cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Idea Nursing Journal
ISSN : 20872879     EISSN : 25802445     DOI : -
Core Subject : Health,
Idea Nursing Journal (INJ) adalah suatu media yang dapat digunakan untuk, mendiseminasi, dan mengarsipkan karya perawat peneliti di Indonesia. Karya yang dipublikasikan dalam jurnal ini secara tidak langsung diakui sebagai karya kecendekiawanan penulis dalam bidang keperawatan. Artikel antara lain meliputi sub bidang keperawatan dasar, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, manajemen keperawatan, dan pendidikan keperawatan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL" : 10 Documents clear
PERBANDINGAN COLD PRESSOR TEST MAHASISWA DENGAN DAN TANPA RIWAYAT GENETIK HIPERTENSI Maimun Syukri; Razi Suangkupon Siregar; Putri Irmayani
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.466 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6728

Abstract

ABSTRAKHipertensi terkait erat dengan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis. Aktivitas simpatis dapat diujidengan cold pressor test (CPT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan CPT mahasiswapria dengan riwayat genetik hipertensi (RGH (+)) dan tanpa riwayat genetik hipertensi (RGH (-)). Desainpenelitian ini adalah uji klinis acak. Selama CPT, tangan hingga sebatas pergelangan tangan dimasukkan dalam air es (4-5°C ) selama 1 menit. Empat puluh dua mahasiswa pria (18-21 tahun) dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok RGH (+) dan RGH (-). Tekanan darah (TD) dan denyut jantung (DJ) diukur sebelum, 30 detik setelah dan lima menit setelah CPT. Data dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD) yang bermakna sebelum CPT antara kedua grup. Tiga puluh detik setelah CPT, terdapat perbedaan TDS dan TDD yang bermakna antara kelompok RGH (+) yang dibandingkan dengan kelompok RGH (-). Lima menit setelah CPT, tidak terdapat perbedaan TDS yang bermakna, namun terdapat perbedaan TDD yang bermakna lima menit setelah CPT antara kedua grup . Di samping itu, tidak terdapat perbedaan DJ yang bermakna baik sebelum, 30 detik setelah dan lima menit setelah CPT antara kedua grup. Pemulihan TDS dan TDD terjadi dalam waktu lima menit. Keadaan ini menunjukkan bahwa CPT dapat digunakan sebagai metode deteksi dini hipertensi dengan mengukur TD.Kata kunci: cold pressor test, hipertensi, tekanan darah.ABSTRACTHypertension has been reported to be generally associated with sympathetic overactivity. Sympathetic overactivity can be tested by cold pressor test (CPT). The aim of study is to find out comparation of CPT between students with hypertensive parents (HP (+)) and without hypertensive parents (HP (-)). Methodology of study was randomized controlled trial. While CPT, hand immersion up to the wrist in the mixture of ice and water (4-5°C) for 1 minute. Forty-two male students (18-21 years old) were divided into two groups, as group HP (+) and HP (-). Blood pressure (BP) and heart rate (HR) were measured before, 30 seconds and five minutes after CPT. Data was analized by t independent test and t paired test. Result of research indicate that there was no significant difference in resting systolic blood pressure (SBP) and diastolic blood pressure (DBP) in both groups before CPT. Thirty seconds after CPT, there was significant difference in SBP and DBP in group HP (+) as compared to group HP (-). Five minutes after CPT, there was no significant difference in SBP, but there was significant difference in DBP between two groups. Besides, there were no significant difference in HR before, 30 seconds and five minutes after CP between two groups. Thereafter, SBP and DBP recovered back to baseline at five minutes after CPT. This finding may lead that CPT can be used as predictor of future development of hypertension by measuring BP.Keywords : cold pressor test, hypertension, blood pressure.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLINIK SUMBER SEHAT INDRAPURI ACEH BESAR Fithria, Fithria; Mara Isnaini
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.793 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6734

