Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM PELESTARIAN TAYUB DI DESA PESU KECAMATAN MAOSPATI KABUPATEN MAGETAN Hanafi, Aditya Nur; Kuswara, Lia Dwi; Hanif, Muhammad; Wedhasmara, Yoga
Jurnal Agasthia Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Agasthia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan dalam pelestarian kesenian Tayub di Desa Pesu Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan.Metode penelitian yang digunakan yakni Metode Hermenutika-Mendalam Thomson. Sumber data berasal dari sumber lisan, tertulis, dokumen, lembaga sosial dan tradisi. Informan ditentukan dengan snowball sampling dan pengambilan datanya dengan wawancara, observasi, dan pencatatan dokumen. Sedangkan analisis datanya dengan analisis kualitatif model interaktif.Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh gambaran bahwa perempuan memiliki peran sangat besar dalam melestarikan kesenian Tayub di Pesu. Hal tersebut tercermin dalam perannya sebagai penari (teledek atau sinden) yang terus-menerus mengembangkan kreativitasnya dalam menari, menyanyi, ngadi salira dan ngadi busana, dan sekaligus melaksanakan kaderisasi serta membina apresiasi masyarakat, terutama mencari solusi alternatif untuk mengeliminir citra negatif. Selain itu, tidak sedikit para perempuan di luar komunitas Tayub yang gemar dan nanggap Tayub. Ibu-ibu pejabat juga ikut serta melaksanakan pembinaan-pembinaan sehingga Tayub menjadi lebih menarik dan tetap diminati sampai sekarang.Kata Kunci: Perempuan, Pelestarian Tayub
PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BANJARSARI KECAMATAN/KABUPATEN MADIUN Hanif, Muhammad
Jurnal Agasthia Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Agasthia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peran serta perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa  Banjarsari Kecamatan/ Kabupaten Madiun.Penelitian dilakukan selama enam bulan di Desa Banjarsari Kecamatan/ Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur. Sumber datanya berupa primer dan skunder. Penentuan informannya dengan purposive sampling dan pengambilan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan pencatatan dokumen. Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis kualititatif model interaktif.Dari penelitian yang dilakukan diperoleh gambaran, bahwa pemerintahan desa Banjarsari memberi peluang bagi perempuan untuk dapat terlibat secara langsung namun belum banyak dimanfaatkan. Hanya 84 orang yang berperan secara aktif dalam lembaga pemerintahan desa dan 10 orang yang menjadi pengurus partai politik dari jumlah perempuan 1.538 orang. Hal tersebut dikarenakan belum adanya kesadaran kritis atas hak-haknya untuk mengaktualisasikan dirinya. Selain itu masih banyak perempuan yang beranggapan, bahwa urusan perempuan adalah soal rumah-tangga dan hanya peran skunder. Politik adalah urusan laki-laki, politik itu kotor, politik itu keras sehingga perempuan tidak perlu ambil bagian. Pandangan ini dipengaruhi oleh faktor budaya patriarkhi, beban kerja yang lebih besar dibandingkan dengan laki-laki, dan tingkat ekonominya. Walaupun sebagian kecil kaum perempuan yang berada dalam lembaga pemerintahan desa namun mereka dapat memainkan peran yang tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan kaum laki-laki. Kata Kunci : Perempuan, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
KEMEJA (Kemah Kerja Sejarah) Sebagai Modal Pembelajaran Sejarah yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan Hanif, Muhammad
Jurnal Agasthia Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Agasthia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran sejarah masih dilingkupi oleh berbagai stereotip negatif seperti membosankan, bertele-tele, dan tidak relevan dengan konteks sosial peserta didik. Relevansi penyajian materi sejarah dengan situasi sosial peserta didik sering dipertanyakan. Kondisi itu mengisyaratkan semakin pentingnya pembelajaran sejarah yang kontekstual sehingga terbangun suasana pembelajaran sejarah yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kemah kerja sejarah sebagai model pembelajaran sejarah yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder berupa keterangan atau fakta dari informan, dan peristiwa atau aktivitas serta dokumen dan arsip tentang yang relevan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung. Sampel informan dipilih secara selektif dan mengalir. Validasi data melalui triangulasi sumber dan teknik. Analisis data dengan analisis interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rancangan model Kemeja terdiri dari empat komponen kegiatan utama, yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi, refleksi, dan pelaporan. Tahap persiapan meliputi persiapan di kampus dan di lapangan, baik teknis maupun non teknis. Tahap pelaksanaan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu klarifikasi dan eksplorasi objek, social mapping, debat mahasiswa, dan pertunjukkan seni. Model Kemeja potensial untuk menjadi alternatif pembelajaran sejarah yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Kata Kunci: kemah kerja, model pembelajaran sejarah
SIMBOLISME GREBEG SURO DI KABUPATEN PONOROGO Hanif, Muhammad; Zulianti, Zulianti
Jurnal Agasthia Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Agasthia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih memadai tentang nilai-nilai simbolik dalam tradisi Grebeg Suro. Penelitian ini dilakukan di Ponorogo selama enam bulan. Data diperoleh dari sumber primer, sumber sekunder dan dokumen. Teknik pengambilan data dengan observasi, wawancara dan pencatatan dokumen. Analisis datanya menggunakan  analisis kualitatif model interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi Grebeg Suro Ponorogo mengandung  nilai-nilai simbolik religius dan budaya.  Nilai-nilai religius berupa ungkapan rasa syukur dengan melakukan tirakatan (banyak berdzikir dan beramal soleh) dan kenduri (selamatan berbagi rezeki), serta menjalin silaturahmi antarwarga. Selain nuansa religi, nuansa budaya juga mewarnai pembukaan Grebeg, yaitu dengan diadakannya Tari Reyog massal yang diadakan di Alun-alun Ponorogo, kirab pusaka, pemilihan duta wisata, kakang senduk, acara Larung Risalah dan doa. Setiap perlengkapan prosesi mengandung makna simbolik untuk menyampaikan pesan-pesan kebudayaan melalui media seni.Kata Kunci : Simbolisme, Grebeg Suro
PERANAN WANITA DESA SOCO BENDO MAGETAN DALAM MENGATASI DAMPAK PSIKOLOGI SOSIAL PASCA MADIUN AFFAIR 1948 (STUDI SEJARAH SOSIAL) Hanif, Muhammad
Jurnal Agasthia Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Agasthia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih memadai tentang peranan wanitia desa Soco Bendo Magetan dalam mengatasi dampak psikologi sosial pasca Madiun Affair 1948. Penelitian dilakukan selama delapan bulan. Data diperoleh dari sumber materiil berupa sumber lisan/kesaksian  laporan tertulis, dan dokumen, serta dari sumber non materiil berupa lembaga sosial, etik, dan tradisi. Penentuan responden dilakukan secara snowball. Teknik pengambilan data dengan wawancara, observasi, dan pencatatan dokumen. Analisis datanya menggunakan analisis kualitatif model interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Madiun Affait 1948 memodifikasi dan mendistorsi interaksi sosial masyarakat Soco yang hidup rukun dan saling menghargai berubah menjadi interaksi sosial yang penuh prasangka sosial dan sterotip. Dalam situasi seperti itu, kaum wanita mempunyai kemampuan mengontrol nilai-nilai dan mengkomunikasikan secara verbal maupun non verbal. Meski tidak banyak kaum wanita yang dapat mengakses simbol-simbol nilai secara komprehensif, namun simbol-simbol dan nilai-nilai hidup yang adiluhung dapat dienkulturasikan dan disosialisasikan kepada anggota keluarga, terutama anak-anak dan tetangga melalui petuah pendidikan keluarga. Kontak yang semakin intensif dalam memenuhi kebutuhan hidup dan juga perkembangan politik nasional memberi andil dalam mengeliminasi prasangka sosial dan sterotip di Soco Bendo Magetan.Kata kunci: Wanita, Psikologi Sosial, Madiun Affair 1948
PENGEMBANGAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN LIFE SKILLS MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH IKIP PGRI MADIUN Hanif, Muhammad
Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One out of some objectives  of carrying  out the scholarship  of the History Study  Program  of IKIP   PGRI Madiun  is to enhance:  (1) teachers  who have sufficient  competence   in their teaching  skill, (2) teachers  who are sensitive  towards  the progress  of the history and all social process within the society, 3) teachers  who are flexible  against the development   of history  of Indonesia    by  having  the historical awareness  as front-liners  of educational   conducts.  The competence copes  with competence   and qualification   at the cognitive,  affective and psychomotor  domains.  Such a competence   leads the learners  to life-skill    that   students  should   cope   with.  Among   some   ways developing  the lecturers competence  at the three domains  mentioned above  in generating   the, students   life-skill,   it  is  suggestible   that lecturers develop  teaching  method. Three-dimension   teaching  media is one  method  that  is presumptively   able  to develop  the lecturers competence  in generating  the students  life-skill. This research serves an analysis on the significance  of the use of three-dimension  teaching media  on  the  students’ life skill.  This  research,   then,  proposes objectives  as to identify the significance  of three-dimension   teaching media towards  the students  life-skill.The research  method  applied  in this research  is Research  and Development  coping with three stages, i.e.: (1) exploration  under qualitative  descriptive  method, (2) development  under single one shot case study, (3) experimentation   method. The subjects of the study are all of the students of the History Study Program of IKIP PGRI Madiun.The research lasts in drawing conclusion  that the development of three-dimension   teaching  media can analytically  improve life skill of the students of History Study Program of IKIP PGRI Madiun. Then the hypothetic model as shown in figure 1 is attested already as it is shown in figure 2 and 3 under attested consistence and validity in generating the life-skill of the students of History Program of IKIP PGRI Madiun.Key terms: three-dimension teaching media, life-skill
Dongeng/Cerita Dalam Perspektif Pendidikan Hanif, Muhammad
Jurnal Pendidikan Vol 16, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Folktales which had become favourable choice for children to enjoy mainly before sleep are now undergoing degradation, even they become strange things and of ignorance for them. They do not need them anymore in the replacement of play stations, VCD players, and the likes. Inspite of children’s ignorance against folktales, they fully contain moral values which are needed for our next generation to manage themselves better in leading the world. For this reason, folktales educationally need to be transformed and nurtured to children. In line with the progress of information technology, folktales can be packed in such a way to attract youngsters still in regard to the essence of their moral contents. The package of folktales can be in the forms of novels, comic-strips, film-strips, pictures, or electronic cinema which in turn can be served for children through educational centres, suveniers, students’ stationaries. The role of the government is not to mention important in support of the implementation of them to children through its budget or legal hands to in-built curriculum.Kata kunci: Dongeng/Cerita, Pendidikan
KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DALAM PELESTARIAN SITUS PENINGGALAN SEJARAH TAHUN 2000-2015 Kiswinarso, Hemy; Hanif, Muhammad
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Kabupaten Ponorogo Dalam Pelestarian Situs Peninggalan Sejarah. Lokasi penelitian ini di wilayah Kabupaten Ponorogo dan di khususkan di wilayah yang terdapat situs peninggalan sejarah.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validasi yang digunakan dalam untuk menguji kebenaran data menggunakan triangulasi sumber penelitian, sedangkan analisis data menggunakan analisis data model interaktif.Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : kebijakan pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam pelestarian situs peninggalan sejarah mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga adalah Badan Dinas yang berperan langsung dalam penanganan pelestarian situs peninggalan sejarah. Dalam mengupayakan pelestarian situs peninggalan sejarah Pemerintah Kabupaten Ponorogo bekerja sangat lamban karena masih adanya kasus-kasus yang mengancam keberadaan warisan budaya tersebut.  Sementara baru 2 sampai 3 tahun ini ada keseriusan dari pemerintah. Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengupayakan adanya pendataan yang terstruktur, karena sebelumnya belum ada pembukuan untuk keterangan kebendaan cagar budaya. Pengadaan Balai Penyelamatan Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah kota sudah diupayakan. Upaya pemerintah tersebut merupakan salah satu langkah untuk menjaga, memberdayakan, dan pemanfaatan yang lebih maksimal. Sehingga diharapkan kebijakan pemerintah dapat mengoptimalkan perlindungan situs peninggalan sejarah agar mampu dimanfaatkan oleh masyarakat umum khususnya masyarakat Kapubaten Ponorogo.
Investigation Volcanic Land Form and Mapping Landslide Potential at Mount Talang Diva, Isra Haryati; Irwanto, Usqo; Nizam, Khairul; Annur, Latifa; Sekarjati, Dhanu; Putra, Beben Graha; Safitri, Yuliana; Giovandi, Eggy Arya; Nofrizal, Adenan Yandra; Hanif, Muhammad; Abe, Akina
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 2 No 1 (2018): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Volume 2 Number 1
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.453 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v2i1.130

Abstract

The survey geomorphology, it is the one apart of applied geomorphology. In case has done investigation character of geomorphological landscape of Mount Talang and mapping of landslide hazard potential. In this research has used some method, the first field observation and sampling for geomorphology character study were conducted. Second the mapping landslide hazard used method the MAFF Japan where integrating physical field data and spatial data using geographic information system. The results of this study where found some volcanic morphology, volcanic cones, upper slopes, middle slope, lower slopes, foot slope, and volcanic plain. The landslide hazard, where involving sources of observation and sampling for the study of geomorphological characters. From the research has found the landslide hazard in four zone, zone (I) land stable and low hazard potential large 9 ha, zone (II) land enough stable and middle hazard potential large 12.295 ha, zone (III) land less stable and high hazard potential large 1.118 ha, and Zone (IV) land unstable and highest hazard potential 0.1 ha. The typical of geomorphology, morphometry, and land use it has really influence to landslide potential to landslide hazard.
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan (DDK) Kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Hanif, Muhammad; Saragih., M.Pd, Dra. Pintauli
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 16, No 2 (2014): November 2014
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Dasar-Dasar Kelistrikan yang diajar dengan menggunakan Media Pembelajaran Crocodile dan yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran gambar di papan tulis pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014.Media Pembelajaran yang digunakan adalah media crocodile yang mana dalam pelaksanaan diadakan perlakuan kepada kelompok-kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk pakam yang mengikuti sub kompetensi Dasar-Dasar Kelistrikan yang terdiri dari 2 kelas, satu kelas, diajar dengan media crocodile (kelas eksperimen) dan satu kelas lagi diajar dengan menggunakan media gambar dipapan tulis (kelas kontrol). Jumlah sampel tiap kelas sebanyak 30 dan 35 orang, jadi jumlah sampel seluruhnya sebanyak 65 orang.Perlakuan dilakukan selama 3 minggu atau sebanyak 3 kali pertemuan tatap muka untuk masing-masing kelas. Perlakukan yang diberikan berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada akhir pertemuan, kedua kelas penelitian diberi Posttes untuk melihat hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tes inilah dapat diketahui sejauh mana pengaruh yang terjadi pada siswa. Dari hasil analisis data dengan tingkat penerimaan pada taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media crocodile lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media gambar dipapan tulis, dimana thitung >  ttabel, yaitu 4,004 > 1,67035. Dari perhitungan diperoleh Fhitung < Ftabel (1,24 < 1,74) sehingga diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Dengan kata lain Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media crocodile lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar dipapan tulis.