cover
Contact Name
Rachma
Contact Email
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Editorial Address
https://jurnaledukasi.kemenag.go.id/index.php/edukasi/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
EDUKASI
ISSN : 16936418     EISSN : 2580247X     DOI : https://doi.org/10.32729/edukasi
Focus: EDUKASI is a scientific journal dedicated to the study and research of Religion and Religious Education. It is committed to enriching and expanding the body of scientific knowledge relevant for policy-making and the advancement of theoretical and conceptual frameworks. The journal aims to provide valuable literature, data, and information to governmental bodies, education practitioners, and academics to support decision-making and further studies. Scope: EDUKASI is a scientific journal focused on research and development in the field of religious education. The journal accepts articles that make significant contributions to understanding and solving issues in religious education, whether in formal or non-formal institutions. The topics covered include: Management of Religious Education Institutions Roles and Practices of Religious Educators Management and Funding of Religious Education Evaluation, Quality Assurance, and Accreditation of Religious Education The Role of Students in Religious Education Study of educational aspects relating to various diciplines such as psychology, sociology, management, philosophy, theology, anthropology, and political science to enrich the discourse on religious education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan" : 10 Documents clear
Kompetensi dan Peran Mu'allim dalam Pendidikan Dody Riyadi H.S.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.462

Abstract

AbstractAmong the four components of education, mu’allim is the most important components which significantly influencies the other three components i.e student, subject, method. Mu’allim refers to Allah, whereas Adam and Muhammad became the first and the last students correspondingly. The first three chapters revealed to prophet Muhammad contained four competencies of mu’allim. The objective of this research is not only to redefine the concept of mu’allim, but also to describe various competencies and mu’allim’s role so as to allow its prophetic profession to be more significant in social institution. This research uses descriptive qualitative method with collecting documented data technique on written sources about mu’allim. Since it refers to Allah and prophet Muhammad, the sacrality of mu’allim concept cannot be interpreted merely as a teacher teaching religious study at school. Mastery of spiritual, intellectual, personal, and social competence makes mu’allim status prophetic, just as prophet Muhammad whose role was not limited only as a patron for his children at home and teacher for students at school, but also as social transformer. Since both teacher and lecturer are called mu’allim, therefore, intellectual competency does not only become mandatory to be mastered by lecturers but also by teachers so as to enable them to develop knowledge through scientific publications.Abstrak Di antara empat komponen utama pendidikan, mu’allim merupakan komponen terpenting yang berpengaruh signifikan terhadap tiga komponen lain, yakni murid, materi, metode. Mu’allim merujuk kepada Allah, sedangkan Adam dan Muhammad menjadi murid pertama dan terakhir Allah. Tiga surah pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad mengandung empat kompetensi mu’allim. Tujuan penelitian ini tak hanya untuk meredefinisi konsep mu’allim, namun juga untuk mendeskripsikan berbagai kompetensi dan peran mu’allim agar peran profesi profetik itu signifikan di institusi sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dokumentasi terhadap sumber tertulis mengenai mu’allim. Karena merujuk kepada Allah dan Nabi Muhammad, sakralitas konsep mu’allim tak cukup diartikan guru yang mengajarkan ilmu agama di sekolah. Penguasaan atas kompetensi spiritual, intelektual, personal, dan sosial membuat status mu’allim menjadi profetis seperti Nabi Muhammad yang tak hanya berperan sebagai pengasuh anak di keluarga dan pengajar murid di sekolah tetapi juga menjadi pentransformasi masyarakat. Karena baik guru maupun dosen disebut mu’allim, maka kompetensi intelektual, sebagai contoh, tak hanya wajib dikuasai dosen, tetapi juga mesti dimiliki guru agar dapat mengembangkan ilmu lewat publikasi ilmiah.
Implementation of Living Quran Culture in School Nur Kholis; Nuril Mufidah; Lilik Indriharta
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.535

