cover
Contact Name
Muhammad Nashir
Contact Email
jupe2@stikesbanyuwangi.ac.id
Phone
+6285748015150
Journal Mail Official
jupe2@stikesbanyuwangi.ac.id
Editorial Address
Jl. Letkol Istiqlah No.109, Lingkungan Mojoroto R, Mojopanggung, Kec. Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68422
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan & Pengajaran
ISSN : 29859891     EISSN : 29856736     DOI : https://doi.org/10.54832/jupe2.v2i1
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan & Pengajaran (JUPE2) publishes original research papers, case reports, and review articles. The publication includes the following topics: Early childhood, primary, and secondary education Language Education Mathematics and science education Guidance and counseling education Educational technology Character education Special needs education Global issues in education Technical and vocational education Language education Social science education Educational management Sport science and physical education Health Education Other areas in education
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024" : 16 Documents clear
Improving the Seventh-Grade Students’ Speaking Ability Through Fishbowl Game at SMP Muhammadiyah I Genteng Academic Year Noor Faridha; Yayah Ikhda Nevia
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.127

Abstract

most important thing in therriculum. The result of learning English for junior high school is communication between oral and written. The limitation is the ability to understand sentences in English. Refers to the KTSP curriculum or the education unit-level curriculum. The emphasis in this curriculum is on speaking and writing skills. Ability here can be interpreted as a limitation of literacy function, namely that students are able to interpret and make texts in the form of procedure text, recount text, narrative text, and descriptive text. Procedure text is used to tell about making, or doing something. Often the students find it difficult to do that. The students find it difficult to learn and cannot express again, the teacher must find an easy and effective way, The problem in this research is "how to apply the Fishbowl game to improve speaking habits at SMP MUHAMMADIYAH I GENTENG in the 2019/2020 academic year. This Classroom Action Research has several stages: planning, implementing, observing, and reflecting. The result is that the minimum standard in cycle 1 is 57% and cycle 2 is 89%. It can be concluded that this method has reached the target of 75%. It can be concluded that the learning process has been fulfilled by using the fish bowl game method to improve speaking skills at SMP MUHAMMADIYAH I GENTENG for the 2019/2020 school year.
Code Switching in English Teacher Instruction: A study of the Teacher Language in English Classroom and Its Implications for Indonesian Students Language Education Hastini Abdul Gani; Nabilah Nur Izzah; Jamiluddin
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.168

Abstract

Teaching English in Indonesia is not the same as teaching English in a country where English is the native language. The teacher should make sure the students understand the explanation or instruction from the teacher. In the foreign language classroom, code switching is naturally occurring to make the teaching learning process run smoothly. Therefore, this study aimed to explain the function of code switching, students perceptions of the teacher’s code switching, and the effect of teacher’s code switching practices on students’ understanding in the teaching learning process. It was conducted at SMAN 9 Palu by using descriptive qualitative as the method. The researcher used observation, questionnaire and interview to get the data. The results of the study showed that first, there were three functions of code switching used by the teacher proposed by Sert (2005), those are topic switch, affective function, and repetitive function. Second, most of the students had positive perceptions about students' understanding and students' feelings during learning with code switching used by the teacher. Third, code switching used by the teacher in teaching learning English process provides a positive effect in providing a positive learning environment, and facilitating students with low level of second language proficiency . Keywords: Code switching, English classroom, teacher instruction
Harmonizing Language Acquisition: Exploring the Link between English Song Listening Frequency and Vocabulary Proficiency Hastini Abdul Gani; Michael Belo; Darmawan
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.187

