cover
Contact Name
Assyifa Junitasari
Contact Email
assyifajunitasari@uinsgd.ac.id
Phone
+6281287749909
Journal Mail Official
alkimiya@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology Building, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, A.H. Nasution Street No. 105 Bandung 40614
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
al Kimiya : Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
ISSN : 24071897     EISSN : 24071927     DOI : http://doi.org/10.15575/ak
The scope of al Kimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan s publication included general studies and special studies The general studies are pure chemistry in general and in specific fields as follows Study of inorganic organic and biochemical substances materials that have traditionally been successively entered into studies of inorganic chemistry organic chemistry and biochemistry. Some examples of specific topics from the study of these substances are bioanorganic bioorganic organometallic heterogeneous catalysts transition metal chemistry and coordination chemistry (complex) metabolism enzymology natural material chemistry and solids. Study of the physical and chemical properties of matter and their changes that have traditionally entered into the study of physical chemistry. Some examples of specific topics from this study are reaction kinetics and mechanisms surface chemistry polymers dyes, thermo dynamics chemistry theoretical chemistry and computation membrane catalysis radiochemistry electrochemistry photochemistry and spectroscopy. Experimental studies and chemical instrumentation that have traditionally entered into analytic chemistry studies. Some examples of specific topics from this study are spectroscopy microscopy and chromatography. Specific studies that can be raised in the publication of al-Kimiya in general are as follows Study of applied chemistry in the field of food. Some examples of specific topics from this study are proteins lipids carbohydrates vitamins minerals enzymes additives food coloring agents and food chemical technologies related to these topics. Study of applied chemistry in the energy field. Some examples of specific topics from this study are photochemistry cell chemistry fuel biomass petroleum and natural gas fuels renewable chemical energy sources and chemical energy conversion Study of applied chemistry in the field of environment. Some examples of specific topics from this study are soil chemistry aquatic chemistry atmospheric chemistry green chemistry toxicology and water treatment. Pure chemistry studies as well as applied in the problem of local wisdom. This study was inspired by the lack of habits traditions in local tribe customs or culture related to the use of substances from nature. Back to Nature can be the ultimate term to describe the contribution of culture to modern traditions that are more prudent in managing nature. Pure and applied chemistry studies to understand the universality values of Islam rahmatan lil alamin.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan" : 7 Documents clear
Sifat Antibakteri dari Daun Tephrosia vogelii Terhadap Vibriosis Eri Bachtiar; Yana Maolana Syah; Lia Dewi Juliawaty
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4506

Abstract

Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sumber andalan dalam produksi pembangunan perikanan di Indonesia. Udang merupakan salah satu komoditas unggulan utama dalam menunjang produksi pendapatan devisa non migas. Untuk mencapai target produksi sesuai dengan yang diharapkan, berbagai permasalahan menghambat upaya peningkatan produksi tersebut, antara lain kegagalan produksi akibat penyakit oleh bakteri Vibrio, sehingga penyakit ini dikenal sebagai ‘vibriosis’. Salah satu pencarian senyawa yang bersifat antibakteri adalah dengan cara melakukan penapisan terhadap senyawa-senyawa alam. Salah satu sumber senyawa alam adalah dari tumbuhan Tephrosia vogelii. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi senyawa dari tumbuhan T. vogelii sebagai sumber senyawa antibakteri terhadap dua bakteri Vibrio yaitu Vibrio alginolitycus dan Vibrio harveyi. Bahan ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut aseton, sementara uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar secara in vitro. Deguelin dan tefrosin kemudian diisolasi dari ekstrak aseton daun T. vogelii. dengan metode difusi agar senyawa deguelin memberikan nilai inhibisi 6,3 mm terhadap V. harveyi dan 6,2 mm terhadap V alginolitycus. Sedangkan  tefrosin memberikan nilai inhibisi 6,3 mm terhadap V. harveyi dan 6,6 mm terhadap V alginolitycus. Ini adalah evaluasi antibakteri pertama dari deguelin dan tefrosin terhadap dua bakteri yang diuji.
Analisis Kadar Timbal pada Sediaan Maskara dari Pasar Lokal di Bandung Fenti Fatmawati; Aiyi Asnawi; Sigit Erawan
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4454

