cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
ISSN : 1411318X     EISSN : 25486101     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Teknologi Lingkungan (JTL) is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. JTL is published twice annually and provide scientific publication for researchers, engineers, practitioners, academicians, and observers in the field related to science and environmental technology. We publish original research papers, review articles and case studies focused on Environmental Sciences, Environmental Technology as well as other related topics to Environment including sanitation, environmental biology, waste water treatment, solid waste treatment, environmental design and management, environmental impact assessment, environmental pollution control and environmental conservation.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 16 No. 1 (2015)" : 8 Documents clear
Seleksi Lima Jenis Rumput untuk Fitoremediasi Tanah Tercemar Minyak Bumi Suryati, Tuti
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6253.514 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1610

Abstract

Phytoremediation is a promising green technology for cleaning up petroleum contaminated soil. The potential of this technology in tropical regions such as Indonesia is very high due to favorable climatic conditions for plant growth and encourage the activity of soil microbes capable of degrading oil. This study aimed to identify five types of grass plants namely Brachiaria decumbens, Brachiaria humidicola, Eleusin indica, Paspalum notatum and Setaria splendida, which were grown in petroleum contaminated soil with Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) level of 3.42%. The most important, they are hopefully as the type of grass able to reduce the high petroleum contamination. The results showed that the grass Paspalum notatum was the best candidate for phytoremediation of petroleum contaminated soil, having 43.3%decreased of TPH level after twelve month planting.Keyword : Phytoremediation, petroleum contaminated soil, grasses
EVALUASI KESUBURAN EKOSISTEM PADANG LAMUN DENGAN MENGGUNAKAN BIOINDIKATOR FITOPLANKTON DI PULAU KARIMUNJAWA, JAWA TENGAH Sugianti, Yayuk
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5814.304 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1606

Abstract

Ekosistem padang lamun mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai stabilitas dan penahan sedimen, mengembangkan sedimentasi, mengurangi dan memperlambat pergerakan gelombang, sebagai daerah feeding, nursery, dan spawning ground. Namun pemanfaatannya ternyata telah menimbulkan permasalahan pencemaran dan mengakibatkan kerusakan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut digunakanlah fitoplankton sebagai bioindikator, karena beberapa organisme fitoplankton bersifat toleran dan mempunyai respon yang berbeda terhadap perubahan kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat kesuburan dan pencemaran air pada ekosistem lamun di perairan Pulau Karimunjawa. Penelitian dilakukan pada 4 stasiun yaitu Ujung Gelam, Legon Lele, Menjangan Besar, dan Cikmas. Berdasarkan hasil penelitian Tingkat kesuburan pada ekosistem lamun di perairan Pulau Karimunjawa berdasarkan bioindikator fitoplankton termasuk dalam kondisi sedang, dengan tingkat pencemaran ringan. Adanya jenis fitoplankton dominan Nitzschia sp dari kelas Bacillariophyceae perlu diantisipasi keberadaannya supaya tidak menimbulkan dampak negatif bagi organisme di dalamnya. Karena fitoplankton jenis ini terbukti menjadi sumber asam domoic (DA) yang beracun dan sangat berbahaya bagi manusia, mamalia laut, dan burung laut.Kata Kunci : bioindikator, fitoplankton, padang lamun 
Pemberian Pupuk Komersial untuk Pembentukan Biomassa pada Kultur Mikroalga Chlorella sp. dalam Sistem Fotobioreaktor Penangkap Karbon Prayitno, Joko
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5094.651 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1611

Abstract

Abstrak. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga dalam fotobioreaktor penangkan karbon (CO2) adalah nutrien. Percobaan skala laboratorium umumnya menggunakan komposisi nutrien lengkap f/2 yang harganya relatif mahal sehingga perlu dicari alternatif pupuk yang lebih murah namun tetap menghasilkan biomassa yang tinggi. Tujuan percobaan ini adalah menguji efektifitas pemberian pupuk komersial GrowMore™ dan dosis yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan mikroalga Chlorella sp dalam fotobioreaktor sistem multi tubular airlift (MTAP). Dosis pupuk yang diuji adalah 1 dan 2 g/L. Pemberian pupuk 1 g/L menghasilkan biomassa 1,02 g/L pada hari ke-13, lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk 2 g/L yang menghasilkan 0,57 g/L. Laju pertumbuhan spesifik dari sel Chlorella sp adalah 0,29 - 0,34 sel/hari dengan waktu generasi 49,4 - 56,7 jam. Serapan CO2 berfluktuasi selama percobaan berlangsung dengan pola fluktuasi yang sama antara pemberian pupuk 1 g/L dengan 2 g/L dan berada pada kisaran nilai 31,6 – 98,5 %. pH kultur secara umum menurun selama percobaan yaitu dari 7,0 menjadi 6,0. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pupuk komersial dapat dijadikan sebagai alternatif nutrien untuk kultur mikroalga dalam fotobioreaktor penangkap karbon.Kata kunci: biomassa, mikroalga, fotobioreaktor, Chlorella sp.
Profil Emisi Gas Buang Dari Pesawat Udara di Sejumlah Bandara di Indonesia Purwanta, Wahyu
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7117.536 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1607

Abstract

Polutan yang dihasilkan dari mesin-mesin pesawat udara (exhaust gas polution) perlu diperhatikan dampak buruknya terhadap lingkungan, meskipun hanya menyumbang sekitar 3% dari total emisi udara dunia tapi dengan banyaknya pesawat udara komersial yang beroperasi dari hari kehari semakin meningkat, maka angka persentase emisi tersebut diprediksi akan meningkat. Secara global, pesawat udara menghasilkan 2% total produksi emisi karbon dioksida (CO2) per tahun, atau sebanyak 13 % dari emisi CO2 yang dihasilkan dari seluruh kendaraan dan diprediksi naik menjadi 3 % sampai tahun 2050.Studi ini bertujuan mengetahui jumlah emisi gas rumah kaca (GHG) dari sektor perhubungan udara dan prediksi pada masa mendatang. Dari hasil perhitungan dalam studi ini diperoleh total emisi GRK (CO2 dan CH4) sebesar 8.171,04 kTon CO2 eq terdiri atas emisi saat LTO 1.203,5 kTon CO2 eq (15 %) dan saat cruise sebesar 6.967,5 kTon CO2 eq (85 %) basis data 2012. Emisi GRK didominasi oleh gas CO2 (99,7%) sedangkan hidrokarbon kurang dari 0,3%. Emisi GRK pesawat udara pada saat tahap cruise sangat dominan mencapai 85% dari emisi total.Key words : Emisi, Gas Buang, Pesawat Udara
BAKTERI PELARUT P DAN PENAMBAT N PADA PUPUK ORGANIK GRANUL BERBAHAN BAKU LIMBAH PADAT ORGANIK Sahwan, Firman L
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7961.629 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1612

Abstract

Pupuk organik granul (POG) berbahan baku limbah padat organik, banyak diproduksi untuk memacu petani agar mau menggunakan kembali pupuk organik, sehinggga kualitas dan produktivitas lahan pertanian dapat ditingkatkan, khususnya kandungan C-organiknya. Kualitas POG sendiri dapat ditingkatkan dengan menambahkan pupuk hayati, agar populasi mikroba fungsionalnya meningkat. Pada bahan organik yang sudah atau dalam proses dekomposisi diketahui sudah mengandung mikroba fungsional. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengetahui keberadaan populasi mikroba fungsional pada POG, khususnya bakteri pelarut fosfat dan penambat N2, sebelum dan setelah diperkaya dengan pupuk hayati. Hasil penelitian menunjukkan tingginya populasi bakteri pelarut fosfat dan penambat N2 yang terlibat dalam proses dekomposisi bahan organik, dan mikroba tersebut tetap ada walaupun bahan organik tersebut telah diproses lanjut menjadi POG. Rentang nilai populasi bakteri pelarut fosfat pada POG sebelum diperkaya pupuk hayati sebesar: 2,7X106-4,7X107 cfu/g, dan untuk bakteri penambat N2 sebesar: 4,2X108-2,2X1010 cfu/g. Nilai tersebut sudah memenuhi kriteria POG yang diperkaya dengan pupuk hayati. Secara populasi total, penambahan pupuk hayati pada POG, tidak mengindikasikan adanya peningkatan populasi bakteri pelarut fosfat dan penambat N2 yang secara alamiah sudah ada di POG.Kata kunci: limbah padat organik, pupuk organik granul, pupuk hayati, mikroba fungsional, populasi mikroba.
STUDI POTENSI DAN KUALITAS GAS DARI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH KOTA PROBOLINGGO Wahyono, Sri
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7434.184 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1608

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi produksi gas metana dan upaya pemanfaatannya serta sejauh mana kualitas gas yang dihasilkannya. Penelitian dilakukan dengan menganalisis komposisi sampah yang masuk TPA dan menganalisis komposisi gas TPA. Analisis potensi produksi gas metana dilakukan berdasarkan metode First Order Decay (FOD) menggunakan Software IPCC Spreadsheet for Estimating Methane Emissions from Solid Waste Disposal Sites dan Software Landfill Gas Emission Model (LandGEMversi 3.02). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola produksi gas metana di TPA Kota Probolinggo berbentukexponential growth dan mencapai puncaknya pada tahun 2015 yaitu 1.793 – 2.001 m3 dan kemudian diikuti dengan penurunan secara exponential decay. Produksi gas metana hingga tahun 2038 yang diperkirakan sebesar 19.818 – 36.259 m3 yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Kualitas atau karakteristik gas TPA Kota Probolinggoterdiri atas CH4 sebesar 46,9%, CO2 sebesar 30,12%, O2 sebesar 2,52%, CO sebesar 10,2 ppm dan H2S 1,62 ppm.Kata kunci: Sampah, gas metana,TPA 
AKTIVASI JERAMI PADI SEBAGAI OIL SORBENT MENGGUNAKAN ASAM ASETAT Sopiah, Nida
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5339.51 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1609

Abstract

ABSTRAKGugus hidroksil yang terikat pada selulosa jerami padi diaktivasimenggunakan asam asetat dilakukan untuk memperpanjang rantai hidrokarbonnya sehingga dapat meningkatkan kapasitassorpsi jerami padi dalam menyerap minyak mentah. Aktivasi jerami padi dengan asam asetatdengan variasi konsentrasi: 0,25; 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 1,75 dan 2,00 N, dilakukanpada suhu 1200C selama 30 menit. Uji kapasitas sorpsi dilakukan untuk mengetahui kemampuan menyerap minyak sedangkan karakterisasi dengan FTIRdilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas sorpsi jerami padi tanpa aktivasi terhadap minyak mentah adalah sebesar 4,62 g minyak/g sorben, dan kapasitas sorbsi optimal diperoleh pada pada jerami padi yang menggunakan asam asetat 1,25 N dengan kapasitas sorpsi sebesar11,14 g minyak/g sorben. Karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan adanya penambahan gugus fungsi karbonil (C=O) pada bilangan gelombang 1637,63 cm-1, sedangkan gugus fungsi yang lainnya tetap ada yaitu gugus -OH pada bilangan gelombang 3326 cm-1, gugus C-H pada bilangan gelombang 2908cm-1 dan gugus CH2 pada bilangan gelombang 1463 cm-1.Kata kunci : Aktivasi kimia, minyak mentah, jerami padi
Perancangan Proses Konversi Mikroalga Menjadi Biofuel sebagai Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan Hanif, Muhammad
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2015)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6631.618 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v16i1.1605

Abstract

Abstrak. Mikroalga merupakan sumber daya energi yang berkelanjutan yang memiliki potensi yang besar dalam mitigasi karbon dioksida (CO2) emisi. Inovasi teknologi konversi mikroalga menjadi biofuel masih menjadi tantangan yang perlu difokuskan untuk memastikan tingkat kestabilan produksi pada skala besar dengan keseimbangan energi yang baik. Pusat Teknologi Lingkungan - BPPT telah merintis suatu sistem terintegrasi yang memiliki keterkaitan antara produksi bioenergi dan perlindungan lingkungan. Sebuah pabrik skala percontohan berkapasitas 20 liter/jam telah dirancang bangun untuk mengkonversi biomassa alga menjadi biofuel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan rancangan proses pada konversi mikroalga menjadi biofuel melalui tahapankerekayasaan dari konseptual, simulasi, konstruksi sampai operasi. Pada penelitian ini, ekstraksi ultrasonik digunakan sebagai sebuah teknologi inovatif yang ramah lingkungan. Keseimbangan massa-energi dan rasio energi dari proses biofuelalgajuga dievaluasi. Hasil-hasil menunjukkan bahwa unit konversimikroalga ke biofuelmenunjukkan potensi untuk menghasilkan minyak alga, namun masih diperlukan pemurnian lebih lanjut untuk memenuhi spesifikasi standar biodiesel Indonesia.Pengembangan teknologi terkini untuk memproduksi biofuel dari mikroalga sangat penting dalam rangka meningkatkan efektivitas biaya produksi dalam mengimplemantasikan strategi pemanfaatan mikroalga.Kata kunci: biofuel, desain proses, inovasi teknologi, mikroalga, teknologi ramah lingkungan

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol. 23 No. 2 (2022) Vol. 23 No. 1 (2022) Vol. 22 No. 2 (2021) Vol. 22 No. 1 (2021) Vol. 21 No. 2 (2020) Vol. 21 No. 1 (2020) Vol. 20 No. 2 (2019) Vol. 20 No. 1 (2019) Vol. 19 No. 2 (2018) Vol. 19 No. 1 (2018) Vol. 18 No. 2 (2017) Vol. 18 No. 1 (2017) Vol. 17 No. 2 (2016) Vol. 17 No. 1 (2016) Vol. 16 No. 1 (2015) Vol. 15 No. 2 (2014) Vol. 15 No. 1 (2014) Vol. 14 No. 2 (2013) Vol. 14 No. 1 (2013) Vol. 13 No. 3 (2012) Vol. 13 No. 2 (2012) Vol. 13 No. 1 (2012) Vol. 12 No. 3 (2011) Vol. 12 No. 2 (2011) Vol. 12 No. 1 (2011) Vol. 11 No. 3 (2010) Vol. 11 No. 2 (2010) Vol. 11 No. 1 (2010) Vol. 10 No. 3 (2009) Vol. 10 No. 2 (2009) Vol. 10 No. 1 (2009) Vol. 9 No. 3 (2008): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 2 (2008): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 1 (2008): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 3 (2007): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 2 (2007): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 1 (2007): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 3 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 2 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 1 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 3 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 2 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 3 (2004): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 2 (2004): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 1 (2004): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 3 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 2 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 1 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 3 (2002): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 2 (2002): JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN Vol. 3 No. 1 (2002): JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN Vol. 2 No. 3 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 2 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 1 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 3 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN More Issue