Abstract

Students need to have a wide range of vocabulary to communicate effectively. However, many students face vocabulary-related problems such as a lack of vocabulary and difficulty in identifying word meanings. One of method that can help improve students' vocabulary is to listen to English songs repeatedly and acquire vocabulary through the lyrics of the songs. This study was conducted at SMAN 6 Sigi with a sample size of 90 students. This research is quantitative research with correlational method. The researchers collected data using interview and test. The Pearson Product Moment result of both data analysis instruments is 0.011. The category is neligible. This indicates that there is no relationship between both variables. There are several factors identified as the cause of no correlation; first, the context of the vocabulary measurement instrument is not relevant to the frequency listening instrument. Second is the low motivation of students to learn English through songs, as only about 29% of students have motivation to learn English through songs. Third, the listener's experience with English and the frequency of listening to English songs. Fourth is the student's time preference when listening to English songs. And the last factor is the music preferences of each student. Keywords: Correlation; Listening to English Song; Vocabulary
Deiksis Dalam Film 'Mulan': Analisis Pragmatik Nur Wahyuni; Indah Afrianti; Mulya Yusnarti; Lila; Nurlaila
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penggunaan deiksis dalam film 'Mulan' dengan pendekatan pragmatik. Deiksis adalah fenomena linguistik di mana makna suatu ungkapan bergantung pada konteks komunikatifnya. Dalam konteks film, deiksis dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman karakter, hubungan interpersonal, dan dinamika cerita. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis pragmatik, dengan fokus pada pengidentifikasian tipe deiksis yang muncul dalam dialog, visual, dan penggunaan ruang dalam adegan tertentu. Penelitian ini juga melibatkan analisis wacana untuk mengeksplorasi bagaimana deiksis berkontribusi pada konstruksi makna dan hubungan antar karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deiksis dalam film 'Mulan' digunakan secara cermat untuk memperkuat dimensi karakter, menciptakan keintiman antar karakter, dan membangun ketegangan dramatis. Selain itu, terdapat perbedaan dalam penggunaan deiksis antara adegan yang melibatkan interaksi interpersonal dan adegan pertempuran, mencerminkan peran deiksis dalam membentuk dinamika naratif. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang peran deiksis dalam film sebagai alat penting dalam menyampaikan makna dan merancang pengalaman penonton. Implikasi praktis penelitian ini mencakup pemahaman yang lebih baik tentang cara pembuat film menggunakan deiksis untuk mencapai efek tertentu dan potensi pengembangan metode analisis pragmatik dalam konteks filmologi.
Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS di SMPN 3 Woja sulaiman; Jama’ah; Baiq Senyah; Inul Justita
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.227

Abstract

Pendidikan harus dilaksanakan secara optimal sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan bangsa. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Tapi kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran IPS belum meningkatkan prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan. Dalam pembelajaran IPS, guru masih menggunakan metode ceramah/konvensional, pada saat proses pembelajaran. Guru masih kurang kreatif dan inovatif untuk mengembangkan teknik pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar tes dan lembar observasi sedangkan teknik pengumpulan datanya yaitu teknik tes dan teknik observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan skor rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah 8,5 dengan kategori “cukup aktif” dan pada siklus II meningkat menjadi 13 dengan kategori “aktif”. Skor rata-rata aktivitas guru siklus I yaitu 10,5 dengan kategori “baik” dan pada siklus II meningkaat menjadi yaitu 15 dengan kategori “sangar baik”. Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 62% dan pada siklus II meningkat menjadi 90%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik pembelajaran Media Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII-A di SMPN 3 Woja.
Pengaruh Metode Latihan Circuit Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Siswa Ekstrakurikuler Volley Ball Linda Susila; Rizki Aris Munandar; Fabian Suhendra
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.228

Abstract

Pelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode latihan circuit training terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa Ekstrakuriker voleey ball. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan memakai metode penelitian One-Group Pretest-Posttest. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa ekstrakurikuler yang berada di SMA Negeri 2 Manggelewa yang berjumlah 15 orang siswa. Instrument untuk mengukur kekuatan power otot tungkai adalah tes vertical jump. Data di peroleh melalui pretest dan postest. Dari hasil teknik analisis data menggunakan uji-t. Dari hasil penelitian pengaruh metode latihan circuit training terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa Ekstrakuriker volley ball., di peroleh t-hitung sebesar 18,812 dan t-tabel sebesar 1,76131 dan p < dari 0,05. Hasil tersebut diartikan bahwa hipotesis dinyatakan diterima, sehingga hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa Metode Latihan Circuit Training sangat tepat untuk peningkatan Power Otot tungkai khususnya dalam permainan volley ball.
Pengaruh Penggunaan Media Alat Peraga Roda Berputar terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 26 Dompu Mulya Yusnarti; Dedi Kusnadi; Titi Pujiarti; Trisno; Dita Aprilia; Mariati
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.231

