cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Industrial Engineering Online Journal
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
INDUSTRIAL ENGINEERING ONLINE JOURNAL adalah Karya Ilmiah S1 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang memuat tulisan ilmiah dan hasil-hasil penelitian, kajian ilmiah, analisis dan pemecahan permasalahan di Industri yang erat hubungannya dengan bidang Ilmu Teknik Industri.
Arjuna Subject : -
Articles 1,069 Documents
THE USE OF KRALJIC’S PURCHASING PORTFOLIO MODEL AS A PROCUREMENT STRATEGY OF LEARNING FACILITIES DIPONEGORO UNIVERSITY Lakshita Pritandari; Hery Suliantoro; Diana Puspita Sari
Industrial Engineering Online Journal Vol 7, No 3 (2018): WISUDA PERIODE JULI 2018
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.718 KB)

Abstract

Kegiatan pengadaan merupakan proses meliputi penyediaan barang maupun jasa yang dibutuhkan dengan jumlah dan kualitas yang diinginkan, berasal dari sumber yang sesuai, dikirim ke tempat yang dituju dengan harga yang tepat. Strategi pengadaan meliputi seluruh proses seperti penentuan kebutuhan, sampai dengan perumusan kontrak hingga pembelian. Sampai saat ini, kegiatan pengadaan pada fasilitas pembelajaran UNDIP tidak memiliki panduan strategi pengadaan yang tepat. Strategi pengadaan fasilitas pembelajaran UNDIP dinilai belum berjalan secara efektif karena adanya masalah keterlambatan, kurang fleksibelnya kemampuan penyedia dalam memenuhi kebutuhan serta hubungan kontrak dengan penyedia yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan risiko item pengadaan. Penilaian akan dihitung menggunakan analytic hierarchy process (AHP). Hasil dari AHP tersebut dapat diolah dan dilakukan plotting ke dalam Kraljic’s Matrix. Dimensi yang digunakan yaitu supply risk yang dinilai menggunakan AHP serta expenditure yang didapat dari data pembelanjaan item pengadaan pada tahun 2017. Hasil pemetaan kemudian akan menjadi rekomendasi strategi pengadaan, mulai dari karakteristik supplier, tipe hubungan dan tipe kontrak dengan supplier, strategi operasional, serta rekomendasi. Kelompok item pengadaan kuadran strategic berupa referensi elektronik dan provider internet, memiliki risiko serta nilai pembelanjaan yang tinggi.  Kelompok item pengadaan dalam kuadran bottleneck berupa alat praktikum khusus serta pembuatan aplikasi sistem memiliki risiko pasokan tinggi namun nilai pembelanjaan yang rendah. Kelompok item pengadaan kuadran routine berupa bahan baku praktikum 1, bahan baku praktikum 2, jasa penyewaan, jasa konveksi, jasa akomodasi, jasa boga, alat praktikum umum, serta pembelian dan maintenance sistem memiliki risiko dan nilai pembelanjaan yang rendah. Kelompok item pengadaan kuadran leverage berupa barang elektronik, mebelair, jasa  transportasi serta jasa cetak/jilid memiliki risiko pasokan rendah namun nilai pembelanjaan yang tinggi.  ABSTRACTThe use of Kraljic’s Purchasing Portfolio Model as a procurement strategy of learning facilities Diponegoro University. Procurement activities are processes that include the provision of goods or services required by the amount and quality desired, coming from the appropriate source, sent to the destination with the right price. Procurement strategy covers all processes such as determining needs until purchasing. But until now UNDIP doesn’t have a strategic procurement guide, especially for the learning facilities. The strategy that’s being used until now is considered to be ineffective due to delays, lack of flexibility and contractual relationships with providers