Abstract

ABSTRAKHipertensi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3% dengan faktor utama adalah hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di Klinik Sumber Sehat Indrapuri Aceh Besar. Populasi adalah semua penderita hipertensi yang berkunjung ke Klinik Sumber Sehat Indrapuri Aceh Besar tahun 2013, dari Januari - Desember 2012 berjumlah 365 orang (Rekapitulasi pasien rawat jalan KSS, 2012). Desain penelitian ini deskriptif eksploratif dan metode purposive sampling yaitu 70 responden. Alat pengumpulan data yaitu kuesioner dengan wawancara terpimpin. Analisis data menggunakan analisa univariat. Dari hasil penelitian disimpulkan penderita hipertensi di klinik sumber sehat sebagian besar di kategori tidak patuh 38 orang (54,3%), faktor pengetahuan berada pada kategori baik 36 orang (51,4%), faktor lingkungan social berada pada kategori baik 38 orang (54,3%), faktor perubahan terapi berada pada kategori rendah 40 orang (57,1 %), faktor interaksi tenaga kesehatan berada pada kategori kurang 39 orang (55,7%), faktor dukungan keluarga berada pada kategori baik 40 orang (57,1%) dan faktor akomodasi berada pada kategori susah 51 orang (72,9). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan pentingnya meningkatkan kepatuhan berobat sehingga dapat mencegah terjadinya peningkatan hipertensi yang signifikan. Kata Kunci: Hipertensi, Kepatuhan, pengetahuan, lingkungan dan social, perubahan terapi, interaksi tenaga kesehatan, dukungan keluarga, akomodasi ABSTRACTHypertension is defined a condition when systolic blood pressure is above 140 mmHg and diastolic 90 mmHg above. Based on Household Health Survey in 2005 , the deaths because of heart disease and blood vessel disease in Indonesia amounted to 26.3 % with the main factor is hypertension . The purpose of this study was to identify factors associated with treatment compliance of hypertension patients in Sumber Sehat clinic Indrapuri Aceh Besar. The population in this study were all hypertension patients who visited the Sumber Sehat clinic Indrapuri Aceh Besar from January to December, 2012 amounted to 365 people (recapitulation outpatient in Sumber Sehat clinic , 2012) . The study design was descriptive and the sampling technique by using purposive sampling of 70 respondents. The data was collected by using questionnaire with a guided interview method and was analized by using univariate analysis. The results of this study showed that hypertension patients in the Sumber Sehat clinic mostly in the non-adherent category amounted to 38 patients ( 54.3 % ) , knowledge factors in the good category amounted to 36 patients ( 51.4 % ) , social environmental factors in good category as many as 38 patients ( 54.3 % ) , changes of therapy factors in the low category as many as 40 patients ( 57.1 % ) , the interaction with health care providers factors in the low category amounted to 39 patients ( 55.7 % ), family support factors in good categories amounted to 40 patients ( 57.1 % ) and accommodation factors in difficult category amounted to 51 patients ( 72.9 ). It is expected that the health care providers to provide health education about hypertension and the importance of improving treatment compliance in order to prevent the increasing number of hypertension patients. Keywords: Hypertension , compliance , knowledge , and social environment, changes in therapy, the interaction of health workers , family support, accommodation
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN ASMA DENGAN TINGKAT KONTROL ASMA DI POLIKLINIK PARU RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Novita Andayani
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6729

Abstract

ABSTRAKTingkat pengetahuan asma pada pasien asma sangat berpengaruh terhadap derajat asma dan tingkat kontrolasma, dimana pengetahuan asma yang baik dapat memberikan kontrol asma yang baik, dan kontrol yang baik akan cenderung membawa ke derajat yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien asma dengan derajat asma dan tingkat pengetahuan pasien asma dengan tingkat kontrol asma di poliklinik RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional survey dari bulan Januari – Maret 2014 dengan jumlah sampel 41 sampel. Pada penelitian ini menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan umum asma (Asthma General Knowledge Quisionaire) untuk menilai tingkat pengetahuan asma pada pasien asma, menggunakan Asthma Control Test untuk menilai tingkat kontrol asma dan spirometri untuk menilai derajat asma. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan pasien asma dengan tingkat kontrol asma dengan (P 0,05) dan terdapat hubungan tingkat pengetahuan pasien asma dengan derajat asma (P 0,05).Kata Kunci : Pengetahuan Asma, Derajat Asma, Tingkat KontrolABSTRACTThe level of asthma knowledge in asthma patients greatly affect the degree of asthma and asthma control level. A good asthma knowledge can provide good asthma control and good control will tend to bring to a better degree. The purpose of this study was to determine the correlation between the degree of patients' asthma knowledge and the degree of asthma then asthma control level in lung poliklinic RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. This study is observational analytic cross-sectional study design . In this study, using a level of general knowledge of asthma questionnaire (Asthma General Knowledge Quisionaire) to assess the level of asthma knowledge in asthma patients, use the Asthma Control Test to assess the level of asthma control and spirometry to assess the degree of asthma . In this study showed that there is a correlation between the level of knowledge of asthma patients with asthma control ( P 0.05 ) and there is a correlation between the degree of knowledge of asthma patients with the degree ofasthma ( P 0.05 ) .Keyword: Asthma Knowledge, Level Asthma, Asthma Control
HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DENGAN STRES PASIEN FRAKTUR DI RUMAH SAKIT Nunung Febriany Sitepu
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.531 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6725

Abstract

ABSTRAKKeluhan utama yang didapat dari sejumlah pasien fraktur adalah nyeri. Perilaku seseorang akan berubah apabila ia merasakan nyeri sehingga berdampak pada aktifitas sehari hari. Nyeri yang parah jika tidak segera diatasi akan berpengaruh pada peningkatan tekanan darah, takikardi, pupil melebar, diaphoresis dansekresi adrenal medulla sehingga menyebabkan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri dengan stres pasien fraktur dengan menggunakan desain deskriptif korelasi. Pengambilan data dimulai pada bulan Februari sampai dengan April 2013 dengan jumlah responden 30 orang, metode pengumpulan data cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner Verbal Numerical Rating Scale (VNRS), dan kuesioner Patient Distress Checklist. Analisa data dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson’s (Pearson’s). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden memiliki intesitas nyeri yang sedang (73.3%) dan tingkat stres sedang (70 %), p Value = 0,007. Berdasarkan hal ini diharapkan pada saat pengkajian nyeri, sebaiknya perawat tidak hanya mengkaji nyeri yang dirasakan pasien, namun juga mengkaji faktor multidimensional nyeri terutama dimensi psikologis yang berdampak kepada stress. Diamping itu, perawat sebaiknya memperhatikan tingkat stres pasien yang mengalami nyeri kronik agar menghindari timbulnya penyakit lain akibat stres.|Kata Kunci: fraktur, nyeri, stressABSTRACTThe main complaint derived from a patient's fracture is pain. Behavior will be change when felt pain so it can be impact to daily activities. Severe pain if not ne solved will affect the increase in blood pressure, tachycardia, dilated pupils, diaphoresis and secretion of adrenal medulla that cause stress. This study aims to identify the significant relationship between pain intensity with stress fractures using descriptiven correlation design. Data collection on February to April 2013, samples 30 people with methods crosssectional. The research instrument used in the form of questionnaires Verbal Numerical Rating Scale (VNRS), and Patient Distress Checklist questionnaire. Data analysis using Pearson's Product Moment correlation (Pearson's). The results showed that more than half of the respondents had moderate pain intensity (73.3%) and moderate stress levels (70%), P value = 0,007. Based on this case is expected at the time of assessment of pain, the nurse should assess not only the pain felt by the patient, but also examine the multidimensional factors, especially pain that affects the psychological dimension of stress. Beside, nurses should pay attention to stress levels of patients who experience chronic pain in order to avoid the onset of stress-related diseases.Keywords: fracture, pain, stress
ANALISIS FRAKSI EJEKSI KLIEN GAGAL JANTUNG PRE DAN POST PENERAPAN MODEL AKTIVITAS DAN LATIHAN INTENSITAS RINGAN Halimuddin, Halimuddin
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.475 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6735

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh model aktivitas dan latihan klien gagal jantung terhadap fraksi ejeksi Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasy Experiment) tanpa kontrol group. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Jantung dan pembuluh darah Harapan Kita Jakarta. Populasi sampel adalah klien gagal jantung sebanyak 24 orang, dengan Kriteria inklusi: fraksi ejeksi 40%, tekanan darah sistole 80 – 120 mmHg, diastole 60 – 80 mmHg. Klasifikasi fungsionil NYHA: II dan III, mendapat terapi pengobatan gagal jantung Standar (Angiotension Converting enzymes - inhibitor, beta blockers, diuretic, digitalis), tidak ada disritmia yang mengancam kehidupan/bersifat fatal, infark tidak luas dan non elivasi segmen ST, usia 30 –70 tahun, mendapat izin dari dokter. Setiap responden di berikan model aktivitas dan latihan selama 6 hari di rumah sakit. Intensitas latihan di ukur dengan skala Borg. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan nilai fraksi ejeksi sebelum dan sesudah intervensi aktivitas dan latihan. Dengan intensitas latihan pada fase akut selama dirumah sakit (inpatient) adalah ringan. Rekomendasi penelitian ini  adalah model aktivitas dan latihan klien gagal jantung yang dikembangkan peneliti dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas pada fase akut selama di rumah sakit (inpatient). Pengawasan terhadap over aktivitas sangat di butuhkan selama penerapan model pada fase akut.Kata kunci: Gagal jantung, aktivitas dan latihan, dan fraksi Ejeksi ABTRACTThese research objectives are to identify the effect of activity and exercise model of heart failure client toward ejection fraction. This research used a Quasy Experiment design without control group. Thisresearch was done at National Cardiovascular Center of Harapan Kita, Jakarta. The samples were are heart failure clients, there were 24 people participated in the research who have inclusion criteria: ejection fraction 40%, systolic blood pressure 80 - 120 mmHg, diastolic 60 - 90 mmHg. In addition, the criteria were Functional classification NYHA: II and III, receiving a standard pharmacologic therapy (Angiotension Converting enzyme-inhibitor, beta-blockers, diuretics, digitalis), no fatal dysrhythmia, infarct was not large and non elevation of ST segment, age 30 - 70 years old, had permission from their attending cardiologist. Each respondent was given activity and exercise model during 6 days at the hospital. Exercise intensity is measured by Borg scale of perceived exertion. The research results indicated that there were differences between value of ejection fraction before and after activity and exercise intervention. with a light exercise intensity at acute phase during hospitalization (inpatient). This research recommendations showed that the activity and exercise for heart failure client exercise which were developed by a researcher can be implemented to fulfill an activity requirement during acute phase at hospital (inpatient period). It also suggested close observation during applying the model at this acute phase. Key words: Heart failure, activity and exercise, ejection fraction
MANAJEMEN STRES PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Cut Husna; Susi Julianti
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6730