Abstract

This research is motivated by yhe lack of effectiveness of applying instructional media in the learning precess so that students are less effetive in understanding the material, seen from the results of the evaluation of learning on theme 7 sub-theme 1 learning 1, the researcher offers a rotating wheel teaching aid that is in accordance with the concrate operational stage so that it gives effect directly to students. The purpose of this study was to find out the effect of using a rotating wheel teaching aid on the science learning outcomes of fifth grade students at SDN 26 Dompu. This research is a type of quantitative research with experimental methods. Data collection techniques in this research are observation, testing, and documentation. Data anality tests, homogeneity ty tests and hypothesis testing. The results showed that based on the results of the researct and discussion, it was concluded that there was an effect of using the rotating wheel teaching aid on the science learning outcomes of fifth grade students at SDN 26 Dompu. This can be seen from the t test whitch shows a sognificant value of 0.001 <0.05, which means there is a significant effect. Furthermore, there is the value of student learning outcomes obtained after the application of the rotating wheel teaching aid to the scinence learning outcome of fifth grade students at SDN 26 Dompu.
Program Parenting Sebagai Penguatan Pola Asuhan Orang Tua Untuk Mencegah Angka Putus Sekolah (Studi Kasus SPNF-SKB Kota Serang) Nisrinah Nadhilah; Fikri Tanzil; Fachrurozi; Nailah Millati. A
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Program Parenting sebagai upaya penguatan pola asuhan orangtua dalam mencegah angka putus sekolah, dengan menitikberatkan pada studi kasus Sekolah Pendidikan Non-Formal-Sekolah Kesetaraan (SPNF-SKB) di Kota Serang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan orangtua, guru, dan staf SPNF-SKB, serta analisis dokumen terkait pelaksanaan Program Parenting di sekolah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Parenting efektif dalam memperkuat pola asuhan orangtua, yang pada gilirannya berkontribusi pada pencegahan angka putus sekolah. Program ini melibatkan berbagai kegiatan, seperti pelatihan, konseling, dan penyediaan sumber daya pendidikan. Orangtua yang aktif dalam program ini menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap peran mereka dalam mendukung pendidikan anak, serta lebih aktif terlibat dalam kehidupan pendidikan anak di SPNF-SKB. Penerapan Program Parenting juga memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial dan akademis anak. Temuan ini memberikan dasar bagi rekomendasi kebijakan yang bertujuan untuk memperkuat Program Parenting di SPNF-SKB, meningkatkan partisipasi orangtua, dan memperluas cakupan implementasi program serupa di tingkat pendidikan non-formal. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan panduan berharga bagi upaya pencegahan angka putus sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah serupa di berbagai wilayah.
Pentingnya Menggali Karakteristik dan Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Secara Mental Emosional dan Akademik Opi Andriani; Fajar Alkhairi Ramadhan; Fadhlan Ramadhan; Putri Wulandari
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.245

Abstract

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang menyandang disabilitas atau cacat fisik, mental, intelektual, sosial atau emosi, seperti: anak autis atau keterbelakangan mental, tunarungu, anak kesulitan belajar, dan gangguan konsentrasi pada anak serta anak berbakat yang dapat menimbulkan dampak yang sangat berarti terhadap proses tumbuh kembangnya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya mengenal ciri-ciri dan klasifikasi anak berkebutuhan khusus secara mental, emosional dan akademis. Dalam berbagai aspek seperti dalam bidang akademik mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, dalam bidang sosial anak mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan dalam bidang emosi anak dapat menyalurkan emosinya pada hal-hal yang positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi oleh orang tua sendiri, seperti kurangnya pengetahuan tentang ciri-ciri dan klasifikasi anak berkebutuhan khusus secara mental, emosional dan akademis.
The Role of Teacher Professionalism on the Development of Children’s Critical Thinking Asnal Mala; Deviana Putri Ari Sandy
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v2i1.256

Abstract

Kemampuan berfikir kritis adalah aspek penting dalam pertumbuhan intelektual anak. Artikel ini membahas peranan guru yang profesional dalam merangsang perkembangan kemahiran ini. Berfikir secara kritis melibatkan kemampuan anak untuk menilai, menganalisis, dan merumuskan pemikiran secara kritis terhadap informasi yang diperoleh. Guru yang profesional memiliki keterampilan untuk mencipta lingkungan pembelajaran yang merangsang perkembangan kemahiran ini dengan menggunakan beragam strategi pengajaran. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka (Library Reseach). Pembahasan artikel ini menyoroti bagaimana guru dapat memfasilitasi kemahiran berfikir kritis anak melalui interaksi di dalam kelas, penggunaan pertanyaan yang mendalam, dan penggunaan materi pembelajaran yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan guru yang profesional sangat penting dalam membentuk kemahiran berfikir kritis anak. Lingkungan salah satu pendukung guru untuk mendorong perkembangan berfikir kritis anak, sehingga dapat menjadi individu yang lebih analitis, kritis, dan mampu berfikir secara mandiri.

Page 1 of 2 | Total Record : 16