Abstract

AbstractThis research has two aims, namely to describe the types of implementation of living Quran culture in schools, and to analyze the values that underlie the spirit of the development of a living Quran culture at school. The method of this research was qualitative using a case study approach, and conducted at SDI and SMPI Al Azhaar Tulungagung, East Java. The research subjects were the kiai of Islamic boarding schools, the chairman of the foundation, the principal, and the teachers. Data was collected through; in-depth interviews, documentation, and observation. The results of this study indicate that; First, the types of implementation of the Quran's living culture are a) Living Quran (tahfidz, iqra', tahsin, tarjim, Quran khotmil in student's house, Quran reciting competition, sticking verses Quran in each class, and praying using Quran verses); b). Birrul walidain (praying for parents, piety, politeness); and c) Islamic behavior at school and home. Secondly, the values of the underlying spirit of the living Quran include the Quran as a guide to life, reading Quran leads to reward, Quran as the source of information and knowledge in the world and the hereafter, and Quran as the holy book that carries the truth.Abstrak Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk menggambarkan jenis-jenis implementasi budaya living Quran di sekolah. Kedua, menganalisis nilai-nilai yang mendasari semangat pengembangan budaya living Quran di sekolah. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SDI dan SMPI Al Azhaar Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia. Subjek penelitian adalah kiai pesantren, ketua yayasan, kepala sekolah, dan guru. Artikel ini membahas jenis-jenis budaya dan nilai-nilai living Quran yang menjadi semangat implementasi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Validitas data diperiksa menggunakan teknik berikut; kredibilitas, transferabilitas, ketergantungan, dan konfirmabilitas. Analisis data dilakukan dalam siklus bertingkat mulai dari pengumpulan data, tampilan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama, jenis-jenis penerapan budaya living Quran adalah mendalami Quran (tahfidz, iqra', tahsin, tarjamah, khotmil Quran di rumah siswa, kompetisi membaca Quran, menempel ayat-ayat Quran di setiap kelas, dan salat menggunakan ayat-ayat Quran); Birrul walidain (berdoa untuk orang tua, kesalehan, kesopanan); dan Perilaku Islam di sekolah dan di rumah. Kedua, nilai-nilai semangat yang mendasari living Quran meliputi Quran sebagai pedoman hidup, membaca Quran mengarah pada pahala, Quran sebagai sumber informasi dan pengetahuan di dunia dan akhirat, dan Quran sebagai kitab suci yang membawa kebenaran.
Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Berbasis Pesantren: Studi Kasus Pada SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya Juju Saepudin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.559

Abstract

AbstractPesantren-Based Schools (SBP) are integrated education models that combine the implementation of a schooling system that develops science and skills abilities with the implementation of a pesantren system that develops religious attitudes and practices, increased morality and independence in life. This paper presents the results of a study of the model of Islamic Education (PAI) in Pesantren-based Junior High School (SMPBP) Al Muttaqin in Tasikmalaya City. Data was collected by interview, observation and document study techniques. The results of the study and discussion found several conclusions as follows: First, the structure of the PAI curriculum is not limited in the number of limited hours, but was reduced to a sub-field of study which is part of the PAI family, even modified in local content that is typical of pesantren. Second, PAI is not limited to a subject, but it becomes a system so that it is not limited to formal space and time. Third, the implications of the development of PAI can improve student achievement and prestige in the eyes of parents and the community, as well as making SMPBP Al Muttaqin as a magnet in the acceptance of new students as evidenced by increasing interest.Abstrak Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) merupakan model pendidikan integrasi yang menggabungkan pelaksanaan sistem persekolahan yang mengembangkan kemampuan sains dan keterampilan dengan pelaksanaan sistem pesantren yang mengembangkan sikap dan praktik keagamaan, peningkatan moralitas dan kemandirian dalam hidup. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pesantren (SMPBP) Al Muttaqin Kota Tasikmalaya. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ditemukan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, secara struktur kurikulum PAI tidak dibatasi dalam jumlah jam pelajaran yang terbatas, namun diturunkan menjadi sub bidang studi yang merupakan bagian dari rumpun PAI, bahkan dimodifikasi dalam muatan lokal yang bernuansa khas pesantren. Kedua, PAI tidak terbatas sebagai sebuah mata pelajaran, tatapi menjadi sebuah sistem sehingga tidak dibatasi ruang dan waktu yang formal. Ketiga, implikasi dari pengembangan PAI dapat meningkatkan prestasi dan prestise siswa di mata orang tua dan masyarakat, juga menjadikan SMPBP Al Muttaqin sebagai magnet dalam penerimaan peserta didik baru yang dibuktikan dengan peminat yang terus meningkat.
Implementing Punishment In Building Characters of Students at Pondok Pesantren DDI Mangkoso Muhammad Alqadri Burga
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.582

