cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012" : 5 Documents clear
RESPONS HEMATOPOITIK MENCIT YANG DIINFEKSI DENGAN Plasmodium berghei STADIUM ERITROSITIK IRADIASI GAMMA . Darlina; Teja Kisnanto; Ahmad Fauzan
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2012.13.2.318

Abstract

RESPONS HEMATOPOITIK MENCIT YANG DIINFEKSI DENGAN Plasmodiumberghei STADIUM ERITROSITIK IRADIASI GAMMA. Salah satu strategi untuk mengontrolpenyakit malaria adalah pengembangan vaksin melalui pelemahan parasit Plasmodium bergheidengan iradiasi gamma. Pada penelitian ini, P. berghei yang diiradiasi gamma dan yang tidakdiiradiasi disuntikkan secara peritoneal pada mencit untuk mempelajari respons hematopoitik.Respons hematopoitik ditentukan melalui persen parasitemia, jumlah eritrosit, leukosit, limfosit,dan monosit setiap 2 hari sekali selama 14 hari. Berat organ limpa dan hati mencit diukursetiap 3 hari sesudah infeksi. Mencit yang diinfeksi dengan parasit yang diiradiasi memilikiperiode prepaten 5 hari dengan parasitemia rendah dan jumlah eritrosit mengalami sedikitpenurunan. Jumlah leukosit naik hampir dua kali dari konsentrasi awal, dan jumlah limfosit sertamonosit juga mengalami kenaikan. Mencit yang diinfeksi dengan P. berghei tanpa iradiasimemiliki periode prepaten 2 hari dengan parasitemia meningkat, jumlah eritrosit mengalamipenurunan hingga 75%, dan jumlah leukosit tidak mengalami peningkatan. Limpa maupun hatimencit yang diinfeksi dengan P. berghei yang diiradiasi mengalami sedikit kenaikan berat,sedangkan pada mencit yang diinfeksi dengan P. berghei tanpa iradiasi terjadi kenaikan yangsignifikan. Peningkatan jumlah leukosit, limfosit, monosit, dan rendahnya parasitemia padamencit yang diinfeksi P. berghei yang diiradiasi menunjukkan terjadinya respons imun padamencit.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SEDIAAN RADIOISOTOP 169ErCl3 HASIL IRADIASI BAHAN SASARAN ERBIUM-168 DIPERKAYA 97,75% Azmairit Aziz
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2012.13.2.327

Abstract

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SEDIAAN RADIOISOTOP 169ErCl3 HASILIRADIASI BAHAN SASARAN ERBIUM-168 DIPERKAYA 97,75%. Erbium-169 (169Er)merupakan salah satu radioisotop pemancar β yang dapat digunakan untuk radiosinovektomi.Pada penelitian ini dikembangkan pembuatan radioisotop 169ErCl3 dengan cara iradiasi bahansasaran erbium oksida diperkaya dengan pengayaan 168Er sebesar 97,75%. Sebelumdigunakan dalam pembuatan radiofarmaka, larutan 169ErCl3 dikarakterisasi supaya memenuhisyarat aplikasinya. Karakterisasi fisiko-kimia radioisotop 169ErCl3 yang meliputi kejernihan; pH;muatan listrik; kemurnian radiokimia; dan kemurnian radionuklida; masing-masing ditentukandengan cara visual; kertas indikator pH; metode elektroforesis kertas; kromatografi kertas danelektroforesis kertas; serta spektrometer γ saluran ganda. Kestabilan larutan ditentukan denganmengamati kemurnian radiokimia larutan 169ErCl3 setiap hari selama satu bulan penyimpananpada temperatur kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 169ErCl3 berupa larutan jernih,memiliki pH 1,5 – 2, tidak bermuatan, kemurnian radiokimia sebesar 99,51 ± 0,41% dankemurnian radionuklida sebesar 99,84 ± 0,1%. Aktivitas jenis dan konsentrasi radioaktif larutan169ErCl3 masing-masing sebesar 1,26 – 3,38 mCi/mg Er dan 11,05 – 29,59 mCi/mL pada saatend of irradiation (EOI). Uji stabilitas menunjukkan bahwa larutan 169ErCl3 masih stabil sampaisatu bulan dengan kemurnian radiokimia sebesar 99,65 ± 0,09%. Larutan 169ErCl3 yangdiperoleh dari bahan sasaran erbium oksida diperkaya 97,75% memiliki karakteristik fisiko-kimiayang memenuhi syarat untuk radiosinovektomi.
PERBANDINGAN TANGGAPAN DOSIMETER TERMOLUMINISENSI LiF:Mg,Ti DAN LiF:Mg,Cu,P TERHADAP DOSIS DALAM APLIKASI MEDIK Hasnel Sofyan; Dyah Dwi Kusumawati
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2012.13.2.334

