cover
Contact Name
David Sumanto Napitupulu
Contact Email
davidnapitupulu380@gmail.com
Phone
+6285276532770
Journal Mail Official
journal.stikeselisabeth@gmail.com
Editorial Address
Jl. Bunga Terompet No.118, Sempakata, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20131
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JUPKes
ISSN : -     EISSN : 28278208     DOI : https://doi.org/10.52317/JUPKes
Core Subject : Health,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai isu-isu kesehatan melalui intervensi berbasis komunitas yang efektif. Dengan menyediakan platform bagi peneliti, praktisi kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya, jurnal ini berusaha untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman, serta mendukung pengembangan dan evaluasi program-program kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan. Selain itu, jurnal ini berkomitmen untuk mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan. 1. Intervensi Kesehatan Berbasis Komunitas:Penelitian dan laporan mengenai program-program kesehatan yang diterapkan langsung di komunitas, termasuk evaluasi dampak dan keberhasilannya. 2. Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan: Inisiatif dan strategi untuk pendidikan kesehatan masyarakat, termasuk pelatihan, seminar, dan materi edukatif yang disampaikan kepada berbagai kelompok masyarakat. 3. Penanganan dan Pencegahan Penyakit:Studi dan laporan tentang strategi pencegahan dan penanganan penyakit di tingkat komunitas, termasuk upaya pencegahan penyakit menular dan tidak menular. 4. Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi:Penelitian mengenai dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat serta program-program yang bertujuan untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan lingkungan. 5. Kesehatan Mental dan Sosial:Penanganan isu-isu kesehatan mental dan sosial dalam konteks pengabdian masyarakat, termasuk program dukungan dan intervensi. 6. Inovasi dan Teknologi Kesehatan:Penerapan dan evaluasi teknologi kesehatan baru yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat, serta dampaknya terhadap komunitas. 7. Kesehatan Anak dan Keluarga:Program dan penelitian yang fokus pada kesehatan anak, remaja, dan keluarga, termasuk intervensi dan dukungan dalam konteks keluarga dan lingkungan rumah. 8. Kebijakan dan Advokasi Kesehatan:Analisis dan kajian mengenai kebijakan kesehatan yang mempengaruhi program pengabdian masyarakat dan advokasi untuk perubahan kebijakan yang mendukung kesehatan masyarakat.
Articles 16 Documents
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN STUNTING DAN DETEKSI PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN PADA BALITA DI KLINIK KATARINA SIMANJUNTAK Desriati Sinaga; Anita Veronika; Ermawaty Arisandi; Aniyah Ritha; Lili Fitriati Rahmah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/JUPKes.v3i2.618

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang dan kurang stimulasi. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi khususnya stunting dalam jangka pendek yaitu terganggunya perkembangan otak kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan metabolisme dalam tubuh. Dampak jangka panjang adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, penurunan kekebalan tubuh, munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung, disabilitas usia tua. Penyebab stunting sangat kompleks, diawali dengan status gizi dan penyakit ibu saat hamil, penundaan Inisiasi Menyusui Dini, kualitas dan lama pemberian ASI, pemberian MP-ASI tidak memadai, stimulasi anak tidak memadai, lingkungan dan faktor keluarga. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahaun ibu tentang pencegahan stunting dan mendeteksi penyimpangan pertumbuhan balita. hasil yang didapatkan adalah terdapat pengetahuan ibu sudah meningkat yaitu sebesar 85,7 persen dan sebanyak 21 balita yang sudah dideteksi pertumbuhannya. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ibu memperhatikan pertumbuhan pemenuhan nutrisi pada bayinya dan rutin melakukan pengukuran pertumbuhan bayinya ke petugas kesehatan untuk mencegah terjadinya stunting.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN 3 Lalonggasumeeto Desa Watunggarandu Kecamatan Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe Tahun 2024 Sartiah Yusran; Hartati Bahar; Nur Haliza Safitri; Asse Wulandari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/JUPKes.v3i2.624