that are not tailored to the needs and risks of procurement items. Assessment will be calculated using analytic hierarchy process (AHP). The results of AHP can be processed and plotted into Kraljic's Matrix. The result of mapping will be used as a recommendation of procurement strategy, ranging from supplier characteristics, type of relationship and type of contract with suppliers, operational strategies, and recommendations. Groups of procurement items in strategic quadrants in the form of electronic references and internet providers, considered have high risks and high expenditure. Groups of procurement items in bottlenecks quadrant in the form of specialized practicum tools as well as the manufacture of system applications have a high supply risk but expenditure. Groups of procurement items in the routine quadrant in the form of raw materials practicum 1, raw materials laboratory 2, rental services, convection services, accommodation services, catering services, general practicum tools, as well as purchasing and maintenance systems have the risk and value of low shopper. Group of procurement items in leverage quadrants in the form of electronic goods, furniture, transportation services and print / binding services have low supply risk but high expenditure.
ANALISA KEGAGALAN PROSES SARUNG TENUN ATM DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY FMEA (STUDI KASUS PT.ASAPUTEX JAYA TEGAL) Arif Martanto; Diana Puspitasari; Nia Budi Puspitasari
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Asaputex Jaya adalah perusahaan textil yang bergerak dalam bidang sarung tenun ATM (Alat Tenun Mesin).  Pengendalian kualitas merupakan salah satu hal yang penting untuk mempertahankan reputasi perusahaan di mata konsumen. Pada saat ini cacat produk yang terjadi pada perusahaan masih ada yang diluar dari ketentuan batas perusahaan. Sehingga perusahaan segera melakukan perbaikan agar tidak terjadi waste yang merugikan perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (F-FMEA). Penggunaan logika fuzzy akan memperoleh hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan metode FMEA yang klasik. Hal ini ditunjang oleh penggunaan pendekatan matematis dan juga paling memperhatikan kriteria terpenting dalam menilai suatu permasalahan. Dari hasil penelitian, moda kegagalan potensial yang ada pada perusahaan terdapat 14 jenis moda kegagalan potensial. Dengan FMEA klasik, moda kegagalan yang dianggap kritis terdapat 4 jenis moda kegagalan potensial. Sedangkan hasil F-FMEA dengan menggunakan fuzzy logic dengan metode Mamdani didapatkan hasil dalam tingkatan kategori Moderate High, High, dan High-Very High. Dengan perhitungan F-FMEA terdapat 11 jenis moda kegagalan yang dianggap kritis pada tingkatan kategori High-Very High. Sehingga dengan hasil penelitian dari perhitungan F-FMEA ini, perusahaan segera melakukan perbaikan agar perusahaan tidak mendapatkan kerugian yang lebih besar. Usulan perbaikan yang diberikan untuk mengurangi kegagalan tersebut terjadi yaitu dengan melakukan penambahan beberapa alat bantuan dan perusahaan agar  lebih memerhatikan perawatan mesin agar mesin tidak mengalami kegagalan fungsinya
ANALISIS BEBAN KERJA MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DAN BERDASARKAN KEPMENPAN NO.75 TAHUN 2004 PADA KARYAWAN KEUANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Budiman Nurhidayat; Bambang Purwanggono; Ary Arvianto
Industrial Engineering Online Journal Vol 5, No 3 (2016): Wisuda Juli Tahun 2016
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.652 KB)

