cover
Contact Name
Furaida Khasanah
Contact Email
jkpm@poltekkesjogja.ac.id
Phone
+628989916124
Journal Mail Official
jkpm@poltekkesjogja.ac.id
Editorial Address
Tatabumi No.3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 27461491     DOI : 10.29238/jkpm
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat fokus pada publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. Diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2023): 2" : 5 Documents clear
Pemberdayaan Masyarakat: Pembuatan Komposter Ember Bertumpuk Di Dusun Wojo, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta Ghylar Puspa Nur R; Fitria Indah Hikmawati; Lateifah Nurhidayah; Tezi Afriliani; Dzaky Riswanda; Heru Subaris Kasjono; Ibnu Rois
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 2 (2023): 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i2.2100

Abstract

Penutupan TPA Piyungan membuat masyarakat bingung hendak membuang sampahnya kemana. Salah satu dampak yang terjadi menumpuknya sampah di TPS Wojo. Warga Dusun Wojo belum dapat melakukan pengolahan terutama sampah organik. Edukasi pemilahan sampah dan pembuatan komposter ember tumpuk menjadi salah satu alternatif yang dipilih warga melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengolah sampah. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah kunjungan ke rumah warga, ceramah serta demonstrasi. Masyarakat memperlihatkan hasil yang memuaskan dengan meningkatnya mengetahui yang uji melalui pre dan post test serta keterampilan dalam mengolah sampah. Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan berhasil dengan adanya masyarakat yang telah menerapkan konsep komposter ember tumpuk dalam mengatasi masalah sampah organik.
Penyuluhan Diabetes Mellitus Pada Komunitas PROLANIS sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Adelia Adelia Pradipta; Indah Falsafi
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 2 (2023): 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i2.2123

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia dan di Indonesia. Penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, masalah gigi-mulut merupakan penyakit terbanyak pada lanjut usia. Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang menyebabkan hiperglikemia kronis. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai faktor risiko diabetes mellitus, pengaturan makan dan pentingnya aktivitas fisik pada lansia. Sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia peserta PROLANIS diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Depok III. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi serta tanya jawab. Hasil penyuluhan didapatan bahwa setelah dilakukan kegiatan penyuluhan didapatkan hasil pengetahuan lansia meningkat. Dengan demikian pemberian penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan lansia mengenai diabetes mellitus. 
Pendidikan dan Pelatihan MPASI Anak Usia 6 – 24 Bulan pada Ibu Balita di Wilayah Puskesmas Tempel 1 Amalina Firdaus; Tri Asih; Tri Siswati
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 2 (2023): 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i2.2125

Abstract

Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menyatakan bahwa prevalensi stunting nasional sebesar 21,6% dengan target nasional yaitu 14%. Penurunan prevalensi stunting difokuskan difokuskan pada masa sebelum kelahiran dan anak usia 6 – 23 bulan dengan intervensi spesifik seperti ASI Eksklusif dan Pemberian Makanan Pendamping ASI. Kejadian stunting berhubungan dengan masalah pemenuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan menurut usia anak. Peran ibu sangat penting bagi anak dalam memantau pertumbuhan anak, sehingga perlu memahami pemberian makan yang baik pada saat anak sudah diberikan MPASI. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 14 Oktober 2023 di Aula Puskesmas Tempel 1 dengan peserta sebanyak 12 orang ibu balita. Tahapan kegiatan meliputi pendidikan dengan metode penyuluhan dan pelatihan dengan metode demonstrasi. Demonstrasi pembuatan MPASI sesuai anjuran Menu 4 Bintang meliputi makanan pokok, sayuran, protein nabati, dan protein hewani. Hasil kegiatan menyatakan bahwa terjadinya peningkatan pengetahuan terkait MPASI dan akan menerapkan kepada anak.  
Penyuluhan Hipertensi dan Diet Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 1 Risna Daru Retma; Nur Hidayat; Slamet Haryanto
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 2 (2023): 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i2.2129

Abstract

Lansia (lanjut usia) merupakan fase terakhir dalam kehidupan manusia sehingga terjadi penurunan fungsi organ sehingga penyakit tidak menular banyak muncul salah satunya hipertensi. Hipertensi menjadi masalah umum tidak hanya di Indonesia melainkan juga di dunia, karena hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes dan stroke. Pengendalian hipertensi pada lanjut usia dipengaruhi oleh kemampuan untuk memahami, menyadari dan bersikap positif serta berperilaku yang tepat terhadap kondisi hipertensi yang dialaminya. Rendahnya pengetahuan lansia mengenai hipertensi dan diet hipertensi merupakan salah satu faktor yang akan berdampak terjadinya komplikasi. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberian penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia terkait hipertensi dan diet hipertensi. Kegiatan ini dilakukan di Dukuh Patukan, Desa Ambarketawang yang merupakan wilayah kerja puskesmas Gamping 1. Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Hasil evaluasi akhir dengan metode tanya jawab menunjukkan terdapat perubahan pengetahuan sasaran dari yang kurang paham menjadi lebih paham mengenai penyakit hipertensi dan diet hipertensi. Selain itu sasaran juga antusias mengikuti semua kegiatan dari awal sampai akhir dan aktif bertanya mengenai materi serta menjawab pertanyaan yang diberikan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah sasaran yang mengikuti penyuluhan sudah lebih mengetahui mengenai hipertensi dan diet hipertensi. 
Penyuluhan Pengaturan Makan Diabetes Mellitus Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pakem Dwi Ayu PujiLestari; M. Primiaji Rialihanto; Cahyaningtyas Triwinarni
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 2 (2023): 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i2.2134

Abstract

Proses penuaan merupakan siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, kemunduran fungsi organ yang dialami oleh lansia menyebabkan kelompok ini rawan terkena penyakit degenerative. Hasil RISKESDAS 2018, salah satu penyakit terbanyak pada lanjut usia adalah diabetes mellitus sebesar 4,8%. Berdasarkan data Puskesmas Pakem tahun 2022 menunjukan kasus diabtes mellitus merupakan kasus tertinggi ketiga dengan jumlah kasus 840 kasus.  Pedoman  untuk  pencegahan  dan  pengelolaan  DM  yaitu  dengan  mengatur pola makan, namun perlu dilakukan upaya untuk memberikan edukasi kepada penderita DM tentang bagaimana  pengaturan  dan  penyediakan makanan  yang  tepat Pemberian penyuluhan  tentang  pengaturan  makan  Diabetes  Mellitus  diharapkan  untuk menambah pengetahuan terkait pola makan yang baik dalam    pemilihan    makanan    untuk    mengendalikan    kadar    glukosa    didalam    darah    dan meningkatkan kualitas hidup sehat. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan cermah dan tanya jawab menggunakan media lembar balik dan leaflet. Berdasarkan hasil evaluasi mengunakan permaianan Ya/Tidak diperoleh peserta telah mampu menjawab dengan benar mengenai pemilihan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, serta kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang banyak dari peserta. Antusiasme peserta dapat di ukur dari banyaknya pertanyaan yang masuk sejumlah 10 pertanyaan. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5