cover
Contact Name
Elis Suryani Nani Sumarlina
Contact Email
elis.suryani@unpad.ac.id
Phone
+6282216552522
Journal Mail Official
lintasbudayanusantara@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.lintasbudayanusantara.net/index.php/jkbh/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH)
ISSN : 26567156     EISSN : 2830697X     DOI : 10.61296/jkbh
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH) adalah Jurnal yang menyajikan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian dan hasil kajian di bidang adat, aksara, bahasa, filologi, sejarah, sastra, tradisi, sosiohumaniora, dan budaya secara multidisiplin. Terbit 3 kali dalam setahun, setiap Februari, Juni, dan Oktober.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023" : 14 Documents clear
PENGELOLAAN PRODUK PISANG LOKAL ROID JATIGEDE DI KELOMPOK TANI GIRI MEKAR DAN KELOMPOK GENERASI MUDA BINARAJA MILLENNIALSS SMART FARMING (BMSF) DI DESA MEKARASIH KECAMATAN JATIGEDE: PENGELOLAAN PRODUK PISANG LOKAL ROID JATIGEDE DI KELOMPOK TANI GIRI MEKAR DAN KELOMPOK GENERASI MUDA BINARAJA MILLENNIALSS SMART FARMING (BMSF) DI DESA MEKARASIH KECAMATAN JATIGEDE Ade Ismail; Rifat Fadhilah; Meddy Rachmadi; Cecep Odim; Yuli Sitanawati
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.172

Abstract

Mekarasih Village is a village located in the Jatigede sub-district of Sumedang Regency. In Mekarasih Village there is a millennials generation that can be developed to increase the potential in Mekarasih Village. Mekarasih Village has a superior commodity of Roid banana, and local products that have the potential to be developed, namely Denana Chips banana chips and Roid J chips. However, the products produced are still relatively simple in terms of packaging and do not have an adequate marketing strategy. Therefore, to improve the quality of local product potential, product development is needed to increase sales of banana chips owned by Mekarasih Village, so that it can have an impact on improving the village economy. The activities that will be carried out in this Village Project program are Identification of superior banana seed sources as basic raw materials for planting, Structuring and grouping of millennials young generations, Identifying the front land of high school from pest and disease attacks, Structuring Product Management, Marketing, publication, and Promotion of Binaraja Millennialss. Through a series of village project activities, young millennialss are increasingly broadening their horizons and are expected to help unleash their potential in agriculture, and local products.
MEWUJUDKAN CITARUM HARUM MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR BANTARAN SUNGAI: MEWUJUDKAN CITARUM HARUM MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR BANTARAN SUNGAI Agus Setiaman
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.174