Abstract

ABSTRAKKanker payudara dapat menimbulkan dampak fisiologis, psikologis dan sosial bagi penderita. Kondisi tersebut menyebabkan penderita dapat mengalami kecemasan, kurang percaya diri, pesimis, gangguan konsep diri, dan stress sehingga diperlukan manajemen stres yang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran konsep diri dan manajemen stres pada pasien kanker payudara. Metode penelitian adalah deskriptif eksploratif dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling pada 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 18 item pernyataan dalam skala Likert dengan metode pengumpulan data melalui wawancara terpimpin. Penelitian dilakukan pada tanggal 30 Mei-28 Juni 2013. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen stres pasien kanker payudara berada pada katagori negatif (maladaptif). Hal ini dapat di sebabkan karena pasien mengalami depresi dan perasaan tidak berdaya serta putus asa. Diharapkan kepada perawat agar meningkatkan motivasi dan memberikan dukungan yang positif dalam melakukan manajemen stress sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara.Kata kunci: Kanker payudara, manajemen stres, rumah sakitABSTRACTBreast cancer may cause physiological, psychological and social impacts to the patients. The condition caused the patients has anxienty, unconfidence, pessimistic, and self concept disorder and also stress, so that well management stress is required. The purpose of the research is to identify the self concept and stress management in breast cancer patients. The method of the study is descriptive explorative with total sampling technique to 30 respondent. The data collection used the questionnare that consist of 18 items in Likert scales with data collection method using guided interview. The research conducted on May 30 to June 28, 2013. Data analysis used univariate analysis. The results of the research showed that stress management in breast cancer patients in negative (maladaptive) category. Its explained that the patients has developed depression, uncertainty condition and also helplessness. It recommended to the nurses to increase the motivation and positive supports to the patients in providing stress management in order to increasing the quality of life in breast cancer patients.Keywords: Breast cancer, stress management, hospital
CARING: SEBUAH ANALISIS KONSEP Setiawan, Setiawan
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.095 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6726

Abstract

ABSTRACTConcept of caring is central in nursing profession. This concept is widely used in nursing education and service, but its understanding is various among nurses in Indonesia. This concept analysis aims to explore and clarify meaning of caring in nursing and its use and how this implemented in nursing practice. By using Walker and Avant method to explicate the meaning of caring, four critical attributes of caring were found: (1) deliberate attention, (2) empathic concern, (3) reciprocal, and (4) providing for. It is recommended that every nurse has appropriate understanding about caring so that they can implement it correctly into their daily practice.Keyword: caring, concept analysisABSTRAKKonsep caring sangat penting dalam profesi keperawatan. Konsep ini dipakai secara luas dalam pendidikan dan pelayanan keperawatan, namun pemahaman tentang caring masih bervariasi antara perawat di Indonesia. Konsep analisis ini bertujuan untuk menggali dan mengklarifikasi makna caring dalam keperawatan dan penggunaannya serta bagaimana caring diterapkan dalam praktik keperawatan. Dengan menggunakan metode Walker dan Avant untuk mengungkap makna caring, ditemukan empat atribut penting caring: (1) perhatian yang sengaja (2) sikap empati, (3) resiprokal, dan (4) menyediakan sesuatu bagi orang lain. Studi ini merekomendasikan agar setiap perawat memiliki pemahaman yang tepat tentang caring sehingga mereka dapat mengimplementasikan caring secara tepat dalam praktek mereka sehari-hari.Kata kunci: caring, analisis konsep
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HEMODIALISA DI MEDAN Cholina Trisa Siregar
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.052 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6731

Abstract

ABSTRAKPasien gagal ginjal kronik mengalami perubahan fisiologis tubuh yang meningkatnya tekanan darah, kelebihan cairan, gangguan sekresi hormon dan pembuangan sisa metabolik. Perubahan ini memerlukan peran keluarga dalam mengoptimalkan kesehatan pasien. Tujuan penelitian melihat hubungan dukungan keluarga dengan penurunan tekanan darah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani haemodialisa. Desain deskriptif korelasi, dengan sampel 40 orang pasien gagal ginjal yang rutin menjalani haemodialisa didampingi keluarga. Analisa data menggunakan korelasi Spearman. Instrumen yang digunakan dukungan keluarga dan format pemantauan tekanan darah pasien. Hasil penelitian didapat koefisien korelasi (r) 0,011 dengan tingkat signifikasi (P) 0,005. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan tekanan darah pasien gagal ginjal kronis yang mejalani terapi hemodialisa dimana kekuatan hubungannya lemah. Dukungan keluarga merupakan motivasi bagi pasien terutama dengan kondisi penyakit kronis, dukungan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Dukungan yang diberi secara komprehensif terutama dukungan emosional karena perubahan yang terjadi menjadikan pasien merasa tidak berdaya dan putus asa.Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Tekanan DarahABSTRACTPatients with chronic renal failure experienced physiological changes in the body that increased blood pressure, fluid overload, impaired secretion of hormones and metabolic waste disposal. These changes require the role of families in optimizing the patient's health. The purpose of the study was to looked at the relationship between family support with the decrease in blood pressure of patients with chronic renal failure undergoing haemodialysis. The design of this study was correlation descriptive , with a sample of 40 renal failure patients undergoing routine haemodialysis accompanied by their family. Analysis of the data using the Spearman correlation. Instruments used family support and patient blood pressure monitoring formats. The results of the study is the correlation coefficient (r) of 0.011 with significance level (P) 0.005. This illustrates that there is a significant correlation between family support and blood pressure in patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis therapy where the power connection is weak. Family support is a motivation for the patient, especially with chronic disease conditions, good support can improve the quality of life of patients. Support is given in a comprehensive manner, especially emotional support due to changes that occur which make the patient feel helpless and hopeless.Keywords: Family Support, Blood Pressure
KINERJA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN DALAM PENATALAKSANAAN FLU BURUNG Ivo Reivina; Mulyadi, Mulyadi; Mudatsir, Mudatsir
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.62 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6727