Abstract

Sekolah merupakan salah satu tatanan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) yang perlu diperhatikan dalam penerapan PHBS. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah serangkaian program yang bertujuan agar terjadi adanya perubahan dari perilaku tidak bersih dan sehat menjadi perilaku bersih dan sehat pada siswa kelas 4 dan 5 SD. Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi siswa SD untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga hingga masyarakat. Kegiatan ini dilakukan di SDN 3 Lalonggasumeeto Desa Watunggarandu, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, pada murid kelas 4 dan 5 berjumlah 24 murid pada tanggal 21 Mei 2024. Pada awal penyuluhan peserta diberikan pre-test kemudian pada akhir kegiatan peserta diberikan post-test untuk melihat adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, data nilai pre-test dan post-test 1 yakni p-value (0,001), nilai post-test 1 dan post-test 2 yakni p value (0,000) dan nilai pre-test dan post-test 2 yakni p value (0,000) yang mana p lebih kecil dari α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dimana ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) yang dilakukan, sehingga  dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada siswa SDN 3 Lalonggasumeeto setelah dilakukan Penyuluhan PHBS.
IMPLEMENTASI SWEDISH MASSAGE PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI GRAHA RESIDEN SENIOR MEDAN Friska Sembiring; Amnita Ginting; Ernita Rante Rupang; Lili Suryani Tumanggor; Mardiati Barus
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/JUPKes.v3i2.619

Abstract

Hipertensi  dikenal  secara  luas  sebagai  penyakit  kardiovaskular dimana penderita memiliki tekanan darah  di  atas  normal. Hipertensi pada lansia saat ini terus meningkat dengan prevalensi hipertensi pada lansia di dunia diperkirakan sekitar 15-20%. Swedish massage merupakan bentuk intervensi keperawatan yang berfungsi menurunkan tekanan darah guna mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Implementasi dilakukan selama 20-30 menit pada satu kali pertemuan. Terapi masase ini dapat memberikan efek kondisi relaksasi pada fisik dan mental dimana Pijat (massage) adalah Terapi non farmakologi yang yang efektif digunakan untuk mengurangi TD sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan rasa nyaman kepada lansia penderita hipertensi.
MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI DESA SEI MENCIRIM TAHUN 2023 Friska Sri Handayani Br Ginting; Ance Siallagan; Imelda Derang; Mestiana Br Karo; Nasipta Ginting; Helinida Saragih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/JUPKes.v3i2.613

Abstract

ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit yang dapat diderita dari kalangan usia, dimana penyakit ini merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Ispa tidak hanya disebabkan oleh infeksi bakteri saja melainkan dapat disebabkan oleh inhalasi bahan- bahan organic atau uap kimia dan inhalasi bahan- bahan debu yang mengandung allergen. Penyakit yang saat ini  menyerang masyarakat Desa sei mencirim dalam 6 bulan terakhir ini adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dimana berdasarkan data yang di dapat Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakefektifan pola perawatan kesehatan keluarga ditandai dengan keluarga mengakan penyakit yang diderita keluarga selama 6 bulan terakhir adalah batuk, pilek dan demam. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga di perlukan manajemen kesehatan keluarga yang baik dan tepat guna meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Manajemen kesehatan keluarga adalah cara untuk menyesuaikan dan mengintengrasikan proses keluarga, pengobatan penyakit, dan gejala sisa untuk mencapi tujuan kesehatan tertentu di sector keluarga. Berdasarkan data yang di dapat dari Keluarga menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal seperti membeli obat bebas di warung/apotik sebelum ke faskes sebanyak 208 kk (72,2 persen), keluarga yang menderita batuk, pilek dan demam selama 6 bulan terkahir sebanyak 172 kk (59,7 persen). Berdasarkan masalah yang dialami oleh masyarakat desa sei mencirim, maka solusi atau intervensi yang diberikan Penyuluhan tentang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan Membagikan masker dan vitamin C (berkoordinasi dengan pihak puskesmas).
EDUKASI CUCI TANGAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT KECACINGAN PADA ANAK SD NEGERI 101822 PANCUR BATU David Sumanto Napitupulu; Jagentar Parlindungan Pane; Lindawati Simorangkir; Ruth Agree Kartini Sihombing; Rica Vera Br Tarigan; Amando Sinaga; King Deston Sitanggang
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Anak Sekolah Dasar diketahui masih memiliki kebiasaan kurang memperhatikan perilaku mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan yang baik dapat menghalangi masuknya parasit berupa telur cacing sehingga dapat terhindar dari penyakit kecacingan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak Sekolah Dasar tentang pentingnya mencuci tangan dan bagaimana metode mencuci tangan. Kegiatan ini dilakukan di SD Negeri 101822 Pancur Batu. Metode pengabdian yang dilakukan adalah edukasi langsung bertatap muka dengan anak-anak di lapangan sekolah melalui nyanyian lagu cuci tangan, media power point, leaflet. Hasil yang diperoleh adalah peserta dapat melakukan demonstrasi cuci tangan dengan baik melalui lagu beserta gerakannya. Ditemukan sebanyak 60% peserta berpengetahuan baik dan 25% berpengetahuan cukup, serta 15% peserta berpengetahuan kurang. Edukasi cuci tangan dapat menambah informasi atau pengetahuan baru bagi peserta dan peserta secara umum dapat mempraktekkan metode cuci tangan dengan bernyanyi lagu cuci tangan.
MENINGKATKAN SKILL PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS KOTA KEDIRI Devangga Darma Karingga; Moh Alimansur
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/JUPKes.v3i2.627

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease that can cause various serious complications, including diabetic foot ulcers (DFU), which often require intensive treatment and can result in amputation. The global prevalence of DFU reaches 6.3%, with a significant impact on sufferers' quality of life. This community service program aims to improve nurses' skills in caring for diabetic wounds in Kediri City through special training.The methods used in this program include qualitative and quantitative approaches to collect comprehensive data regarding nurses' knowledge and skills before and after training. This program is implemented in several stages: initial survey to identify training needs, development of comprehensive training materials, implementation of theory and practical sessions, as well as program evaluation through pre- and post-training assessments and participant satisfaction surveys.The results show that this training was successful in increasing nurses' knowledge and skills significantly. This increase is manifested in knowledge of how to prevent complications and amputations in DFU patients, as well as high participant satisfaction with the training program. However, obstacles such as limited medical equipment and materials as well as management support in health services still need to be overcome to ensure the continuity and effectiveness of the program in the future.In conclusion, ongoing training is very important to improve the quality of diabetic wound care by nurses, which will ultimately have a positive impact on the outcomes of diabetes patient care.
SOSIALISASI PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK USIA DINI DI DESA BARINGIN JAYA MANDAILING NATAL Sri Wahyuni; Rini Agustini; Isma Aruyani; Rahmah Yasrah Dalimunthe; Rosmaimuna Siregar; Hasanah Khairiyah; Dedi Rinaldi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Stunting menjadi isu yang mendesak untuk diselesaikan karena berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Sumber daya manusia adalah faktor utama penentu kesuksesan sebuah negara. Artikel pengabdian ini bertujuan mensosialisasikan pencegahan stunting di Desa Baringin Jaya Mandailing Natal. Dalam rangka pencegahan dan penanganan Stunting maka diadakannya sosialisasi dan penerapan kembali program jum'at bersih yang diharapkan dapat berjalan dan dilakukan secara maksimal meskipun terdapat beberapa kendala yang menghambat. Masyarakat berpartisipasi aktif hadir dalam kegiatan penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh petugas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat itu sendiri. Dilakukan sosialisasi komunitas dan sosialisasi dengan kemitraan (instansi kesehatan) dalam mengsosialisasikan pencegahan dan penanganan stunting di desa tersebut. Hasil dari sosialisasi tersebut menjadikan warga dapat lebih memahami seputar stunting dan bagaimana langkah pencegahan dan penanganannya. Selain itu, beberapa program kembali diaktifkan dan ditekankan seperti jum'at bersih dan untuk selalu rutin membawa anak melakukan pemeriksaan ke instansi kesehatan terdekat di desa. tersebut. Diharapkan untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan berupa penyuluhan terkait penyebab dan pencegahan stunting guna peningkatan pengetahuan ibu mengenai stunting serta pencegahan yang terkait dengan penyakit infeksi dalam menurunkan angka morbiditas yang dapat berdampak menjadi stunting.
PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA MEMBATASI DIRI DALAM PERGAULAN DAN BERMEDIA SOSIAL DI LEMBAGA KURSUS UNIVERSAL TECHNOLOGY COMPUTER (UTC) Riri Safitri; Novita Br Ginting Munthe; Iskandar Markus Sembiring
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Pembatasan diri dalam pergaulan dan bermedia sosial merupakan hal yang perlu dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan berbagai tingkatan usia, baik itu dari usia anak-anak, remaja, maupun dewasa. Oleh karena itu penulis melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan tentang pentingnya membatasi diri dalam pergaulan dan bermedia sosial di lembaga kursus UTC yang tujuannya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam bergaul dan bermedia sosial, khususnya kepada seluruh peserta didik di lembaga kursus UTC, sehingga peserta didik mengetahui tentang bahaya pergaulan bebas serta lebih bijak dalam bermedia sosial. Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab dan metode interaktif. Hasil dari pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah bahwasanya setelah diberikan penyuluhan, peserta telah memahami tentang pentingnya membatasi diri dalam pergaulan sehingga nantinya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain seperti seks bebas dan narkoba, serta peserta penyuluhan sudah lebih memahami tentang pentingnya membatasi diri dalam bermedia sosial agar peserta lebih bijak dalam menggunakan aplikasi media sosial agar terhindar dari kecanduan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental seperti terjadinya gangguan pada perkembangan otak dan emosi yang tidak terkontrol, selain itu pentingnya membatasi dari dalam bermedia sosial agar juga terhindar dari berbagai tindakan kejahatan melalui media sosial seperti perselisihan, penculikan, penipuan dan perilaku lainnya membahayakan diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.
EDUKASI KESEHATAN PENGGUNAAN GADGET SEHAT PADA ANAK PRA SEKOLAH  DI TK GLORIA ANAK BANGSA PEMATANG SIANTAR Lindawati Simorangkir; Samfriati Sinurat; Agustaria Ginting; Friska Sri Handayani Ginting; Lindawati Farida Tampubolon; Sri Martini
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Penggunaan gadget saat ini sudah merambat ke dunia anak, sehingga menjadi tantangan bagi orang tua. Dampak negatif  penggunaan gadget seperti anak kurang interaksi dengan orang lain, gangguan kesehatan, mempengaruhi mental anak. Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan memberi luang bagi anak untuk bermain dengan teman sebaya di luar rumah dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Populasi dalam penelitian ini anak usia pra sekolah di TK Gloria Anak Bangsa Pematang Siantar dengan metode ceramah dan diskusi dengan jumlah sampel sebanyak 25 anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak TK Gloria Anak Bangsa Pematang Siantar mengerti dan memahami tentang penggunaan ganget yang sehat. Perlunya pendampingan anak dalam penggunan gadget pada anak.
EDUKASI DAN DETEKSI GEJALA PENYAKIT TIDAK MENULAR (HIPERTENSI, PENYAKIT JANTUNG KORONER, DAN ASAM URAT) DI DESA LENGAU SEPRANG, KEC. TANJUNG MORAWA Martalena Br S Kembaren; Sri Wahyuni; Melva Saragi; David Siagian; Vera Christina Hulu
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Kegiatan edukasi dan deteksi gejala penyakit tidak menular dilakukan karena masih tingginya angka kejadian penyakit tidak menular di Desa Lengau Seprang, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli serdang. Pengabdian ini dilakukan dengan sasaran masyarakat usia ≥ 40 tahun agar dapat memupuk kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat bagi setiap masyarakat. Tujuan dari kegiatan edukasi ini untuk peningkatan kesadaran masyarakat, pemahaman tentang pencegahan, perubahan gaya hidup dan peningkatan partisipasi dalam keputusan kesehatan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu edukasi dan pemeriksaan kesehatan rapid test penyakit tidak menular yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan asam urat, dan pemeriksaan kadar kolesterol. Kegiatan edukasi dan pemeriksaan rapid test penyakit tidak menular dilakukan secara serentak. Terdapat 23 masyarakat yang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan berjalan dengan lancar dan baik dimana ibu dan bapak yang telah di undang untuk mengikuti edukasi dan deteksi gejala penyakit tidak menular telah mengikutinya sampai selesai dengan jumlah peserta sebanyak 20 keluarga atau mencapai hasil sebesar 95,23%. Masih banyak masyarakat yang enggan memeriksakan kesehatannya ke puskesmas. Pihak puskesmas perlu melakukan program kunjungan door to door untuk menginkatan cakupan program P2M dan menurunkan angka kesakitan akibat penyakit tidak menular

Page 1 of 2 | Total Record : 16