cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalempati@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof Soedarto SH Tembalang Semarang Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal EMPATI
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 2337375X     EISSN : 28291859     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal EMPATI is a scientific publication media that will be published six times a year in February, April, June, August, October, and December. Jurnal EMPATI is a scientific publication that accommodates scientific articles and empirical studies in Clinical Psychology, Developmental Psychology, Industrial & Organizational Psychology, Educational Psychology, Social Psychology, Psychometry, Experimental Psychology, and Applied Psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)" : 17 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS Frida Eriska Riyanti; Amalia Rahmandani
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.988 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26491

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara hardiness dengan stres kerja pada perawat instalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 145 dengan sampel sebanyak 63 perawat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Hardiness (23 aitem, α=0,901) dan Skala Stres Kerja (28 aitem, α= 0,937). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara hardiness dengan stres kerja (rxy=-0,641;p<0,001). Semakin kuat hardiness maka semakin rendah stres kerja yang dialami perawat, dan sebaliknya semakin lemah hardiness maka semakin tinggi stres kerja yang dialami perawat. Sumbangan efektif hardiness terhadap stres kerja sebesar 41,1%, sedangkan sisanya sebesar 58,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.  
PENGALAMAN MAHASISWA YANG MENJADI MARBUT MASJID Elhakim, Dhia; Masykur, Achmad Mujab
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.383 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26505

Abstract

Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai calon intelektual bangsa. Sebagian mahasiswa, atas berbagai pertimbangan, memutuskan berkuliah sambil bekerja sebagai marbut. Marbut adalah seseorang yang bertugas menjaga dan mengurus masjid. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami pengalaman mahasiswa yang menjadi marbut.Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan metode analisis eksplikasi data. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa dan sudah bekerja menjadi marbut lebih dari satu tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan metode wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukan alasan terbesar ketiga subjek bekerja menjadi marbut adalah karena ingin mencari lingkungan yang bisa membantu subjek menjaga rutinitas ibadah. Kondisi ekonomi keluarga juga menjadi faktor tambahan yang menyebabkan ketiga subjek memutuskan untuk bekerja menjadi marbut. Dua dari tiga subjek juga bekerja paruh waktu di luar masjid untuk menambah penghasilan. Selama menjadi marbut ketiga subjek merasakan adanya peningkatan dalam religiusitas yang dilihat dari adanya peningkatan dimensi-dimensi religiusitas yaitu dimensi pengetahuan agama, dimensi efek atau pengalaman, dan dimensi praktik keagamaan. Ketiga subjek selama menjadi marbut juga membangun hubungan hangat dengan takmir dan warga di lingkungan masjid, berhasil melakukan penyesuaian ketika kewalahan menjalankan kegiatan tugas, dan memiliki rencana yang ingin dicapai di masa depan. Ketiga subjek menunjukan peningkatan dalam psychological well-being yang dapat dilihat dari munculnya beberapa dimensi psychologicalwell-being yaitu dimensi penerimaan diri, dimensi hubungan positif, dimensi penguasaan lingkungan, dan dimensi tujuan hidup serta adanya pengaruh positif dari peningkatan religiusitas.Kata Kunci : mahasiswa; marbut, religiusitas, psychological well-being
MELAWAN SENDU, MEMELUK ASA (STUDI FENOMENOLOGIS MENGENAI POST-TRAUMATIC GROWTH PADA PASIEN PASCA STROKE) Qonita Laras; Imam Setyawan
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.929 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika post-traumatic growth pada pasien pasca stroke dan mengeksplorasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi serta bagaimana proses post-traumatic growth pada pasien pasca stroke. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode fenomenologis dan teknik analisis yang digunakan adalah Deskripsi Fenomenologi Individual (DFI). Subjek yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah tiga pasien pasca stroke yang dipilih menggunakan metode purposeful sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara semi-terstruktur. Temuan dari penelitian ini adalah pengalaman ketiga subjek mengalami post-traumatic growth di mana proses yang terjadi tidak mudah. Pada saat terserang stroke ketiga subjek memahami bahwa stroke adalah penyakit yang mengancam kehidupan sehingga mengalami tekanan batin dan krisis dalam kehidupan. Seiring waktu berjalan, subjek menilai bahwa stroke merupakan ujian dari tuhan sehingga ketiga subjek perlahan berusaha mengatasi krisis yang dialami. Post-traumatic growth yang muncul tidak terlepas dari faktor lingkungan subjek berupa dukungan dari keluarga maupun lingkungan sosial lainnya kepada subjek. Faktor internal juga berperan besar dalam pertumbuhan positif subjek seperti optimisme dan pengalaman spiritual yang terjadi pada masing-masing subjek. Ketiga subjek mengalami perubahan dalam hal peningkatan spiritual, hubungan kedekatan dengan keluarga dan sosial, kemungkinan baru dalam hidup, penghargaan hidup, dan kekuatan yang ada pada diri menunjukan adanya post-traumatic growth.
Hubungan Antara Koformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Skincare di Marketplace Pada Remaja Putri SMA N 1 Kendal Arnandiza Amirul Khafida; Frieda Nuzulia Ratna Hadiyati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.862 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26501