Abstract

Maskara adalah salah satu sediaan kosmetik yang banyak digunakan oleh wanita untuk memperindah riasan mata. Maskara dapat dibeli secara bebas di pasar dan beberapa produk kosmetik ini tidak terdaftar sehingga berisiko terkontaminasi oleh logam berat yang dapat membahayakan tubuh manusia. Kandungan logam berat dalam kosmetik biasanya sangat kecil. Salah satu logam berat yang berbahaya bagi tubuh manusia adalah timbal, yang dapat dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283 nm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar Pb pada maskara merk terkenal dan merk yang tidak terkenal yang beredar di pasar lokal Kiaracondong Bandung. Penentuan kadar timbal dalam sampel dilakukan setelah persiapan sampel dan validasi metode. Hasil analisis yang dilakukan pada validasi metode seperti linearitas, batas deteksi, batas kuantitasi, akurasi dan presisi semuanya memenuhi persyaratan validasi. Kadar timbal yang ditemukan dalam sampel maskara merek terkenal adalah 7,1729 mg/L dan 149,7781 mg/L sedangkan pada sampel maskara merek tidak terkenal adalah 15,6118 mg/L dan 9,2827 mg/L. Satu dari dua sampel kosmetik merek terkenal positif mengandung kadar timbal yang melebihi batas maksimum kontaminasi yang ditetapkan BPOM RI tahun 2011, yaitu melebihi 20 mg/L, sedangkan 2 sampel kosmetik dari merek tidak terkenal mengandung kadar timbal yang masih dalam batas aman.
Pemanfaatan Limbah Biji Alpukat (Persea americana) sebagai Bahan Baku Biodiesel Nila Tanyela Berghuis; Prillizya D'Ura Tamako; Asep Supriadin
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4597

Abstract

Biji alpukat merupakan limbah pangan yang mengandung minyak nabati. Salah satu pemanfaatan minyak nabati adalah biodiesel. Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dikarenakan dapat menurunkan emisi jika dibandingkan dengan minyak diesel. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan biji alpukat sebagai bahan baku sintesis biodiesel serta karakterisasinya. Sintesis biodiesel dilakukan melalui reaksi esterifikasi minyak biji alpukat menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan massa 1:20 disertai dengan penambahan katalis asam dan melalui reaksi transesterifikasi menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan massa 1:6 dan disertai katalis basa, dengan konsentrasi katalis yang digunakan sebesar 2,5% dari bobot minyak. Karakterisasi dilakukan dengan analisis spektrofotometer FTIR yang menunjukkan adanya gugus fungsi ester yang merupakan karakteristik dari biodiesel hasil sintesis dengan melihat adanya ikatan C-O pada pada bilangan gelombang 1244,09 cm-1 dan ikatan C=O pada bilangan gelombang 1737,86 cm-1. Selain itu dilakukan juga analisis gas chromatography (GC) yang menunjukkan kandungan minyak terbanyak yang berhasil terekstrak dari biji alpukat, yaitu senyawa metil ester oleat dengan waktu retensi 20,618 menit. Pada tahap akhir dilakukan pengujian spesifikasi terhadap biodiesel yang dihasilkan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-7182-2006 yang telah ditetapkan, yang menunjukkan angka asam sebesar 0,4 mg NaOH/g, massa jenis sebesar 679,335 kg/m3 dan viskositas kinematik sebesar 4,980 mm2/s pada 40ºC, dan warna nyala api biru kemerahan dan tidak berasap yang lebih baik dibandingkan dengan solar.
Studi Penurunan Kadar Ion-ion Logam (Cr3+, Cu2+, dan Pb2+) dengan Metode Elektrokoagulasi Menggunakan Elektroda Aluminium dan Karbon Ahmad Koharruddin; Vina Amalia; Tety Sudiarti
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4740

Abstract

Elektrokoagulasi pada prinsipnya berdasarkan pada proses sel elektrolisis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari penurunan kadar ion-ion logam (Cr3+, Cu2+, dan Pb2+) sebelum dan sesudah elektrokoagulasi, serta untuk mengetahui dan mempelajari penurunan kadar ion-ion logam (Cr3+, Cu2+,dan Pb2+) terhadap variasi waktu pada setiap jenis elektroda aluminium dan karbon. Metode pada penelitian  ini, 100 mL limbah logam buatan ditambah 10 mL larutan NaCl 1% dielektrokoagulasi dengan menggunakan dua jenis elektroda aluminium dan karbon dengan jarak antar elektroda 3 cm dan dialiri arus listrik searah (DC) sebesar 2 ampere, setiap penggunaan jenis elektroda menggunakan variasi waktu 0, 15, 45, 60, 90 menit. Larutan dari setiap waktu disaring dan dianalisis kadar logamnya menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Penurunan kadar dari ketiga ion logam yang sangat baik, yaitu pada penggunaan elektroda aluminium dengan penurunan ion logam Cr3+ 99,85%; Cu2+ 98,76%; dan Pb2+ 99,85% pada waktu 90 menit. Hal tersebut disebabkan tereduksinya sebagian besar ion-ion logam membentuk logamnya, serta terbentuknya Al(OH)3 yang bereaksi lebih lanjut membentuk ion Al(OH)4- yang akan mengikat sebagian kecil ion-ion logam (Cr3+, Cu2+, dan Pb2+). Penurunan kadar ion-ion logam (Cr3+, Cu2+, dan Pb2+) pada penggunaan elektroda karbon, selain tereduksinya sebagian besar ion-ion logam membentuk logamnya, terbentuk pula ion OH- di anoda yang akan bereaksi dengan ion-ion logam membentuk hidroksi logamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada elektroda aluminium dan karbon semakin lama waktu saat elektrokoagulasi semakin banyak pula penurunan ion-ion logam. Hal tersebut terbukti pada interval waktu 30 menit (15-45 menit dan 60-90 menit), mengalami penurunan hampir dua kali lipat dari interval waktu 15 menit (0-15 menit dan 45-60 menit).
Studi Keadaan Oksidasi Besi pada Air Hujan Hidayah Hidayah; Dede Suhendar; Tety Sudiarti; Emay Maesaroh
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4685

Abstract

Air hujan merupakan sumber air permukaan dan air tanah. Air hujan terbentuk melalui beberapa proses yakni kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Air hujan memiliki kandungan besi dalam bentuk partikulat dan terlarutnya seperti ferro (Fe2+) dan ferri (Fe3+). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan kandungan Fe total, Fe(II) dan Fe(III) dalam air hujan serta perbandingannya dengan air hujan dari tiga tempat yang berbeda dan untuk mempelajari kandungan air hujan yang dapat mereduksi Fe(III). Fe total dianalisis dengan menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Ion Fe(II) dan Fe(III) dianalisis dengan instrumen Spektrofotometer UV-Vis menggunakan ligan Fenantrolin dan KSCN sehingga membentuk senyawa kompleks [Fe(C12H8N2)3]2+ dan [Fe(SCN)6]3-. Derajat keasaman air hujan dianalisis menggunakan pH meter sedangkan keadaan oksidasi besi pada air hujan dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan pelarutan aqua dm dan air hujan yang turun di kawasan industri, pegunungan dan pemukiman. Hasil analisis menunjukkan kandungan Fe total, Fe(II) serta Fe(III) dalam air hujan yang turun sekitar industri, pegunungan dan pemukiman secara berturut-turut yaitu Fe total 0,5655; 1,6854; dan 2,4232 ppm, Fe(II) 0,0867; 0,2232 dan 0,0731 ppm, dan Fe(III) 0,5198; 0,4994 dan 0,5672 ppm. Dari perbandingan geseran panjang gelombang maksimum sinar tampak larutan FeSO4.7H2O teknis dan pro analisis dengan pengompleks fenantrolin diperoleh bahwa air hujan memiliki daya reduksi terhadap ion Fe3+.
Penggunaan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Ovisida Keong Mas (Pomacea canaliculata L.) Rina Budi Satiyarti; Yuli Yana; Fatimatuzzahra Fatimatuzzahra
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4729

Abstract

Keong mas adalah hama bagi tanaman padi. Hama keong mas akan memakan batang padi dalam waktu yang relatif singkat, sehingga kehadiran keong mas pada tanaman padi dapat menggagalkan panen. Penggunaan pestisida sintetik dalam penanggulanan telur dan keong mas dewasa tubuh telah diketahui dapat mencemari lingkungan sekitar. Terlebih lagi, pestisida sintetik dapat menyebabkan resistensi vektor. Penggunaan pestisida nabati hanya dapat mematikan keong mas dewasa tubuh, tetapi tidak untuk telurnya. Oleh karena itu, dibutuhkan pestisida nabati yang dapat mematikan keong mas sejak tahap menjadi telur. Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mempunyai senyawa yang mengandung saponin, flavonoid, tanin, terpenoid dan alkaloid yang diperkirakan dapat menghambat daya tetas telur (ovisida). Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimental. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Konsentrasi daun jambu yag digunakan adalah  1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3% . Kontrol positif  menggunakan bentan dengan total telur sebanyak 21 telur keong mas. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Hasil penelitian yaitu telur yang tidak menetas diuji dengan menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjutan yaitu uji LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dapat digunakan sebagai ovisida keong mas (Pomacea canaliculata L.). Konsentrasi ekstrak daun jambu biji 1% ternyata sudah dapat mematikan keong mas.
Briket Arang Tempurung Kawista (Limonia acidissima) Teraktivasi NaOH dengan Perekat Alami Eny Yulianti; Raudatul Jannah; Lilik Miftahul Khoiroh; Vina Nurul Istighfarini
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4798

Abstract

Penelitian tentang pemanfaatan tempurung tempurung kawista (Limonia acidissima) telah dilakukan sebagai bahan dasar pembuatan briket arang. Variabel jenis perekat alami berupa gel yang terbuat dari tepung beras, tepung ketan, dan tepung tapioka. Selanjutnya jenis perekat alami terbaik ditentukan, yang mampu menghasilkan nilai kalor tertinggi dan kualitas briket tempurung kawista sesuai dengan SNI. Metode perlakuan terhadap tempurung kawista meliputi aktivasi NaOH 0,1 M, karbonisasi, pencetakan dan pengepresan. Karakterisasi briket arang dilakukan melalui uji mutu SNI, termasuk penentuan nilai kalor tertinggi, serta identifikasi gugus fungsi sampel kulit, arang kulit, dan briket arang menggunakan spektrofotometer FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aktivasi meningkatkan kualitas briket arang. Penggunaan semua jenis perekat dengan perbandingan massa arang : perekat sebesar 9 : 1,  menghasilkan briket arang yang memenuhi kualitas SNI. Nilai kalor tertinggi sebesar 6905 kal/g terdapat pada sampel briket arang tempurung kawista teraktivasi dengan jenis perekat alami gel tepung beras. Melalui penentuan mutu briket arang terbaik sesuai standar SNI, diperoleh nilai kadar air 3,733%, kadar zat menguap 8,014%, kadar abu 2,373%, dan kadar C terikat 85,88%. Secara garis besar, keseluruhan gugus fungsi yang teridentifikasi hampir sama yaitu meliputi gugus O–H pada 3500-3400 cm-1, C=C pada 1650-1600 cm-1, C–H pada 1384-1383 cm-1, dan C–OH pada daerah 1047-1034 cm-1. Perbedaan yang nampak adalah briket arang yang teraktivasi memiliki intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan briket tanpa aktivasi

Page 1 of 1 | Total Record : 7