cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Urania Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir URANIA adalah wahana informasi tentang daur bagan bakar nuklir yang berisi hasil penelitian, pengembangan dan tulisan ilmiah terkait. terbitan pertama kali pada tahun 1995 dengan frekuensi terbit sebanyak empat kali dalam setahun yakni pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 26, No 3 (2020): Oktober, 2020" : 6 Documents clear
PENGARUH ARAH PENGEROLAN DAN SHEAR CUTTING TERHADAP KARAKTER PADUAN AlMg2 SEBAGAI MATERIAL CLADDING BAHAN BAKAR REAKTOR RISET Sungkono Sungkono; Sri Ismarwanti
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 26, No 3 (2020): Oktober, 2020
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2020.26.3.6090

Abstract

PENGARUH ARAH PENGEROLAN DAN SHEAR CUTTING TERHADAP KARAKTER PADUAN AlMg2 SEBAGAI MATERIAL CLADDING BAHAN BAKAR REAKTOR RISET. Proses pengerolan paduan AlMg2 dilakukan secara bertahap hingga diperoleh ketebalan tertentu dengan syarat perilaku mekanik akhir sesuai spesifikasi cladding bahan bakar reaktor riset. Pada pengujian tarik elemen bakar pasca iradiasi digunakan spesimen mini untuk meminimalkan limbah radioaktif. Tujuan penelitian adalah mendapatkan pengaruh arah pengerolan dan shear cutting terhadap karakter paduan AlMg2. Metode yang digunakan adalah pengujian tarik, metalografi dan kekerasan pada sampel pasca pengerolan dan spesimen mini paduan AlMg2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan AlMg2 searah pengerolan mempunyai kekuatan tarik dan kekerasan lebih rendah dan lebih ulet dibandingkan arah melintang pengerolan. Struktur paduan AlMg2 pasca pengerolan panas terdiri atas fasa a(Al) dan presipitat yang terdistribusi di sepanjang butir batang pipih searah pengerolan sampel. Shear cutting mempengaruhi lebar dan kekerasan daerah deformasi pada permukaan bekas potong spesimen mini.Kata kunci: arah pengerolan, shear cutting, paduan AlMg2, kekuatan tarik, kekerasan, mikrostruktur.
PURIFICATION OF INDONESIAN NATURAL GRAPHITE AS CANDIDATE FOR NUCLEAR FUEL MATRIX BY ACID LEACHING METHOD: CHEMICAL CHARACTERIZATION Deni Mustika; Torowati Torowati; Arbi Dimyati; Sudirman Sudirman; Adel Fisli; I Made Joni; Ratih Langenati
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 26, No 3 (2020): Oktober, 2020
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2020.26.3.6059

Abstract

PURIFICATION OF INDONESIAN NATURAL GRAPHITE AS CANDIDATE FOR NUCLEAR FUEL MATRIX BY ACID LEACHING METHOD: CHEMICAL CHARACTERIZATION. Graphite matrix in Pebble Bed Reactor (PBR) – High Temperature Gas Cooled Reactor (HTGR) has an important role as heat transfer medium, neutron moderator and structural material to protect fuel. Thus, graphite matrix must fulfill chemical and physical characteristics for PBR-HTGR fuel. Indonesia has graphite sources in several regions that can potentially be purified. This research aimed to purify Indonesian natural graphite by several variation of acids and to perform chemical characterizations. Natural graphite from flotation process was purified by several variations of acid, i. e., hydrofluoric acid (HF), sulphuric acid + nitric acid (H2SO4 + HNO3) and hydrofluoric acid + hydrochloric acid + sulphuric acid (HF + HCl + H2SO4) and subsequently followed by chemical characterizations such as purity level, ash content, and boron quivalent. The highest purity was obtained in the purification process by HF with carbon content up to 99.52%; this purity level fulfills the specification of nuclear graphite (>99%). Ash content analysis shows a value in compliance with the specification requirement, i.e., < 100 ppm, and boron equivalent value also fulfills the specification value of < 1 ppm. It can be concluded from this study that the graphite purified by acid leaching with HF can be used as fuel matrix candidate but is qualified as low quality. Futher research is required to produce high quality nuclear graphite, particularly research in the minimization of the impurity by evaporation at temperatures over 950 oC to by far lower the ash content.Keywords:  Indonesian natural graphite, purification, nuclear fuel matrix, acid leaching, chemical characterization.
PROSES ELEKTRODEPOSISI UNTUK PENGUKURAN ISOTOP 242Pu DENGAN SPEKTROMETER ALPHA Boybul Boybul; Yanlinastuti Yanlinastuti; Arif Nugroho; Rosika Kriswarini; Aslina Br. Ginting
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 26, No 3 (2020): Oktober, 2020
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2020.26.3.6071

Abstract

OPTIMASI PROSES ELEKTRODEPOSISI UNTUK PENGUKURAN ISOTOP 242Pu DENGAN SPEKTROMETER ALPHA. Dalam penelitian ini digunakan metode elektrodeposisi untuk penyiapan sumber isotop 242Pu  untuk pengukuran dengan spektrometer alpha. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mendapatkan parameter optimal proses elektrodeposisi sehingga diperoleh sumber alpha isotop 242Pu dengan spektrum yang baik dan hasil maksimal dari proses elektrodeposisi. Sampel standar  isotop 242Pu  dengan aktivitas tertentu dibuat dari larutan standar plutonium. Percobaan dilakukan untuk menetapkan parameter yang memiliki  pengaruh signifikan terhadap efisiensi proses elektrodeposisi.  Parameter proses elektrodeposisi yang dipelajari antara lain pengaruh waktu, arus listrik dan jarak anoda katoda menggunakan larutan elektrolit ammonium sulfat pH 3,5. Hasil optimasi proses elektrodeposisi diperoleh waktu optimum 2,5 jam, arus listrik 1,4 A dan jarak antara anoda katoda 10 mm. Hal ini menunjukkan bahwa parameter tersebut  merupakan kondisi terbaik untuk deposisi isotop 242Pu. Hasil pengukuran dengan spektrometri alpha menunjukkan bahwa resolusi spektrum yang baik untuk sumber isotop 242Pu, dengan kedapatulangan proses elektrodeposisi sebesar 95,25%, dengan presisi sebesar 2,82%.Kata kunci: Elektrodeposisi, isotop 242Pu, kuat arus, waktu, spektrometer alpha
ANALISIS KOMPOSISI UNSUR, DENSITAS, MAKROSTRUKTUR, DAN FASA PADUAN U-6Zr-xNb PASCA UJI KOROSI Masrukan Masrukan; Deni Mustika; Deninta Andara Perdana; Jumaeri Jumaeri
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 26, No 3 (2020): Oktober, 2020
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2020.26.3.6051

Abstract

ANALISIS KOMPOSISI UNSUR, DENSITAS, MAKROSTRUKTUR, DAN FASA PADUAN U-6Zr-xNb PASCA UJI KOROSI. Penelitian mengenai komposisi unsur, densitas, makrostruktur, dan fasa paduan U-6Zr-xNb pasca uji korosi telah dilakukan. Analisis komposisi paduan dilakukan sebelum uji korosi yang meliputi uji kadar uranium dengan titrasi potensiometri, uji kadar pengotor dengan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) serta uji kadar Zr dan Nb dengan X-Ray Fluorescence (XRF). Analisis komposisi paduan bertujuan untuk memastikan bahwa bahan bakar U-6Zr-xNb memenuhi syarat kualitas bahan bakar nuklir. Uji densitas dilakukan untuk menjadi salah satu parameter dalam menghitung laju korosi, sedangkan pengamatan makrostruktur dan fasa paduan dilakukan untuk mengetahui kerusakan atau produk korosi serta lapisan/fasa yang terbentuk setelah terjadi korosi. Hasil uji komposisi paduan U-6Zr-xNb dengan XRF maupun titrasi potensiometri menunjukkan bahwa kadar uranium sudah mendekati kadar yang syaratkan, sedangkan untuk uji pengotor dengan AAS menunjukkan adanya kadar pengotor melebihi yang disyaratkan untuk bahan bakar nuklir antara lain Al, Fe dan Si. Berdasarkan hasil tersebut, bahan bakar U-6Zr-xNb masih memenuhi persyaratan. Dilihat dari sifat neutroniknya, unsur Al, Fe dan Si memiliki tampang serapan neutron yang rendah. Hasil uji densitas sampel U-6Zr, U-6Zr-1Nb, U-6Zr-4Nb, dan U-6Zr-7Nb masing-masing sebesar 16,9798 g/mL, 16,6115 g/mL, 15,594 g/mL, dan 15,3564 g/mL. Pengamatan makrostruktur paduan pasca korosi menunjukkan adanya bercak hitam yang merupakan hasil oksidasi U (IV) menjadi U (VI). Paduan U-6Zr-xNb mengalami korosi paling besar pada media air bebas mineral. Kerusakan pada permukaan paduan semakin menurun seiring bertambahnya presentase berat Nb dalam paduan. Hasil karakterisasi paduan pasca korosi menggunakan XRD menunjukkan bahwa sampel U-6Zr dan U-6Zr-1Nb terbentuk fasa α, sedangkan untuk sampel U-6Zr-4Nb dan U-6Zr-7Nb terbentuk fasa γ. Lapisan oksida protektif Nb2O5 yang terbentuk sangat kecil, sehingga tidak terdeteksi oleh XRD.Kata kunci: Paduan UZrNb, komposisi, pengotor, korosi, densitas, makrostruktur, pembentukan fasa.
MICROSTRUCTURAL EVOLUTION AND COARSENING KINETICS OF B2-(Fe,Ni)Al IN FERITIC STEEL OF Fe-14Ni-9Al-7,5Cr-1Mo AT HIGH TEMPERATURES. Eddy Agus Basuki; Syaiful Bachri; Djoko Hadi Prajitno
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 26, No 3 (2020): Oktober, 2020
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2020.26.3.6043

Abstract

MICROSTRUCTURAL EVOLUTION AND COARSENING KINETICS OF B2-(Fe,Ni)Al  IN FERRITIC STEEL OF Fe-14Ni-9Al-7,5Cr-1Mo AT HIGH TEMPERATURES. Increasing the efficiency of power plant facilities, such as steam power plant, is demanding, and this drives to the development of materials capable for higher temperature operations. Ferritic steels have been widely used for boiler components due to their relatively economical and higher in thermal conductivity. Nevertheless, the application of ferritic steels for boilers is limited only at 630 ℃ due to their weakness in creep strength and corrosion at higher temperatures. Efforts to increase the performance of ferritic steels at higher temperature applications have been intensively carried out, one of which is by developing B2-(Fe,Ni)Al precipitates in the ferrite matrix. This paper discusses the microstructural evolution in alloy of Fe-14Ni-9Al-7.5Cr-1Mo (in wt.%) strengthened by B2-(Fe,Ni)Al precipitates during heating at 800, 900, and 1000 oC for 6, 20 and 48 hours. Ageing at 800 oC for 6 hours gave rounded cuboidal B2-(Fe,Ni)Al precipitates dispersed homogeneously in the ferrite matrix and changed to rounded shape at longer ageing times. At 1000 oC, however, the precipitates had rounded shape at all times of ageing. Coarsening of precipitates occurred during ageing at 800 and 1000 oC with the rate constants of 5,7 x 104 nm3/h and 2,1 x106 nm3/h respectively, which is considered relatively low. The highest hardness value of 520 HVN was observed for the sample aged at 1000 °C for 6 hours.Keywords: Ferritic steels, B2-(Fe,Ni)Al precipitate, coarsening, microstructure evolution
ANALISIS ISOTOP 137Cs DALAM PEB U3Si2/Al DENSITAS 4,8 gU/cm3 PASCA IRADIASI DENGAN METODE PENGENDAPAN CHLOROPLATINATE DAN KOLOM PENUKAR KATION RESIN DOWEX Arif Nugroho; Boybul Boybul; Sutri Indaryati; Iis Haryati; Rosika Kriswarini; Erlina Noerpitasari
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 26, No 3 (2020): Oktober, 2020
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2020.26.3.6055

Abstract

PEMISAHAN CESIUM DALAM PEB U3Si2/Al DENSITAS 4,8 gU/cm3 PASCA IRADIASI MENGGUNAKAN METODE PENGENDAPAN CHLOROPLATINATE DAN KOLOM PENUKAR KATION RESIN DOWEX. Pelarutan PEB U3Si2/Al dilakukan di dalam hot cell 109 menggunakan larutan HCl 6 M dan HNO3 6 M. Pemisahan cesium dengan uranium dalam larutan uranil nitrat dilakukan menggunakan metode pengendapan chloroplatinate dan kolom penukar kation. Pada metode pengendapan chloroplatinate, terlebih dahulu dilakukan proses penghilangan unsur-unsur yang akan mengganggu dalam proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pemisahan heavy element seperti uranium atau plutonium dengan cara mengendapkan isotop 137Cs dalam bentuk Cs2PtCl6. Kandungan isotop 137Cs di dalam endapan Cs2PtCl6 diukur menggunakan menggunakan spektrometer-γ. Pada metode kolom penukar kation resin Dowex, larutan uranil nitrat dipipet sebanyak 150 μL dan ditambah 2 mL aquadest kemudian ditambahkan Cs carrier sebanyak 20 μL dan 1 mL HCl 12 M. Campuran larutan tersebut digunakan sebagai umpan dimasukkan ke dalam kolom penukar anion yang berisi resin R-Cl-. Efluen yang keluar dari kolom penukar anion dimasukkan ke dalam kolom penukar kation yang berisi resin R-NH4+. Isotop 137Cs yang terikat resin R-NH4+ di dalam kolom kemudian dielusi menggunakan HCI 1 M. Efluen kemudian dikisatkan sampai diperoleh volume ± 2 mL. Kandungan isotop 137Cs dalam PEB U3Si2/Al densitas 4,8 gU/cm3 hasil pemisahan menggunakan metode chloroplatinate untuk potongan Middle kode M diperoleh rerata sebesar 0,000557 g/gPEB dan 0,000652 g/gPEB untuk potongan Bottom kode B, sedangkan dengan menggunakan metode kolom penukar kation resin Dowex diperoleh sebesar 0,000747 g/gPEB untuk potongan Middle kode M, dan 0,000934 g/gPEB untuk potongan Bottom kode B. Rekoveri pemisahan 137Cs dengan metode kolom penukar anion lebih besar dibandingkan dengan metode pengendapan Cs2PtCl6.Kata kunci: U3Si2/Al, chloroplatinate, resin Dowex, 137Cs

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 28, No 3 (2022): OKTOBER, 2022 Vol 28, No 2 (2022): JUNI, 2022 Vol 28, No 1 (2022): Februari, 2022 Vol 27, No 3 (2021): Oktober, 2021 Vol 27, No 2 (2021): Juni, 2021 Vol 27, No 1 (2021): Februari, 2021 Vol 26, No 3 (2020): Oktober, 2020 Vol 26, No 2 (2020): Juni 2020 Vol 26, No 1 (2020): Februari, 2020 Vol 25, No 3 (2019): Oktober, 2019 Vol 25, No 2 (2019): Juni, 2019 Vol 25, No 1 (2019): Februari, 2019 Vol 24, No 3 (2018): Oktober, 2018 Vol 24, No 2 (2018): Juni, 2018 Vol 24, No 1 (2018): Februari, 2018 Vol 23, No 3 (2017): Oktober 2017 Vol 23, No 2 (2017): Juni 2017 Vol 23, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 22, No 3 (2016): Oktober 2016 Vol 22, No 2 (2016): Juni 2016 Vol 22, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 21, No 3 (2015): Oktober 2015 Vol 21, No 2 (2015): Juni 2015 Vol 21, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 20, No 3 (2014): Oktober 2014 Vol 20, No 2 (2014): Juni 2014 Vol 20, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 19, No 3 (2013): Oktober 2013 Vol 19, No 2 (2013): JUNI 2013 Vol 19, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 18, No 3 (2012): Oktober 2012 Vol 18, No 2 (2012): Juni 2012 Vol 18, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 17, No 3 (2011): Oktober 2011 Vol 17, No 2 (2011): Juni 2011 Vol 17, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 16, No 4 (2010): Oktober 2010 Vol 16, No 3 (2010): Juli 2010 Vol 16, No 2 (2010): April 2010 Vol 16, No 1 (2010): Januari 2010 Vol 15, No 4 (2009): Oktober 2009 Vol 15, No 2 (2009): April 2009 Vol 15, No 1 (2009): Januari 2009 Vol 14, No 4 (2008): Oktober 2008 Vol 14, No 3 (2008): Juli 2008 Vol 14, No 2 (2008): April 2008 Vol 14, No 1 (2008): Januari 2008 More Issue