cover
Contact Name
Mika Rizki Puspaningrum
Contact Email
mika.puspaningrum@itb.ac.id
Phone
+6281246804772
Journal Mail Official
mika.puspaningrum@itb.ac.id
Editorial Address
Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bulletin of Geology
ISSN : 25800752     EISSN : 25800752     DOI : 10.5614/bull.geol.
Bulletin of Geology is a research-based periodical scientific open access journal published by Faculty of Earth Sciences and Technology, Institut Teknologi Bandung (ITB). The published article in Bulletin of Geology covers all geoscience and technology fields including Geology, Geophysics, Geodesy, Meteorology, Oceanography, Petroleum, Mining, and Geography. The submitted abstract must be written in English and Bahasa Indonesia, but the article content is English or Bahasa Indonesia.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 3 (2023): Bulletin of Geology" : 5 Documents clear
INTERPRETATION OF TECTONIC SETTING AND MAGMATISM FOR EDUCATION AND GEOTOURISM IN IJEN UNESCO GLOBAL GEOPARK, EAST JAVA, INDONESIA Abdillah Baraas
Bulletin of Geology Vol 7 No 3 (2023): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia's tectonic conditions are quite interesting, especially discussing about the boundary conditions of the western and eastern parts of Indonesia's tectonic areas which have very different characteristics. One of the things that results from tectonic activity is magmatism that produces volcanoes. The Sunda arc in the western part of Indonesia is a subduction tectonic zone that produces arc volcanoes, one of the volcanoes that grows there is the Ijen Volcano Complex which is in a very interesting position because it is located at the boundary or transition between the Sundaland part in the west and the crust that thinner in the eastern part of the activity. Its volcanism is also quite interesting because it produces a caldera formed by an explosive eruption. This indicates that there is material under the volcano that contaminates and triggers the eruption. Tectonic activity may also influence the stratigraphic formation of this caldera. The Ijen Complex grows on top of tertiary sedimentary rocks. The magmatism is also affected by the assimilation process between sedimentary rocks and magma that comes from partial melting in the subduction zone. By studying the Ijen Volcano Complex, we can get data that the surface carried by magma rises and erupts so that we can obtain information about what is happening at the bottom beneath the surface there and its tectonic configuration.
HORIZONTAL STRESS ORIENTATION FROM BOREHOLE BREAKOUT ANALYSIS IN WEST NATUNA BASIN, INDONESIA Gumelar Gumelar; Benyamin Sapiie; Indra Gunawan
Bulletin of Geology Vol 7 No 3 (2023): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The West Natuna Basin is an intracontinental basin that characterized by number of Eocene – Oligocene half grabens, which inverted during Miocene time. West Natuna Basin formed under transtensional conditions, featuring half grabens trending in a SW-NE direction, accompanied by sinistral (left-lateral) wrench zones striking NW-SE. The inversion reactivates mainly the border fault formed during rifting and resulted in the similar SW-NE structural trend. This research aims to investigate the stress orientation from borehole breakout data that might be responsible for the structural formation in West Natuna area. Borehole breakout data in this research comprise into different types of data, image processed log from one well and caliper log (four arms and six arms) from eight vertical wells. The analysis performed differently for both of the data sets. The image processed log (FMI) data will give the indication of breakout and induced tensile clearly, while the breakout from caliper is interpreted based on some typical shape representing the borehole condition. The analysis from the borehole breakout will implies the minimum horizontal stress (Shmin) orientation that perpendicular to the maximum horizontal stress orientation (SHmax). The analysis resulted in a breakout trend N 36° to 79.5° with standard deviation 4.3-26.1°. The results of breakout analysis are comparable with the existing structure trend in southwestern part of West Natuna Basin that also showing similar trend SW-NE. Implied SHmax orientation at NW-SE trend is coincidence with major strike slip fault that believed the main force for the inversion occurred in West Natuna Basin. As comparison, the regional main fault at neighborhood Malay Basin is relatively parallel with the maximum horizontal stress (SHmax) orientation resulting the basin keep opened and subside until present day time. Key words: West Natuna Basin, borehole breakout, horizontal stress, inversion
ANALISIS KESTABILAN LERENG BATUAN MENGGUNAKAN STUDI PERBANDINGAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN RMR, RMI, DAN GSI PADA POTENSI LONGSORAN GULING DI DAERAH CIPATAT, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT Hasan Tri Atmojo
Bulletin of Geology Vol 7 No 3 (2023): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada analisis kestabilan lereng batuan diperlukan penentuan massa batuan dari sebuah lereng. Untuk mendapatkan nilai massa batuan tersebut diperlukan uji parameter yang menyangkut karakteristik dan kondisi diskontinuitasnya. Pada penelitian ini digunakan studi perbandingan klasifikasi massa batuan terhadap lereng batuan, yaitu klasifikasi Geological Strength Index (GSI) dan Rock Mass Rating (RMR) dengan objek penelitian pada lereng batuan yang berada di Tebing Bancana, Daerah Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Lokasi tersebut berada pada morfologi bentuk lereng terjal dengan litologi dominan berupa batugamping yang memiliki potensi longsoran guling. Tujuan dari studi perbandingan ini yaitu untuk menentukan dan mengevaluasi metode yang tepat untuk analisis kestabilan lereng berdasarkan nilai properti keteteknikan beserta nilai faktor keamanan yang dihasilkan. Metode klasifikasi massa batuan tersebut dianalisis menggunakan metode kesetimbangan batas dari peranti lunak Roctopple. Hasil analisis dari batugamping kalkarenit yang berada di Tebing Bancana memiliki nilai properti keteknikan klasifikasi massa batuan RMR yang lebih besar meliputi kohesi, sudut geser dalam, dan modulus deformasi berdampak pada nilai faktor keamanan dari lereng cenderung lebih besar dari metode GSI. Berdasarkan hasil analisis kinematik, lereng batuan memiliki potensi longsoran guling. Faktor keamanan yang diperoleh dengan menggunakan metode kesetimbangan batas menghasilkan nilai 0,95 dengan probabilitas longsoran 59,7%. Uji sensitivitas yang dilakukan terhadap pengaruh longsoran guling di sini didapatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh pada longsoran guling di antaranya kohesi (toppling joints), sudut geser dalam (toppling joints), kemiringan (toppling joints), tinggi lereng, dan sudut kemiringan lereng. Kata kunci: Klasifikasi massa batuan, kestabilan lereng, longsoran guling, metode kesetimbangan batas
PENDEKATAN TERINTEGRASI DALAM PEMODELAN FASIES RESERVOIR D-10 STRUKTUR NKL, LAPANGAN SANGASANGA, CEKUNGAN KUTAI, INDONESIA Ferdi Rizal; Dwiharso Nugroho; Prihadi Sumintadireja
Bulletin of Geology Vol 7 No 3 (2023): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

70% dari total produksi minyak saat ini di Struktur NKL berasal dari reservoir D-10 yang terletak di sayap (flank) bagian timur, utara Antiklinorium Samarinda. Namun demikian, pengembangan reservoir ini mempunyai kendala dalam pemodelan fasies karena kurangnya sumur yang menembus di area flank dan tidak berkorelasi dengan reservoir D-10 bagian punggungan (crestal). Adanya kompartemen ini, terlihat dari posisi reservoir minyak flank berada dibawah kontak minyak-air dari reservoir di crestal dan tren evolusi tekanan terlihat berbeda antara crestal dan flank. Hal utama dan menjadi tahap awal pemodelan fasies yaitu analisis lingkungan pengendapan. Penelitian ini melakukan pendekatan terbaru yaitu memanfaatkan dan mensintesiskan lima data yaitu analisis biostratigrafi dari beberapa jenis fosil, litofasies dari log tali kawat, besar butir batupasir dari data cutting, struktur sedimen dan paleocurrent dari data dipmeter serta salinitas reservoir. Hasil sintesis ini dijadikan dasar pembuatan model fasies untuk dikorelasikan ke sumur sekitar dengan menggunakan konsep cyclothem. Setelah itu, pembuatan tren fasies dari peta Net to Gross yang dikontrol oleh anomali atribut seismik dan rasio lebar channel terhadap netsand. Dengan pendekatan baru yang lebih komprehensif ini, terbukti dapat menjawab permasalahan pada distribusi fasies reservoir D-10 dan tentunya menjadi input dalam pemodelan reservoir 3D dan perhitungan volume hidrokarbon yang lebih realistis.
DESKRIPSI LITOLOGI BATUAN DASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK RESERVOIR REKAHAN ALAMI DI BLOK OGAN KOMERING, CEKUNGAN SUMATRA SELATAN Bayu Sapta Fitriana; Benyamin Sapiie; Alfend Rudyawan
Bulletin of Geology Vol 7 No 3 (2023): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan hidrokarbon pada reservoir batuan dasar (basement) di Blok Ogan Komering (OK), Sumatra Selatan, telah terbukti sejak tahun 1992 sejak penemuan hidrokarbon pertama pada sumur ASD-1 dengan laju alir 1.890 BOPD. Pada Tahun 2014, hidrokarbon pada batuan dasar kembali ditemukan dari pemboran sumur BDA-1 dengan laju alir 3,4 MMSCFD. Temuan-temuan hidrokarbon pada batuan dasar ini memberikan indikasi yang penting untuk menemukan kembali potensi-potensi hidrokarbon dari reservoir batuan dasar di daerah ini. Fokus penelitian ini memuat aspek litologi, umur batuan, dan karakteristik rekahan alami berdasarkan data sumur, seismik, petrografi dan data pentarikhan umur batuan (age dating) yang memberikan wawasan tentang litologi batuan dasar, serta hubungannya dengan karakteristik rekahan alami dan kualitas reservoir di Blok OK, Cekungan Sumatra Selatan. Penemuan hidrokarbon di reservoir Batuan dasar pra-Tersier di area Blok OK sebelumnya didefinisikan terakumulasi pada batuan dasar granitik. Berbagai litologi yang terdapat di batuan dasar menunjukkan kompleksitas dari sejarah tektonik di Cekungan Sumatera Selatan. Studi petrografi lebih rinci menunjukkan komposisi litologi yang lebih kompleks. Litologi batuan dasar pra-Tersier terdiri dari granodiorit, diorit, marmer, andesit, serpih, filit dan sekis. Pentarikhan K-Ar pada batuan dasar andesit menghasilkan interval umur antara 61-131 juta tahun yang lalu, setara dengan Kapur Awal-Akhir. Secara lebih detail, batuan beku di daerah ini telah mengalami proses alterasi hidrotermal, yang ditunjukkan dengan kehadiran mineral-mineral alterasi dalam komposisi batuannya. Log gambar pada interval batuan dasar menunjukkan perkembangan rekahan alami yang baik pada interval batuan dasar. Perkembangan rekahan alami memiliki korelasi dengan jenis litologi. Rekahan alami berkembang dengan baik pada litologi granodiorit, diorit, marmer, dan kuarsit. Batas satuan antar litologi yang beragam ini diinterpretasikan sebagai kontak sesar. Kontak sesar yang disertai dengan zona hancuran antara litologi yang berbeda menguntungkan untuk pengembangan rekahan dan berkorelasi dengan indikasi hidrokarbon.

Page 1 of 1 | Total Record : 5