Abstract

Pola pembangunan yang berorientasi pada masyarakat maka titik tekan ada pada pemberdayaan dimana pengalaman nyata masyarakat dalam melakasanakan pembangunan merupakan modal pembangunan itu sendiri. Dengan daya inisiatif, dan daya kreasi serta daya imajinasinya warga masyarakat menempatkan diri sebagai sumber daya pembangunan, pembangunan materi bukan pusat dari semua pembangunan yang dilaksanakan akan tetapi pembangunan spiritual juga menjadi pusat perhatian dalam membangun masyarakat, dengan demikian pembangunan menghendaki keseimbangan antara pembangunan material dan pembangunan spiritual.Kekuatan-kekuatan potensial yang dimiliki individu dan organisasi atau kelompok-kelompok sosial yang hidup dalam masyarakat diharapkan dapat mendukung penyebaran kegiatan pembangunan yang dilakukan, antara lain dalam penyebaran difusi dan inovasi. Hal yang harus diperhatikan dalam hal ini pencapain tujuan pembangunan tidak akan berhasil secara optimal manakala suatu sistem pembangunan tidak di dukung oleh partispasi masyarakat sebagai subjek pembangunan itu sendiri.Komunikasi pemberdayaan merupakan proses komunikasi yang tujuannya adalah terjadinya tumbuh kembang motivasi dan kesempatan warga masyarakat memiliki saluran komunikasi sehingga warga masyarakat mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kajian komunikasi pemberdayaan masyarakat berfokus pada komunikasi pembangunan yang mendorong dan memotivasi kegiatan pembangunan dengan pelibatan warga masyarakat sebanyak-banyaknya. Dengan demikian seluruh proses komunikasi dalam konteks pemberdayaan masyarakat memfokuskan pada komunikasi yang bersifat dialogis, interaktif dan bersifat dua arah. Dalam pemberdayaan masyarakat, berbagai kegiatan atau proyek pembangunan lebih menempatkan masyarakat sebagai subyek yang memiliki berbagai sisi kemanusiaannya, baik berupa keinginan, cita-cita, daya, nilai-nilai, budaya dan peradaban, dan sebagainya.
DAMPAK SOSIAL BUDAYA DARI KUNJUNGAN WISATAWAN RUSIA TERHADAP MASYARAKAT BALI: DAMPAK SOSIAL BUDAYA DARI KUNJUNGAN WISATAWAN RUSIA TERHADAP MASYARAKAT BALI Anggraeni Purnama Dewi
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.175

Abstract

Kunjungan wisatawan Rusia ke pulau Bali yang terus menunjukkan peningkatan, tentu tidak terlepas dari faktor-faktor budaya yang memengaruhinya. Wisatawan Rusia begitu terpesona akan keindahan pulau Bali. Tidak sedikit dari mereka yang pada mulanya berkunjung ke pulau Bali sebagai wisatawan dalam waktu singkat, namun pada akhirnya memilih tinggal lebih lama dan melakukan berbagai kegiatan di Bali. Tentu saja hal ini berdampak pada kehidupan masyarakat Bali secara umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sosial budaya yang terjadi akibat kunjungan wisatawan Rusia ke pulau Bali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pemaparan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang meliputi observasi dan wawancara. Selain itu, data sekunder berupa data kunjungan wisatawan Rusia ke pulau Bali dari Badan Pusat Statistik dan Kementrian Pariwisata, serta studi literatur yang berkaitan dengan kepariwisataan, juga peneliti gunakan dalam penulisan artikel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan Rusia ke pulau Bali berdampak terhadap kehidupan masyarakat Bali, yaitu dalam aspek demografis, aspek mata pencaharian, aspek budaya, aspek transformasi norma, aspek modifikasi pola konsumsi, dan aspek lingkungan.
EKSISTENSI PERNIKAHAN SEKUFU PADA KALANGAN SYARIFAH GENERASI Z KETURUNAN BA-’ALAWI DI PURWAKARTA: EKSISTENSI PERNIKAHAN SEKUFU PADA KALANGAN SYARIFAH GENERASI Z KETURUNAN BA-’ALAWI DI PURWAKARTA Eka Kurnia Firmansyah; Maulida Hasanah; Agus Nero Sofyan
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.176