Abstract

PERBANDINGAN TANGGAPAN DOSIMETER TERMOLUMINISENSI LiF:Mg,Ti DANLiF:Mg,Cu,P TERHADAP DOSIS DALAM APLIKASI MEDIK. Kemajuan peralatan medik telahmenyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan thermoluminescence dosimeter (TLD),khususnya dalam pemantauan dosis rendah. Selama ini, TLD LiF:Mg,Ti yang sangat sensitiftelah mendominasi pemakaian dosimeter di bidang medik. Akan tetapi, TLD LiF:Mg,Cu,P yanglebih sensitif dan biasa digunakan untuk pemantauan dosis personal dan lingkungan juga perludipertimbangkan untuk pengukuran dosis rendah dalam aplikasi medik. Pada penelitian ini,dilakukan penyinaran TLD LiF:Mg,Ti dan LiF:Mg,Cu,P dengan sumber 60Co pada jarak 1 meterdengan dosis masing-masing sebesar 100 mGy dan 10 mGy untuk mengetahui sebarantanggapan TLD. Selain itu, dilakukan juga penyinaran TLD LiF:Mg,Cu,P dengan dosis 5 mGymenggunakan pesawat sinar X. Tanggapan kedua jenis TLD terhadap dosis rendah dalamaplikasi medik dievaluasi pada pasien pemeriksaan kedokteran nuklir dan radiodiagnostik.Setiap TLD dibaca dengan alat TLD Reader Harshaw model 2000A/B. Tanggapan TLDLiF:Mg,Cu,P terhadap penyinaran dengan 60Co lebih baik dan homogen dibandingkan LiF:Mg,Ti.Besarnya deviasi tanggapan adalah 6,85% dan 9,42%, masing-masing untuk LiF:Mg,Cu,P danLiF:Mg,Ti. Pada dosis rendah, diperoleh bahwa sensitivitas LiF:Mg,Cu,P 23 kali lebih tinggi dariLiF:Mg,Ti. Dengan tingkat sensitivitas lebih tinggi dan deviasi tanggapan rendah, maka TLDLiF:Mg,Cu,P layak dipertimbangkan penggunaannya dalam aplikasi medik dengan dosis rendah.
STRUKTUR KRISTAL DAN MAGNETORESISTANCE PEROVSKITE La0,7Ca0,3MnO3 PADA SUHU KAMAR Engkir Sukirman; Wisnu Ari Adi; Yustinus Purwamargapratala
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2012.13.2.290

Abstract

STRUKTUR KRISTAL DAN MAGNETORESISTANCE PEROVSKITE La0,7Ca0,3MnO3PADA SUHU KAMAR. Studi banding struktur kristal dan magnetoresistance (MR) perovskiteLa0,7Ca0,3MnO3 (LCMO) terhadap senyawa induk LaMnO3 (LMO) dan CaMnO3 (CMO) telahdilakukan untuk mempelajari perubahan resistivitas LCMO akibat perubahan medan magnetluar pada suhu kamar. Cuplikan LCMO, LMO dan CMO disintesis dengan metode High EnergyMilling (HEM). Prekursor hasil milling dicetak menjadi pelet dan disinter pada Ts = 1350 ºCselama 6 jam. Analisis kualitatif dilakukan dengan teknik difraksi sinar-x metode Rietveld. EfekMR cuplikan diukur dengan metode Four Point Probe (FPP) dan morfologi permukaan peletdiamati dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Ketiga cuplikan memiliki struktur kristalortorombik, grup ruang: Pnma, No. 62. Parameter kisi LCMO dapat dikonfirmasi hinggaketelitian 4 angka di belakang koma, yakni a = 5,4851(3) Å, b = 7,7601(4) Å, c = 5,5185(2) Å.Parameter kisi LMO dan CMO berturut-turut adalah: a = 5,4405(9)Å, b = 7,717(1) Å, c =5,537(1) Å dan a = 5,2973(6) Å, b = 7,477(1) Å, c = 5,281(1) Å. Cuplikan LCMO, LMO dan CMOmemiliki ukuran butir sekitar 1.000 nm, berbentuk bulat, dan setiap butir dibangun oleh rata-rata27 kristalit. Harga MR cuplikan LCMO, LMO dan CMO pada suhu kamar berturut-turut -10,1; -7,3 dan -12,3 %. Harga MR ini setara dengan harga GMR berbasis multilayers[Cu/NiFeCo]x10/Ta. Bulk perovskite La0,7Ca0,3MnO3 dapat dimanfaatkan untuk mendeteksimagnetic microbeads dan ferrofluid.
AKUMULASI DAN DISTRIBUSI 60Co DALAM IKAN MAS (Cyprinus carpio) PADA SISTEM KOMPARTEMEN AIR-IKAN Poppy Intan Tjahja; Putu Sukmabuana; Eko Susanto Susanto
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2012.13.2.300

Abstract

AKUMULASI DAN DISTRIBUSI 60Co DALAM IKAN MAS (Cyprinus carpio) PADASISTEM KOMPARTEMEN AIR-IKAN. Dalam kajian keselamatan nuklir, data mengenaiparameter perpindahan radionuklida pada berbagai kompartemen lingkungan sangat diperlukanuntuk memperkirakan dosis radiasi interna yang diterima masyarakat melalui jalur lingkungan -bahan pangan – manusia. Data parameter perpindahan telah dipublikasikan oleh InternationalAtomic Energy Agency dalam Technical Report Series 472 untuk lingkungan beriklim sedang(temperate zone). Dalam rangka melengkapi data IAEA untuk wilayah tropis maka padapenelitian ini dipelajari akumulasi dan distrtibusi radionuklida 60Co pada ikan air tawar Cyprinuscarpio (ikan mas) secara percobaan laboratorium untuk menentukan parameter perpindahan60Co dari air ke ikan. Ikan mas dipelihara dalam 500 L air yang mengandung 60Co dengankonsentrasi sekitar 30 Bq.mL-1. Radionuklida 60Co yang diserap dan diakumulasi oleh ikan,serta 60Co yang tertinggal di air diukur menggunakan spektrometer gamma. Hasil penelitianmemperlihatkan 60Co terdistribusi di seluruh bagian tubuh ikan dengan nilai rasio konsentrasi(CR) sebesar 3,08 mL.g-1; 1,55 mL.g-1; 1,14 mL.g-1 masing-masing untuk organ dalam, tulangdan daging. Nilai CR 60Co dari air ke ikan dapat digunakan dalam prakiraan dosis radiasiinterna yang diterima manusia melalui jalur air - ikan - manusia, sekaligus dapat melengkapidata parameter perpindahan IAEA untuk wilayah tropis.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue