cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017" : 6 Documents clear
STUDI PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-ZrO2 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIEMPAT Ketut Kamajaya; Efrizon Umar
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.248 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.1.3215

Abstract

Studi perpindahan kalor KONVEKSI PAKSA nanofluida air-ZrO2 dalam sub-buluh vertiKal segiempat. Saat ini sedang berkembang pemikiran oleh para peneliti tentang pemanfaatan nanofluida sebagai pendingin alternatif, selain menggunakan air. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk mengetahui karaktersitik sifat termofisika dari nanofluida air-ZrO2 pada aliran konveksi paksa. Analisis numerik tiga dimensi digunakan dalam optimalisasi perancangan perangkat uji berupa alat uji sub-buluh vertikal segiempat, sedangkan data eksperimental yang diperoleh dalam eksperimen digunakan untuk menentukan besarnya koefisien perpindahan kalor dari pemanas ke fluida pendingin nanofluida air-ZrO2. Hasil penelitian ini dibandingkan dengan mengunakan fluida-dasar atau air murni sebagai fluida kerja. Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sub-buluh vertikal segiempat, dilengkapi dengan sistem pendingin primer, penukar kalor dan sistem pendingin sekunder. Sebagai sumber pemanas digunakan empat silinder vertikal yang memiliki fluks kalor yang seragam dengan ukuran masing-masing pemanas yaitu panjang 350 mm, diameter 25,4 mm dan rasio jarak antarpusat terhadap diameter (P/D) 1,16. Perpindahan kalor dari pemanasan ke pendingin terjadi secara konveksi paksa. Hasilnya menunjukkan bahwa nanofluida air-ZrO2 dengan konsentrasi sebesar 0,10 % dalam persen berat mempunyai koefisien perpindahan kalor 20% lebih besar dari koefisien perpindahan kalor dengan menggunakan air-murni sebagai pendingin.
ANALISIS RANCANGAN DASAR SISTEM PGNAA MENGGUNAKAN SUMBER NEUTRON DARI BEAMPORT REAKTOR KARTINI Edi Trijono Budisantoso; Syarip Syarip
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.519 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.1.2723

Abstract

ABSTRAK ANALISIS RANCANGAN DASAR SISTEM PGNAA MENGGUNAKAN SUMBER NEUTRON DARI BEAMPORT REAKTOR KARTINI. Telah dilakukan perancangan dasar sistem PGNAA menggunakan salahsatu beamport reaktor Kartini sebagai sumber neutron.  Moderator neutron  ditempatkan pada ujung kolom berkas neutron untuk membuat berkas neutron menjadi termal.  Berkas diarahkan menuju ruang sampel PGNAA dengan menggunakan kolimator yang berfungsi sebagai penyaring berkas neutron sejajar. Pada penggal kolimator yang berpotongan dengan jendela beamport dipasang neutron beam shutter untuk menutup berkas neutron apabila tidak digunakan untuk PGNAA.  Beam stopper dipasang dibelakang ruang sampel PGNAA untuk menangkap berkas neutron yang  lolos. Perhitungan sifat neutronik dilakukan untuk memilih bahan material yang memenuhi syarat fungsi sebagai sub-komponen PGNAA dan menentukan ukuran geometrinya.  Dari hasil perhitungan diperoleh  data bahan yang baik untuk moderator yaitu grafit, bahan kolimator adalah aluminium, bahan beam shutter dan beam stopper adalah komposit boraks-parafin.  Panjang moderator 90 cm, panjang kolimator 173 cm dengan  tetapan kolimasi D/L=0,015, tebal beam shutter dan beam stopper masing-masing 22 cm dan 30 cm.  Dipasang perisai gamma dan perisai neutron untuk menutup berkas neutron keluar dari sela dinding dalam beamport dan didnding luar kolimator. Bahan perisai tersebut dibuat dari komposit boraks parafin 25% berat dan timbal yang masing-masing panjangnya 50 cm dan 30 cm.  Hasil analisis menunjukkan bahwa dari fluks neutron awal pada beamport bagian dalam sebesar 1,5.1012 n/cm2s dapat menghasilkan fluks neutron termal di ruang sampel PGNAA 1,76.108 n/cm2s dengan arus neutron termal 9,29.108 n/s. Nilai fluks neutron termal tersebut memenuhi persyaratan untuk suatu sistem PGNAA yaitu berada pada orde 106 s/d 108 n/cm2s. Kata Kunci : PGNAA, rancangan dasar, prompt-gamma, analisis aktivasi, neutron-termal, beamport reaktor ABSTRACT BASIC DESIGN ANALYSIS OF PGNAA SYSTEM USING NEUTRON SOURCE FROM BEAMPORT OF KARTINI REACTOR. A basic design of PGNAA system using one of reactor beamports of Kartini reactor as a neutron source have been carried out. Neutron moderator is placed at the inner end of beamport column to make thermal neutron beam. A neutron beam directed  to PGNAA counting chamber by using collimator as a filter to make parallel neutron beam.   At  the midle  of collimator intersect with beamport window, neutron beam shutter is mounted to close when not in use for PGNAA.  Beam stopper mounted behind the sample chamber of PGNAA to capture neutron beam that passes from the sample chamber.  Calculation of neutronic properties of materials was done to choose the material that meet the functional requirements of PGNAA and to determine the geometry size.  Based on the calculational results obtained that good material for moderator is graphite, aluminum as beam collimator, and beam shutter or stopper is made from borax-paraffin composite. The moderator length is 90 cm and collimator length  is 173 cm  with collimation constant D / L = 0,015.  Beam shutter and beam stopper thickness are 22 cm and 30 cm respectively. Gamma and neutron shield are  added  surrounding beam colimator to shield  the radiation out from the pitch between collimator and beamport wall.  The shield material made from composite of parrafin 25 w % borax, and lead with the length of 50 cm and 30 cm respectively.   The analysis result shows that from the neutron flux of 1,5.1012 n/cm2s at the inner side of beamport, can generate thermal neutron flux at the PGNAA sample chamber of 1,76.108 n/cm2s with the thermal neutron current of 9,29.108 n/s. This thermal neutron flux meet the requirement for a PGNAA system i.e. in the order of 106 to 108 n/cm2s.   Keywords : PGNAA, basic design, prompt-gamma, activation analysis, thermal neutron, reactor beamport
Cover dan Redaksi, Vol 18, No:1, 2017 - Februari 2017 Muhamad Basit Febrian
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.4 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.1.3639