Abstract

Dalam penelitian yang berjudul “Eksistensi Pernikahan Sekufu Pada Kalangan Syarifah Generasi Z Keturunan Ba-’Alawi di Purwakarta” ini memaparkan informasi mengenai eksistensi pernikahan sekufu pada kalangan syarifah generasi z di Purwakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi pernikahan pada kalangan Ba-’Alawi di Purwakarta, faktor apa saja yang menimbulkan pernikahan amalgamasi antara syarifah dengan non-sayyid, motivasi yang melatar belakangi pernikahan sekufu pada kalangan Ba-’Alawi, dan pendapat syarifah generasi z di Purwakarta perihal pernikahan sekufu serta eksistensi pernikahan sekufu saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengisian kuesioner, serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rangkaian acara pernikahan pada kalangan Ba-’Alawi merupakan bagian dari tradisi dan bukanlah sebuah kewajiban. Rangkaian tradisi pernikahan tersebut terdiri atas khitbah, fatihah, lamaran, malam pacar, akad nikah, resepsi, jalsah gahwa, malam gambus, dan unduh mantu. Kemudian pernikahan amalgamasi antara syarifah dengan non-sayyid dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pola pikir orang tua yang moderat, tidak mengetahui jati diri mereka sebagai keturunan Rasulullah SAW, tidak bersosialisasi antar sesama kalangan Ba-’Alawi, ego yang tinggi, dan mendapat informasi palsu mengenai latar belakang sayyid akibat pemalsuan identitas oleh laki-laki yang mengaku sebagai sayyid keturunan Rasulullah SAW. Selanjutnya, pernikahan sekufu pada kalangan Ba-’Alawi bertujuan untuk menjaga garis keturunan yang berasal dari Rasulullah SAW serta mempererat hubungan kekeluargaan antar sesama keturunan Rasulullah SAW. Terakhir, kalangan syarifah generasi z di Purwakarta menganggap pernikahan sekufu pada kalangan Ba-’Alawi masih eksis dan relevan di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat.
RINEKASASTRA MAJAS DALAM TEKS NASKAH MANTRA SUNDA: RINEKASASTRA MAJAS DALAM TEKS NASKAH MANTRA SUNDA Elis Suryani Nani Sumarlina; Rangga Saptya Mohamad Permana; Undang Ahmad Darsa
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.177

Abstract

Unsur majas dalam sebuah teks puisi tidak dapat dilepaskan dari kajian linguistik dan stuktur karya sastra. Demikian pula dalam teks mantra yang memiliki fungsi sangat penting, dalam upaya menunjang kepuitisan teks mantra itu sendiri, di samping unsur rima, irama, diksi, dan citraan. Melalui majas itulah teks mantra mampu menarik perhatian pembaca, membuat lebih hidup, serta dapat menimbulkan kesegaran, terutama dalam upaya menimbulkan kejelasan gambaran angan. Unsur Majas dalam teks naskah mantra Sunda mengiaskan atau mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain agar gambaran menjadi jelas, lebih menarik, dan lebih hidup. Yang dimaksud majas dalam teks mantra Sunda adalah kiasan kata untuk menghidupkan lukisan maupun perasaan yang akan diungkapkan lebih nyata, tergambarkan lebih jelas, lebih terasa, dan lebih ekspresif. Bahasa yang digunakan dalam majas lebih menonjol, melalui kata-kata yang susunan dan artinya sengaja disimpangkan dari susunan dan artinya yang biasa, menjadi luar biasa, untuk mendapatkan kesegaran dan kekuatan makna serta ekspresi dengan cara memanfaatkan perbandingan, pertentangan, dan pertautan hal yang satu dengan hal lainnya yang ada dalam sebuah teks mantra. Menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, melalui metode kajian struktur puisi mantra dan maknanya, sehingga majas yang terdapat dalam teks mantra Sunda, yang meliputi majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas pertautan dapat ditelusuri melalui rinekasastra-nya ‘upaya memperhalus perkataan (cerita) agar lebih indah’, karena bahasa itu dianggap hanya sekadar ‘bahan’, keindahan dan kehalusan bahasa menjelma setelah mengalami pengolahan (digubah oleh pengarang).
SEMANGAT JEPANG DALAM BAHASA DAN PADANANNYA DALAM BUDAYA SUNDA: SEMANGAT JEPANG DALAM BAHASA DAN PADANANNYA DALAM BUDAYA SUNDA Nani Sunarni
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.178

