cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Prima Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Prima Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir, Jurnal ilmiah diterbitkan oleh Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - BATAN Alamat Rekaksi: Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) - BATAN
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2019): Juni 2019" : 6 Documents clear
ANALISIS TEGANGAN STATIK PADA GRID PLATE REAKTOR TRIGA PELAT Petrus Zacharias; Putut Hery Setiawan; Muhammad Ganjar Putra
PRIMA - Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir Vol 16, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.633 KB)

Abstract

Bahan bakar reaktor riset Bandung akan diubah dari bentuk pelet uranium zirconium hydrideTriga Mark II ke tipe pelat U3Si2-Al seperti yang digunakan pada RSG-GAS. Karena geometri dan dimensi bundel bahan bakar pelat berbeda dengan Triga Mark II, maka grid plate harus didesain ulang, tapi harus sesuai dengan kondisi eksisting teras reaktor. Dari hasil desain ini dilakukan analisis tegangan akibat beban statik yang diterima grid plate dengan menggunakan prosedur analisis circular perforated area Article A-8000 ASME Section III 2004. Untuk menggunakan metode ini, grid plate diasumsikan sebagai circular perforated flat plate, kemudian dianalisis dengan menggunakan konsep equivalent solid plate. Konsep ini memodifikasi nilai konstanta elastik bahan untuk menggantikan konstanta elastik bahan grid plate. Dengan konstanta baru ini, analisis tegangan dilakukan berdasarkan konsep teori klasik pelat. Hasil analisis menunjukkan bahwa tegangan maksimum yang terjadi pada grid plate sebesar 48,123 KPa, nilai ini jauh lebih rendah dari nilai tegangan yang diijinkan yaitu 165,5 MPa. Demikian juga dengan defleksi maksimum yang terjadi yaitu 0,0004 mm, nilai ini juga lebih kecil dari nilai defleksi yang diijinkan yaitu 0,00585 mm. Dengan demikian desain grid plate ini memenuhi syarat aman. Kata kunci : Grid plate, circular perforated flat plate, tegangan maksimum, defleksi maksimum.
ANALISIS PERHITUNGAN KETINGGIAN CEROBONG PADA AEET 10 MeV DENGAN KONDISI TANPA SISTEM VENTILASI Rissa Damayanti; Puji Santoso; Hana Subhiyah
PRIMA - Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir Vol 16, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.679 KB)

Abstract

Saat Akselerator elektron dioperasikan, akan terjadi interaksi antara berkas elektron yang keluar dari window terhadap medium udara pada daerah iradiasi dan mengakibatkan terbentuknya gas ozon (O3). Analisis perhitungan yang dilakukan meliputi estimasi ketinggian minimal cerobong pada instalasi AEET 10 MeV untuk memenuhi persyaratan paparan konsentrasi ozon di udara agar tidak melebihi nilai batas yang diizinkan yaitu 0,1 ppm. Untuk melakukan perhitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan model dispersi Gauss. Data yang digunakan dalam melakukan pehitungan adalah kecepatan angin minimal adalah 1,5 m/detik dan kecepatan angin maksimal adalah 6 m/detik untuk wilayah sekitar rencana pembangunan akselerator pada saat pagi, siang dan malam hari. Variasi jarak pemaparan menurut arah angin tersebut diambil dari hasil data studi sebelumya yaitu dari 1 meter dengan nilai ozon beserta material campurannya (75% PE, 25% SS), yang salah satu materialnya berasal dari kabel yaitu sebesar 2,35 ppm/s. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh ketinggian minimal cerobong sebesar 5,7 m. Konsentrasi ozon yang keluar dari cerobong iradiator dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satu faktornya yaitu ketinggian semburan ozon (Δh). Ketinggian semburan dapat berubah-ubah hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kecepatan angin, kecepatan emisi gas buang, kecepatan linear gas buang dalam cerobong, percepatan gravitasi, kelas kestabilan udara, serta selisih antara temperatur gas buang dan temperatur udara lingkungan. Semakin tinggi Δh akan semakin menguntungkan, karena akan menyebabkan ketinggian efektif cerobong menjadi lebih tinggi. Dengan demikian proses pengenceran konsentrasi kontaminan di udara semakin baik dan sebaran akan menempuh jarak yang lebih jauh, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap penurunan kualitas udara ambient. Kata kunci : Akselerator Elektron Energi Tinggi (AEET), Cerobong AEET, Ozon.
DESAIN AWAL SISTEM LANDASAN MEKANIK PADA PROTOTIPE RADIOGRAFI DAN CT SINAR-X UNTUK INDUSTRI MANUFAKTUR Nur Khasan; Budi Harjono
PRIMA - Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir Vol 16, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.203 KB)