Abstract

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro merupakan fakultas terbesar oleh karena itu organisasi didalamnya harus efisien dan efektif agar semua kegiatan berjalan dengan baik. Pada penelitian ini masalah yang terjadi yaitu keluhan beban kerja yang dirasakan oleh pegawai khususnya pada pegawai keuangan. Pada Pegawai keuangan terlihat adanya masalah karena performa atau kinerja pegawai yang kurang cepat baik dari segi birokrasi maupun pelayanan. Selain itu tidak adanya penambahan pegawai selama kurun waktu 5 tahun padahal seharusnya pekerjaan semakin meningkat apalagi dengan adanya 34 jurusan dan 407 dosen yang terdapat di Fakultas Teknik membuat semua orang yang berada di bagian keuangan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga stabilitas keuangan dengan baik. Oleh karena itu Universitas Diponegoro khususnya Fakultas Teknik memerlukan perbaikan dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian ke arah yang lebih baik dan terarah.Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran beban kerja pegawai yang selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan sumberdaya manusia di Fakultas Teknik Undip. Metode pengukuran beban kerja menggunakan metode pendekatan subjektif. Penelitian Ini dilakukan selama 4 Bulan dengan menggunakan metode survey yang melibatkan 9 orang reponden dengan cara mengisi kuisioner yang telah disediakan selama periode pengamatan. Selain itu pengukuran beban kerja ini berdasarkan Kepmenpan no. 75 tahun 2004. Kedua metode ini akan digabungkan kedalam satu perhitungan yang berguna untuk menentukan jumlah optimal karyawan. Perhitungan ini menggunakan variabel X dan Y yaitu variabel beban kerja mental dan beban kerja fisik untuk mendapatkan nilai Z, Koefisien beban kerja. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat beban kerja tinggi baik fisik maupun mental yang terjadi pada pegawai keuangan. Rekomendasi  diarahkan untuk penambahan karyawan yang sebelumnya berjumlah 9 orang menjadi 11 orang kemudian disarankan  untuk menjaga kondisi karyawan agar tetap prima baik dengan cara meningkatkan kompetensi pegawai melalui program pelatihan maupun memantau kondisi kesehatan fisik dan mental secara rutin.  ABSTRACTDiponegoro University Faculty of Engineering is the largest faculty therefore in this organization must be efficient and effective for all of the runs well. In this study the problem occurred, is the complaint of workload to the employees, especially in the finance officer. Employee seen their financial problems due to the performance or the performance of employees is less rapidly both in terms of bureaucracy and ministry. Besides the absence of additional employees during the period of 5 years when it should be the job is increasing especially with the 34 majors and 407 faculty contained in the Faculty of Engineering made everyone who was in the finance department has a great responsibility to safeguard the financial stability well. Therefore, Diponegoro University Faculty of Engineering particularly require improvements in the implementation of personnel management into a better direction and directed.The objective of this research is obtaining the description of employee workload where it will be as consideration to HR development in engineering faculty of Undip. We use Nasa- Tlx Measurement method, a subjective assessment method for human workload measurement for collecting and analyzing data. This research carried out for 4 months and it was involving 9 respondents with  filled the quisionnaire during observation period. Besides that measuring of workload is based Kepmenpan no. 75 in 2004. Both of these methods will be combined Into a useful calculation to determine the number of optimal employees. This calculation uses the variables X and Y these are variable workload of mental and physical workload for get value Z, coefficient workload. From this study showed that there is high workload  of  both physical and mental that occurs in finance officer. The recommendation is directed to the addition of employees from 9 persons to 11 personsand then  geared to maintain the condition of the employees to stay fit well with how to improve the competence of employees with  training programs and monitoring of the physical and mental health condition regularly.  
Analisis Estimasi Biaya Marginal Peningkatan Kualitas Distribusi Listrik di Wilayah Jateng dan DIY Arif Susilo Utomo; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.713 KB)

