cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Majalah Ilmiah Pengelolaan Instalasi Nuklir "PIN" yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN) - BATAN, menerima dan mempublikasikan naskah berupa hasil penelitian, kajian dan tinjauan ilmiah yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan instalasi nuklir
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "No 9-10 (2012): April-Oktober 2012" : 7 Documents clear
PERBAIKAN DAN UJI FUNGSI TUNGKU THERMOLYNE MODEL 46100 Sugeng Riyanto; Yatno D.A; Triarjo Triarjo; Mahpudin Mahpudin
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.545 KB)

Abstract

PERBAIKAN DAN UJI FUNGSI TUNGKU THERMOLYNE MODEL 46100. Telah dilakukan perbaikan dan uji fungsi Tungku hermolyne Model 46100  di ruang HR-05 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE). Perbaikan tungku thermolyne dilakukan dengan tujuan untuk mengganti sistem pengendali suhu yang rusak agar dapat beroperasi nornal kembali. Setelah dilakukan perbaikan, uji fungsi tungku dilakukan dengan suhu target pertama 200 oC dan target kedua 300 oC dengan kecepatan pemanas 5oC/menit. Hasil uji fungsi alat tungku thermolyne menunjukkan kenaikan suhu dengan kesalahan pembacaan tampilan proses terhadap set point sebesar 0,863 %, kesalahan pembacaan untuk penahanan pada suhu untuk 200 oC sebesar 0,318 % dan untuk 300 oC sebesar 0,242 %. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan suhu antara set point dengan tampilan proses dengan menggunakan kendali baru ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan angka kesalahan rata-rata pola tungku mempunyai toleransi di bawah 1%[1]. Dengan kondisi ini diharapkan tungku bisa digunakan kembali sebagai mana mestinya. Katakunci : Perbaikan, tungku Thermolyne, Uji Fungsi
PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI DIRECT CURRENT PADA SISTEM ELECTROSPINNING Junaedi Junaedi; Donny Nurmayady
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.476 KB)

Abstract

PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI DIRECT CURRENT PADA SISTEM ELECTROSPINNING. Telah dilakukan perancangan pembangkit tegangan tinggi direct current, yang digunakan sebagai komponen utama dalam proses pembuatan nanofiber dengan teknik yang dikenal sebagai teknik electrospinning. Tujuan dari perancangan pembangkit tegangan tinggi ini, didasari kebutuhan akan tegangan tinggi yang perlu divariasikan dalam pembuatan nanofiber dari berbagai bahan dasar. Pembuatan nanofiber dengan teknik ini sangat dipengaruhi oleh faktor larutan, jarak antara anoda dengan katoda dan juga kondisi lingkungan. Perancangan pembangkit tegangan tinggi ini menggunakan flyback transformator sebagai komponen utama pembangkit tegangan tinggi. Frekuensi kerja flyback transformator pada 15,625 Hz dan hasil pengujian keluaran tegangan tinggi yang dihasilkan tiap langkah variasi yang diinginkan dengan menggunakan metode pembagi tegangan dapat diukur telah sesuai dengan skala yang ditentukan. Jaring-jaring benang dengan bahan dasar polycarbosilane dapat dibentuk pada tegangan 15 kV pada jarak 10 cm.   Kata kunci : tegangan tinggi, direct current, electrospinning.
PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK Ngatijo Ngatijo; Rahmiati Rahmiati; Asminar Asminar; Pranjono Pranjono
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.546 KB)

Abstract

PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK. Telah dilakukan proses pemurnian Yellow cake dari limbah pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik untuk mendapatkan serbuk  UO2 dengan kemurnian tinggi melalui jalur ADU dari bahan dasar Yellow cake dari limbah pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik. Serbuk UO2 yang diperoleh diharapkan dapat memenuhi kriteria derajat nuklir (nuclear grade). Percobaan dilakukan dengan cara melarutkan Yellow cake menggunakan asam nitrat untuk mendapatkan larutan uranil nitrat dengan konsentrasi U sebesar 200 g/L dan keasaman 4 N. Larutan uranil nitrat diekstraksi pada suhu kamar menggunakan pelarut TBP-kerosin (3:7), perbandingan fasa air dan fasa organik (1:1) dengan kecepatan pengadukan 800 rpm selama 30 menit, ekstraksi dilakukan sampai 3 tingkat. Fasa organik UO2(NO3)2.2TBP dire-ekstraksi menggunakan asam nitrat 0,01 N pada suhu kamar dengan perbandingan fasa organik dan fasa air (1:2), kecepatan pengadukan 800 rpm selama 30 menit. Uranil nitrat murni hasil re-ekstraksi dipekatkan dengan cara diuapkan hingga kadar uraniumnya sebesar 70 g/L sebagai umpan pengendapan. Proses pengendapan dilakukan dengan volume umpan sebanyak 1 liter dengan konsentrasi sebesar 70 g/L, suhu reaksi 70oC, kecepatan pengadukan 500 rpm, NH4(OH) 25% diteteskan sedikit demi sedikit sampai pH 7 dan dipertahankan selama 30 menit. Selanjutnya endapan ADU disaring dan dicuci dengan aquadest dan dikeringkan pada suhu 110 oC sampai berat konstan. Serbuk ADU dikalsinasi pada suhu  700oC selama 4 jam menjadi U3O8. Serbuk U3O8 hasil kalsinasi selanjutnya direduksi dengan gas H2 pada suhu 800oC selama 4 jam menjadi serbuk UO2. Dari proses pemurnian  Yellow cake dari limbah pupuk PT. Petrokimia Gresik diperoleh efisiensi  pelarutan sebesar 97,27%, efisiensi ekstraksi sampai 3 tingkat sebesar 97,27% dan efisiensi re-ekstraksi dengan HNO3 0,01 N sampai 1 tingkat sebesar 72,84%. Sedangkan Kadar pengotor dalam Uranil nitrat hasil proses pemurnian masuk dalam batas yang dipersyaratkan, Dengan demikian Yellow cake dari limbah pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik dimungkinkan untuk diproses menjadi serbuk UO2 berderajat nukir.   Kata kunci : Yellow cake, pelarutan, ekstraksi, pengendapan, kalsinasi, reduksi
STUDI KESELARASAN PROGRAM KESIAPSIAGAAN NUKLIR TINGKAT FASILITAS/ INSTALASI NUKLIR PTBN TERHADAP PERKA BAPETEN NO.1 TAHUN 2010 Muradi Muradi; Sjafruddin Sjafruddin
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.07 KB)

