cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Singuda ENSIKOM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 36 (2015)" : 8 Documents clear
ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY) Selamat Aryadi; Syamsul Amin
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.758 KB)

Abstract

Pada sistem pembangkit listrik perubahan beban dapat terjadi sewaktu-waktu seiring meningkatnya kebutuhan energi yang akibatnya beban yang dilayani oleh generator sinkron berubah-ubah yang dapat mempengaruhi tegangan dan daya keluaran dari generator sinkron tersebut. Sehingga menyebabkan perubahan tegangan terminal yang akan berpengaruh pada efisiensi serta keandalan suatu sistem. Adapun tulisan ini membahas tentang analisa penentuan tegangan terminal generator sinkron 3 fasa rotor salient pole menggunakan metode Blondel (two reaction theory), sebelumnya dilakukan perbaikan faktor daya untuk pembebanan induktif dan kapasitif kemudian dilakukan perhitungan regulasi tegangan dan efisiensi. Untuk merubah tegangan terminal agar tetap konstan dapat dilakukan dengan pengaturan tegangan induksi (Ea) yang diakibatkan karena adanya perubahan arus beban (Ia) yang mengalir pada tahanan jangkar (Ra) dan reaktansi sinkron (Xs) yang menyebabkan terjadi perubahan tegangan terminal. Untuk nilai pembebanan yang sama, semakin baik faktor daya dari beban yang dilayani oleh generator sinkron semakin baik regulasi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan semakin baik faktor dayanya maka semakin kecil tegangan beban nol (Ef), semakin besar tegangan yang diterima oleh beban (Vt). Semakin baik faktor daya semakin baik pula efisiensi sedangkan rugi-rugi daya (Pcl) dan arus beban (Ia) akan semakin kecil. Penentuan tegangan dapat dilakukan dengan metode Blondel (two reaction theory) sehingga didapat hasil yg optimal.
ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.819 KB)

Abstract

Audit energi adalah kegiatan untuk mengidentifikasi dimana dan berapa energi yang digunakan serta langkah-langkah apa yang dapat dilakukan dalam rangka konservasi energi pada suatu fasilitas pengguna energi. Pada tulisan ini, kegiatan audit energi dilakukan pada Gedung J16 Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. Dari hasil perhitungan diperoleh intensitas konsumsi energi listrik Gedung J16 Departemen Teknik Elektro USU untuk ruangan non-AC 1,77 kWh/m2/bulan termasuk dalam kriteria cenderung tidak efisien dan 8,84 kWh/m2/bulan untuk ruangan dengan AC termasuk dalam kriteria efisien. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa sebagian besar ruangan pada Gedung J16 Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara memiliki temperatur ruangan ideal namun masih banyak ruangan memiliki intensitas cahaya dibawah nilai standar. Efisiensi energi listrik di Gedung J16 Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara dapat ditingkatkan dengan menambah atau mengganti lampu di dalam ruangan yang intensitas cahayanya kurang, memperbaiki faktor daya juga menerapkan budaya hemat energi di lingkungan Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.
ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH ( APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT. USU) Zul Fahmi; Syamsul Amin
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.541 KB)

Abstract

Pada transformator 3 phasa terdapat berbagai jenis hubungan belitan misalnya delta- delta, wye- wye, wye- delta, delta- wye, zig- zag, dan lain- lain. Dari berbagai hubungan ini, apabila di beri pembeban melebihi kapasitas dari transformator akan mempengaruhi efisiensi, regulasi tegangan maupun ketahanan dari belitan akibat dari pembebanan pada transformator itu sendiri. Tulisan ini membahas perbandingan masing- masing hubungan belitan terhadap efisiensi, regulasi tegangan, dan kenaikkan suhu yang diakibatkan pembebanan yang melebihi kapasitas transformator di Laboratorium Konversi Energi Listrik Departemen Teknik elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Dari hasil penelitian didapat bahwa hubungan belitan Dd0 memiliki nilai efisiensi yang terbaik, hubungan Yy0 dengan nilai regulasi tegangan terbaik dan hubungan belitan Yy0 dengan kenaikan suhu terendah dalam keadaan beban lebih yang di bebankan pada transformator.
PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH SEGI EMPAT MENGGUNAKAN TEKNIK DGS (DEFECTED GROUND STRUCTURE) DAN TANPA DGS BERBENTUK SEGITIGA SAMA SISI Meinarty Sinurat; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.816 KB)

Abstract

Antena mikrostrip susun dua elemen yang dikembangkan selama bertahun – tahun salah satunya dengan menerapkan defected ground structure (DGS). DGS ini diletakkan pada bidang pentanahan dari substrat dengan posisi diantara kedua elemen antena susun. Hal ini dilakukan agar dapat menekan efek mutual coupling yang timbul pada antena susun. Tulisan ini membahas perbandingan kinerja antena susun dua elemen tanpa dan dengan DGS. Dari hasil pengukuran antena dengan DGS dibandingkan dengan antena tanpa DGS diperoleh perbaikan VSWR sebesar 31.5%, perbaikan nilai return loss sebesar 75% yaitu dari -16.1 dB menjadi -34.04 dB dengan pelebaran bandwidth sebesar 94 MHz. Pelebaran bandwidth ini diperoleh dari frekuensi kerja 3.32 GHz – 3.45 GHz pada antena tanpa DGS sedangkan pada antena dengan DGS dari 3.24 GHz – 3.48. GHz. Nilai impedansi mendekati nilai impedansi saluran pencatu dari 38.83-j8.37 menjadi 51.97 – j0.03. Hasil ini menunjukkan penerapan DGS bentuk segitiga sama sisi ini mampu meningkatkan kinerja antena dibandingkan tanpa DGS.
Analisis Kinerja Enhanced Interior Gateway Routing Protocol Pada Topologi Mesh Debora Sinaga; Naemah Mubarakah
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.345 KB)

Abstract

Jaringan Metropolitan Area Network (MAN) merupakan gabungan dari Local Area Network (LAN) yang tersebar secara geografis. Untuk mengkoneksikan jaringan-jaringan LAN tersebut dibutuhkan peran dari routing protokol. Tulisan ini menganalisis kinerja dari Enhanced Interior Gateway Routing Protocol sebagai routing protokol jaringan MAN pada topologi mesh. Model jaringan diimplementasikan dengan menghubungkan empat jaringan yang terpisah. Evaluasi kinerja EIGRP dilakukan pada simulator Cisco Packet Tracer dengan parameter delay, packet loss dan throughput. Berdasarkan hasil  simulasi menggunakan routing protokol EIGRP, maka didapat nilai rata-rata untuk delay yaitu 3,40 ms – 4,88 ms dan packet loss 4% - 5,8% serta throughput 70,97 kbps – 99,57 kbps. Dibandingkan dengan routing protokol RIP (Routing Information Protocol) EIGRP memiliki kinerja yang lebih baik, untuk delay EIGRP mengalami penurunan sebesar 58,13%, untuk parameter packet loss berkurang sebesar 43,55% dan untuk parameter throughput naik sebesar 38,01%.  
ANALISIS LAYANAN VIDEO PADA JARINGAN ATM DENGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING Cakra Danu Sedayu; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.895 KB)

Abstract

Routing dan switching adalah metode yang digunakan untuk menerima dan meneruskan paket informasi dari suatu perangkat ke perangkat lainnya. Metode switching menerima dan meneruskan informasi berdasarkan informasi yang dilaluinya langsung dari node yang mengirimkan. Sementara metode routing meneruskan paket berdasarkan informasi global jaringan. Metode switching meneruskan paket lebih cepat dari metode routing. Multiprotocol Label Switching (MPLS) merupakan teknologi switching yang memanfaatkan infromasi tambahan dari jaringan. Tulisan ini membandingkan kualitas layanan video pada jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) dengan dan tanpa MPLS. Kinerja jaringan dievaluasi menggunakan simulator GNS3 dan aplikasi wireshark dengan parameter throughput, delay, dan packet loss. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa MPLS menaikkan throughput rata-rata 23.14 %, menekan delay rata-rata 18.59 %, dan menurunkan packet loss rata-rata 97.65 %.
ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT Rinesia Citra Amalia Bangun; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.838 KB)

Abstract

Pada perancangan antena mikrostrip susun 2 elemen berbentuk segiempat dengan defected ground structure berbentuk segiempat yang bekerja pada frekuensi 3,3 GHz dan 3,4 GHz terdapat dua buah antena mikrostrip yang disusun paralel pada sebuah substrat dan dengan penambahan teknik DGS.  Tulisan ini membahas perbandingan kinerja antena susun dua eleman tanpa dan dengan DGS. Hal ini terukur melalui perbaikan nilai VSWR dan return loss, peningkatan gain dan penekenan efek mutual coupling . Perancangan dilakukan dengan menggunakan simulator AWR Microwave 2004. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penggunaan DGS pada antena mikrostrip 2 elemen memperbaiki nilai VSWR hingga 1,096 sedangkan nilai RL berkisar -26,8 dB hal ini menunjukkan penggunaan DGS jauh memperbaiki nilai keduanya dibandingkan antena DGS tanpa keduanya dimana VSWR dan return loss masing-masing memiliki nilai 1,371 dan -16,12 dB.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR BERBASIS ARDUINO UNO Arif Azhari; Soeharwinto Soeharwinto
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.657 KB)

Abstract

Seiring meningkatnya penggunaan sumber daya air oleh masyarakat, maka tingkat pemborosan sumber daya airpun juga meningkat. Melihat dari kurangnya kesadaran dan informasi akan penggunaan air ditengah masyarakat. Karya tulis ini membahas tentang merancang sebuah prototipe sistem berbasis teknologi yang mampu memonitor tingkat penggunaan air oleh konsumen.  Prototipe sistem  dikonfigurasikan menjadi sebuah web server yang juga menyimpan data volume kedalam  sebuah kartu memori dalam rentang waktu yang telah ditentukan. setelah data tersimpan , maka data yang telah disimpan sebelumnya dapat dilihat kembali pada halaman web yang dapat diakses melalui web browser pada perangkat yang terhubung dalam jaringan prototipe sistem.   Berdasarkan hasil pengujian sistem, nilai error rata-rata dari pembacaan sensor berkisar antara 4 % hingga 11 %. Tingkat error dapat dikurangi dengan mengkalibrasi sensor secara intensif atau menggunakan sensor yang lebih akurat.

Page 1 of 1 | Total Record : 8