cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
FIKkeS
ISSN : 19786735     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 102 Documents
Hubungan Pengetahuan lbu Tentang Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang Desi Ariyana R; Nur Setya Rini
FIKkeS Vol 2, No 2 (2009): Keperawatan, Kesehatan, dan Kebidanan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.601 KB)

Abstract

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik terbagi meniadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Setama 4 atau S taiun pertama kehidupan pascalahir, anak dapat mengendalikan gerakan kasar yang disebut perkembangan motorik kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian badan yang luas, seperti : berjalan; melompat, berlari, dan sebagainya. Pada saat berumur 5 tahun terjadi perkembangan yang besar dalampengendalian koordinasi yang lebih baik dan melibatkan kelompok otot yang lebih kecil disebut perkembangan motorikhalus, seperti: menulis, menggambar, memakai gunting, dan sebagainya.Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak adalah pengetahuan ibu. ibu yang berpengetahuan baik maka akan cenderung untuk memperhatikan dan menstimulasi perkembangan anak terutama perkembangan motorik anak. Tujuan penelitian ini adatah untukmengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional yang dilakukan diTK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak usia 4-5 tahun sebanyak 69 orang dan anak usia 4-5tahun sebanyak 69 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampting jenuh yaitu seluruh anggota populasi diambil semua untuk dijadikan sampel. Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun dengan nilailvalue 0,0s9 (Bvalue < 0,05) dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun dengan nilaifivalue 0,002 (lvalue < 0,05). Para ibu hendaknya untuk selalu memantau perkembangan anaknya yaitu dengan cara melatih anaknya dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan usianya agar terhindar dari perkembangan yang terlambat dan tercapai perkembangan lebih baik atau normal Kata Kunci : Pengetahuan, Perkembangan Motorik Kasat dan Perkembangan Motorik Hatus
KEJADIAN INSOMNIA BERDASAR KARAKTERISTIK DAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG Evi Rianjani; Heryanto Adi Nugroho; Rahayu Astuti
FIKkeS Vol 4, No 2 (2011): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.905 KB)

Abstract

Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi, dan psikologi. Penyakit yang umum dijumpai pada lansia adalah penyakit gangguan tidur atau insomnia. Berdasarkan data di Panti Wredha Pucang Gading Semarang terdapat 50% lansia yang mengalami keluhan gangguan tidur diantaranya disebabkan oleh faktor kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejadian insomnia berdasarkan karakteristik dan tingkat kecemasan pada lansia di Panti Wredha Pucanggading Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang tinggal di panti Wredha Pucang Gading Semarang, sebanyak 115 orang dan sampel yang diambil adalah seluruh anggota populasi kecuali lansia yang tidak memenuhi criteria inklusi sehingga sampel berjumlah 97 orang. Variabel independent adalah karakteristik responden (umur dan jenis kelamin) serta tingkat kecemasan. Variabel dependent adalah kejadian insomnia pada lansia. Uji statistik yang digunakan korelasi Pearson Product Moment,Rank Spearman dan Chi Square (x2). Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rata-rata umur responden yaitu sebesar 69,9 tahun, sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 51 responden (52,6%), rata-rata skor tingkat kecemasan responden yaitu sebesar 32,42, rata-rata skor kejadian insomnia responden yaitu sebesar 30,10. Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian inomnia pada lansia di Panti Wredha Pucang Gading Semarang didapatkan hasil r = 0,921 nilai p-value 0,000, Ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian inomnia pada lansia di Panti Wredha Pucang Gading Semarang didapatkan hasil X2 = 78,036 dan nilai p-value 0,000, Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan kejadian inomnia pada lansia di Panti Wredha Pucang Gading Semarang didapatkan hasil r = 0,952 nilai p-value 0,000. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut maka dapat dismpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin dan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia. Diharapkan lansia dan pengurus panti dapat lebih mengantisipasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan kecemasan pada lansia, dan dapat mengatasi masalah yang dialaminya secara bersama-sama untuk dapat mengurangi tingkat kecemasan sehingga dapat mengurangi kejadian insomnia pada lansiaKata kunci: lansia, usia, jenis kelamin, tingkat kecemasan, insomnia

Page 11 of 11 | Total Record : 102