampaknya terlihat dari perubahan ruang teritorial rumah tetangga yang digunakan untuk memasak dari dapur dan ruang tamu yang sebelumnya semi privat menjadi zona publik.
Kajian Persepsi Pengunjung Terhadap Desain Taman Fronteira Garden Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur Yohanes S. Lesu; Rizki Alfian; Irawan Setyabudi
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 1 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i1.68

Abstract

Tuntutan terhadap peningkatan kenyamanan bagi penghuni kota semakin dikemukakan sehingga perlu dilakukan kajian terhadap desain taman yang tidak keluar dari budaya daerah dan pengelolaan taman kota supaya dapat rnemberikan kepuasan kepada penghuni kota dan dapat terbentuk kota dengan lingkungan yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap desain dan menyusun rekomendasi pengelolaan Taman Fronteira Garden Kota Atambua Kabupaten Belu. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Persepsi pengunjung terhadap desain Taman Fronteira Atambua yakni sebagai berikut: Persepsi responden sebanyak 32 pengunjung Taman Fronteira terhadap vegetasi baik dengan skor untuk hasil parameter vegetasi menunjukan presentase sebanyak 82,12%. Persepsi responden sebanyak 32 pengunjung Taman Fronteira terhadap fasilitas baik dengan skor untuk hasil parameter fasilitas menunjukan presentase sebanyak 68,33%. Persepsi responden sebanyak 32 pengunjung Taman Fronteira terhadap keindahan baik dengan skor untuk hasil parameter keindahan menunjukan presentase sebanyak 68,75%. Persepsi responden sebanyak 32 pengunjung Taman Fronteira terhadap keamanan baik dengan skor untuk hasil parameter keamanan menunjukan presentase sebanyak 72,27%. Persepsi responden sebanyak 32 pengunjung Taman Fronteira terhadap kenyamanan baik dengan skor untuk hasil parameter kenyamanan menunjukan presentase sebanyak 70,83%. 2) Kegiatan pengelolaan Taman Fronteira meliputi rekomendasi vegetasi, fasilitas, keindahan, keamanan dan kenyamanan.
Persepsi dan Preferensi Pengunjung di Masa Pandemi Covid-19 pada Kawasan Wisata Coban Rais di Kota Batu - Jawa Timur Yulius Yohanes Uki; Hesti Triana Soelistyari; Rizki Alfian
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 1 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i1.73

Abstract

Pariwisata dianggap sebagai industri yang mengalami perkembangan pesat. Sejak kasus COVID-19 masuk dan meningkat di Indonesia, berbagai masalah sosial dan ekonomi muncul di masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Alam Coban Rais, tepatnya di Dusun Dresel, Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kabupaten Malang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui preferensi dan persepsi pengunjung Taman Wisata Alam Coban Rais pada masa normal akibat pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan aspek fisik dan biofisik taman wisata alam Coban Rais pada masa new normal Covid 19 di Kota Batu telah mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah. Persepsi pengunjung taman Wisata Coban Rais dalam masa normal baru Covid 19 di Kota Batu. Pengunjung menyatakan bahwa kondisi cuaca di Coban Rais sangat baik, kondisi keberadaan vegetasi yang lengkap, sirkulasi udara dan matahari yang baik, dan ruang terbuka yang dioptimalkan. Sebagai ekowisata yang memiliki banyak ruang terbuka hijau, Wisata Coban Rais menyediakan kondisi cuaca dan vegetasi yang baik. Sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan dan udara segar khas daerah pegunungan. Pengunjung merasa bahwa Taman Wisata Coban Rais dapat memberikan kesejukan yang tidak terdapat di area rumah pengunjung. Sehingga pengunjung merasa perlu menikmati wisata alam yang bersih, sejuk dan aman. Preferensi pengunjung Taman Wisata Alam Coban Rais pada masa new normal covid-19 di Kota Batu adalah jenis kegiatan di Taman Wisata Coban Rais, jenis media, aksesibilitas dan jenis fasilitas di era new normal. Covid-19 yang telah dilaksanakan dengan baik.
Persepsi Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Jalur Pedestrianjalan Besar Ijen Kota Malang Christo Mario Fraya Diaz; Irawan Setyabudi; Mochmmad Azkari Hisbulloh Akbar
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 2 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i2.106

Abstract

Kawasan Ijen didukung olehjalur pedestarian yang memberikan manfaat kenyamanan bagi pejalan kaki, maka Pedestarian Jalan Besar Ijen seharusnya memberikan fasilitas lebih vegetasi seperti pohon dan tanaman-tanaman lainnya sehingga dapat tercapainya kepuasan atau kenyamanan bagi pejalan kaki.Penelitian diadakan di Kecamatan Klojen Kota Malang, Jawa Timur.Dalam penelitian ini, metode analisis kuantitatif yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis statistik deskriptif.Metode Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya.Berdasarkan pehitungan menggunakan skala likert dari 30 orang masyarakat yang berpersepsi mengenai tanggapan terhadap jalur pedestrian Jalan Besar IjenKota Malangmenujukan 80% dengan nilai ini dapat dikategorikan dalam kriteria Nyaman. Alasannya, masyarakat Nyaman dengan kondisi di jalur pedestrian Jalan Besar IjenKota Malang dampak positif bagi perkembangan Jalur pedestrian di Jalan Besar IjenKota Malang karena akan menambah daya tarik wisata yang ada di Jalan Besar Ijen dan akan menambah kenyamanan bagi masyarakat atau wisatawan.
Kajian Lanskap Desa Lela Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur Wilhelmus Bernadus Bisa; Irawan Setyabudi; Rizki Alfian
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 2 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i2.111

Abstract

Lela village has a population of mostly ethnic flores. Most of the inhabitants are farmers. The main agricultural products in this village are coffee, cocoa and others. Law 6 of 2014 concerning villages (UU Desa) states that villages are villages and traditional villages or what is called by another name, hereinafter referred to as village, is a legal community unit that has territorial boundaries that are authorized to regulate and manage government affairs, the interests of the local community based on community initiatives, origin rights, and/or traditional rights that are recognized and respected in the system of government of the unitary state of the republic of Indonesia. The village is an area that has great natural potential. from these natural resources, can be used as a source of food and raw materials. These natural resources owned by the village can be used as a driving force to increase national economic development. This is because Indonesia adheres to a people's economic system which is proven to be able to support the national economy even in times of crisis. However, the reality is that most villages in Indonesia are underdeveloped villages. The livelihood of the majority of the population in the village of Lela Sikka is farming. In accordance with the climate of the area, the majority of them are dry land farmers, the rest are fishermen, entrepreneurs and employees, both public and private. Sikka Regency is a regency located in the province of East Nusa Tenggara, Indonesia. The capital city of Sikka district is Maumere, FGD can simply be defined as a discussion that is carried out in a systematic and focused way about a particular issue or problem. (Bisjoe, A. R. H. 2018). “FGD is a systematic process of collecting data and information on a specific, very specific problem through group discussions”. In more detail, the definition of FGD was put forward by (Prihatin, E. 2014). Kata Kunci: Lela village, Historical Landscape Study, Historical Characteristics In Lela Village
Evaluasi Aspek Fungsi Pohon dan Perdu Hutan Kota Velodrome Malang Wilhelmus Boli Waton; Rizki Alfian
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 2 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i2.112

Abstract

AbstrackEvaluation of Functional Aspects of Trees and Shrubs in Malang Velodrome City Forest Malang City has green open space with a total area of ​​1752.15 ha of green open space which is divided into 33.56 ha of urban forest, 175.49 ha of city parks, 59.19 ha of field, 218.64 ha of green lanes, 1102.43 ha of river borders, and other forms of 162.84 ha (Ministry of Public Works 2012). Malang City area in 2012 was recorded as having urban forest of 0.35% of the total area of ​​Malang City. One of the green open spaces that became the reason for the research is the Malang Velodrome City Forest. This urban forest is in the form of spreading and piling up. Plants found in this urban forest are the main elements studied by researchers, so plants that have a beautiful and functional visual appearance provide physical benefits so that they can meet the physical and spiritual needs of the visitors. Planting plants sometimes develop into a specific function, for example, as a fence to reduce the effects of wind.This study aims to analyze the quality of plants in terms of function according to the criteria in the science of landscape architecture. The basis for assessing plant function is done by comparing the criteria for plant function that should be with conditions in the field. The results of this study are expected to add information to landscape architecture, planners, and managers to consider aspects of physical function in the development of landscape plants.Keywords: Urban Forest, Landscape plant function
Persepsi Akademisi Bidang Lanskap Terhadap Objek Wisata Coban Talun di Kota Batu Wiwin Seputri Kariam; Irawan Setyabudi
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 1 No. 2 (2022): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v1i2.115

Abstract

ABSTRACT Batu City is one of the cities in East Java Province. One of the natural tourism potentials in Batu City is Coban Talun. Coban Talun is located in Wonorejo Hamlet, Tulungrejo Village, Bumiaji District, Batu City, East Java Province. Coban Talun is one of the natural tourism and artificial tourism that attracts many visitors. Coban Talun is managed by Perhutani and in collaboration with the private sector makes Coban Talun crowded with additional facilities and infrastructure. Coban Talun has rides consisting of waterfalls, flower gardens, photo spots, dams, pine pedestals, wooden bridges, Pagupon Camp, Apache Camp, and Omah Triangle. The development of Coban Talun in Batu City has a positive impact on the surrounding community by creating economic value, creating jobs, and increasing people's income. In addition, the development of Coban Talun can be a tourist attraction to Batu City. Views, opinions, and interpretations from various parties can support the development of Coban Talun through an analysis of perceptions of landscape quality, landscape potential, circulation, comfort, and attractiveness. Based on direct observation, visitors who come to Coban Talun are academics from Malang City, Malang Regency, and Batu City. This is also supported by data on Coban Talun's 16,575 visitors (City of Batu in Figures 2021). Perception is the way each individual can interpret an object differently depending on the point of view of each individual. The results of the study prove the perception of academics in the landscape field towards Coban Talun tourism objects in the city of Batu with the determination of 50 respondents using random sampling methods and data processing using the Likert scale method stating that the attractiveness of tourism objects in Coban Talun is very good with a total score of 2,027 and a maximum score of 2,500. with a percentage of 81.08%. While the accessibility of 50 respondents obtained 361 total scores with 500 total scores maximum with a percentage of 72.2% being in good criteria. While the facilities are in good criteria with a total score of 965 and a maximum score of 1,250 with a percentage of 77.2%. Keyword:perception, academics, landscap, coban talun

Page 1 of 3 | Total Record : 30