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada bahasa yang mencerminkan mengandung semangat juang bangsa Jepang. Sumber data adalah buku Manabu Nihongo. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata dan ungkapan yang mengandung makna semangat juang bangsa Jepang. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan makna baik makna linguistik maupun makna budaya. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan bahwa kata ikiiki ‘semangat’, gaman ‘sabar’, doryoku ‘kerja keras’, ganbaru ‘berusaha dengan semangat tinggi’ , ~nuku ‘berupaya menyelesaikan sesuatu walaupun penuh tantangan’ , yareba dekiru ‘apabila dilaksanakan pasti bisa’ menunjukkan kata -kata yang penuh makna dengan daya juang yang tinggi. Kata-kata tersebut dalam bahasa Sunda dapat dipadankan dengan peribahasa yang bermakna perintah yaitu hirup teh kudu jeung huripna, tong ngeok memeh dipacok, lamun keyeng tangtu pareng, sing daek peurih da hirup mah moal beunghar ku panyukup batur , ci karacak ninggang batu laun-laun jadi dekok.
KONTRIBUSI PULAU JAWA UNTUK KULTUR SINEMA INDONESIA: KAJIAN SINGKAT FESTIVAL-FESTIVAL FILM DI PULAU JAWA: KONTRIBUSI PULAU JAWA UNTUK KULTUR SINEMA INDONESIA: KAJIAN SINGKAT FESTIVAL-FESTIVAL FILM DI PULAU JAWA Rangga Saptya Mohamad Permana; Pandu Watu Alam; Sri Seti Indriani
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.179

Abstract

Festival film merupakan salah satu fenomena yang menarik untuk dikaji karena sifatnya yang multidisipliner, karena kita bisa mengkaji festival film dari berbagai sudut pandang, mulai dari perspektif ekonomi, manajemen, budaya, sejarah, hingga geografi. Terkait dengan festival film, Indonesia sendiri memiliki banyak festival film yang rutin diadakan setiap tahunnya baik yang berskala nasional maupun regional, khususnya di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa sendiri, beberapa festival film telah lama diselenggarakan dan rutin diadakan setiap tahunnya, baik itu festival film internasional seperti Festival Film Bandung (FFB) di Bandung, ARKIPEL di Jakarta, atau Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) di Yogyakarta, serta festival film berskala nasional, seperti Festival Film Purbalingga (FFP) di Purbalingga dan Malang Film Festival (MAFI Fest) di Malang. Tujuan dari kajian ini adalah untuk untuk memberikan gambaran mengenai kondisi festival film di Indonesia secara umum, dan khususnya lima festival film di Pulau Jawa yang disebutkan sebelumnya. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan kajian literatur dalam kajian ini. Hasil menunjukkan bahwa meski mayoritas festival film di Indonesia masih berupa audience festivals, namun setidaknya festival-festival film di Indonesia sudah dalam trek yang benar dan turut mendukung kemajuan industri film Indonesia karena seringkali menjadi titik awal perjuangan para sineas nasional maupun internasional asal Indonesia. Pulau Jawa masih menjadi barometer festival film di Indonesia, dengan berbagai misi, kepentingan dan genre yang diusung oleh masing-masing festival tersebut. Hal ini juga berlaku untuk lima festival film di Pulau Jawa, yakni FFB, ARKIPEL, JAFF, FFP dan MAFI Fest. Mulai dari program festival hingga film-film yang disajikan kepada penonton festival, kelima festival film tersebut memiliki kualitas tersendiri, yang masing-masing berkontribusi untuk kultur sinema Indonesia.
VOKATIF AKANG DAN KANG BAHASA SUNDA DALAM PERSPEKTIF SINTAKSIS: VOKATIF AKANG DAN KANG BAHASA SUNDA DALAM PERSPEKTIF SINTAKSIS Wahya Wahya
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.180