Abstract

Konformitas teman sebaya adalah pengaruh sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku agar sesuai dengan norma sosial sehingga dapat diterima oleh kelompok sosial. Sedangkan perilaku konsumtif adalah perilaku membeli barang atau produk yang didasarkan pada pertimbangan tidak rasional, melainkan didasarkan pada unsur emosional yang kuat dan keinginan memperoleh fungsi simbolik dari produk.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku konsumtif pembelian skincare di marketplace pada remaja putri SMA N 1 Kendal. Populasi pada penelitian ini berjumlah 248 siswi dengan subjek penelitian sebanyak 163 siswi. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling . Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur, yaitu Skala Konformitas Teman Sebaya (25 aitem valid dengan α=0,913) dan Skala Perilaku Konsumtif (25 aitem valid dengan α=0, 896). Analisis Spearman Rho menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,272 dengan nilai p = 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan perilaku konsumtif.
PENGALAMAN MENJADI SEORANG JURU KUNCI SUMBER MATA AIR KERAMAT DI KABUPATEN BOYOLALI: SEBUAH INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS Lia Sulistyani; Salma Salma
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.404 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26492

Abstract

Being a Jurukunci of a spring is not an easy job. It takes a sincere and professional attitude towards his work. Many people consider the job of a Jurukunci with one eye because it is not an easy job with low wages. Moreover the job of a Jurukunci is quite heavy because it costs a lot of time and energy. So far, there is still little research on the experience of being the Jurukunci of a sacred spring. The purpose of this study is to understand the experience of being a Jurukunci of a sacred spring. The approach used in this research is phenomenological qualitative research with Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) data analysis techniques. There are selection three participants who are a jurukunci of sacred spring in boyolali in this study.Purposive sampling selection of participants with the following criteria: (1) the Jurukunci of a sacred spring in Boyolali, (2) had the experience of being a Jurukunci of a sacred spring in Boyolali for a minimum of five years, (3) willing to be the subject of research. The results showed that are three main themes, namely: (1) life principles, which include: work motivation, ways of thinking, sincerity in living life, (2) meaningfulness of work, which includes: attitudes towards work, positive impact of choosing work, and( 3) self-image, which includes: self-confidence, pride in being a caretaker, social relations with others.
HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Disa Sakinah Putri; Dian Veronika Sakti Kaloeti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.647 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26497

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis dengan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Subjek pada penelitian ini berjumlah 301 partisipan yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dengan teknik sampling convenience sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis (36 aitem α = 0,935) dan skala kecenderungan pembelian impulsif (27 aitem α = 0,906). Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diketahui terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kesejahteraan psikologis dengan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (rxy= -0,194; p = 0,001). Semakin tinggi tingkat kesejahteraan psikologis maka semakin rendah kecenderungan pembelian impulsif. Kesejahteraan psikologis memberikan sumbangan efektif sebesar 3,8% terhadap kecenderungan pembelian impulsif dan sisanya sebesar 96,2% ditentukan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini
MAKNA ANAK BAGI IBU PEKERJA SEKS KOMERSIAL Fachrunniza Fachrunniza; Imam Setyawan
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.769 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26502

Abstract

Penelitian tentang anak yang lahir dari hasil bekerja menjadi pekerja seks komersial masih jarang ditemukan. Relasi antara ibu dan anak dapat menjadi perhatian dari fenomena kehadiran anak hasil dari pekerjaan. Penelitian ini hadir dengan memberikan sudut pandang ibu terhadap kehadiran anak. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami bagaimana gambaran ibu pekerja seks komersial memaknai kehadiran anak yang lahir dari hasil pekerjaan. Keterlibatan tiga orang partisipan yang dipilih melalui teknik sampling purposif dengan kriteria: (1) Wanita yang masih aktif bekerja menjadi pekerja seks komersial di lokalisasi; (2) Memiliki anak dari hasil pekerjaan berusia minimal 2 tahun; (3) Anak diasuh orang lain; dan (4) Bersedia menjadi partisipan penelitian. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dan dianalisis dengan metode analisis deksriptif. Terdapat empat persamaan makna anak yang muncul dari pengalaman partisipan, yaitu: (1) Reorientasi bekerja dari kesenangan menjadi kepedulian; (2) Sumber semangat agar dapat segera berhenti menjadi PSK; (3) Kekuatan dalam menghadapi kesulitan; dan (4) Kebersyukuran dan kebanggaan memiliki anak. Melalui penelitian ini, para partisipan mengungkapkan pengalaman pribadinya dalam memaknai kehadiran anak yang lahir dari hasil pekerjaan. Temuan dalam penelitian ini dapat menjadi masukan bagi psikologi keluarga dalam memahami kondisi pemaknaan ibu pekerja seks komersial terhadap anak hasil dari pekerjaan.
HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DAN MORALITAS PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 WELERI Anggun Nur Anisa; Dian Veronika Sakti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.705 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26493

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keharmonisan keluarga dan moralitas pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Weleri. Moralitas merupakan seluruh kualitas perbuatan manusia yang dikaitkan dengan nilai baik dan buruk yang mengajarkan bagaimana manusia harus hidup secara baik, serta memiliki pemahaman mengenai norma dan aturan untuk membedakan hal yang baik dan buruk agar dapat berperilaku yang sesuai di masyarakat. Keharmonisan keluarga merupakan keadaaan didalam keluarga yang terdapat kesadaran anggota keluarga (ayah dengan ibu, ibu dengan remaja, dan ayah dengan remaja, remaja dengan saudara kandung) sehingga terjalin hubungan yang baik, saling menghargai, pengertian, keterbukaan, dan diwarnai dengan kasih sayang disertai kegiatan pendidikan yang dapat dilaksanakan dengan efektif sehingga tercipta rasa aman dan saling melindungi sesama anggota keluarga. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 208 siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Weleri dari keseluruhan sampel 495 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan dua skala alat ukur, yaitu Skala Keharmonisan Keluarga (34 aitem, α=0,894) dan Skala Moralitas (31 aitem, α=0,883). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana diperoleh rxy=0,393 dengan p=0,000 (p>0,05). Artinya, semakin tinggi keharmonisan keluarga maka semakin tinggi pula moralitas yang dimiliki pada remaja, dan sebaliknya. Keharmonisan keluarga memberikan sumbangan efektif sebanyak 15,4% terhadap moralitas pada remaj
APAPUN YANG TERJADI KAMI TETAP MELAYANI (STUDI FENOMENOLOGIS MENGENAI PENGALAMAN CALON KEPALA DAERAH YANG KALAH DALAM PILKADA) Abdullah Zuber; Achmad Mujab Masykur
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.885 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman pada calon kepala daerah yang kalah dalam pemilihan kepala daerah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif fenomenologis dan teknik analisis yang digunakan adalah eksplikasi data. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah lima orang yang pernah menjadi calon kepala daerah dan kalah dalam pilkada yang dipilih menggunakan metode purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara semi-terstruktur. Temuan dari penelitian ini adalah alasan subjek mencalonkan dirinya menjadi calon kepala daerah yaitu ingin berkontribusi dan mengabdi pada masyarakat, kepatuhan sebagai kader dan memiliki prestasi pada jabatan publik yang pernah dijabatnya. Terdapat dua pertarungan dalam pilkada, yaitu pertarungan mencari rekomendasi partai dan pertarungan hari pemilihan. Perasaan yang muncul pada subjek ketika dinyatakan kalah yaitu kecewa, sakit hati, terpukul, sedih, kaget dan menyesal. Dampak yang timbul akibat perasaan tersebut adalah stress, tidak bisa tidur, serta merasa rendah diri dan malu saat harus bertemu masyarakat. Regulasi emosi dilakukan oleh dua subjek dengan cara melaksanakan sholat untuk menenangkan diri. Subjek mendapatkan dukungan sosial dari masyarakat dan keluarga. Subjek telah melalui proses resiliensi dengan memenuhi beberapa aspek resiliensi yaitu aspek regulasi emosi, impuls kontrol, analisis kausal, dan reaching out. Tiga subjek bersedia mencalonkan diri kembali pada pilkada berikutnya, dan dua subjek lainnya tidak bersedia karena pertimbangan persiapan dan kesehatan. Setelah kalah dalam pemilihan, subjek tetap melayani masyarakat dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan sosial dan konsisten mengisi pengajian.
HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DIRI DENGAN REGULASI EMOSI PADA ANAK DIDIK LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS I KUTOARJO DAN KELAS II YOGYAKARTA Ferawati Ferawati; Amalia Rahmandani
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.998 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26498

Abstract

Regulasi emosi adalah kemampuan individu dalam mengatur dan mengubah reaksi emosi dengan menggunakan kesadaran untuk mencapai tujuan.Pemaafan diri juga diperlukan untuk membantu individu mengatasi rasa bersalah yang muncul atas kesalahan yang diperbuat.Individu yang dapat melakukan pemaafan diri dapat terhindar dari kecemasan dan depresi sehingga memiliki regulasi emosi yang baik.Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara pemaafan diri dengan regulasi emosi pada anak didik di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kutoarjo dan Kelas II Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan studi populasi yang melibatkan subjek sebanyak 31 anak didik,pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala pemaafan diri (20 aitem, α= 0,878) dan skala regulasi emosi (18 aitem, α= 0,831). Hasil regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pemaafan diri dengan regulasi emosi (rxy = 0, 455, p= 0,005). Artinya semakin baik pemaafan diri maka semakin baik pula regulasi emosi.Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,207 yang artinya pemaafan diri memprediksi sebanyak 20,7% terhadap regulasi emosi pada anak didik.

Page 1 of 2 | Total Record : 17


Filter by Year

2019 2020


Filter By Issues
All Issue Jurnal Empati: Volume 13, Nomor 1, Tahun 2024 (Februari 2024) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 6, Tahun 2023 (Desember 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 5, Tahun 2023 (Oktober 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 4, Tahun 2023 (Agustus 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 3, Tahun 2023 (Juni 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 2, Tahun 2023 (April 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 1, Tahun 2023 (Februari 2023) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 6, Tahun 2022 (Desember 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 5, Tahun 2022 (Oktober 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 4, Tahun 2022 (Agustus 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 3, Tahun 2022 (Juni 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 2, Tahun 2022 (April 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 1, Tahun 2022 (Februari 2022) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 5, Tahun 2021 (Oktober 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 6, Tahun 2021 (Desember 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 4, Tahun 2021 (Agustus 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 3, Tahun 2021 (Juni 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021 (April 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021 (Februari 2021) Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 06, Desember 2021 Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 05, Oktober 2021 Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 6, Tahun 2020 (Desember 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 5, Tahun 2020 (Oktober 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 3, Tahun 2020 (Juni 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020 (April 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020 (Februari 2020) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019 (Oktober 2019) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019) Jurnal Empati, Volume 9, Nomor 1, Februari 2020 Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019) Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2019 Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 2, April 2019 Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018 (Agustus 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 (Januari 2018) Jurnal Empati, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2018 Jurnal Empati Volume 7, Nomor 3, Agustus 2018 Jurnal Empati Volume 7, Nomor 2, April 2018 Vol 6, No 4 (2017): Oktober 2017 Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 (Oktober 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017 (Juli 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 (April 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 (Oktober 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 (Agustus 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (April 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 (Januari 2016) Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015 Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015 (Oktober 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 (Agustus 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015 (April 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015) Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014) Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 (Agustus 2014) Vol 3, No 3 (2014): Agustus 2014 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 (April 2014) Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 (Januari 2014) Vol 3, No 2 (2014): Empati Fak. Psikologi Vol 3, No 1 (2014): Empati Fak. Psikologi Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 4 Tahun 2013 (Oktober 2013) Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 (Agustus 2013) Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 (April 2013) Vol 2, No 4 (2013): Empati Fak. Psikologi Vol 2, No 3 (2013): Empati Fak. Psikologi Jurnal Empati: Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012 (Oktober 2012) More Issue