Abstract

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PROSES RADIOISOTOP MEDIS 131I MENGGUNAKAN METODE KOLOM RESIN PENUKAR ION UNTUK APLIKASI KEDOKTERAN NUKLIR Duyeh Setiawan, MT; Azmairit Aziz; Muhamad Basit Febrian; Yanuar Setiadi; Iwan Hastiawan
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.563 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.1.3138

Abstract

.  Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.  Upaya untuk mengatasi penyakit kanker dilakukan dengan cara diagnosis dan terapi.  Teknik kedokteran nuklir menggunakan radioisotop iodium-131 (131I) merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam diagnosis dan terapi beberapa jenis kanker terutama kanker endokrin. Diagnosis dan terapi menggunakan radioisotop 131I telah banyak digunakan di beberapa rumah sakit di Indonesia, namun pasokan 131I saat ini terhambat. Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan – Badan Tenaga Nuklir Nasional telah memiliki kemampuan untuk memproses radioisotop 131I menggunakan metode destilasi basah.  Untuk meningkatkan yield proses dan memperbaiki aspek keselamatan, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengembangkan teknologi proses radioisotop 131I.  Salah satu metode yang dapat diaplikasikan pada teknologi proses adalah metode pemisahan menggunakan kolom resin penukar ion.  Pada penelitian menggunakan metode kolom, target telurium hasil iradiasi dilarutkan bersama dengan 131I yang terbentuk, telurium dan 131I dipisahkan menggunakan kolom berisi resin penukar ion.  Kondisi optimasi hasil penelitian menggunakan pelarut NaOH 2 N, jenis resin Dowex 1x8  (Cl- form), 100 – 200 mesh dan eluen NH4NO3 0,5 N. Karakteristik produk akhir yang memenuhi standar acuan kedokteran nuklir hasil proses pemisahan diperoleh yield lebih besar 70 %, kemurnian radionuklida > 99 %, kemurnian radiokimia > 95 %, radioisotop 131I berupa larutan jernih pada pH 7.
EMULSION LIQUID MEMBRANE EXTRACTION OF Zr AND Hf FROM ACID NITRIC USING EXTRACTANT TOPO Kris Tri Basuki; Sudibyo Sudibyo
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.206 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.1.3161