Abstract

Kualitas layanan merupakan hal penting yang diperhatikan oleh pelanggan ketika adanya penyesuaian tarif oleh produsen. Begitu pun dengan energi listrik, penyesuaian tarif listrik secara tidak langsung harus diimbangi dengan peningkatan kualitas apabila ingin mendapatkan respon positif dari pelanggan. Peningkatan dalam kualitas layanan listrik adalah mengurangi jumlah menit pemadaman yang terjadi pada pelanggan. Pada penelitian ini dilakukan studi estimasi biaya marginal untuk mengurangi jumlah menit pemadaman listrik dan kemampuan membayar energy listrik pelanggan rumah tangga di wilayah Jateng dan DIY. Estimasi biaya menggunakan fungsi biaya translog dan estimasi regresi serta kemampuan membayar dengan perbandingan pengeluaran dan tingkat pemakaian. Berdasarkan perhitungan, biaya marginal untuk mengurangi jumlah menit pemadaman adalah Rp 843,97 per menit untuk rata-rata di wilayah Jateng dan DIY. Sementara itu dari hasil perhitungan kemampuan membayar energy listrik pelanggan rumah tangga didapat Rp 640,10 /kWh. Dengan asumsi kenaikan sesuai kemampuan membayar pelanggan tersebut, pelanggan hanya mampu menutupi 40,58% dari total biaya marginal untuk mengurangi jumlah menit pemadaman di keseluruhan wilayah Jateng dan DIY. Peningkatan kualitas berdampak positif dengan biaya pokok penyediaan. Dengan nilai – nilai tersebut, pembebanan biaya pokok penyediaan sepenuhnya pada pelanggan masih sulit untuk dilakukan.  AbstractQuality of service is an important thing to be noticed by customers when there are tariff adjustments by the manufacturer. So even with electricity, electricity tariff adjustment indirectly must be balanced by an increase in quality if the company want to get a positive response from customers . Improvement the quality of electric service outages is reduce the number of minutes outages that occurred on the customer. In this research, the study estimates the marginal cost to reduce the number of minutes of power outages and customers the ability to pay of households for electrical energy in Central Java and Yogyakarta. Estimated cost of using a translog cost function and regression estimation, and the ability to pay using the expense ratio and the level of usage. Based on calculations, the marginal cost to reduce the number of outage minutes is Rp 843.97 per minute for the average in the region of Central Java and Yogyakarta. Meanwhile, from the results of the calculation of the customer 's ability to pay for electrical energy gained Rp 640.10 /kWh. Assuming a corresponding increase in the customer's ability to pay , the customer is only able to cover 40,58% of the total marginal cost to reduce the number of outage minutes in the entire region of Central Java and Yogyakarta . Improved quality positively impacted by cost of provision. With the values above, the principal provision of fully charging the customer is still difficult to do.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR GREEN PURCHASE INTENTION TERHADAP PRODUK DETERGEN RAMAH LINGKUNGAN (LERAK) MENGGUNAKAN METODE LINEAR REGRESSION Bayu Dwi Sutrisno; Nia Budi Puspita Sari; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.258 KB)

Abstract

Preferensi pengaruh faktor green purchase intention terhadap produk detergen ramah lingkungan (lerak). Kesadaran masyarakat dunia saat ini akan pentingnya kelestarian lingkungan semakin meningkat, perilaku ini dapat dilihat dari pola konsumsi masyarakat yang mulai menginginkan produk ramah lingkungan. Kondisi ini membuat banyak produsen mengadaptasi masalah lingkungan di setiap produk-produknya. Produk-produk yang mengadaptasi masalah lingkungan green product dapat membuka jalan bagi produsen untuk masuk ke pasar ramah lingkungan seperti halnya detergen ramah lingkungan lerak. Dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tiap-tiap faktor terhadap intensi pembelian terhadap produk ramah lingkungan. Faktor-faktor yang diteliti yaitu eviromental concern, social influence, self image, enviromental knowledge, dan perceived product price and quality terhadap green purchase intention. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa semua faktor tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap green purchase intention detergen ramah lingkungan, namun faktor paling berpengaruh besar yaitu enviromental knowledge yang merupakan dimensi terpenting dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap intensi pembelian detergen ramah lingkungan. ABSTRACTPreference of influence of green purchase intention factor to environmentally friendly detergent product (lerak). Awareness of the current world community of the importance of environmental sustainability is increasing, this behavior can be seen from the consumption patterns of people who start wanting environmentally friendly products. This condition makes many manufacturers adapt environmental problems in each of its products. Products that adapt to green product environmental issues can pave the way for manufacturers to enter eco-friendly markets as well as environmentally friendly detergents lerak. In this study using survey methods to determine the extent of influence of each factor to the intention of purchasing to environmentally friendly product. Factors studied are eviromental concern, social influence, self image, enviromental knowledge, and perceived product price and quality against green purchase intention. From the results of this study found that all these factors have a significant influence on the green purchase intention of environmentally friendly detergent, but the most influential factor is the enviromental knowledge which is the most important dimension and has the most significant influence on the intention of purchasing environmentally friendly detergent.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA AREA PRODUKSI PT. PELITA CENGKARENG PAPER Riniwati Juliana Marbun; Nia Budi Puspitasari; Wiwik Budiawan
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.651 KB)