Abstract

Desain sistem landasan pada prototipe radiografi dan CT sinar-X untuk industri manufaktur telah dilakukan untuk pondasi dudukan dari seluruh perangkat dalam skala percobaan. Desain ini dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan ketelitian posisi setiap perangkat, beban-beban berat yang ditumpu dan penempatan benda uji. Landasan ini merupakan bagian dari sistem mekanik untuk mendukung sistem perangkat lainnya seperti pesawat sinar-X dengan dudukannya, sistem meja putar dengan seluruh arah geraknya dan sistem kotak fluoroskopi sebagai penangkap citra. Dengan sistem landasan mekanik ini, prototipe radiografi dan CT sinar-X diharapkan dapat dioperasikan dengan posisi benda uji yang dapat bergerak arah x-y-z dengan kepresisian dalam skala percobaan. Bahan dan komponen dasar untuk sistem landasan mekanik yang digunakan dalam desain ini adalah batu granit sebagai bahan dengan pertimbangan konstruksi yang kokoh, menyerap getaran dan tidak mengalami pemuaian akibat suhu; komponennya adalah batangan luncur pabrikan lengkap dengan blok sepatu dan perangkat penggerak standar seperti kolom pengangkat serta aktuator linier. Untuk kebutuhan landasan pokok, dilakukan perhitungan dimensi dengan berdasarkan pada pertimbangan massa jenis granit sebesar 2691 kg/m3. Beban total massa terhadap landasan yang dipersyaratkan adalah maksimal 300 kg. Dari desain ini dihasilkan satu sketsa sistem landasan mekanik yang digunakan untuk tumpuan dari perangkat prototipe radiografi dan CT sinar-X untuk industri manufaktur. Kata kunci : Sistem landasan, Prototipe radiografi, Granit.
RANCANG BANGUN MODUL ELEKTRONIK TRANSMITTER SINYAL 4-20MA UNTUK PERANGKAT ANALISIS UNSUR DENGAN TEKNIK XRF DI INDUSTRI Rony Djokorayono; Achmad Suntoro; Benawi Santosa
PRIMA - Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir Vol 16, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.019 KB)

Abstract

Pengukuran gramatur kertas (basis weight), kelembaban (moisture), dan kadar abu (ash content) secara on-line diperlukan untuk menjamin kualitas produksi di industri kertas. Analisa unsur dengan teknik XRF (X-Ray Fluorescence) dapat diaplikasikan untuk melakukan pengukuran unsur terutama yang mempengaruhi kadar abu. Pengukuran secara on-line dan transmisi sinyal menggunakan standar industri 4-20 mA adalah suatu keharusan untuk proses pabrik kertas. Sistem on-line ini setelah diintegrasikan dengan elektronik data logger dan dedicated computer serta sistem kendali prosesnya dapat menghemat waktu dan mengoptimalkan pemakaian aditif. Data hasil pembacaan sensor dikirim menggunakan standar sinyal berbentuk pulsa yang kemudian dikonversi menjadi standar sinyal berbentuk arus 4-20 mA oleh modul elektronik transmitter sinyal 4-20 mA. Sinyal ini kemudian dikirim melalui kabel sepanjang 500 meter ke ruang kendali utama. Hasil rancang bangun modul transmitter sinyal ini telah diuji dengan kalibrator sinyal dan menghasilkan nilai penyimpangan counting rata rata sebesar +1,0 % serta koefisien linier antara input counting dengan output arus r = 0,977. Kata kunci : Transmiter_sinyal, 4-20 mA, XRF_industri, pabrik_kertas, sistim _kendali.
DESAIN SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR TRIGA PELAT Abdul Jami; Budi Santoso
PRIMA - Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir Vol 16, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.919 KB)

Abstract

Sistem pendingin primer untuk reaktor triga pelat menggunakan sistem konveksi alam dan konveksi paksa. Dengan demikian, sistem pendingin ini harus dilengkapi dengan katup konveksi. Konveksi alam terjadi ketika reaktor padam, katup konveksi terbuka dan konveksi paksa terjadi ketika reaktor beroperasi, katup konveksi tertutup. Telah dilakukan pengembangan dan modifikasi sistem pendingin primer existing sebagai sistem pendingin primer reaktor triga pelat. Modifikasi dilakukan dengan menambah equipment decay tank, fitting pipe, valve, instrument control, dan mengubah jalur pipa penghubung antar equipment. Hasil modifikasi dalam bentuk gambar Process Flow Diagram (PFD), Piping & Instrumentation Diagram (P&ID), layout, plot plan, dan isometrik. Perbedaan tinggi lokasi alat penukar panas dan reaktor dapat menyebabkan terjadinya arus balik, sehingga anti siphon valve perlu dipasang pada jalur pipa penghubung ini. Perubahan jalur pipa antara pompa dan reaktor, pipa keluar reaktor melalui lubang beam port masuk ke decay tank kemudian keluar menuju pompa primer. Pada gambar layout, decay tank dilengkapi dengan level indikator dan vent, dengan tujuan untuk memastikan decay tank berisi penuh air dan tidak ada gas atau uap yang terperangkap, karena dapat menyebabkan kavitasi pada pompa. Kata kunci : Decay Tank, Fitting Pipe, Anti Siphon Valve.
ANALISIS PENYIMPANGAN NILAI KONDISI AWAL FLUX NETRON HASIL BACA KANAL DAYA NLW2 PADA SIK REAKTOR NUKLIR KARTINI Achmad Suntoro; Ikhsan Shobari; Muhamad Subchan; Taxwim Taxwim; Wagirin Wagirin
PRIMA - Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir Vol 16, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.987 KB)

Abstract

Perawatan dalam sistem instrumentasi meliputi kegiatan untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan atau gangguan sistem maupun komponen serta berusaha memperpanjang usia pakainya. Dalam makalah ini akan ditunjukkan sebuah kasus perbaikan pada Sistem Instrumentasi Kendali (SIK) reaktor nuklir Kartini atas penyimpangan pada pembacaan nilai flux netron nya melalui perangkat kanal daya logaritmis NLW2 diawal operasi. Perbaikan diawali dengan melakukan pelacakan untuk menemukan SRRU (Smallest Replaceable Repairable Unit) yaitu penyebab awal terjadinya penyimpangan. Strategi pelacakan dilakukan dengan menentukan beberapa kemungkinan rute pelacakan, dimana setiap rute dibagi menjadi beberapa segmen pelacakan. Jika SRRU tidak ditemukan pada satu rute pelacakan, maka pelacakan dilakukan pada rute lainnya segmen demi segmen hingga SRRU ditemukan. Dari pelacakan yang dilakukan, ditemukan kabel shielding yang menuju ke pre-amp dari NLW2 telah rapuh, sehingga noise gelombang elektromagnetik di lingkungan kabel dapat masuk ke sistem instrumentasi dan menyebabkan penyimpangan. Perbaikan dilakukan dengan melakukan instalasi kabel ber-shielding secara benar. Rapuhnya shielding kabel tersebut terjadi setelah 33 tahun sistem berjalan normal. Hal ini seharusnya tidak terjadi jika kabel bershielding ganda tersebut dipasang secara benar. Kurangnya pemahaman tentang kabel coaxial imunitas tinggi dan lemahnya team Kendali Kwalitas ketika proses instalasi berlangsung telah menjadi penyebab penyimpangan tersebut. Kata kunci : Shielding, kabel, noise, rapuh, perawatan, perbaikan, pelacakan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6