cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL ITENAS REKARUPA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
Pengaturan Ulang Tata Letak Ruang di Rumah Industri Rajut Binong Jati Kota Bandung dengan Metoda Bubble Diagram Reny Maryani; G. Prasetyo Adhitama; Deddy Wahyudi
Jurnal Rekarupa Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mayoritas penduduk Binong Jati Kota Bandung menggunakan sebagian area di rumah tinggalnya menjadi ruang usaha rajutan dan tempat tinggal pekerjanya. Dengan keterbatasan luas lahan dan bangunan bagi kegiatan rumah tangga untuk penghuni serta ruang usaha untuk pekerja dan tempat tingggalnya, menyebabkan terjadinya alihfungsi ruang, blurred area serta sirkulasi silang. Sehingga tidak terciptanya privasi dan kenyamanan antara penghuni ataupun terhadap pekerja. Maka perlu adanya rancangan organisasi ruang yang menitikberatkan pada pola pembagian ruang berdasarkan kebutuhan penghuni ataupun pekerja dalam berkegiatan di rumah industri, serta pola sirkulasi penghuni dan pekerja dengan tujuan tidak terjadinya sirkulasi silang yang dapat tertuang dalam bentuk bubble diagram. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan mengangkat empat contoh rumah industri yang di kawasan sentra industri rajut Binong Jati.Kata kunci: permukiman padat penduduk, rumah industri rajut, binong jati, organisasi ruang, bubble diagram.AbstractBinong Jati is one of the most population settlements in Bandung which raised knitting as their source for livelihood. Most of people in Binong Jati using part of their home area converted to be business space and place to live for their workers. With the limited space and building for domestic activities for residents with business space or place to live for the workers, have been caused converted room, blurred area and cross circulation. So there are no privacy and ease between residents nor to workers. Therefore, it is necessary to design a space organization that focuses on the pattern of space division on the needs of residents or workers in home industry activities, the aim of circulation patterns of residents and workers are not to occuring of cross circulation which can be stated in the form of bubble diagram. This research using case study method by four example home industries in the Binong Jati Industrial Knitted Hub. Keywords: Dense populated settlements, knitted home industry, space organization, bubble diagram.
Pola Asimetris pada Façade Bangunan-bangunan Baru Bertema Art Deco di Kota Bandung Saryanto .
Jurnal Rekarupa Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Bandung is one of the city which have many historical-buildings in Indonesia. Some of them still functioned as they were built and other has changed their function and even nearly vanished. Called as “Paris Van Java” makes Bandung become interesting city to be visited every weekend..This situation which make big change and cause the past popular themes of Bandung architecture reappears in a new faces. Many of Art Deco building being renovated and new building which adopt this theme to various need; office, bank, restaurants and even house. But, unique phenomenon have happened is many of Art Deco is not built up fully adopt method of aesthetics of Art Deco itself. So that many from new building have differences form with this themes. Symmetrical Façade in the early a period of growth of Art Deco era will no longger become references of form. A complex problems of towns and also growth of minimalis design trend, causing many of a new Art Deco façade a-symmetrical appearances today Keywords: Art Deco, Bandung, a-symmetrical Abstrak Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia yang mempunyai banyak bangunan besejarah. Beberapa di antara mereka masih berfungsi seperti pertama dibangun dan lainnya telah berubah fungsi, bahkan sebagian telah mendekati punah. Dijuluki " Paris Van Java" Bandung menjadi kota besar yang menarik untuk dikunjungi tiap-tiap akhir pekan. Situasi ini yang  membuat perubahan yang besar dan menyebabkan tema-tema arsitektur yang pernah popular pada masa lalu di  Bandung  muncul  kembali dalam wajah barunya. Banyak Bangunan Art Deco direnovasi dan bermunculan bangunan baru mengadopsi tema ini untuk; kantor, bank, rumah makan dan ivent rumah. Tetapi, fenomena  unik yang terjadi adalah, banyak dari Bangunan Art Deco tidaklah dibangun secara penuh mengadopsi kaidah estetik Art Deco itu sendiri. Sehingga  banyak dari bangunan baru dengan  tema  ini  mempunyai bentuk yang tidak sama dengan Art Deco.  Façade simetris pada awal masa perkembangan Art Deco  tidak lagi menjadi acuan bentuk.  Kompleksnya  permasalahan kota serta perkembangan trend desain minimalis,  menyebabkan banyak bentuk (tampilan) façade bangunan Art Deco yang baru saat ini menjadi tidak simetris. Kata kunci: Art Deco, Bandung, asimetris
Kajian Experiential Graphic Design (EGD) Pada Interior Ruang Belanja Publik Trans Sstudio Mall Bandung Aldrian Agusta
Jurnal Rekarupa Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan wisata belanja di Trans Studio Mall Bandung menggunakan rambu grafis lingkungan berbasis pengalaman atau Experiential Graphic Design sebagai sarana identitas lokasi dan petunjuk arah. Berdasarkan teori EGD, keberadaan rambu informasi (signage) di TSM Bandung belum cukup mengikuti kaidah yang benar dalam rancang bangunnya, baik itu petunjuk informasi maupun identitas lokasi yang terkait dengan brand idetity. Kajian evaluasi kualitas perancangan rambu informasi (signage) Trans Studio Mall Bandung menjadi gambaran untuk membuat rancangan yang lebih baik lagi di masa mendatang hingga integrasi papan rambu dengan lingkungan dan brand dari mall dapat terwujud lebih baik. Kata Kunci: rambu, grafis, petunjuk arah.  AbstraCT The shopping environment in Trans Studio Mall Bandung uses experiential graphics based on experience or Experiential Graphic Design as a means of location identity and directions. Based on the theory of EGD, the existence of information signage in TSM Bandung is not enough to follow the correct rules in the design of experiential graphics visual, whether it is information instructions or location identity associated with brand identity. The evaluation of the quality of information signage design of Trans Studio Mall Bandung becomes an illustration to make better design in the future until the integration of signs with the environment and brand from the mall can be realized better. Keywords: signs, graphics, directions.
Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kompetensi Wirausaha Terhadap Hasil Usaha Pelaku Bisnis Produk Fashion Wanita Secara Online Menggunakan Smartphone Di Kota Bandung Asep Ramdhan
Jurnal Rekarupa Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Toko online atau biasa kita kenal online shop saat ini semakin tumbuh berkembang dengan pesat dan bersaing dengan ketat satu sama lain. Dengan adanya kemudahan akses teknologi informasi berupa smartphone baik pelaku bisnis online maupun konsumen semakin diberikan keleluasaan dalam bertransaksi secara online. Smartphone dengan fitur yang canggih sebagai media promosi online memiliki jangkauan yang luas dalam meraih konsumen juga memberikan kemudahan dan kecepatan dalam berkomunikasi dengan konsumen di mana pun berada.Para pelaku bisnis online tentunya harus memiliki bekal pengetahuan berupa sikap mental guna mengelola emosi maupun kemampuan manajemen berwirausaha yang baik agar bisnisnya dapat bertahan, berjalan secara berkesinambungan hingga dapat tumbuh berkembang dengan baik. Area penelitian dilakukan khususnya di kota Bandung dengan responden yaitu para pelaku bisnis online produk fashion wanita. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mana yang memiliki pengaruh paling besar antara kecerdasan emosional ataukah kompetensi wirausaha terhadap hasil usaha yang didapat oleh para pelaku bisnis fashion online.Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Kompetensi Wirausaha, Hasil UsahaABSTRACTOnline store or commonly we know the online shop is now growing growing rapidly and compete with each other tightly. With the ease of access to information technology in the form of smartphones both online and consumer businesses are increasingly given flexibility in online transacting. Smartphones with sophisticated features as an online promotional medium have a wide reach in reaching consumers as well as providing convenience and speed in communicating with consumers wherever they are.Online business people must have knowledge in the form of mental attitude to manage the emotions and the ability of good entrepreneurship management so that the business can survive, run continuously until it can grow well. Research area is done especially in Bandung city with the respondent that is online business woman fashion product. This study was conducted to find out which has the greatest influence between emotional intelligence or entrepreneurial competence on business results obtained by online fashion businesses.Keywords: Emotional Intelligence, Entrepreneurial Competency, Business Result
Interaksi Perilaku dalam Suasana Ruang Terbatas Studi Kasus Hotel Kapsul The Pod Singapura Taufan Hidjaz
Jurnal Rekarupa Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Suasana ruang sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi ruang dan karakteristik dominan dari manusia yang berinteraksi di dalamnya. Sebagai kualitas lingkungan, suasana ruang merupakan masukan pada manusia yang kemudian dikonversikan menjadi persepsi dan keluaran pada perilaku. Sebaliknya, kegiatan atau perilaku manusia itu sendiri dapat mempengaruhi suasana ruang.  Suasana di ruang hunian merupakan resultante dari komponen-komponen fisik interior, kegiatan pengunjung di dalamnya serta  interaksi sosial yang menyertainya. Ia akan menjadi stimulan bagi perilaku, yang menjadi bagian dari suasana ruang itu sendiri. Sebagai rangsang atau stimulan, suasana ruang yang terbentuk akan mempengaruhi persepsi, kognisi dan proses motivasi dalam sistem kepribadian individu yang menjadi penghayatan subyektif, kemudian membentuk respons-respons yang diwujudkan oleh perilaku. Perbedaan suasana ruang akibat tatanan yang berbeda dalam desain interior ruang hunian yang besaran terbatas,  berpengaruh pada beberapa perilaku pengunjungnya. Paper ini meneliti hubungan timbal balik antara suasana ruang (atmosphere) dengan perilaku tamu di hotel kapsul The Pod Singapura.   Kata Kunci :  Desain interior, suasana, perilaku, hotel kapsul Abstract The interaction between atmosphere and behavior is highly influenced by interior design factors as well as the dominant characters of the people interacting in it. As the quality of an environment, the atmosphere of is an input for people, which is then converted by the people into a perception and an output in their behaviors. The atmosphere of an residencial space is the resultant of the interior physical components, the activities of visitors and staff in it as well as the social interactions coming up with it which will be the stimulants for the behavior as the part of the space atmosphere itself. As the stimulants, the space atmosphere created will influence the perception, cognition and motivational processes in individual personality system as sense of subjectivity, which then create responds towards the space atmosphere actualized in their behaviors and activities. The difference of the space atmosphere which is as the result of the system used in an residencial interior design will be influencing the behaviors of its guests. This paper examines the interrelationships between room atmosphere with the guest behavior of The Pod capsule hotel Singapore. Keywords : capsule hotel, atmosphere, behaviors,capulse hotel
Perancangan Video Informasi Topeng Bali Sebagai Bentuk Pencapaian 'Taksu' Dalam Media Pembelajaran di Era Industri 4.0 Khairuzzaky ,
Jurnal Rekarupa Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : FSRD ITENAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Topeng adalah salah satu pelengkap dalam ritual keagamaan atau sebuah pentas seni tradisional. Keragaman Topeng Bali adalah sebagai wujud nyata salah satu kesenian Bali. Topeng Bali merupakan salah satu bentuk pencapaian kualitas masyarakat Bali yang bermutu yang sering disebut dengan taksu. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu budaya yang sudah mulai ditinggalkan. Keragaman topeng Bali digunakan sebagai pelengkap pertunjukan kesenian Bali, yaitu tari topeng Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data dengan cara melakukan observasi, dokumentasi, wawancara dan studi literatur. Teori yang digunakan adalah teori budaya dengan pendekatan etnografi. Data yang diamati berupa beberapa bentuk topeng yang digunakan dalam seni pertunjukan tari topeng Bali. Keragaman topeng Bali sebagai pelengkap pentas seni tari Topeng Bali yang disuguhkan dalam bentuk video informasi sangat diperlukan. Video Informasi ini dilengkapi dengan sejarah topeng, filosofi topeng dan makna beberapa jenis topeng yang digunakan dalam pertunjukan seni tari topeng Bali. Kata kunci : topeng, Bali, kesenian, pertunjukanm video informasi. ABSTRACT A mask is a complement in a religious ritual or a traditional art performance. The diversity of Bali Mask is a tangible manifestation of one of Bali's arts. Balinese masks are one form of quality achievement for the quality of the Balinese community which is often called 'taksu'. This project aims to introduce one culture that has begun to be abandoned. The diversity of Balinese masks is used as a complement to Balinese art performances, namely Balinese mask dance. The research method used is descriptive qualitative, data collection techniques by conducting observations, documentation, interviews and literature studies. The theory used is cultural theory with an ethnographic approach. Data observed in the form of several forms of masks used in the performing arts of Balinese mask dance. The diversity of Balinese masks as a complement to the Balinese Mask dance performances presented in the form of video information is very necessary. This Information Video is complemented by the history of the mask, the philosophy of the mask and the meaning of several types of masks used in Balinese mask dance performances. Keywords : masks, Balinese, arts, information video shows.

Page 11 of 11 | Total Record : 106