cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Pendidikan Geografi (Berkala)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (1997)" : 7 Documents clear
Alternatif Model Pengembangan Wilayah Untuk Membendung Urbanisasi Sumarmi Sumarmi
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1972

Abstract

Pada mulanya jumlah penduduk kota masih dalam batas daya dukung lingkungan, tetapi lonjakan jumlah penduduk yang mendiami kola mulai menimbulkan masalah karena daya serap ketenagakerjaan dan daya layan pengelola kota sudah kewalahan mengbadapi tantangan tersebut. Banyak usaha telah dicoba mencegah serbuan pendatang, tetapi gejala urbanisasi demikian kuatnya sehingga pertumbuhan penduduk kota sulit dikendalikan. Selama faktor-faktor pendorong dan penarik masih ada serta perbedaan kondisi sosial ekonomi antara kola dan desa masih mencolok, maka mustahil arus urbanisasi dapat dihentikan. Untuk membendung arus urbanisasi perlu disusun model pengembangan wilayah yang memungkinkan pusat-pusat pertumbuhan bisa dimanfaatkan dan dinikmati baik oleh penduduk kota maupun penduduk desa.
Gagasan Model Pengembangan Wilayah Perkotaan di Era Globalisasi yang Penuh Dinamika Suatu Tinjauan dari Elemen Geografi Desa-Kota Salladlen Salladlen
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1951

Abstract

Pengembangan wilayah perkotaan di era globalisasi sekarang ini akan semakin rumit dan banyak tantangan yang mesti dijalani. Hal ini disebabkan kondisi lingkungan baik flsik maupun non flsik semakin kompleks. Untuk pemecahan masalah ini harus ditempuh pengembangan secara terpadu dan menyeluruh, dengan mempertimbangkan aspek konditeristik pengembangan, pendekatan sistem pengembangan, strategi pengembangan, dan pola pengembangan yang diinginkan.
Tata Ruang dan Keserasian Ekologis Kota Sugeng Utaya
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1975

Abstract

Pesatnya perkembangan kota yang tak terkendali temyata telah menimbulkan berbagai masalah lingkugan. Tak dapat dipungkiri bahwa masalab tersebut sangat berkait dengan tata ruang kota, yang tidak mampu menampung tuntutan perkembangan kota. Saat ini setiap tata ruang kota selain harus dapat menampung berbagai dinamika penduduknya, juga dituntut dapat menciptakan dan menjaga keserasian ekologis kota. Untuk model tata ruang kota yang dikembangkan harus meletakkan masalah lingkungan sebagai isu sentral.
Studi Komparatif Beberapa Proyeksi Peta untuk Pemetaan Indonesia pada Skala Kecil Mas Sukoco; Endang Saraswati
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1952

Abstract

Pemetaan wilayah Indonesia yang terbentang dari 9O_T-141_T dan 12:LU-lS'1S harus memperhitungkan pengaruh lengkung bumi. Untuk itu teknik proyeksi peta perlu diterapkan dalam pemetaan wilayah Indonesia tersebut, penelitian ini bertujuan membandingkan beberapa sistem proyeksi peta yang diperkirakan sesuai untuk pemetaan kepulauan Indonesia terutama untuk pemetaan skala kecil (dipilih skala 1 : 20.000.000), misalnya untuk kepentingan atlas. Pemilihan satu jenis proyeksi peta perIu di lakukan untuk menyesuaikan dengan tujuan pemetaan. Setelah mengaplikasikan beberapa jenis proyeksi peta yang paling mungkin, ada 4 jenis proyeksi peta yang cukup sesuai untuk pemetaan Kepulauan Indonesia pada skala kecil atau untuk Atlas Nasional berbagai maksud, yaitu proyeksi Mercator, proyeksi Silinder Plate Carree, proyeksi Silinder Equivalent Lambert, dan proyeksi Konvensional Sinusoidal yang juga bersifat ekuivalent Sementara itu proyeksi Azimuthal Equatorial Gnomonis hanya sesuai untuk daerah sempit, misalnya selebar 10° ke kanan dan ke kiri meridian sentral, atau ke arah utara-selatan ekuator sekitar 8°.
Regionalisasi dan Pola Penyebaran Tumbuhan Berdaun Lebar Hijau Sepanjang Tahun di Muka Bumi Achmad Fatchan
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1954

Abstract

Dunia tumbuhan selalu mengalami proses perubahan, perkembangan dan penyebaran. Perubahan, perkembangan dan penyebaran tumbuhan di muka bumi ini "seirama" dengan perubahan dan perkembangan faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor biologik sebagai faktor dalam (intern) meliputi perkawinan silang, mutasi, dan modiftkasi genetika dari tumbuhan tersebut Faktor geograftk sebagai faktor loaf (ekstern) meliputi perubahan iklim, tanah, aktivitas vulkan, dan kerak bumi. Secara garis besar penyebaran tumbuhan di muka bumi ini dapat digoloogkan menjadi 8 kelompok yaitu berdaun lebar hijau sepanjang tahun, berdaun lebar disertai masa gugur daun, berdaun jarum hijau sepanjang tahun, rerumputan, bangsa lumut, campuran tumbuhan berdaun lebar dan jarum hijau sepanjang tahun. berdaun jarum mengalami musim gugur, dan campuran tumbuhan berdaun lebar hijau sepanjang tahun dan masa gugur daun.
Kedudukan Geografi Dalam Perencanaan Pengembangan Wilayah Didik Taryana
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1966

Abstract

Dalam rangka pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, perlu dilakukan penataan ruang serta pengembangan wilayah agar usaha-usaha ke arah perbaikan kehidupan nasional dapat tercapai. Penataan ruang adalah proses perencanaan, pemanfaatan ruang, dan pengendaliannya sesuai dengan peruntukannya dan wujudnya berupa pola pemanfaatan ruang wilayah nasional, ruang wilayah Daerah Tingkat I dan ruang wilayah Daerah Tingkat II yang mencakup kawasan perkotaan, kawasan pedesaan, dan kawasan tertentu. Tujuan dari penataan ruang yaitu terselenggaranya penataan ruang berwawasan lingkungan dan terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya, serta tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas. Posisi seorang geograf dalam perencanaan wilayah meliputi penelitian dan survey lapangan serta pengumpulan data , kecuali itu geografer bersama-sama dengan disiplin lainnya mempunyai kedudukan dalam pelaksanaan perencanaan di lapangan dan evaluasi dari komponen perencanaan.
Mengantisipasi Perkembangan Perkotaan di Indonesia Eko Budiharjo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1950

Abstract

Pesatnya penumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi telah mendorong berkembangnya kota-kota di Indonesia. Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan kota tersebut, selain berdampak positif berupa meningkatnya kesejahteraan, temyata juga menimbulkan dampak negatif yang sangat kompleks. Untuk mengantisipasi masalah ini maka polarisasi dan segmentasi perkotaan yang merupakan dampak dari restrukturisasi tekno ekonomi semacam ini perlu dicermati; tidak hanya dalam kaitannya dengan manisfestasi spatial, stroktur atau bentuk fisik kota melainkan juga menyangkut disparitas kesejahteraan penduduknya.

Page 1 of 1 | Total Record : 7