Abstract

EKSTRAKSI EMULSI MEMBRANE CAIR Zr dan HF DALAM LARUTAN ASAM NITRAT DENGAN EKSTRAKTAN TOPO. Telah dilakukan ekstraksi larutan Zr yang mengandung Hf menggunakan  extraktan TOPO. Sebagai fasa air digunakan larutan campuran ZrO(NO3)2 dan HfO(NO3)2 yang mengandung Zr 10 gr/L dan Hf 500 mg/L, sedangkan ekstraktan atau fasa organik adalah TOPO dengan variasi konsentrasi yang diencerkan dengan kerosen. Emulgator Span-80 digunakan untuk membuat membuat larutan membrane emulsi.Fasa internal yang digunakan adalah asam nitrat 3M dan fasa eksternal yang digunakan adalah asam fosfat 5M. Parameter yang diteliti yaitu konsentrasi ekstraktan, kecepatan pengadukan, waktu pengadukan, dan perbandingan fasa internal dan fasa eksternal. Untuk analisis Zr dan Hf digunakan metode X-Ray Fluorescence (XRF). Dari hasil optimasi proses ekstraksi Zr dan Hf dengan membran emulsi  dengan menggunakan ekstraktan TOPO diperoleh kesimpulan sebagai berikut: waktu pembuatan fasa membran adalah dengan kecepatan pengadukan 8000 rpm, konsentrasi TOPO 5% dalam kerosen, konsentrasi internal asam nitrat 3M, konsentrasi asam fosfat 5M, waktu ekstraksi pengadukan 10 menit dengan kecepatan pengadukan tetap 500 rpm , dan perbandingan fasa membran dan fasa eksternal 1 : 1. Pada kondisi ini diperoleh faktor pisah (FP) Zr-Hf = 17,39.
SURVEILLANCE MANAGEMENT FOR SECONDARY WATER COOLING QUALITY OF RSG GAS Geni Rina Sunaryo
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.559 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2017.18.1.3214

Abstract

ABSTRAK MANAJEMEN PENGAWASAN KUALITAS AIR PENDINGIN SEKUNDER DARI RSG GAS.  Eksperimen pengawasan korosi baja karbon dan identifikasi bakteria air pendingin sekunder RSG GAS telah dilakukan. Tujuan utamanya adalah memahami kualitas air pendingin sekunder saat terutama terhadap korosi baja karbon akibat penambahan inhibitor  dan anti bakteria, serta mengkonfirmasi kualitas dari prosedur pengelolaan air pendingin sekunder yang berlaku saat ini.  Metoda yang diaplikasikan adalah pengawasan korosi dengan membuat rak kupon dari baja karbon dan baja stainless, dan kemudian merendamnya di kolam penampung air kran dan menara air pendingin sekunder.  Analisis kualitas air dari kedua kolam penampung dan pengamatan secara visual dari perubahan rak kupon dilakukan.  Laju korosi dari baja karbon dilakukan dengan menerapkan metoda elektrokimia.  Identifikasi total bakteria dan SRB dilakukan dengan menggunakan test kit.  Hasil eksperimen menunjukkan crevice, galvanik dan korosi homogen adalah proses korosi yang terjadi pada material baja karbon.  Produk korosi baja karbon yang dicelupkan di kolam menara air pendingin sekunder lebih ditekan. Laju korosi baja karbon untuk penambahan 100 ppm inhibitor adalah 0.13 ± 0.02 mpy, dan 0.20 ± 0.01 mpy untuk air yang diambil dari kolam penampung air kran.  Total bakteri yang teridentifikasi di kolam tower air pendingin sekunder adalah 107 cfu/ml, pada saat reaktor tidak dioperasikan dan tidak ada penambahan inhibitor dan oxi bio agent.  Adanya kedua bahan kimia tersebut menekan todal bakteria menjadi 103 cfu/ml.  Penambahan kedua bahan kimia tersebut sangat berpengaruh terhadap keberadaan SRB, dimana awal total jumlah koloni sebesar  >106 cfu/ml, kemudian menjadi sama sekali tidak terdeteksi. Kata kunci : surveillance, korosi, bakteri, ABSTRACT          SURVEILLANCE MANAGEMENT FOR SECONDARY WATER COOLING QUALITY OF RSG GAS.  Surveillance corrosion of carbon steel experiment and bacteria identification of RSG GAS secondary cooling water were carried out.  The main objective is to understand the current water quality of secondary cooling water of RSG-GAS from the aspect of corrosion induced by chemicals and bacteria, and confirming procedure for managing the secondary cooling water quality. Methodologies applied are surveillance corrosion, by making carbon steel and stainless steel coupons rack and immersing into the raw water basin and cooling tower basin.  The water quality for both basins were done and visual changes of coupen was observed visually.  Corrosion rate of carbon steel toward inhibitor was carried out by applying the electrochemical method.  The identification of total bacteria and Sulphate Reducing Bacteria were identified by using test kit. The results show visually that the crevice, galvanic and homogeny corrosion with the current water quality easily be observed for carbon steel.  The corrosion product seems to be suppressed by the adding of inhibitor. The corrosion rate of  0.13 ± 0.02 and 0.20 ± 0.01 mpy were obtained for 100ppm inhibitor added solutions and purely raw water, respectively.  The total bacteria detected are around 107 cfu/ml at the condition when reactor stops operation and without any inhibitor and oxi bio agent added. The oxi bio agent chemical addition suppresses the numbers becomes 103 cfu/ml. The SRB bacteria are detected as >106 cfu/ml at one position and one time without any oxi bio agent added and none detected with oxi bio agent addition. Keywords  : surveillance, corrosion, bacteria

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue