cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
LenteraBio
ISSN : 22523979     EISSN : 26857871     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)" : 15 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK DAN PUPUK CAIR KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (BRASSICA JUNCEA L.) DENGAN METODE HIDROPONIK SISTEM WICK Sholikhah, Inayatus; Winarsih, Winarsih
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harga pupuk AB mix yang mahal merupakan salah satu kendala petani atau pengusaha tanaman hidroponik dalam bercocok tanam, namun di lain pihak salah satu komponen utama dalam bertanam. Solusi yang dapat dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat pupuk cair organik dari kotoran kambing dan pupuk cair kimia dari campuran dari Urea, KCl, Gandasil D serta NPK. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kandungan unsur hara N, P, K dan C/N rasio pupuk cair organik dan pupuk cair kimia serta menguji pengaruh pemberiannya pada tanaman sawi (Brassica juncea L.) dengan metode hidroponik sistem Wick. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan perbedaan jenis pupuk cair. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kadar hara N, P, K, dan C/N rasio, tinggi tanaman, berat basah, luas daun. Hasil dianalisis dengan kriteria standar sifat tanah,dan uji-t tidak bepasangan. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa pupuk cair organik memiliki kadar hara N 1,675%; P 0,422%; K 1,667%; C/N rasio 16 sedangkan pupuk cair kimia memiliki kadar hara N 1,854%; P 0,573%; K 2,088%; C/N rasio 13. Hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa pupuk cair organik memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk cair kimia pada pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.).
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SUKUN (ARTOCARPUS ALTILIS) TERHADAP MORTALITAS HAMA WALANG SANGIT (LEPTOCORISA ACUTA) Embrikawentar, Zeinbrilian Cheisamaula; Ratnasari, Evie
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama walang sangit merupakan hama yang dapat menyerang seluruh bagian tanaman padi khususnya bulir padi. Hama ini dapat menyebabkan pertumbuhan bulir menjadi kurang sempurna, yaitu bulir padi terisi sebagian bahkan tidak terisi sama sekali. Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian hama yang ramah lingkungan untuk menanggulanginya dengan menggunakan ekstrak daun sukun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) pada berbagai konsentrasi terhadap mortalitas hama walang sangit (Leptocorisa acuta) serta dosis efektifnya. Rancangan penelitian menggunakan RAK dengan 5 variasi konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40% dan kontrol menggunakan insektisida Curacron 500 EC dengan lima kali pengulangan. Data yang diperoleh berupa mortalitas hama walang sangit yang dianalisis menggunakan ANAVA satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun sukun sebesar 40% merupakan konsentrasi yang efektif karena menghasilkan mortalitas hama walang sangit sebesar 86%.
POTENSI ISOLAT BAKTERI ENDOFIT (B3), RHIZOBIUM, AZOTOBACTER DAN AZOSPIRILLUM DALAM MEMPRODUKSI HORMON INDOLE ACETIC ACID (IAA) Nurcahyanti, Rantika; Asri, Mahanani Tri; Dewi, Sari Kusuma
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hormon IAA merupakan hormon yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Hormon IAA dapat dihasilkan oleh beberapa bakteri, baik bakteri simbiotik yaitu bakteri Endofit (B3) dan Rhizobium maupun bakteri nonsimbiotik, yaitu Azotobacter dan Azospirillum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan setiap isolat bakteri dalam memproduksi hormon IAA, mengetahui fluktuasi yang terjadi selama lima hari masa inkubasi dan mendeskripsikan hubungan antara konsentrasi hormon IAA yang dihasilkan dengan jumlah sel bakteri pada setiap isolat. Potensi isolat bakteri dalam memproduksi hormon IAA diperoleh dengan mengukur nilai absorbansi menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 530 nm yang dilakukan setiap hari selama lima hari masa inkubasi. Jumlah sel bakteri dapat dihitung menggunakan haemositometer. Konsentrasi hormon IAA yang dihasilkan dan jumlah sel bakteri pada setiap isolat selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi hormon IAA tertinggi diproduksi oleh bakteri Azotobacter, yaitu rata-rata sebesar 1,756 ppm, sedangkan terendah adalah bakteri Rhizobium, yaitu sebesar 1,342 ppm. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah bakteri, diketahui bahwa jumlah sel bakteri berbanding lurus dengan konsentrasi hormon IAA yang dihasilkan pada masa inkubasi yang sama. Semakin banyak juga jumlah sel bakterinya, maka semakin tinggi konsentrasi hormon IAA yang diproduksi oleh masing-masing bakteri selama lima hari masa inkubasi.
KEMAMPUAN AZOLLA MICROPHYLLA DALAM MENYERAP LOGAM BERAT TEMBAGA (CU) PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA Nilamsari, Dini Dwi; Rachmadiarti, Fida
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam berat merupakan polutan terbesar yang memengaruhi kualitas air. Teknik untuk memperbaiki kualitas perairan yang tercemar logam berat yaitu fitoremediasi menggunakan tumbuhan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi Cu terhadap kadar Cu dalam akar dan kadar klorofil dalam daun. Penelitian ini eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan satu faktor perlakuan yaitu konsentrasi Cu sebesar 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm dan waktu detensi selama 10 hari. Data yang diperoleh berupa kadar Cu dalam akar dan kadar klorofil daun. Kadar Cu diuji menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) dan uji kadar klorofil menggunakan spektrofotometer. Analisis data menggunakan anava satu arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan berbagai konsentrasi Cu berpengaruh terhadap kadar Cu dalam akar yaitu pada konsentrasi 15 ppm sebesar 4,138 ppm, serta berpengaruh pada kadar klorofil daun yaitu konsentrasi 15 ppm sebesar 2,424. Hasil penelitian membuktikan bahwa A. microphylla memiliki kemampuan untuk menyerap logam Cu
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN GASTROPODA DI PANTAI BARUNG TORAJA SUMENEP, MADURA Ari Rukmana, Yeyen Tri; Purnomo, Tarzan
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Barung Toraja merupakan salah satu objek wisata di Madura yang memiliki potensi alam yang melimpah. Salah satu potensinya yang melimpah adalah Gastropoda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies Gastropoda dan mendeskripsikan keanekaragaman dan kelimpahan Gastropoda serta menganalisis faktor fisik dan kimia di Pantai Barung Toraja Sumenep Madura. Pengambilan sampel dilakukan di Pantai Barung Toraja, Madura dengan metode transek yang terdiri atas sepuluh stasiun penelitian dengan jumlah total plot sebanyak 90 plot di tiga zona intertidal. Keanekaragaman Gastropoda dianalisis berdasarkan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener dan kelimpahan diukur berdasarkan kelimpahan relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pantai Barung Toraja Sumenep Madura ditemukan sepuluh spesies Gastropoda yang termasuk dalam tujuh genus dan enam famili. Indeks keanekaragaman jenis Gastropoda sebesar 1,9915 termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Kelimpahan relatif spesies Gastropoda yang melimpah adalah Polinices mamilla (21,09%) dan kelimpahan relatif spesies terendah adalah Phos hirasei (1,01%).
KEMAMPUAN TUMBUHAN LUDWIGIA ADSCENDENS DALAM MENYERAP LOGAM BERAT KADMIUM (CD) PADA BERBAGAI KONSENTRASI Sholikah, Mar?atus; Rachmadiarti, Fida
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh berbagai konsentrasi Cd terhadap kadar Cd dalam akar Ludwigia adscendens dan kadar klorofil daun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu berbagai konsentrasi Cd sebesar 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm dan 15 ppm. Penelitian dilakukan selama 10 hari. Kadar Cd dalam akar diukur dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy), sedangkan kadar klorofil diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA satu arah, kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh berbagai konsentrasi Cd terhadap kadar Cd dalam akar L. adscendens serta kadar klorofil daun. Penyerapan kadar Cd paling optimal terdapat pada pemberian konsentrasi 10 ppm dan 15 ppm sebesar 3,20 ppm dan 3,37 ppm, serta kadar klorofil akhir pada konsentrasi 15 ppm sebesar 5,81 mg/l. Hasil penelitian membuktikan bahwa tumbuhan L. adscendens memiliki kemampuan dalam menyerap logam Cd di perairan.
KUALITAS KOMPOS BERBAHAN DASAR SAMPAH RUMAH TANGGA, SAMPAH KULIT BUAH, DAN SAMPAH DAUN DALAM LUBANG RESAPAN BIOPORI Mirawati, Agustina; Winarsih, Winarsih
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penumpukan sampah organik dapat mengakibatkan permasalahan banjir, pencemaran lingkungan, dan penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah. Lubang resapan biopori merupakan salah satu media alternatif untuk mengurangi dampak sampah organik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas kompos berbahan dasar sampah rumah tangga, sampah kulit buah, dan sampah daun menggunakan media biopori. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan empat perlakuan, yaitu A (sampah rumah tangga), B (sampah kulit buah), C (sampah daun), D (sampah rumah tangga+sampah kulit buah+sampah daun). Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kadar hara N,P,K dan C/N rasio, pH, suhu, kelembaban, tekstur, struktur dan warna kompos. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos sampah rumah tangga, kulit buah dan sampah daun memiliki kadar hara N sedang, P tinggi, K sedang, dan C/N rasio sangat tinggi. Perlakuan A dan B memiliki kualitas lebih baik dibanding perlakuan C dan D. Warna akhir kompos yaitu coklat, tekstur remah lembut, struktur seperti tanah, suhu rata-rata 27-320 C, pH rata-rata 6-8, dan kelembaban rata-rata 70-90%.
AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK LICHEN PARMELIA SULCATA TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR ALTERNARIA PORRI Marantika, Vita Merry; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alternaria porri merupakan jamur patogen penyebab bercak ungu pada tanaman bawang, sehingga diperlukan pengendalian dengan Parmelia sulcata. Parmelia sulcata dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati karena memiliki senyawa kimia yang bersifat antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak Parmelia sulcata terhadap pertumbuhan jamur Alternaria porri dan untuk mengetahui konsentrasi yang optimal dalam menghambat pertumbuhan jamur Alternaria porri. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan konsentrasi yang digunakan 0,10%, 0,25%, 0,50%, 1%, kontrol negatif (akuades) dan kontrol positif (ketokonazol) yang dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Parameter yang diamati berupa pertumbuhan jamur Alternaria porri setelah inkubasi selama 7 hari pada suhu ruang yang ditunjukkan melalui persentase penghambatan jamur Alternaria porri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Parmelia sulcata mampu menghambat pertumbuhan jamur Alternaria porri. Konsentrasi 1% merupakan konsentrasi yang optimal karena memiliki persentase penghambatan terbesar yaitu 30,05% dengan aktivitas penghambatan sedang.
PEMANFAATAN SALVINIA MINIMA SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT TIMBAL (PB) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PB Kholifah, Nur; Rachmadiarti, Fida
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan air sebagai fitoremediator dapat mengurangi polutan perairan akibat logam berat timbal (Pb). Tumbuhan air mempunyai kemampuan untuk menyerap dan mengakumulasi Pb, di antaranya yaitu Salvinia minima. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh konsentrasi Pb pada media (0, 5, 10, 15 ppm) terhadap kadar Pb di akar dan kadar klorofil di daun S. minima. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan faktor perlakuannya, yaitu konsentrasi Pb pada media (0, 5, 10, 15 ppm). Analisis Pb menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer), sedangkan analisis klorofil menggunakan spektrofotometer. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANAVA satu arah kemudian dilanjutkan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh konsentrasi Pb pada media terhadap kadar Pb di akar dan klorofil daun S. minima, yaitu yang paling optimal pada 15 ppm. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh konsentrasi Pb pada media terhadap kadar Pb di akar S. minima, yaitu pada konsentrasi 15 ppm sebesar 9,97 ppm, serta berpengaruh pada kadar klorofil daun S. minima sebesar 17,08. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa S. minima merupakan agen fitoremediator karena dapat menyerap Pb dengan baik.
PENGARUH MEDIA PROPAGASI MYE (MALT YEAST EXTRACT) DAN MS (MURASHIGE AND SKOOG) TERHADAP DIAMETER DAN BERAT TALUS LICHEN PARMELIA SULCATA SECARA IN VITRO Diah Ashshoffa, Firda Nurul; Yuliani, Yuliani
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lichen merupakan organisme simbion yang lambat pertumbuhannya. Parmelia sulcata merupakan salah satu jenis lichen foliose yang banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat sehingga perlu ditumbuhkan secara cepat dan dalam kuantitas yang besar. Pertumbuhan talus lichen dapat diamati dari pengukuran diameter dan berat talus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi media propagasi MYE (Malt Yeast Extract) dan MS (Murashige and Skoog) yang paling efektif untuk diameter dan berat talus lichen Parmelia sulcata secara in vitro. Sampel lichen diperoleh dari Arboretum Sumber Brantas, Batu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan melakukan percobaan menumbuhkan lichen pada formulasi media MYE dan media MS dengan tujuh formulasi, yaitu; MYE 1, MYE 2, MYE 3, MYE 4, MS 1, MS 2 dan MS 3. Analisis data menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media propagasi MYE dan MS berpengaruh terhadap diameter dan berat talus lichen Parmelia sulcata. Pembentukan talus lichen Parmelia sulcata terbaik diperoleh setelah dua minggu pengamatan yaitu pada formulasi media MYE 4 dengan diameter talus rata-rata 9,00 cm dan berat talus rata-rata 2,79 gram.

Page 1 of 2 | Total Record : 15