Abstract

ABSTRAKRumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh adalah Rumah Sakit Rujukan Perawatan Flu Burung. Kemampuan penangan Flu Burung secara tepat dan cepat sangat diperlukan. Kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu burung merupakan komponen penting penentu keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu burung dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan bulan Mei – Juli 2013, menggunakan metode sensus dengan pendekatan kuantitatif didukung oleh pendekanan kualitatif. Populasi penelitian perawat yang berjumlah 50 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan kinerja perawat berada dalam katagori sedang. Lingkungan kerja (β = 0,939), sikap (β = 0.917) dan Pengetahuan (β = 0,785) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu burung. Disarankan kepada manajemen Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin mempertahankan kenyamanan lingkungan kerja dan secara kontinyu meningkatkan kemampuan perawat melalui pelatihan dan simulasi flu burung minimal sakali dalam setahun.Kata Kunci: Kinerja, Lingkungan Kerja, Pengetahuan, SikapABSTRACTDr. Zainoel Abidin General Hospita Banda Aceh is an avian influenza refferal hospital. The handling capability of avian influenza accurately and quickly is needed. Performance of nurses in the management of cases avian influenza is an important component that determines the success of therapy. This study aims to investigate the performance of nurses in the management of cases of avian influenza and the factors that influence it. The study was conducted from May to July, 2013, using census method with a quantitative approach and supported by qualitative approach. The study population is 50 numbers of nurses. Data was collected through questionnaires, in-depth interviews. The result shows that the performance of nurses is in middle range category. Work invorenment (β = 0.939), attitude (β = 0.917) and knowledge (β = 0.785) significantly influenced the performance of nurses in management of avian influenza. It is suggested to the management of the general hospital of Dr. Zainoel Abidin to maintain the comfortable working environment and continuously improve the ability of nurses through training and simulation of avian influenza once a year.Keywords: Performance, Attitude, Knowledge, and Work Environment
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI BERBAGAI FAKTOR PENYEBAB DI DESA BAH KECAMATAN KETOL KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2013 Teuku Salfiyadi; Teuku Salfiyadi; Novemi, Novemi; Arnisam, Arnisam
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6732

Abstract

AbstrakKaries gigi merupakan penyakit pada rongga mulut yang disebabkan oleh kerusakan aktivitas bakteri terhadap jaringan keras gigi . Memasuki usia sekolah , resiko anak mengalami karies yang lebih tinggi . Hasil pemeriksaan pada anak usia sekolah dasar di desa Bah menemukan bahwa 68,6 % anak-anak menderita karies gigi . Tingginya prevalensi karies gigi , dan belum berhasil upaya untuk mengatasi karies ini , mungkin karena faktor populasi distribusi , perawatan lingkungan , perilaku , dan gigi , serta keturunan rakyat Indonesia . Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan gambar kejadian karies gigi pada anak-anak usia sekolah dasar dalam hal berbagai faktor di distrik Desa Bah Ketol Aceh Tengah pada tahun 2013 . Penelitian ini merupakan studi kasus dengan tipe deskriptif kuantitatif penelitian yang dilakukan pada 22-29 Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 37 orang dan sampel dalam penelitian ini adalah total populasi 37 orang . Hasil pemeriksaan saliva menunjukkan bahwa sebagian besar anak memiliki air liur dengan kategori rendah . Pemeriksaan kebersihan mulut kebanyakan anak memiliki status kebersihan gigi dan mulut dikategorikan penelitian tentang perilaku anak-anak menunjukkan bahwa pengetahuan 62,16 % anak-anak tidak baik , sikap anak untuk bersikap baik 78,38 % , 72.98 % memiliki anak bertindak tindakan kurang bagus . Jasa hasil penelitian kesehatan menunjukkan 89.19 % anak menyatakan bahwa pelayanan kesehatan tidak dapat dicapai , 54,06 % menyatakan lingkungan yang tidak menguntungkan serta 75,68 % anak menyatakan ada faktor keturunan . Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan karies gigi pada anak-anak usia sekolah di desa Bah bahwa kebersihan mulut yang buruk dan faktor saliva , perilaku buruk , faktor yang tidak perawatan kesehatan yang terjangkau , faktor lingkungan yang buruk dan faktor keturunan . Dianjurkan untuk anak usia sekolah dasar di desa Bah dalam rangka meningkatkan perilaku kesehatan mulut dan kesehatan mulut dengan menyikat gigi secara teratur adalah 3 kali sehari dan mengunjungi klinik gigi setiap 6 bulan .Sumber Bacaan : Buku 16 dan 14 Referensi Internet ( 1985-2012 )ABSTRACTDental caries is a disease in the oral cavity caused by the destruction of bacterial activity against dental hard tissues . Entering school age , the risk of children experiencing higher caries . Examination results at primary school age children in the village Bah found that 68.6 % of children suffer from dental caries . The high prevalence of dental caries , and has not been successful attempts to overcome these caries , may be due to population distribution factors , environmental , behavioral , and dental care , as well as the descendants of the people of Indonesia . The purpose of this study is find a picture of the incidence of dental caries in primary school age children in terms of the various factors in the Village Bah Ketol Central Aceh district in 2013 . research is a case study with quantitative descriptive type of research that was conducted on 22 to 29 June 2013. The population in this research is 37 people and the sample in this study was the total population of the 37 people . The results of salivary examination shows that most children have saliva with low category . Workup oral hygiene most children have dental and oral hygiene status were categorized research on children's behavior indicates that 62.16 % children's knowledge is not good , the attitude of the child to be nice 78.38 % , 72.98 % have a child acts less action good . Health services research results showed 89.19 % of the children stated that health care can not be reached , 54.06 % expressed unfavorable environment as well as 75.68 % of the children stated there are hereditary factors . From the research it can be concluded that the factors that cause dental caries in school-age children in the village Bah that oral hygiene is poor and salivary factors , poor behavior , factors that are not affordable health care , poor environmental factors and factors descent . It is recommended to elementary school -age children in the village Bah in order to improve the behavior of oral health and oral health by brushing teeth regularly is 3 times a day and visit the dental clinic every 6 months .Sources Reading : Books 16 and 14 Reference Internet ( 1985-2012 )

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2022): Idea Nursing Journal Vol 12, No 3 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal Vol 11, No 3 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal Vol 10, No 3 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 2 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal Vol 9, No 1 (2018): Vol 9, No 1 (2018) Idea Nursing Jurnal Vol 9, No 3 (2018): Idea Nursing Journal Vol 9, No 2 (2018): Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 2 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 1 (2017): Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 2 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 1 (2016): Idea Nursing Journal Vol 6, No 3 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal Vol 4, No 3 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 2 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 1 (2013): Idea Nursing Journal Vol 3, No 3 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 2 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 1 (2012): Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 2 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 1 (2011): Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal More Issue