Abstract

Artikel ini berjudul “Vokatif Akang dan Kang Bahasa Sunda dalam Perspektif Sintaksis”. Vokatif Akang dan vokatif Kang merupakan vokatif kekerabatan dalam bahasa Sunda. Vokatif Kang merupakan penggalan dari vokatif Akang. Kedua vokatif ini memiliki kesamaan dan perbedaan perilaku sintaksis. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penyediaan data menggunakan metode simak. Penganalisisan data menggunakan metode distribusional. Sumber data terdiri atas dua belas buku fiksi berbahasa Sunda, yang terbit di antara tahun 1993 dan 2018. Berdasarkan sumber data yang digunakan dengan kriteria data yang ditentukan ditemukan kalimat yang memuat vokatif Akang dan Kang sebanyak 37 buah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa vokatif Akang dan Kang memiliki kesamaan dan perbedaan perilaku sintaksis. Perbedaan perilaku sintaksis di antara kedua vokatif ini adalah sebagai berikut: vokatif Akang hanya terdapat dalam kalimat deklaratif dan eksklamatif, sedangkan vokatif Kang ditemukan pula dalam kalimat imperatif dan interogatif; vokatif Akang hanya terdapat pada tengah dan akhir kalimat, sedangkan vokatif Kang ditemukan pula pada awal kalimat; vokatif Akang lebih sering didahului fatis emosi, sedangkan vokatif Kang tidak; vokatif Akang dapat didahului artikula si, sedangkan vokatif Kang tidak; vokatif Akang tidak berkombinasi dengan nama diri dan gelar, sedangkan vokatif Kang berkombinasi.
PENERAPAN SYSTEM TANAM MULTIPLE CROPPING PADA TANAMAN KOPI SEBAGAI INISIASI FUN MINI GARDEN DI SMP BINARAJA JATIGEDE: PENERAPAN SYSTEM TANAM MULTIPLE CROPPING PADA TANAMAN KOPI SEBAGAI INISIASI FUN MINI GARDEN DI SMP BINARAJA JATIGEDE Yudithia Maxiselly; Dedi Ruswandi; Ade Ismail; Ana Khalisha; Dwi Novanda Sari; Haris Maulana
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.181

Abstract

Kecamatan Jati Gede merupakan salah satu wilayah terdampak pembangunan waduk Jati Gede sehingga pembangunan harus dilakukan kembali untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat termasuk siswa-siswi SMPS Bina Harapan Jati Gede. Kegiatan ini bertujuan untuk “menghijaukan” lahan SMPS Bina Harapan Jati Gede dengan system tanam multiple cropping antara tanaman kopi berbagai species dengan tanaman yang telah ada. Metodenya berupa penyuluhan pada siswa SMPS Bina Harapan kelas 8, penanaman, pemeliharaan tanaman dan test. Hasil menunjukkan pengetahuan para siswa yang bertambah setelah penyuluhan serta pertanaman kopi yang terpelihara dengan baik. Sistem tana mini diharapkan dapat diterapkan sebagai usaha pemanfaatan lahan dan menjadikan para siswa terbiasa dan menyenangi pertanian.
RANAH SUMBER METAFORA KONSEPTUAL HATÉ ‘HATI’ SEBAGAI PENGENDALI BAGIAN TUBUH ORANG SUNDA: RANAH SUMBER METAFORA KONSEPTUAL HATÉ ‘HATI’ SEBAGAI PENGENDALI BAGIAN TUBUH ORANG SUNDA Hera Meganova Lyra
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.182

Abstract

Secara kognisi, orang Sunda menempatkan haté ‘hati’ sebagai pengendali bagian tubuh dalam metafora konseptual dalam bahasa Sunda. Ada delapan ranah yang menjadi sumber metafora konseptual haté ‘hati’, yaitu: (1) ranah luka; (2) ranah ukuran; (3) ranah tekstur; (4) ranah posisi; (5) ranah benda; (6) ranah bentuk; (7) ranah keadaan; dan (8) ranah warna. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan kajian konseptual semantik kognitif Lakoff dan Johnson (1980); Cruse & Croft (2004); dan Saeed (2009)

Page 1 of 2 | Total Record : 14