cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
COPE
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "COPE, No. 01 Vol. XVI Mei 2012" : 7 Documents clear
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BENDA OPTIK D1 LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 TEMON TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Hasanah, Uswatun
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif COPE, No. 01 Vol. XVI Mei 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7918.376 KB) | DOI: 10.21831/jig cope.v16i01.3950

Abstract

Penelitian  ini merupakan  Penelitian Tindakan  Kelas  (PTK)  yang  bertujuan untuk meningkatkan  pemahaman  konsep cahaya/optik.  Konsep cahaya merupakan materi yang sulit dipahami oleh sebagian besar siswa, karena itu perlu  diupayakan pemecahannya. Subjek  penelitian   ini adalah  siswa kelas  VIII D SMP Negeri 2 Temon Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan pertimbangan bahwa kelas ini memiliki nilai IPA paling rendah dan kurang aktif dalampembelajaran dibandingkan  kelas yang  lain.  Tindakan kelas yang dilakukan berupa pembelajaran IPA materi  cahaya  menggunakan  media benda optik yang ada di lingkungan sekitar siswa, di antaranya: cermin datar, senter, spion, air, kaca pembesar; dan kacamata. Teknik pengumpulan   data menggunakan teknik  observasi,  test,  dan dokumentasi. Analisis   data  dilakukan   dengan  teknik diskriptif  kualitatif. Penelitian  dilakukan pada  bulan  Maret-Mei   tahun  2011 dan pelaksanakan tindakan dilakukan sebanyak dua siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa melalui pemanfaatan  media pembelajaran benda optik yang ada di lingkungan sekitar siswa,  dapat  meningkatkan  pemahaman konsep cahaya. Hasil penilaian menunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 65 dengan ketuntasan klasikal 55%, pada siklus 11 nilai rata-rata postest 69 dengan ketuntasan  klas ikal 71 % mengacu  KKM mata pelajaran   IPA di SMPN 2  Temon sebesar 68. Walaupun belum mencapai ketuntasan  klasikal 85% namun dapat meningkatkan  ketertarikan  dan keaktifan siswa  selama pembelajaran. Disamping itu terdapat 91,3% siswa menyukai materi cahaya, 94% siswa lebih semangat, 95% tertarik terhadap materi cahaya, 89,5% siswa merasa terbantu dengan media yang ada, 100% siswa  menganggap alat yang digunakan cocokdengan materi, 72,2% erat dengan kehidupan sehari-hari dan 75,8% siswa merasa mudah menggunakannya
PEMBELAJARAN KESADARAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SMALB/C (TUNAGRAHITA) Siang Ing Arianti
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif COPE, No. 01 Vol. XVI Mei 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6139.981 KB) | DOI: 10.21831/jig cope.v16i01.3956

Abstract

Reproduksi berarti mengulang, mengaktifkan, melanjutkan keturunan, yang  meliputi sistem, fungsi dan proses reproduksi. Kesadaran Kesehatan  Reproduksi merupakan kesadaran akan kondisi sehat yang menyangkut   sistem, fungsi  dan proses reproduksi dalam proses persiapan untuk memperoleh reproduksi yang sehat. Pengetahuan  kesehatan reproduksi diperlukan agar seseorang memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksinya sendiri, dapat melakukan berbagai    tindakan pencegahan sedini mungkin, melakukan tindakan pengobatan bila memil iki permasalahan  dengan sistem proses, dan fungsi alat reproduksi. Siswa SMALB/C secara psikologi memiliki kemampuan mental yang lebih rendah dengan umur kalendernya, sedangkan secara biologis mereka memiliki perkembangan  yang  sama dengan  anak­ anak seusianya. Ketidakselarasan  antara kebutuhan biologis dan kemampuan mental ini seringkali menimbulkan  berbagai masalah yang berkaitan dengan reproduksi. Kesadaran. kesehatan  reproduksi  sangat penting  ditanamkan  kepada semua siswa terutamasiswa tunagrahitapada usia remaja. Terdapat 12 hak kesehatan reproduksi untuk semua  orang,  ruang  lingkup  kesehatan reproduksi bagi siswa SMALB/C  adalah perubahan fisik, perawatan organ reproduksi, gizi, cara mengendalikan dorongan seksual dan resiko dari KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL Sri Rukun Daswati
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif COPE, No. 01 Vol. XVI Mei 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4439.206 KB) | DOI: 10.21831/jig cope.v16i01.3949