Abstract

AbstractThis research discusses implying punishment by teachers as an effort of character building for students such as honesty, discipline, and responsibility at Pondok Pesantren DDI Mangkoso with three focus problems, namely: 1) the form of the implementation of punishment in building characters of students; 2) the variety of obstacles to the implementation of punishment in building characters of the students and their solutions, and 3) the results of the implementation of punishment in building characters of students. This research was qualitative research by using pedagogy, psychology, juridical, and theological normative approaches. Sources of data have consisted of various level ages of respondents at the pesantren such as chairman, teachers, students, and students’ parents. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Result of this research shows that forms of punishment consist of admonition, assigning assignments, psychic, and physical chastisement. Obstacles in applying the punishment are Child Protection Acts, environmental problems, and teacher’s creativities. Furthermore, a physical chastisement will be more optimum in students’ character building if it is supported collaboration between teachers and student’s parents.Abstrak Penelitian ini menganalisis penerapan hukuman oleh guru sebagai upaya pembinaan karakter jujur, disiplin, dan tanggung jawab santri pada Pondok Pesantren DDI Mangkoso, dengan tiga fokus masalah, yaitu: 1) bentuk penerapan hukuman dalam pembinaan karakter santri; 2) ragam hambatan penerapan hukuman dalam pembinaan karakter santri beserta solusinya, dan 3) hasil penerapan hukuman dalam pembinaan karakter santri. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan pedagogik, psikologis, yuridis, dan normatif teologis. Sumber data terdiri atas informan-informan dari berbagai unsur Pondok Pesantren DDI Mangkoso, yaitu: pimpinan, guru, santri, dan orang tua santri. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk hukuman yang diterapkan adalah teguran, pemberian tugas, hukuman psikis, dan hukuman fisik; hambatan-hambatannya adalah Undang-undang Perlindungan Anak, problem lingkungan, dan kreativitas guru; dan hukuman fisik lebih optimal dalam pembinaan karakter santri bila didukung oleh kerja sama yang baik dengan orang tua santri.
Pesantren and Entrepreneurship Education Hasbi Indra
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.600

Abstract

AbstractThis study discusses the development of pesantren, its value system, its challenges, its response through the curriculum. Pesantren is part of produce a generation for national development through the formation of entrepreneurs in society. This pesantren has existed since the colonial period and exists until now. Pesantren experienced development in the form of salafiyah, combination and the form of Ashriyah. This education is in the midst of rapid scientific development with positive and negative effects, this era was also marked by economic cooperation between nations in the world that must be responded by pesantren education. Research using library methods with a qualitative approach. The results of the study show that both the scriptures and empirical facts show that the pesantren and entrepreneurial spirit are in line. Therefore, pesantren which have millions of students is an important part of building the nation through entrepreneurial graduates. Through the curriculum, it can be formed so that they can compete in this era.Abstrak Studi ini membahas perkembangan pesantren, sistem nilai, tantangan, dan responsnya melalui kurikulum. Pesantren adalah bagian dari menghasilkan generasi untuk pembangunan nasional melalui pembentukan wirausaha di masyarakat. Pesantren ini telah ada sejak zaman kolonial dan ada sampai sekarang, telah mengalami perkembangan dalam bentuk salafiyah, kombinasi dan dalam bentuk Ashriyah. Pendidikan ini berada di tengah perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dengan efek positif dan negatif, era ini juga ditandai dengan kerja sama ekonomi antar negara di dunia yang harus ditanggapi dengan pendidikan pesantren. Penelitian menggunakan metode pustaka dengan pendekatan kualitatif. Hasil kajian menunjukan bahwa baik kitab suci maupun fakta empiris menunjukan bahwa pesantren dan semangat wira usaha merupakan hal yang sejalan. Oleh karena itu, maka pesantren yang memiliki jutaan siswa adalah bagian penting dalam membangun bangsa melalui lulusan wirausaha. Melalui kurikulum, dapat dibentuk sehingga mereka dapat bersaing di era ini. 
Internalisasi Nilai Moderasi Melalui Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum Yedi Purwanto; Qowaid Qowaid; Lisa'diyah Ma'rifataini; Ridwan Fauzi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.605

Abstract

AbstractThis article describes the internalization of the value of Islamic moderation through Islamic Religious Education in the general higher education. Religious moderation, including Islam, is important to be internalized, amid the diversity of Indonesian people who have the motto of Unity in Diversity, and in the midst of the development of a dynamic environment that can damage the joints of unity because of the wrong understanding. Writing from the results of research located at the Indonesian University of Education (UPI) in Bandung uses a qualitative approach. Data collection is done through observation and interview techniques. This paper shows that the pattern of internalization of moderating values through Islamic Religious Education courses at the Indonesian Education University in Bandung. The material is adapted to student input, the competence of lecturers and subject matter support from the UPI campus environment. The curriculum is designed according to the provisions of the College. The internalization method is done through face-to-face meetings in lectures, tutorials, seminars and the like. The evaluation is done through screening Islamic insights in an orderly and written periodic report from lecturers and tutors.Abstrak Artikel ini memaparkan internalisasi nilai moderasi Islam melalui Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU). Moderasi beragama, termasuk Islam, penting untuk diinternalisasikan, di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan di tengah perkembangan lingkungan yang dinamis yang dapat merusak sendi-sendi persatuan karena adanya pemahaman yang salah. Tulisan dari hasil penelitian yang berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Tulisan ini memperlihatkan bahwa pola internalisasi nilai-nilai moderasi melalui mata kuliah PAI di UPI Bandung. Materinya disesuaikan dengan input mahasiswa, kompetensi dosen pengampu mata kuliah dan dukungan dari lingkungan kampus UPI. Kurikulum yang dirancang sesuai ketentuan Perguruan Tinggi (PT). Metode internalisasi dilakukan melalui tatap muka dalam perkuliahan, tutorial, seminar dan yang semisalnya. Evaluasinya dilakukan melalui screening wawasan keislaman secara lisan dan tertulis secara laporan berkala dari dosen dan tutor.
Evaluation of Leading Education Program on Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong Tangerang Selatan Evi Sopandi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.612

Abstract

AbstractThis study aimed at evaluating the implementation of education at MAN Insan Cendekia Serpong as a leading school, in the perspective of its antecedents, transactions, and outcomes. This study was using Countenance model of evaluation from Stake as the basis of its methodology. The data were collected from all educational elements at MAN Insan Cendekia Serpong, including the principal, teachers, and students limited into the second and the third year pupils. The data were collected using questionnaires, documentations, observations, and interviews. The result of the research revealed the followings. First, almost all of the aspects of the antecedents, were in ideal conditions. Second, internally, the process of education at MAN Insan Cendekia ran well, and externally, related to its function as a model, the implementation was not optimal yet. And finally the third, the learning achievement of the students of MAN Insan Cendekia, which was indicated by their scores on UN and various level achievements, increased compared to the result of the previous years, and this could be valued as a good achievement of MAN Insan Cendekia in performing the educational process.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pendidikan di MAN Insan Cendekia Serpong sebagai sekolah terkemuka, dalam perspektif anteseden, transaksi, dan hasil. Penelitian ini menggunakan model evaluasi Countenance dari Pasak sebagai dasar metodologinya. Data dikumpulkan dari seluruh elemen pendidikan di MAN Insan Cendekia Serpong, termasuk kepala sekolah, guru, dan siswa kelas dua dan tiga. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan berikut ini. Pertama, hampir semua yang aspek anteseden, seperti jumlah siswa dan kualitas input mahasiswa, ketersediaan sumber pendukung pembelajaran, kualitas guru, dalam kondisi ideal. Kedua, Secara internal, proses pendidikan di MAN Insan Cendekia berjalan dengan baik, dan secara eksternal terkait dengan fungsinya sebagai model, implementasinya belum optimal. Para siswa dan guru memandang bahwa implementasi pendidikan di MAN Insan Cendekia berjalan dengan baik, sehubungan dengan fasilitas belajar yang lebih lengkap daripada di sekolah lain. Dan akhirnya yang ketiga, prestasi belajar siswa MAN Insan Cendekia, yang ditunjukkan oleh skor mereka di UN dan berbagai tingkat prestasi, meningkat dibandingkan dengan hasil tahun-tahun sebelumnya, dan ini bisa dinilai sebagai pencapaian yang baik dari MAN Insan Cendekia dalam melakukan proses pendidikan.
Pengelolaan Pendidikan Inklusif di Madrasah Sumarni Sumarni, M.Si
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.631

Abstract

AbstractThis study aims to determine how the management of inclusive education in MTs Yabika Tangerang, Banten, especially related to the management of learners, facilities, educators, curriculum and assessment, financing, development, and monitoring and evaluation and its relationship to society. This research uses a qualitative approach. The research informants were the foundation's management, Head and deputy head of MTs Yabika, Head of MA Yabika, teacher, and Head of Administration. Data analysis uses descriptive qualitative techniques. The results showed that the management of inclusive education in MTs Yabika in general was running quite well. Madrasas try to meet the needs of SNC in accordance with their abilities both infrastructure, facilities, curriculum, learning and assessment system. Madrasas have also provided special tutors for SNC. However, there are several aspects of the management of inclusive education that have not been running as it should. Acceptance of new SNC did not go through the assessment process and identification according to standards but only using tests and interviews with parents of students; many teachers have not received training for handling SNC. There is also no guidance, supervision and evaluation from supervisors and the Ministry of Religion. Likewise, cooperation with external parties has not been done much by MTs Yabika.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pendidikan inklusif di MTs Yabika Tangerang Banten khususnya terkait pengelolaan peserta didik, sarana prasarana, tenaga pendidik, kurikulum dan penilaian, pembiayaan, pembinaaan, dan monitoring dan evaluasi serta hubungannya dengan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah pengurus yayasan, Kepala dan wakil kepala MTs Yabika, Kepala MA Yabika, guru, dan Kepala Tata Usaha. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pendidikan inklusif di MTs Yabika secara umum sudah berjalan dengan cukup baik. Madrasah berusaha memenuhi kebutuhan ABK sesuai dengan kemampuannya baik sarana prasarana, fasilitas, kurikulum, pembelajarannya maupun sistem penilaiannya. Madrasah juga sudah menyediakan guru pembimbing khusus bagi ABK. Namun ada beberapa aspek dalam pengelolaan pendidikan inklusif yang belum berjalan sebagaimana mestinya. Penerimaan ABK baru tidak melalui proses asesmen dan identifikasi sesuai standar tetapi hanya menggunakan tes dan wawancara dengan orang tua siswa; banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan untuk penanganan ABK. Pembinaan, pengawasan dan evaluasi dari pengawas dan Kemenag juga tidak ada. Demikian juga kerjasama dengan pihak eksternal juga belum banyak dilakukan oleh MTs Yabika.
COVER EDUKASI VOL. 17 NO. 2 AUGUST 2019 Cover Vol. 17(2) 2019
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.651

Abstract

PREFACE EDUKASI VOL. 17 NO. 2 AUGUST 2019 Preface Vol. 17(1) 2019
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.652

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 22 No. 2 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 22 No. 1 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 3 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 2 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 1 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 2 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 1 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 2 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 2 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 3 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 15 No. 3 (2017): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 1, April 2017 EDUKASI | Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 1, April 2016 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 3, DESEMBER 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2015 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 3, DESEMBER 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 1, APRIL 2014 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 3, DESEMBER 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2012 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 3, DESEMBER 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 1, APRIL 2011 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 3, DESEMBER 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 1, APRIL 2010 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 4, DESEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 3, SEPTEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 2, JUNI 2009 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 4, DESEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 3, SEPTEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 2, JUNI 2008 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 4, DESEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 3, SEPTEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 2, JUNI 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 1, MARET 2007 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 4, DESEMBER 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 2, JUNI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2006 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 4, DESEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 3, SEPTEMBER 2005 Vol. 3 No. 2 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 3 No. 1 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2004 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 3, JULI 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 2, APRIL 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2003 More Issue