Abstract

PT. Pelita Cengkareng Paper merupakan salah satu perusahaan industri daur ulang kertas di  Cengkareng, Banten. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan bagian HSE mengenai kecelakaan kerja yang ada di PT. Pelita Cengkareng Paper, sebagian besar kecelakaan kerja terjadi di area produksi. Berdasarkan tingkat keparahan, kecelakaan tersebut dapat di kategorikan ke dalam kasus kecelakaan ringan, sedang, kritis dan fatal seperti pekerja jari terluka oleh benda tajam, lebam atau bengkak di kaki, tangan patah, dan kaki terpotong. Dari hasi observasi juga sangat memungkinkan pekerja mengalami gangguan pernafasan karena menghirup debu material. Berdasarkan kasus – kasus tersebut, perlu adanya upaya identifikasi dan analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi ke dalam manajemen risiko yang dimulai dengan identifikasi risiko pada proses kerja operator  sampai dengan menentukan tingkat risiko kecelakaan kerja dan menghubungkannya dengan fakta kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pernah terjadi di PT. Pelita Cengkareng Paper. Sehingga secara mudah risiko dapat diminimalkan dengan menentukan pengendalian yang tepat. Identifikasi risiko menggunakan metode JHA( Job Hazard Analysis).  Metode ini bertujuan mengetahui risiko yang ditimbulkan agar kemudian potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dikendalikan dengan menguraikan langkah-langkah pekerjaan. Penilaian risiko dilakukan dengan menggunakan standar manajemen risiko AS/NZS 4360:2004 metode semi kuantitatif W.T. Fine J dengan menganalisa nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap potensi bahaya untuk mendapatkan tingkat risiko yang kemudian dibandingkan standar level risiko. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada aktivitas kerja di area produksi meliputi very high, substantial, priority 3, dan acceptable.  ABSTRACT           PT. Pelita Cengkareng Paper is one of the paper recycling industry in Cengkareng, Banten. Based on observations and interviews with HSE about  work accident in PT. Pelita Cengkareng Paper, the majority of work accidents occurred in the production area. Based on the severity, the crash can be categorized into the case of minor accidents, moderate, critical and fatal like the fingers of workers injured by sharp objects, bruising or swelling in the legs, broken hands, and feet cut off. From the observation is also very possible the workers suffered respiratory problems from inhaling dust material. Based on the cases, the need for measures for the identification and analysis of risks to safety and health are integrated into risk management starts with the identification of risks in the work process operator to determine the level of risk of occupational accidents and connect it to the facts of occupational accidents and occupational diseases that happened in PT. Pelita Cengkareng Paper. So easily risk can be minimized by determining the appropriate controls. Risk identification using JHA (Job Hazard Analysis). This method aims to determine the risks posed so that then the potential for accidents and occupational diseases can be controlled by outlining the steps work. The risk assessment carried out by using a risk management standard AS / NZS 4360: 2004 semi-quantitative method WT Fine J by analyzing possible value, exposure and consequences of any potential hazards to get the level of risk which is then compared to a standard level of risk. The study states that the level of risk of the activity of work in the production area includes very high, substantial, priority 3, and acceptable.
Desain Perbaikan Untuk Meningkatkan Nilai Efisiensi Manufaktur Keberlanjutan Menggunakan Sustainable Value Stream Mapping (Studi Kasus : CV Mugiharjo) Caesar Hergi Prasetyo; Purnawan Adi Wicaksono
Industrial Engineering Online Journal Vol 7, No 4 (2018): WISUDA PERIODE OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.727 KB)

Abstract

CV Mugiharjo merupakan perusahaan di bidang furnitur memiliki masalah mengenai keterlambatan pengiriman kepada konsumen karena terlalu banyak proses inefisien dalam proses produksinya. Selain itu, limbah material padat berbentuk serbuk kayu dan limbah cair hasil pengecatan belum dikelola dengan baik sehingga menyebabkan dampak terhadap lingkungan. Keterlambatan penggajian karena stabilitas keuangan perusahaan yang belum baik berpengaruh pada performansi dan kepuasan pekerja dalam bekerja. Desain perbaikan sustainable manufacturing menggunakan sustainable value stream mapping bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai indikator dimensi ekonomi, lingkungan dan sosial di dalam sebuah perusahaan lalu memberikan rekomandasi kepada perusahaan untuk meningkatkan nilai dari setiap indikator. Hasil penelitian menggambarkan terdapat beberapa indikator yaitu dimensi ekonomi yang terdiri efisiensi waktu, efiensi cacat, dan efisiensi inventory dan efisiensi biaya. Dimensi lingkungan terdiri dari indikator efisensi material, efisiensi limbah dan efiensi energi. Dimensi sosial terdiri dari indikator tingkat kepuasan karyawan, tingkat kesehatan karyawan dan tingkat pelatihan karyawan. Sustainable value stream mapping menggambarkan terdapat masalah di beberapa stasiun kerja dan terdapat stasiun kerja kritis yaitu finishing karena waktu proses lama, tingkat cacat tinggi dan efisiensi inventory rendah sehingga diusulkan sebuah desain standar operasional prosedur untuk operator di finishing ABSTRACTImproved Design to Increase the Value of Sustainability Manufacturing Efficiency Using Sustainable Value Stream Mapping. CV Mugiharjo is a furniture company that has problems regarding delays in delivery to consumers because there are too many inefficient processes in the production process. In addition, solid material waste in the form of wood powder and liquid waste resulting from painting has not been managed properly, causing environmental impacts. Payroll delays due to the company's financial stability that has not been well affected the work performance and satisfaction in the work. The improved design of sustainable manufacturing using sustainable value stream mapping aims to identify and assess indicators of economic, environmental and social dimensions within a company and then provide recommendations to the company to increase the value of each indicator. The results of the study illustrate that there are several indicators, namely the economic dimension which consists of time efficiency, defect efficiency, and inventory efficiency and cost efficiency. Environmental dimensions consist of material efficiency indicators, waste efficiency and energy efficiency. The social dimension consists of indicators of employee satisfaction, employee health and employee training levels. Sustainable value stream mapping illustrates that there are problems in several work stations and there are critical work stations namely finishing work station due to long processing time, high defect rate and low inventory efficiency so that a standard operational procedure design for operators in finishing is proposed.
PENILAIAN KESIAPAN UKM BATIK DALAM MENERAPKAN SNI BATIK (Studi Kasus: UKM Batik Solo dan Yogyakarta) Meylani Meylani; Aries Susanty; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya batik-batik lokal yang dijual dengan harga murah dan banyaknya pengusaha asing yang masuk menggeluti industri batik di dalam negeri memunculkan pertanyaan mengenai sejauh mana batik yang ada di pasaran ini berkualitas. Hal tersebut mendorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mengusulkan Standar Nasional Indonesia (SNI) batik yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu batik budaya, batik industri, dan batik kreatif untuk usaha kecil menengah. Faktor penting yang menjadi bagian dari penerapan standar (SNI) adalah kesanggupan dan kesiapan sektor industri (UKM Batik) selaku pihak yang bertindak untuk menerapkan standar dalam memproduksi barang. Namun muncul berbagai kendala seperti keterbatasan SDM dalam menerapkan SMM, proses sertifikasi yang tidak mudah dan sering secara teknis sulit menerapkannya hingga biaya pengujian atau sertifikasi yang dinilai mahal dan bersifat menambah biaya produksi. Dalam penelitian ini akan dilakukan penilaian kesiapan UKM Batik dalam menerapkan SNI Batik melalui framework dengan objek penelitian yaitu 12 UKM Batik yang tersebar di Solo (wilayah Laweyan) dan UKM Batik Yogyakarta (wilayah Bantul). Penilaian kesiapan didasarkan pada beberapa aspek yaitu kesiapan organisasi, kesiapan industri, kesiapan nasional, dan tekanan lingkungan. Masing-masing indikator pada tiap aspek tersebut kemudian diolah menggunakan metode AHP untuk memperoleh bobot masing-masing indikator. Bobot indikator selanjutnya dikalikan dengn score yang diperoleh melalui framework penilaian untuk mendapatkan total score kesiapan masing-masing UKM. Selanjutnya dilakukan pengkategorisasian berdasarkan total score menggunakan sistem penilaian e-LRS (e-Learning Readiness Assessment). Hasil penilaian menunjukkan 7 UKM Batik berada dalam kategori siap dan 5 UKM lainnya berada pada kategori tidak siap. UKM Batik Mahkota Laweyan mendapat score tertinggi yaitu 3,233 dengan kategori siap. Berdasarkan penilaian tersebut dapat memberikan usulan kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah, forum maupun UKM Batik dalam menunjang penerapan SNI Batik
PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK PRODUK SOLID DAN SEMI SOLID DI PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION Hermanda, Inggriet; Puspitasari, Diana
Industrial Engineering Online Journal Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Oktober Tahun 2016
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.046 KB)

Abstract

PT. Paragon Technology and Innovation merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, dimana perusahaan ini mempunyai masalah dalam mensinkronkan antara performansi pekerja dengan target yang ingin dicapai. Sebagian besar target tidak tercapai setiap harinya, baik itu untuk shift pagi maupun shift malam. Masalah seperti ini terjadi pada produk jenis solid dan semi solid, dimana produk – produk ini memiliki target produksi. Dalam mengatasi permasalahan ini PT. Paragon Technology and Innovation melakukan penentuan waktu standart (standard time). Terdapat beberapa tahap untuk mendapatkan standard time. Sebelum mendapatkan standard time ditentukan dulu cycle time dari tiap-tiap proses, namun sebelum itu ditentukan dulu urutan proses – proses yang dilalui. Setelah didapatkan data tersebut diuji kelayakan yang terdiri dari uji kecukupan data, uji keseragaman data, dan uji normalitas. Setelah semua data tersebut dinyatakan lolos uji, barulah semua data tersebut disebut sebagai waktu siklus. Setelah didapatkan waktu siklus, dengan menambahkan unsur performance rating didapatkanlah waktu normal. Setelah itu, waktu normal ditambahkan dengan allowance, setelah itu didapatkan standard time. Dalam penelitian ini terdapat lima jenis produk yang akan diteliti dan didapatkan waktu bakunya yaitu produk lipstick long lasting adalah 200,052 detik, lipstick ekslusif  163,652 detik, lipgloss 175,003 detik, Refill TWC light feel 132,654 detik, dan Luminious Face Powder 139,991 detik.  Abstract [Title: Determination Of Standard Time For Solid and Semi Solid Product At Paragon Technology and Innovation] PT . Paragon Technology and Innovation is a company engaged in the field of cosmetics, which the company has a problem in synchronizing between worker performance targets to be achieved. Most of the targets were not achieved every day, whether it's for the morning shift and evening shift. Problems like this occur on the product type of solid and semi- solid, where the product - this product has a target production. In addressing these issues PT. Paragon Technology and Innovation determined the standard time. There are several stages to get standard time. Before getting standard time is determined first cycle time of each process, but before the first defined sequence of processes - the process through. Having obtained the data is assessed feasibility consisting of test the adequacy of the data, the data uniformity test, and test for normality. Once all the data is passed the test, then all the data is referred to as cycle time. Having obtained the cycle time, with the added element’s result normal time performance rating. After that, the normal time is added to the allowance, after it obtained standard time. In this study there are five types of products which: long lasting lipstick products  200.052 seconds, exclusive lipstick  163.652 seconds, lipgloss 175.003 seconds , Refill TWC light feel 132.654 seconds, and luminious Face Powder 139.991 seconds.
ANALISIS GANGGUAN SISTEM TRANSMISI LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA) Luh Nyoman Widyastuti; Hery Suliantoro; Rani Rumita
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.528 KB)

Abstract

Gaya hidup masyarakat saat ini sangat tergantung pada ketersediaan tenaga listrik dan PT. PLN. (PERSERO) merupakan satu-satunya penyedia energi listrik di Indonesia. Data PT. PLN (Persero) P3BS menunjukkan terjadi peningkatan kekerapan dan durasi gangguan sistem transmisi listrik milik PT. PLN (Persero) di Sumatera dengan kerugian energi yang tidak dapat disalurkan mencapai 10682.24 MWh. Penelitian ini menggunakan metode Root Causes Analysis (RCA) untuk mencari akar penyebab gangguan sistem transmisi listrik milik PT. PLN (Persero) di Sumatera. Pemahaman terhadap akar penyebab gangguan sistem transmisi listrik akan menghasilkan rekomendasi yang tepat guna mencegah gangguan serupa terulang kembali.Dari hasil fault tree analysis diperoleh dua puluh satu akar penyebab gangguan sistem transmisi, lima basic event paling dominan diantaranya adalah: arus gangguan lebih besar dari kemampuan alat menetralkan, konduktor mengalami korosi yang disebabkan debu polusi dan terpaan iklim, kompetensi pelaksana pemasangan alat kurang, kurangnya koordinasi dengan masyarakat sekitar, dan temuan inspeksi yang terlambat ditindaklanjuti. Rekomendasi korektif dari akar penyebab yang dominan tersebut diantaranya: Pertimbangkan untuk mengandakan jumlah TLA yang dipasang di titik rawan sambaran petir, penggantian konduktor aluminium berinti kawat baja (ACSR) dengan konductor Aluminium Conductor Composite Core (ACCC), pendekatan dengan warga sekitar, respon yang lebih cepat terhadap hasil temuan inspeksi lapangan, dan peningkatan kompetensi pelaksana pemasangan alat.   ABSTRACTPublic lifestyle nowdays is very dependent on the availability of electrical power and PT. PLN. (PERSERO) is the sole provider of electricity in Indonesia. Data PT. PLN (Persero) P3BS showed an increase in the frequency and duration of electrical transmission systems disorders owned by PT. PLN (Persero) in Sumatra with a loss of energy can not be served reach 10682.24 MWh.  This study uses the Root Causes Analysis (RCA) to find the root cause of the electrical transmission systems disorders owned by PT. PLN (Persero) in South Sumatra. Understanding the root causes of electricity transmission system disorders will generate appropriate recommendations to prevent recurrence of similar disorders. From the fault tree analysis results obtained twenty one root cause of the transmission system disorders, some of which are: the fault current is greater than the ability of the tool to neutralize the fault current, conductor corrosion caused by polution and climate demage, lack competency of installation crew, lack of coordination with the surrounding community, and the field inspection findings are followed late. Some of the root causes corrective recommendations include: doubling the number of transmission lightning arresters installed at critical points of a lightning strike, replacing the Aluminum conductors reinforced with steel (ACSR) with Aluminum Conductor Composite Core (ACCC),  approach to the surrounding community,  a faster response of the field findings, and improving the competence of installation crew. 

Page 1 of 107 | Total Record : 1069


Filter by Year

2012 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2023): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2023 Vol 12, No 3 (2023): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2023 Vol 12, No 2 (2023): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2023 Vol 12, No 1 (2023): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2023 Vol 11, No 4 (2022): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2022 Vol 11, No 3 (2022): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2022 Vol 11, No 2 (2022): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2022 Vol 11, No 1 (2022): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2022 Vol 10, No 1 (2021): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2021 Vol 9, No 4 (2020): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2020 Vol 10, No 4 (2021): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2021 Vol 10, No 3 (2021): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2021 Vol 9, No 3 (2020): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2020 Vol 9, No 2 (2020): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2020 Vol 9, No 1 (2020): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2020 Vol 8, No 4 (2019): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2019 Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019 Vol 8, No 2 (2019): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2019 Vol 8, No 1 (2019): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2019 Vol 7, No 4 (2018): WISUDA PERIODE OKTOBER 2018 Vol 7, No 3 (2018): WISUDA PERIODE JULI 2018 Vol 7, No 2 (2018): WISUDA PERIODE APRIL 2018 Vol 7, No 1 (2018): WISUDA PERIODE JANUARI 2018 Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017 Vol 6, No 3 (2017): wisuda periode juli 2017 Vol 6, No 2 (2017): wisuda periode april 2017 Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017 Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Oktober Tahun 2016 Vol 5, No 3 (2016): Wisuda Juli Tahun 2016 Vol 5, No 2 (2016): Wisuda April Tahun 2016 Vol 5, No 1 (2016): wisuda januari Tahun 2016 Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015 Vol 4, No 3 (2015): Wisuda Juli Tahun 2015 Vol 4, No.2 Tahun 2015 Vol 4, No.1 Tahun 2015 volume 3,nomor 4,tahun 2014 Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013 Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 3, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 1, Tahun 2012 More Issue