Abstract

Pembelajaran puisi merupakan bagian yang esensial dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Pembelajaran puisi untuk pemupukan jiwa estetis, jiwa keindahan,  jiwa yang mengandung unsur-unsur moral dan memperhalus budi pekerti.  Untuk itu perlu penggalakan pengajaran sastra, khususnya apresiasi puisi. Pembelajaran puisi dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan siswa dalam belajar lebih bermakna dan menyenangkan  sehingga siswa  lebih  aktif  dan kreatif. Di dalam pendekatan ini terdapat tujuh komponen utama yang  harus  dilaksanakan   dalam pembelajaran, yakni: inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, konstruktif, refleksi, dan penilaian otentik
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KELAS XI IPA4 SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Sapto Nugroho
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif COPE, No. 01 Vol. XVI Mei 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9094.19 KB) | DOI: 10.21831/jig cope.v16i01.3951

Abstract

Penelitian  ini bertujuan  untuk mendeskripsikan: (1)  respon siswa dalam pembelajaran    dengan   media  berbasis multimedia interaktif, dan (2) peningkatan prestasi  belajar siswa setelah diterapkan media pembelajaran  berbasis multimedia interaktif pada pokok  bahasa  "Peluang" dalam mata pelajaran Matematika di kelas XIIPA 4 SMAN 5  Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan, subyek siswa kelas IX IPA 4 SMA N 5 Yogyakarta, menggunakan design dari Kemmis dan Me Taggart. Data dikumpulkan dengan tes dan lembar bservasi,selanjutnya data dianalisis secara  deskriptif.  Hasil penelitian  menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran  berbasis multimedia interaktif dapat meningkatkan   prestasi belajar siswa untuk materi "Peluang". Pada siklus I, hasil  ketuntasan   belajar secara klasikalyang dicapai adalah 62,38%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 71,43%, sehingga terjadi  peningkatan sebesar 9.05%.
PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX C SMP NEGERI 4 WATES KULON PROGO Agus Sutik Dwiartanta
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif COPE, No. 01 Vol. XVI Mei 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10676.675 KB) | DOI: 10.21831/jig cope.v16i01.3952

Abstract

Pendidikan budipekerti yang selama ini dilakukan oleh guru belum memperhatikan konsep-konsep atau ide-ide dari anak, yang cenderung mendekte dan memaksakan anak melakukan atau mentaati. Sehingga semakin tnenurunnya pribadi   siswa  dalam  budi pekertinya. Oleh karena itu guru bimbingan dan konseling perlu  melakukan penelitian tindakan kelas melalui layanan bimbingan dan konseling yang melibatkan siswa secara langsung  melalui  dinamika   kelompok, yaitu layanan bimbingan kelompok. Tujuan penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan  budi pekerti  siswa melalui layanan bimbingan kelompok. Penelitian  tindakan  kelas ini dilaksanakan  dengan  menerapkan  salah satu jenis  pemberian  layanan bimbingan dan konseling yaitu jenis layanan bimbingan kelompok, pada proses layanan bimbingan siklus I maupun siklus II. Setiap pelaksanaan dilakukan kolaborasi dengan guru sejenis untuk mengetahui peningkatan pemahaman budi pekerti siswa. Setelah selesai layanan bimbingan  kelompok  dilakukan  rejleksi untuk mengevaluasi  efektifitas penerapan jenis layanan serta untuk menentukan bentuk tindakan yang  akan dilaksanakan dalam proses layanan berikutnya. Teknik pengumpulan data dengan  observasi, angket dan lembar penilaian. Analisis data menggunakan teknik diskripsi kualitatif. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa pada siklus I aktivitas siswa dalam layanan bimbingan  kelompok  mencapai rata-rata 56,94%(sedang) dengan ketuntasan pos tes pokok  bahasan  budi pekerti  (Siswa yang mendapat nilai 6,5  atau lebih) mencapai 80,56%. Pada siklus II aktivitas siswa dalam layanan  bimbingan kelompok mencapai rata-rata 66, 90%(baik) dan ketuntasan pos tes materi budi pekerti 88,24%. Dengan demikian layanan  bimbingan kelompok dapat meningkatkan pemahaman  tentang budipekerti siswa IX C SMP Negeri 4 Wates, diperoleh dari hasil nilai pre tes ke post tes sebesar 35,29% menjadi 88,24% atau terjadi peningkatan sebesar 52,95%
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BElAJAR MELALUI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR Marijan Marijan
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif COPE, No. 01 Vol. XVI Mei 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jig cope.v16i01.3954

Abstract

Motivasi  belajar peserta  didik  SMP sekarang  ini  cenderung  rendah  yang dapat dibaca melalui perilaku  keseharian antara lain, tidak mau mengerjakan tugas ataupun  kalau  mau  selalu  molar,  tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), tidak menjawab   pertanyaan    guru  mengenai materi  ajar,  tidak  mau  bertanya   untuk tahu tentang materi, tidak memperhatikan penjelasan   guru,  datang  terlambat,  dan tidak datang tanpa ijin. Motivasi  belajar peserta   didik   ini  ada  hubungan   yang signifikan  dengan  ketercapaian  prestasi belajarnya. Semakin tinggi motivasi belajar semakin  tinggi  pula  hasil  belajar  yang dicapainya.  Keberhasilan yang  tinggi  ini diawali  dengan  upaya mencari  berbagai strategi  belajar hingga diperoleh strategi yang  benar-benar   menyenangkan.   Oleh karena tingginya peran  motivasi terhadap keberhasilan   belajar  maka peningkatan motivasi sangat perlu  diupayakan.  Upaya guru dalam mendongkrak prestasi  belajar peserta didik melalui peningkatan motivasi dilakukan dengan strategi  sebagai berikut, 1) menyisihkan waktu 5-10 menit di ujung pembelajaran  guna menunjukkan tokoh sukses karena keuletan belajarnya, 2) meningkatkan kemandirian, ~ecakapan dan profesinya selama kegiatan, pembelajaran dan dalam pergaulan, 3) meningkatkansikap disiplin baik pada  proses  pembelajaran maupun penerapan pemantauan sikap peserta didiknya, 4) mengadakan kolaborasi positif  dengan orang  tua/wali peserta didik  dan 5) menanamkan  pada  peserta·didik  secara terus menerus bahwa belajar .itu sangat penting untuk menghadapi masa depan
AKTIVITAS BERMAIN: UNTUK PROSES TUMBUH KEMBANG ANAK Paiman, Paiman
Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif COPE, No. 01 Vol. XVI Mei 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jig cope.v16i01.3955

Abstract

Bermain merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh anak-anak. Aktivitas bermain adalah kebutuhan penting  bagi anak-anak untuk proses  tumbuh kembang, dan dunia anak adalah identik dengan dunia bermain. kegiatan  bermain  bagi anak-anak  dapat digunakan  untuk mengembangkan  aspek: spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan pisik secara optimal. Mengingat pentingnya aktivitas  bermain  bagi tumbuh kembang anak, orang tua dan pendidik perlu memberi kesempatan  yang  seluas-luasnya  kepada anak-anak   agar  mendapat   kesempatan bermain.  Orang  tua dan pendidik  perlu menyediakan alat bermain dan prasarana yang memadahi sehingga kegiatan bermain anak  dapat  dilakukan   dengan  nyaman, aman, dan bermanfaat

Page 1 of 1 | Total Record : 7