Abstract

STUDI KESELARASAN PROGRAM KESIAPSIAGAAN NUKLIR TINGKAT FASILITAS/ INSTALASI NUKLIR PTBN TERHADAP PERKA BAPETEN NO.1 TAHUN 2010. Suatu studi terhadap keselarasan Dokumen Program Kesiapsiagaan Nuklir (PKN) tingkat  instalasi nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (PTBN – BATAN) terhadap Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Perka BAPETEN) No.1 Tahun 2010 telah dilakukan. Studi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara kedua dokumen tersebut sebagai akibat adanya keterbatasan infrastruktur PTBN dalam kedaruratan nuklir dan adanya tugas dan fungsi satuan kerja lain di BATAN yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut. Metoda studi dilakukan dengan cara membandingkan ketentuan-ketentuan dalam pasal/ ayat Perka BAPETEN No.1 Tahun 2010 terhadap pemenuhan ketentuan-ketentuan tersebut oleh Pemegang Izin (PI) PTBN yang terdapat dalam Dokumen PKN PTBN serta dokumen lain yang terkait. Hasil studi menunjukkan bahwa dengan keberadaan instalasi nuklir PTBN di dalam Kawasan Nuklir Serpong (KNS), tidak semua ketentuan tersebut dapat dipenuhi oleh PI. Namun demikian dengan adanya dokumen terkait lain yang berlaku di BATAN maka sesungguhnya seluruh ketentuan tersebut dapat terpenuhi oleh PI PTBN. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum Dokumen PKN PTBN selaras dengan Perka BAPETEN No.1 Tahun 2010. Kata kunci: Kedaruratan nuklir, infrastruktur, Perka BAPETEN, Dokumen PKN.  
PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al Susworo Susworo; Suhardyo Suhardyo; Setia Permana
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.384 KB)

Abstract

PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al. Pembuatan pelat elemen bakar/PEB mini U-7Mo/Al untuk mencari parameter fabrikasi yang tepat dalam rangka pengembangan bahan bakar dispersi tipe pelat dengan densitas uranium tinggi telah dilakukan. Proses pembuatan PEB mini U-7Mo/Al diawali dengan pembuatan frame dan cover,  penyusunan  Inti Elemen Bakar (IEB) U-7Mo/Al bersama frame dan cover menjadi paket rol yang susunan tersebut diikat  dengan las Tunsten Inert Gas (TIG). Paket rol dibentuk menjadi Pelat Elemen Bakar (PEB) mini U-7Mo/Al dengan teknik pengerolan panas dan dilanjutkan pengerolan dingin hingga ketebalan tertentu dan dipotong sesuai persyaratan bahan bakar. Frame dan cover dibuat dari lembaran logam paduan AlMg2 dengan ketebalan 3,15 mm untuk frame dan 2,7 mm untuk cover  menggunakan mesin punching. Lubang frame disiapkan secara manual sesuai ukuran IEB U-7Mo/Al. Selanjutnya frame, cover dan IEB U-7Mo/Al dirakit menjadi paket rol dan pada sisi sambungannya diikat dengan las TIG dengan arus listrik antara 300 – 350 A. Paket rol ditipiskan dengan pengerolan panas pada temperatur 425ºC (4 tahap) hingga terjadi penurunan dari ketebalan 8,65 mm menjadi 1,65 mm dan dilanjutkan pengerolan dingin hingga ketebalan 1,4 mm. Pelat hasil rol setelah dikenai proses pelurusan dipotong berukuran 70 x 150 x  1,4 mm untuk densitas uranium 3,6 gU/cm3 dan 70 x 200 x ± 1,4 mm untuk densitas uranium 6 dan 7 gU/cm3 dengan meat tepat di tengah-tengahnya. Hasil pengamatan dan pengukuran menunjukkan bahwa hasil PEB mini U-7Mo/Al  dengan densitas uranium 3,6 gU/cm3 (8 buah), 6,0 gU/cm3 (2 buah) dan 7,0 gU/cm3 (2 buah) dalam penelitian ini secara visual cukup baik, tidak terdapat cacat dipermukaannya. Bila diamati perubahan dimensi meat U-7Mo/Al  mengalami pemanjangan sekitar 6 kali untuk seluruh densitas uranium, sedangkan lebar meat tidak berubah.Kata kunci: Proses fabrikasi, bahan bakar dispersi U-7Mo/Al, PEB mini, U-7Mo/Al
KUALIFIKASI OPERATOR MICRO HARDNESS TESTER DI LABORATORIUM IEBE Hadijaya Hadijaya; Nudia Barenzani
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.486 KB)

Abstract

Telah dilakukan kualifikasi operator alat Micro hardness tester dengan metode Vicker’s yang ada dilaboratorium IEBE. Kualifikasi dilakukan pada saat coaching pengoperasian alat Micro Hardness Tester. Coaching diikuti 10 orang peserta, terdiri dari 6 orang teknisi IEBE dan 4 orang mahasiswa Unsoed yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan. Tujuan kualifikasi untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan teknis calon operator dalam melaksanakan pengujian kekerasan mikro dengan tingkat akurasi yang optimum. Penentukan operator terbaik dalam melaksanakan pengukuran diagonal indentasi adalah dengan membandingkan data hasil uji kekerasan menggunakan satu alat yang sama. Peserta dibagi dalam dua kelompok, masing-masing kelompok menggunakan jenis material standar berbeda yaitu MP. A. 35375.888 (599 HV ± 1,5%) untuk kualifikasi bagi mahasiswa PKL Unsoed dan MP. A. 37056.189 (855 HV ±1,0%) untuk teknisi laboratorium IEBE. Indentasi yang mereka lakukan dengan variasi beban uji 100p, 200p, 300p dan 500p menghasilkan data diagonal jejakan. Untuk mengetahui nilai kekerasan material standar (HVN) maka data diagonal jejakan diproyeksikan pada tabel standar. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan Micro hardness tester, operator IEBE yang cermat dalam melakukan pengukuran adalah dengan inisial “Slam”, sedangkan dari mahasiswa PKL Unsoed yang cermat dalam melakukan pengukuran adalah berinisial “Yan”. Secara keseluruhan, tingkat keberhasilan peserta dalam kualifikasi pengukuran dikategorikan “memuaskan” karena pada penggunaan beban 200p dan 300p mendekati range terbawah dari steel standard.  Kemahiran operator dalam mengukur diagonal indentasi juga dipengaruhi oleh pengalaman pengoperasian alat, sehingga dengan makin sering mengoperasikan alat uji kekerasan mikro maka seorang operator dapat menyajikan data yang akurat. Kata kunci : Kualifikasi personil, Micro Hardness Tester, Metode Vicker’s dan laboratorium IEBE.
ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF) Agus Jamaludin; Darma Adiantoro
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.653 KB)

Abstract

Analisis kerusakan alat XRF telah dilakukan. Kegiatan ini diperlukan sebagai langkah awal sebelum dilakukan langkah selanjutnya yaitu perbaikan alat. XRF merupakan alat yang terdapat di laboratorium Instalasi Radiometalurgi (IRM) yang digunakan untuk analisis unsur dalam bahan secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil analisis kualitatif adalah teridentifikasinya jenis-jenis unsur makro yang terkandung dalam suatu bahan berdasarkan energi sinar-x karakteristik yang dipancarkan oleh unsur dalam bahan tersebut. Sedangkan hasil analisis kuantitatif ditunjukkan oleh adanya spektrum unsur-unsur hasil pengukuran yang ditunjukkan dalam bentuk nilai cacah (counting). Nilai counting sangat menentukan nilai konsentrasi unsur yang terkandung dalam bahan yang dianalisis. Saat ini alat XRF sedang mengalami gangguan  pada sistem counting. Indikator kerusakan ditunjukkan oleh adanya ketidakstabilan nilai yang ditunjukkan oleh sistem counting tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kerusakan. Tahap analisis dilakukan pengecekan melalui pengamatan visual dan cara pengukuran langsung, Setelah dilakukan pengecekan secara visual maupun pengukuran langsung didapat kerusakan pada bagian window detektor, modul spinner dan modul display sample holder counter, dan detektor. Kerusakan modul spinner dan display disebabkan tetesan kondensasi dewar yang jatuh pada papan modul yang menyebabkan short circuit pada rangkaian.  Sedangkan kerusakan detektor disebabkan oleh adanya sensor nitrogen yang tidak berfungsi dengan baik. Kata Kunci : Analisis, Kerusakan, XRF

Page 1 of 1 | Total Record : 7